METODOLOGI PENELITIAN 2 (original) (raw)

METODE PENELITIAN

seminar.uny.ac.id

Telah dilakukan penelitian tentang pemanfaatan daun kemangi (Ocinum canum) sebagai permen herbal pencegah bau mulut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik serta mengetahui konsentrasi optimum permen herbal dari ekstrak daun kemangi (Ocinum canum) untuk menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus viridans.

METODA PENELITIAN

dibuat dengan metode impregnasi Cu(NO 3 ) 2 .3H 2 O ke dalam katalis ZnBr 2 /γ-Al 2 O 3 dalam pelarut metanol. Reaksi katalitik dilakukan dengan uji aktivitas katalis Cu/ZnBr 2 /γ-Al 2 O 3 terhadap sitronelal dengan atmosfer gas N 2 dan H 2 dengan perbandingan 1:4. Berdasarkan hasil analisis, diketahui bahwa produk yang dihasilkan adalah isopulegol dengan selektivitas 15,90% yang diperoleh pada kondisi temperatur 120 o C.

II. DASAR-DASAR METODOLOGI PENELITIAN

Sebagai calon intelektual, mahasiswa harus mampu menyelesaikan masalah melalui pendekatan ilmiah. Apa yang membedakan antara penyelesaian masalah melalui pendekatan ilmiah dan non-ilmiah (alamiah)? Ilmiah: pemecahan secara sistematik dan Non-ilmiah: pemecahan sehari-hari, bersifat rutin dan dapat dilakukan oleh siapa saja, serta hanya mengandalkan keterampilan (betapapun tingginya keterampilan tersebut). Langkah-langkah ilmiah umumnya dimulai dengan mengamati dan mengkaji berbagai gejala, peristiwa, fenomena, atau masalah-masalah keteknikan yang harus dihadapi. Lalu kembangkan pemikiran tentang hal-hal apa yang dapat digali dari kejadian tersebut. Buatlah daftar pertanyaan: ' apa, bagaimana, di mana, kapan, siapa, dan mengapa?. Dari situ anda dapat menemukan dan merumuskan masalah sebagai suatu langkah awal metode ilmiah. Dengan mempelajari materi ini, anda diharapkan dapat menerapkan prinsip kerja ilmiah untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Sebelum materi metode penelitian disampaikan secara utuh, pertama-tama akan disampaikan hal-hal yang berkaitan dengan langkah-langkah metode ilmiah. Diharapkan langkah-langkah ini dapat dimanfaatkan dan diterapkan dalam pengkajian masalah di bidang teknologi. LANGKAH-LANGKAH METODE ILMIAH Metode ilmiah adalah upaya memecahkan masalah melalui berpikir rasional (logis) dan berpikir empiris. Hal ini dimaksudkan bahwa pemecahan masalah harus dilakukan melalui dasar keilmuan yang dilakukan secara sistematis dengan menggunakan logika dan didukung oleh fakta atau bukti-bukti nyata. Berpikir rasional artinya berpikir atas dasar penalaran agar kebenarannya dapat diterima akal sehat. Oleh karena itu, dalam berpikir rasional diperlukan dasar teori teruji kebenarannya. Sedangkan berpikir empiris adalah berpikir atas dasar fakta-fakta yang terjadi sebagaimana adanya. Oleh karena itu, kebenaran dalam berpikir empiris harus ditunjukkan oleh bukti-bukti yang dapat dipercaya. Contoh pernyataan yang logis atau dapat diterima akal sehat adalah " Apabila setiap hubungan sosial dapat membentuk kemandirian seseorang, maka metode diskusi di kalangan mahasiswa dapat mengembangkan kemampuan mereka dalam memecahkan masalah yang dihadapinya ". Hubungan kedua pernyataan tersebut dikatakan logis/rasional karena dalam metode diskusi tersirat adanya nilai hubungan sosial. Sedangkan kemampuan memecahkan masalah yang dihadapinya termasuk salah satu dari sifat kemandirian. Contoh berpikir empiris adalah " Kenaikan bahan bakar minyak (BBM) selalu diikuti dengan naiknya biaya transportasi.

MODUL METODOLOGI PENELITIAN

Muhammad Sobri Maulana, 2013

Penyakit malaria adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh parasit protozoa obligat intraseluler dari genus plasmodium yang dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk betina dari Tribus anopheles.1 Saat ini telah ditemukan sekitar 400 spesies nyamuk anopheles dan telah diteliti bahwa terdapat 67 spesies yang menularkan malaria, dari jumlah tersebut 24 spesies diantaranya ditemukan di Indonesia. Dari berbagai spesies telah dilaporkan terdapat empat spesies plasmodium penyebab malaria yaitu plasmodium falciparum, plasmodium vivax, plasmodium malariae dan plasmodium ovale.2 Penyakit malaria sampai saat ini masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia terutama di daerah timur Indonesia seperti daerah Maluku Utara. Propinsi Maluku Utara adalah daerah endemis malaria untuk malaria falciparum, prevalensi malaria 6 bulan terakhir sebesar 9,2 % dan angka prevalensi tertinggi dikabupaten Halmahera Barat 15,2 % dan terendah di Kota Tidore Kepulauan yaitu 3,6%, sedangkan Ternate prevalensi malaria sebesar 14,0% .3 Indonesia secara alamiah dikarunia kekayaan alam berupa flora (tumbuhan) dan fauna (hewan) dengan berbagai keanekaragaman yang merupakan sumber bahan baku untuk dijadikan obat tradisional maupun obat modern. Salah satu tanaman yang sering digunkan oleh masyarakat afrika untuk obat tradisional adalah air kelapa. Air kelapa mengandung potassium, sodium, iron, magnesium, phosphorus, calcium, dietary fiber,protein, total CHO, lemak dan kalori.4 Masyarakat di daerah Maluku Utara secara turun-temurun percaya bahwa air kelapa dapat memicu kembali penyakit malaria dengan tanda-tanda seperti demam dan kurang nafsu makan. Namun terdapat penelitian di afrika yang membuktikan bahwa pemberian air kelapa baik untuk penderita malaria tetapi menurut Verry Asfirizal dkk telah meneliti mengenai pemberian kalsium yang dapat meningkatkan pertumbuhan plasmodium dalam darah.5,6 Kandungan air kelapa yang terbanyak yaitu kalsium. Oleh karena itu sangat perlu dilakukan penelitian mengenai efek pemberian air kelapa terhadap pertumbuhan plasmodium terutama terfokus di daerah maluku utara yan endemis terhadap malaria falciparum dimana masyarakat di maluku utara sangat percaya dan melarang untuk meminum air kelapa terhadap yang terpapar malaria. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat ditemukan obat antimalaria baru yang berasal dari tanaman murah, aman dan mudah didapatkan.

METODOLOGI PENELITIAN BAB II

Kata "bahasa" Dalam bahasa Indonesia semakna atau sama dengan kata lughat dalam bahasa Arab, language dalam bahasa Inggris, langue dalam bahasa Perancis, taal dalam bahasa Belanda, spraceh dalam bahasa Jerman, kokugo dalam bahasa Jepang, dan bhasa dalam bahasa Sansekerta. Atas dasar perbedaan sebutan itu tidak berlebihan jika dikatakan bahwa pengertian bahasa untuk sebagian orang masih belum tepat. Hingga kini, "bahasa" didefinisikan dengan beragam pengertian. Sebagian mengatakan bahwa bahasa adalah perkataan-perkataan yang diucapkan atau ditulis. Sebagian lainnya mengatakan bahwa bahasa adalah alat komunikasi bagi manusia. Sekelompok lainnya mendefinisikan bahasa sebagai kata benda, kata kerja, kalimat-kalimat, ungkapan-ungkapan, dan sebagainya yang dipelajari di sekolah. Ada juga yang mendefinisikan bahasa hanya sebagai kumpulan kata-kata dan kaidah-kaidah atau peraturan-peraturan (Izzan, 2011). Beberapa ahli di dalam kitabnya menerangkan pengertian bahasa arab. Menurut Ibrahim Mustafa dkk (2004) Bahasa Arab dalam Al -Mu"jam al-wasith adalah suara suara yang diungkapkan oleh setiap masyarakat untuk meyampaikan maksud maksud mereka. Pendapat lain di dalam kitab al-Qawa"id al-Asasiyyah li al-Lugat al-"Arabiyyah menurut Ahmad Al-Hasyimy, Bahasa Arab adalah suara suara yg mengandung sebagian dari huruf hijaiyah. Di dalam kitab lain Jami" al-Durus al-"Arabiyyah Menurut Syaikh Mustafa alGulayayni, bahasa Arab adalah kalimat yang dipergunakan bangsa Arab dalam mengutarakan maksud/tujuan mereka. Kondisi yang dialami siswa umumnya dalam pembelajaran bahasa Arab banyak mengalami kendala dalam belajar, hal ini disebabkan oleh kurangnya latihan dalam membaca tulisan Bahasa Arab. Akibat kurangnya latihan dalam membaca siswa mengalami ketidak fasihan dalam membaca Bahasa Arab, hal ini dapat diatasi dengan memperbanyak latihan membaca Bahasa Arab. Situasi seperti ini, jika dilakukan secara terus menerus dapat menumbuhkan ketrampilan membaca Bahasa Arab.