Pembentukan Sikap Dasar Konselor Melalui DVD Structured Learning Approach (original) (raw)

Pengembangan Media DVD Structured Learning Approach (SLA) untuk Membentuk Sikap Dasar Calon Konselor

Abstrak \Tujuan penelitian dan pengembangan adalah sebagai berikut: 1) diperoleh deskripsi format media sikap dasar konseloR rmodel DVD Structured Learning Approach (SLA) (SLA)yang dapat diterima oleh ahli media dan calon dosen (mahasiswa), 2) diperoleh deskripsi isi media sikap dasar konselor model DVD Structured Learning Approach (SLA) (SLA) yang dapat diterima oleh ahli media dan calon konselor (mahasiswa). Berdasarkan ketercapaian dua tujuan penelitian dan pengembangan tersebut akan dihasilkan media sikap dasar konselor model DVD Structured Learning Approach (SLA), (SLA)sebagai produk penelitian. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Research and Development atau penelitian dan pengembangan. Kata Kunci: DVD Structured Learning Approach (SLA), sikap dasar konselor PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu hal terpenting bagi manusia.Baik pendidikan formal maupun non formal mampu membentuk kepribadian manusia lebih baik, sopan, cerdas, sukses, Mahasiswa bimbingan dan konseling kedapatan mencontek saat pelaksanaan UAS, mahasiswa bimbingan konseling kedapatan melakukan copy paste tugas dari teman yang lain, mahasiswa bimbingan dan konseling memilih-milih teman dalam mengerjakan tugas kelompok, dan mahasiswa tidak peduli dengan kondisi teman yang sedang sakit. Contoh perilaku diatas merupakan bentuk perilaku yang tidak sesuai dengan sikap dasar konselor. Hal ini tidak sesuai dengan tuntutan dosen yang seharusnya. Dosen merupakan sebuah " profesi yang mulia dan altruistik " (Gladding, 2009). Pada umumnya profesi ini menarik orang-orang yang

Perubahan Pola Pikir Basis Implementasi Kompetensi Konselor

Jurnal Konseling dan Pendidikan, 2013

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor telah empat tahun digulirkan. Dalam kurun waktu empat tahun telah dilakukan berbagai kegiatan untuk melaksanakan peraturan ini oleh lembaga penjaminan mutu pendidikan, LPTK, Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN), serta Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK). Kegiatan sosialisasi, seminar, lokakarya, workshop, talk show, serta pendidikan dan latihan dilakukan dengan melibatkan unsur akademisi, praktisi, organisasi profesi dan lembaga terkait yang muaranya pada impelementasi kompetensi konselor terutama konselor sekolah atau guru bimbingan dan konseling yang langsung diterapkan kepada siswa anak bangasa calon penerus generasi bangsa. Konselor sekolah atau guru bimbingan dan konseling sebagai pelaksana utama dan langsung seringkali menginginkan jalan pintas dan praktis atau instan untuk bisa berubah dan menguasai kompetensi, suli...

Manajemen Bimbingan dan Konseling Konsep Dasar dan Strategi

CV Puncak Jaya Wijaya , 2021

Puji syukur kami panjatkan pada Allah SWT, atas segala kerahmatan, dan keberkahan serta kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan buku Manajemen Bimbingan dan Konseling ini. Sholawat serta salam tidak lupa kami sampaikan kepada Rosulullah SAW, berkat bimbingan dan kesabaran atas ajaran Islam sebagai panduan manusia seluruh alam, menunjukkan jalan kecerahan pada tercapainya sebuah konsep tulisan manajemen bimbingan dan konseling yang diperuntukkan bagi peserta didik di sekolah. Nilai-nila agama menjadi landasan yang kuat bagi terwujudnya filosofis pelayanan bimbingan yang dapat bermanfaat bagi semuanya, dunia dan akhirat. Hakikat Bimbingan dan konseling menuntun pada sebuah jalan yang ideal bagi setiap manusia khususnya bagi peserta didik di sekolah. Jalan yang lurus, benar dan menjauhi segala bentuk AHT. Namun permasalahan kehidupan kian hari semakin meningkat, dikarenakan faktor kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang berimplikasi pada peningkatan pada pengetahuan manusia. Dampaknya adalah berbagai bentuk resiko atau AHT yang dari awal menjadi api yang harus di jauhi, nyatanya sekarang manusia sudah dapat bersanding dan berdamai dengannya dan bahkan beberapa sudah memanfaatkan itu demi kepentingan individu atau kelompoknya. Bagi manusia yang menyadari bahwa AHT sebagai penyanding kehidupan tidak menjadi persoalan, namun bagi yang belum siap tentu menjadi persoalan. Oleh karena itu diperlukan sebuah pengelolaan yang efektif agar setiap persoalan dapat memberikan selain kebermanfaatan juga semakin menumbuhkan pengalaman sebagaimana besi yang ditempa sedemikian rupa. Sasaran bimbingan dan konseling adalah peserta didik yang memiliki berbagai persoalan baik dengan dirinya, lingkungan dan hubungan dengan Tuhan. Seorang konseli memerlukan bimbingan dari konselor atau guru BK di sekolah agar dapat memahami setiap permasalahan yang dimiliki, dan konselor memiliki tanggung jawab atas upaya menyelesaikan persoalan tersebut dengan efektif dan efisien. Oleh karena itu konselor harus memiliki kompetensi yang mumpuni di dalam mengelola setiap persoalan konseli. Maka dari itu manajemen bimbingan dan konseling merupakan hal yang wajib dikuasai oleh konselor dialam melaksanakan praktek pelayanan bimbingan kepada peserta didik di sekolah. Manajemen bimbingan dan konseling menyangkup seluruh aspek konsep dasar bimbingan, peserta didik, serta strategi dalam merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, serta melakukann pengawasan yang efektif. Manajemen selain berupa ilmu pengetahuan juga mencakup seni yang berkaitan dengan mekanisme pengelolaan yang baik. Harapannya adalah pengelolaan yang baik, akan dapat menciptakan karakter dan menghasilkan tujuan yang diinginkan. Harapan dari buku ini adalah dapat bermanfaat bagi kalangan mahasiswa baik jenjang S1 dan S2 dalam konsentrasi bimbingan dan konseling. Buku ini adalah buku yang tidak sempurna, namun dengan sedikit seni kiranya buku ini patut di baca dan dikritisi dengan cermat. Penulis 2021

Pengembangan Modul Cultural Awareness Untuk Konselor Sebaya

Bikotetik (Bimbingan dan Konseling: Teori dan Praktik)

The process of attaining adolescent self-identity is strongly influenced by environmental conditions in which group culture greatly influences its success. Therefore students need to have a mantab cultural awareness to minimize the negative influence of the surrounding culture. Cultural awareness is a competence that naturally exists in the individual and develops according to the pattern of individual development, meaning individual cultural awareness can be developed.Limitations on the number of school counselors lead to many unresolved issues. Peer guidance program (peer counselor) is one solution to help students. Given the importance of the position of peer counselor then it is necessary that the media develop the competence of multicultural counselors in self counselor peer. One of the competencies developed is the competence of cultural awareness. Cultural awareness competencies help peer counselors to integrate their surrounding culture with their own culture, meaning that t...

Pentingya Sikap Profesional untuk Meningkatkan Kepercayaan Konseli terhadap Konselor

As-Syar'i: Jurnal Bimbingan & Konseling Keluarga

Menjadi tenaga bidang pelayanan, seorang konselor dituntut untuk menjadi tenaga profesional. Dimana tenaga profesional merupakan seseorang yang ahli dalam bidangnya, mudah menyesuaikan lingkunannya, mudah mengatur waktu dan sikapnya. Menjadi tenaga profesional seorang konselor di atur dalam kode etik konseling yang harus dijaga dan membawa asas-asas konseling yang dapat memudahkan pelayanan konseling. Kinerja seorang konselor tersebar diberbagai bidang, karena pada dasarnya setiap bidang memerlukan bimbingan dan konselor merupakan orang ahli dalam hal bimbingan dan pengembangan. Keprofesionalan seorang konselor tidak hanya serta merta dalam hal pekerjaan saja ada beberapa kriteria seorang konselor bisa dikatakan sebagai tenaga yang profesional. Keprofesionalan ini dapat mewujudkan pengaruh positif bagi konselor dan konseli. Konseli akan menaruh kepercayaan pada konselor yang profesional. Kata kunci : Profesional, Konselor, Kepercayaan