TEORI PRODUKSI ISLAM.pdf (original) (raw)
Related papers
Kegiatan produksi merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam kegiatan perekonomian. Bahkan, produksi digunakan sebagai salah satu indikator terhadap tingkat kesejahteraan suatu negara lewat perhitungan GDP (Gross Domestic Product). GDP merupakan nilai barang dan jasa akhir berdasarkan harga pasar yang diproduksi oleh sebuah perekonomian dalam satu periode (kurun waktu) dengan menggunakan faktor-faktor produksi yang berada (berlokasi) dalam perekonomian tersebut.
SOSIOLOGI AGAMA , 2021
Produksi dalam konvensional sebagai sebuah proses penambahan nilai guna atau manfaat suatu barang dengan tujuan kesejahteraan. Walaupun memiliki esensi yang sama dengan konvensional, tetapi ekonomi Islam memiliki perbedaan dalam mencapai kesejahteraan itu, karena dalam Islam ada tujuan lain tidak hanya kesejahteraan individu namun juga maslahah bagi masyarakat dan tidak hanya memikirkan keuntungan. Sehingga dalam Islam juga terdapat prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah dalam berproduksi yaitu harus sesuai dengan syariat Islam. Dalam penggunaan factor-faktor produksi (tanah/alam, tenaga kerja, modal, dan organisasi) juga dilakukan sesuai ketentuan syariat Islam dan tidak merusak lingkungan. Optimalisasi resourcesseperti yang dikehendaki oleh ekonomi Islam belum dapat tercapai apabila produsen berproduksi pada saat tingkat marginal product mencapai puncaknya. Namun titik optimum produksi yang dilakukan oleh suatu industri adalah pada saat penggunaan sumber daya sudah mencapai titik optimal https://uia.e-journal.id/alarbah/article/view/1055
Rizkita Pratama dan Dara Lestari, 2014
Asslamu"alaikum Wr. Wb Segala puji bagi Allah SWT serta shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda Rasulullah SAW, Ahlul Bait seluruh sahabatnya. Berkat rahmat maunahnya dari Allah SWT peneliti dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul "Konsep Teori Produksi Islami". Sebagai tugas mata kuliah Mikro Ekonomi Islam.
Production is mandatory to meet the needs of the people, so this is the reason why Islam encourages people to utilize the existing natural resources to meet human needs by way of processing and producing it. Islam also regulates how man should be a good producer by referring to the existing production theory in Islamic economics. Therefore the purpose of this article is to provide information, describe or member knowledge to the general public and producers in particular so that it can understand how Islam actually organize and explain the theory of production. And this research is descriptive qualitative research. Descriptive technique used is literature study is to find information through books, journals and others. And the result of his research is that in Islam a producer is given limitations in producing, but not necessarily limited in creativity but a Muslim producer is prohibited to produce unlawful goods. And there are differences in the theory of Islamic production with conventional production theory that is in terms of cost, acceptance and amount of production. If in theory conventional production recognizes the interest pattern in production cost is different with the theory of Islamic production. This theory does not recognize the pattern of interest but which is a cooperation that will end production will be determined for the results of what use revenue sharing, profit sharing or profit and loss sharing depending on the agreement agreed at the beginning of cooperation.
PRINSIP PRODUKSI DAN PERILAKU PRODUSEN DALAM EKONOMI ISLAM
Produksi adalah proses yang menghasilkan barang dan jasa, kemudian didistribusikan sehingga dapat dikonsumsi oleh para konsumen. Produksi termasuk salah satu kegiatan ekonomi, yang merupakan mata rantai dari konsumsi dan distribusi. Oleh karena itu, ekonomi islam telah mengatur segala bentuk kegitaan ekonomi yang salah satunya adalah kegiatan produksi agar sesuai dengan tuntutan dan syariat islam. Dalam ekonomi islam telah digariskan beberapa prinsip produksi. Pertama, motivasi berdasarkan keimanan, hal ini menunjukkan bahwa tujuan seorang pengusaha muslim tidak semata-mata mencari keuntungan maksimum, tetapi puas terhadap pencapaian tingkat keuntungan yang wajar (layak). Kedua, berproduksi berdasarkan azas manfaat dan maslahat. Ketiga, mengoptimalkan kemampuan akalnya. Keempat, adanya sikap tawazun (keberimbangan). Kelima, harus optimis. Keenam, menghindari praktik produksi yang haram. Dalam aktivitas produksinya, produsen mengubah berbagai faktor produksi menjadi barang/jasa. Ghazali menyebutkan bahwa beberapa faktor produksi antara lain: pertama, tanah dengan segala potensinya, sebagai barang yang tidak akan pernah bisa dipisahkan dari bahasan tentang produksi; kedua, kualitas dan kuantitas produksi sangat ditentukan oleh tenaga kerja; ketiga, modal/capital, objek material yang digunakan untuk memproduksi suatu kekayaan ataupun jasa ekonomi; keempat, manajemen produksi, untuk mendapatkan kualitas produksi yang baik diperlukan manajemen yang baik juga; kelima, teknolog, alat-alat produksi baik berupa mesin, pabrik maupun yang lainnya; keenam, bahan baku ataupun material yang berupa pertambagan, pertanian, dan hewan.
MAKALAH KONSEP MUSLIM PRODUKTIF
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga kami dapat merampungkan penyusunan makalah pendidikan agama islam ini dengan judul "Sumber Ajaran Agama Islam" Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Untuk itu tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam merampungkan makalah ini.