DAYA DUKUNG PERAIRAN DANAU TOBA TERHADAP PERIKANAN KERAMBA JARING APUNG (original) (raw)
Related papers
DAYA DUKUNG PERAIRAN PULAU HARI SEBAGAI OBYEK EKOWISATA BAHARI
Penelitian ini mengkaji tentang daya dukung kawasan wisata bahari Pulau Hari dalam menerima sejumlah wisatawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah maksimum wisatawan yang dapat berkunjung, tanpa menimbulkan gangguan terhadap sumberdaya yang ada. Berdasarkan hasil penelitian dan interpretasi data citra satelit, luas area yang dapat digunakan untuk wisata snorkling sebesar 12,83 ha, dan dapat menampung sejumlah wisatawan secara lestari sebesar 513 orang/trip. Luas area yang dapat digunakan untuk wisata selam sebesar 11,82 ha, dan dapat menampung wisatawan sebesar 472 orang/trip. Dengan demikian total luas area yang dapat digunakan untuk kedua jenis kegiatan wisata tersebut sebesar 24,65 ha, dan dapat menampung sejumlah wisatawan sebesar 985 orang/trip.
ANALISIS DAYA DUKUNG TIANG PIER JEMBATAN
ABSTRAK Jembatan Sei. Basirih II berada di atas Sungai Basirih, yang mana tanah di area jembatan tersebut terutama pada konstruksi Pier jembatan berupa lapisan tanah lunak (lempung) hingga kedalaman 31,5 m berdasarkan pemeriksaan lapangan dengan menggunakan N-SPT. Oleh sebab itu pemilihan pondasi untuk Jembatan Sei. Basirih II harus sesuai dengan beban yang dipikul oleh Pier jembatan dan daya dukung tiang setempat, sehingga kerusakan struktur akibat pondasi dapat dihindari. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pondasi yang digunakan pada Jembatan Sei. Basirih II mampu/tidak menahan gaya aksial dan lateral yang terjadi sesuai dengan daya dukung setempat. Perhitungan daya dukung tiang terhadap gaya aksial dan lateral dilakukan pada pier jembatan Sei. Basirih II di darat dan di sungai. Untuk analisa pembebanan yang dilakukan pada Jembatan Sei. Basirih II menggunakan SNI 1726:2016 dan untuk standar perencanaan ketahanan gempa untuk jembatan menggunakan SNI 2823:2008. Analisa perhitungan daya dukung tiang aksial menggunakan metode pendekatan statis yang terdiri dari data sondir, N-SPT dan laboratorium sedangkan untuk daya dukung tiang lateral menggunakan metode pendekatan Broms. Berdasarkan hasil analisa perhitungan diperoleh bahwa jumlah tiang pancang berdasarkan perhitungan pada pier 5 arah Liang Anggang sama dengan jumlah tiang pancang yang terpasang dilapangan yaitu 18 tiang sedangkan jumlah tiang pancang berdasarkan perhitungan pada pier 7 arah Liang Anggang adalah 20 tiang lebih sedikit 4 tiang dari jumlah tiang pancang yang terpasang dilapangan yaitu 24 tiang. Perbedaan jumlah tiang pancang yang terpancang dilapangan dengan hasil analisa perhitungan dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti: peraturan pembebanan yang digunakan, standar perencanaan ketahanan gempa untuk jembatan, metode perhitungan daya dukung tiang yang digunakan dan penggunaan faktor aman (SF). Kata kunci: Pier Jembatan, Pembebanan dan Daya Dukung Tiang PENDAHULUAN Dalam perencanaan pondasi ada beberapa hal yang perlu diperhitungkan yaitu besarnya beban yang bekerja pada konstruksi dan daya dukung tanah setempat. Beban yang diperhitungkan pada perencanaan pondasi dibagi dalam dua kategori yaitu beban
KEANEKARAGAMAN SUMBER DAYA UDANG DI MUARA GEMBONG
BUNGA RAMPAI-STRATEGI PENGELOLAAN SUMBER DAYA EKOSISTEM PESISIR MUARA GEMBONG, TELUK JAKARTA, 2019
Muara Gembong yang terletak di sisi timur Teluk Jakarta telah lama menjadi salah satu sumber pemasok berbagai komoditas perikanan terutama udang untuk wilayah lain di sekitarnya. Selama ini, potensi perikanan udang Muara Gembong diketahui didominasi dari hasil tambak yang tersebar di sepanjang pesisir kecamatan Muara Gembong (Syahbana, 2011). Selain area tambak yang menjadi tempat budidaya udang, bandeng dan rumput laut (Deswati & Luhur, 2014), sejak lama perairan di sepanjang Muara Gembong merupakan daerah tangkapan ikan, udang dan kepiting (Jamil, 2007). Potensi sumber daya udang di perairan pesisir tidak hanya udang-udang komersial tetapi juga udang-udang kecil yang berperan sebagai sumber makanan bagi ikan dan predator lainnya (Sumiono, 2012). Informasi mengenai keanekaragaman udang di Muara Gembong masih terbatas, sementara penangkapan sumber daya ikan di sepanjang pesisir Muara Gembong cukup intensif. Ditemukan sebanyak 22 spesies dari 5 famili udang tertangkap di lokasi penelitian, dengan jenis udang dari Famili Penaeidae yang mendominasi. Jenis udang dari genus Metapenaeus, Famili Penaeidae ditemukan hampir di semua lokasi penelitian. Indeks kekayaan spesies paling tinggi ditemukan di Muara Pulau Buaya. Keanekaragaman udang di pesisir Muara Gembong dikategorikan rendah-sedang, dengan dominansi yang tinggi dan tingkat kemerataan yang rendah. Kelestarian dan keanekaragaman sumber daya udang di perairan Muara Gembong perlu dijaga dengan melakukan upaya-upaya pengelolaan berupa penetapan kawasan konservasi, mengurangi penggunaan alat tangkap destruktif, dan rehabilitasi hutan mangrove.
PEMANFAATAN KAIN TENUN GEDOGAN DESA JUNTIKEBON SEBAGAI STRAP JAM TANGAN
Shohibul Ikhsan, 2023
Tenun Gedogan, sebagai kain tenun warisan budaya Indramayu, Tenun Gedogan diaplikasikan sebagai bahan utama strap jam tangan dengan desain khas Indramayu. Strap jam tangan yang menggunakan Tenun Gedogan mampu memberikan nilai estetik yang unik dan menarik bagi generasi milenial. Dalam mengembangkan bisnis ini, perencanaan pemasaran menjadi faktor penting untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Oleh karena itu, analisis pasar dan pemahaman akan kebutuhan masyarakat menjadi aspek yang perlu dipertimbangkan dalam pemasaran produk ini. Diharapkan penelitian ini mampu memperkenalkan kembali kearifan lokal Indramayu, meningkatkan nilai ekonomis dan estetika jam tangan, serta menginspirasi minat generasi milenial dalam melestarikan kesenian Tenun Gedogan
Danau Maninjau memiliki potensi sumber daya ikan yang penting untuk mendukung kehidupan masyarakat disekitarnya. Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pelestarian lingkungan mengakibatkan over capacity Keramba Jaring Apung (KJA) dan menyebabkan timbulnya permasalahan yang komplek seperti penurunan kualitas air, eutrofikasi serta kematian ikan secara massal. Upaya untuk menanggulangi permasalahan telah dilakukan namun tidak berhasil dengan optimal. Mengantisipasi keadaan yang demikian, perlu intervensi kebijakan pemerintah yang menembus inti permasalahan sebenarnya, yaitu kebijakan mengatasi pencemaran Danau Maninjau akibat sedimentasi sisa pakan ikan akbibat budidaya dengan sistem KJA. Ada 4 (empat) alternatif kebijakan yang ditawarkan, yaitu alternatif Status Quo (tidak membuat kebijakan baru), Pengurangan laju pertumbuhan KJA dan penetapan kuota KJA, Pengerukan sendimentasi sisa pakan ikan dan Pengaturan intake PLTA. Keempat alternatif tersebut kemudian dievaluasi dengan 4 (empat) kriteria, yaitu pertama, Technical Criteria, terdiri dari Sedimetasi, Kematian ikan, Elevasi air permukaan. Kedua, Economic and Financial Criteria diukur berdasarkan Penghasilan Pemilik KJA dan Biaya. Ketiga, Political Criteria menyangkut acceptability public dan Keempat, Social Criteria berkaitan dengan eksternalitas yang bisa ditimbulkan dari penerapan kebijakan terhadap fungsi lain dari danau Maninjau seperti Pariwisata, Irigasi dll.
JURNAL PENTINGNYA TATA LETAK RUANGAN BAGI EFEKTIVITAS KARYAWAN
This journal is designed to educate readers on the importance of office space for the efficiency of the work of its employees. Against the background of various problems that usually exist in the office, namely work efficiency, therefore the purpose of making room layout is needed so that there is a perceived benefit for employees in the office space, besides that it requires a principle and principle in making office space effective for employees. the method used in completing this journal is through the internet as the main media and library to find books as other sources. the conclusions obtained by a good room and structuring the correct layout will lead to a good effectiveness for its employees, so the correlation between the two is very important.
KEANEKARAGAMAN IKAN HASIL TANGKAPAN NELAYAN KARIMUNJAWA KEPULAUAN KARIMUNJAWA
Praktik kerja lapangan dilaksanakan di Balai Taman Nasional Karimunjawa Jepara. Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan pada tanggal 5 Februari – 26 Februari 2015. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jenis-jenis ikan yang ditangkap oleh nelayan Karimunjawa sehingga dapat mengetahui jenis perikanan yang ada di Karimunjawa, salah satu tempat yang dapat dijadikan penelitian yaitu di Pasar Karimunjawa, Pengepul dan Keramba. Dari segi ekonomi sumber daya ikan di Karimunjawa sudah menjadi komoditi pangan yang dimanfaatkan oleh masyarakatnya. Berdasarkan data yang diperoleh, terdapat 32 spesies ikan dari 14 famili selama bulan Februari 2015. Menurut IUCN terdapat 10 spesies ikan yang termasuk kategori Least Concern (beresiko rendah), 7 spesies kategori Near Threatened (hampir terancam), 1 spesies kategori Vulnereble (rentan), 2 spesies kategori Data Deficient (informasi kurang) dan 12 spesies Not Evaluated (tidak dievaluasi). Komposisi spesies ikan per famili yang paling tinggi adalah famili Serranidae sebesar 22% terdiri dari 7 spesies. Famili Lutjanidae menempati urutan kedua yaitu sebesar 19% yang terdiri dari 6 spesies. Famili Carangidae menempati urutan ketiga yaitu sebesar 16% yang terdiri dari 5 spesies. Famili Scombridae menempati urutan keempat yaitu sebesar 10% yang terdiri dari 3 spesies. Sedangkan famili yang lainnya rata-rata terdapat 3-6 %. Jenis yang sering tertangkap oleh para nelayan yaitu spesies Scomberomorus commerson (Tengiri), Thunus tonggol (Tongkol ireng), Caesio teres (Ekor kuning), dan Euthymus affiris (Tongkol lurik). Kata kunci : Ikan, Kepulauan Karimunjawa, tangkapan nelayan
Sonia Rohmawati Sondjaya , 2022
Pengimplementasian kebijakan pemeirintah guna menggerakan perekonomian nasional untuk menghindari keterpurukan resesi yang dipredikasi akan terjadi dalam waktu dekat. Perputaran uang pada kalangan menengah ke bawah juga dianggap penting karena dengan berjalannya jual beli barang atau jasa dikelas menengah kebawah akan memberikan impact yang besar bagi perekonomian nasional. Daya beli masyarat serta pertputaran uang tunai dimasyarat sangatlah pada masa resesi yang akan datang. Penelitian ini dilatarbelakangi analisis apakah penyaluran program bantuan sosial tunai yang diadakan semasa pandemi covid 19 dapat juga di implementasikan pada masa resesi karena pada masa pandemi covid 19 Bantuan Sosial Tunai (BST) berhasil membuat perekonomian nasional tidak lumpuh total dengan adanya perputaran uang dimasyarakat. Teknik analisis data pada penelitian ini adalah Redukasi Data, Penyajian Data, Kesimpulan. Metode pengumpulan data yang kemudian dilakukan pada penelitian ini yaitu pendekatan yuridis normatif dan wawancara. Kedua indikator tersebut membuktikan Implementasi Program Bantuan Sosial Tunai (BST) Di Kabupaten Sumedang, dapat menggunkan Bntuan Sosial Tunai dengan baik guna menggerakan perekonomian nasional serta mempercepat perputaran uang yang beredar dimasyarat.