Belajar bersama Sejarah Natal (original) (raw)

Natal sebagai Peristiwa Historis: Menelusuri Sejarah Natal 25 Desember

Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani, 2023

Christmas of Jesus Christ is an annual celebration whose history is often neglected. As an important part of the ecclesiastical calendar, writings about Christmas usually revolve around reinterpreting Christmas theologically. This article will review the Christmas of Jesus Christ from a historical perspective by examining ecclesiastical documents from the past as an effort to find historical evidence regarding the Christmas event of Jesus Christ on December 25. By analizing historical documents, it was showed that Christmas on December 25 was recorded in early church documents and was not merely the result of acculturation from pagan culture, thus making the church have a basis for celebrating Christmas in accordance with Divine time pattern.

Program Literasi Informasi Bertema Sejarah DI SD Nasima

2021

Currently, many children understand technology, so information search is done through the internet instead of libraries, and technology also makes children more aware of the history of other countries than the history of Indonesia. The purpose of this study is to find out information literacy programs with historical themes at Nasima Elementary School. This study used the descriptive qualitative method. The research subjects were school students and librarians of SD Nasima. The results of the big 6 analysis, namely Task Definition, the librarian gave the task to students to find out about history. At the stage of Information Seeking Strategies. Students determine what sources will be used such as books, magazines, audio, video, and others. In the Location and Access stage, students visit the library. In the Use of Information stage, students are asked to read, listen and watch. At the Synthesis stage, students combine information from various sources and are asked to present the res...

PEMBELAJARAN SEJARAH INDONESIA

A. PEMAHAMAN KOMPETENSI SEJARAH INDONESIA Keterkaitan antara SKL, KI, dan KD dalam mata pelajaran sejarah Indonesia sebagai berikut ; a. KI-3 dan KI-4 merupakan kompetensi pengetahuan dan keterampilan yang harus dicapai oleh peserta didik melalui kegiatan pembelajaran (though curriculum) yang akan memberikan pengalaman belajar secara langsung (direct teaching) kepada peserta didik. Dalam mata pelajaran sejarah hubungan antara KI-3 dan KI-4 bersifat linear, KD-KD dalam KI-3 selalu diikuti KD-KD dalam KI-4, jadi jumlah KD dalam KI-3 akan sama dengan jumlah KD dalam KI-4 Contoh ;

Pembelajaran Sejarah untuk Generasi Z

Jurnal Pendidikan Sejarah Indonesia, 2019

History is a past event which have a meaning if you want to learn from these past experiences. The past events are essentially the most valuable lessons for the next generation. The latest developments in history must be followed for educational purposes, especially the development of knowledge, which in the end is the development of their own historical insights and science, so that history as a science and event and learning history itself can be updated. Education as a process of fostering the nation characterized by various moral, social, economic, political and national identity inequalities. On the other hand the development of science and technology growing fastly to demands the changes and development. Z Generation well known as a character that less focused than millennial, more versatile, more individualized, more global, more open-minded, and more technology-friendly. The birth of Generation Z demands the role of history teacher to always update the ways in learning history.

MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH YANG MENARIK

Pembelajaran merupakan suatu sistem, yang terdiri atas pendidik, peserta didik, tujuan, materi,metode, bahan ajar, media, dan evaluasi. Komponen tersebut adalah satu kesatuaan yang tidak dapat dipisahkan dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Komponen pembelajaran yang paling pertama dan utama pendidik. Pendidik memulai kegiatan belajar mengajar dengan mempersiapkan segala keperluaan yang berhubungan dengan pembelajaran seperti, memilih model, metode, dan media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik. Selain memilih model,metode dan media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik seorang pendidik juga harus memahami bahan pelajaran yang akan disampaikan serta melakukan evaluasi terhadap hasil belajar.

Menjadi Sejarawan Cilik: Belajar Sejarah dari Dekat

Jurnal Abad, 2019

ABSTRAK-Ada sebuah anggapan bahwa pelajaran sejarah adalah hal yang membosankan dan semata hafalan tentang tahun dan tokoh. Padahal, mempelajari sejarah jauh dari hafalan karena sejatinya, tujuan utama mempelajari sejarah adalah memahami bagaimana sesuatu bisa terjadi. Mengajarkan sejarah ke anak SD harus dimulai dengan membangkitkan keingintahuan dan ketertarikannya pada sejarah. Ketertarikan itu bisa muncul bila pengenalan sejarah dimulai dari sesuatu yang paling dekat dengan keseharian anak-anak. Misalnya saja, memahami pohon keluarga, memahami asal nama desa, atau memahami asal usul permainan. Perlahan, anak akan dikenalkan pada peristiwa-peristiwa besar tentang terbentuknya bangsa Indonesia, namun semua itu tak bisa dilepaskan dari lingkungannya. Untuk membangkitkan rasa nasionalisme dan penghargaannya pada perjuangan kemerdekaan, anak akan dikenalkan dengan sumber sejarah yang nyata, yang bisa mereka alami langsung dengan bertemu mantan pejuang atau mendatangi gedung bersejarah di daerahnya. Mengenalkan sejarah tentang sesuatu yang jauh dari jangkauan anak (abstrak) hanya akan menyulitkan imajinasinya. Itulah mengapa pelajaran sejarah menjadi semata hafalan dan menjemukan. Karenanya, perlu dilakukan perubahan dalam pengajaran sejarah sejak dini dengan mengajak anak terlibat langsung, menjadi sejarawan cilik. Mari menumbuhkan ketertarikan anak-anak pada cerita sejarah dan mengajarkan sejarah dengan menyenangkan. KATA KUNCI-pengajaran, sejarah, anak ABSTRACT-There is a popular opinion that historical lesson is boring and it just tell about years and characters that rely on memory. In fact, studying history is far from memorizing because the main purpose is understanding the origin of something or some event. Therefore, teaching history to elementary school children must begin with arousing curiosity and interest in past story. That attraction can arise if the introduction of history starts from something closest to the daily lives of children. For example, knowing the family tree, familiar with the origin of the village name, or understand the origin of the game. Slowly, the children will be introduced to major events, such as history of Indonesian nation, yet the subject matter cannot be separated from their life hood. To arouse their sense of nationalism and appreciation for the struggle for independence, children will be introduced to historical sources, so they can meet up ex-combatants or visiting historic buildings in their area. Introducing history about something out of reach (abstract) will only complicate their imagination. That is why historical lessons become merely memorizing and boring. Therefore, it is necessary to make changes in the way of teaching history in early stage, by attract children to be involved directly, becoming child historians. Let's grow children's interest in historical stories and teach history in a fun way.

Mata Pelajaran Sejarah disekolah

2021

Tujuan penelitian adalah meneliti kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran sejarah yang ada disekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji: (1) penerapan kurikulum 2013 dibeberapa sekolah di Indonesia, (2) kedudukan mata pelajaran sejarah dalam kurikulum 2013, dan (3) evaluasi penerapan mata pelajaran sejarah pada kurikulum 2013 yang ada dibeberapa sekolah menengah atas di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kajian literatur dan penelitian kualitatif dengan data sekunder dalam mendapatkan sumber-sumber data untuk menyusunnya. Hasil penelitian menunjukan: (1) kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang berbasis kompetensi dan karakter, (2) sejarah merupakan mata pelajaran yang mendapatkan amanat sebagai mata pelajaran pendidikan karakter dalam kurikulum 2013, (3) dalam penerapannya, mata pelajaran sejarah telah berhasil menjalankan amanat kurikulum 2013 yang berbasis pada kompetensi dan karakter, akan tetapi didalam penerapannya terdapat hal-hal yang masih perlu diperbaiki ...

KRITIS KELAS MEMAHAMI KARAKTERISTIK DAN SEJARAH

i Selayang Pandang "But this disease [epilepsy] is in my opinion no more devine than any other, it has the same nature as other deseares, and the cause that gives rise to individual diseases. It is also curable, no less than other illnesses, unless by long lapse of time it be so ingrained as to be more powerful than the remedies that are applied. Its origin, like that of other diseases, lies in heredity" 1 -Hippokrates (ca. 460-377 SM)-Sebuah gambaran tentang agungnya taraf berfikir para filsuf Yunani di dunia kedokteran, yang secara bersamaaan menjadi penanda betapa banyak pola fikir di era rasionalitas dewasa ini tak ubahnya seperti sebuah pengulangan bahkan pada tahap yang ekstrim bisa jadi merupakan suatu kemunduran cara berfikir. Tak usah jauhjauh, masalah epilepsI misalnya, tanyakanlah kepada orang tua Anda tentang pendapat mereka mengenai penyakit "ayan" dan seandainya orang dengan epilepsi menjadi salah satu teman Anda atau bahkan izin menginap di rumah Anda selama beberapa malam. Perhatikanlah, respon penolakan yang berbau merendahkan dilontarkan mereka kepada teman epilepsi Andabisa jadidisertai dengan peringatan agar mengambil jarak atau memutuskan hubungan pertemanan dengan teman epilepsi yang Anda kenal itu. Stigmatisasi berbau mitologi kendati di zaman modern yang serba canggih ini, selalu mengambil tempat yang "mapan" sebagai realita menyedihkan di tengah-tengah rasionalitas yang santer disuarakan.

Strategi Pembelajaran Sejarah Abad 21

Strategi adalah rencana atau kebijakan yang disusun untuk mencapai suatu tujuan yang jelas, sehingga pembelajaran didalam kelas lebih terstuktur yang tersusun dari model, metode,pendekatan, dan strategi pembelajaran sejarah. Dengan adanya strategi ini harapkan untuk menyukseskan pembelajaran didalam kelas yang menyenangkan dan tidak terkesan monoton. Pada zaman covid-19 menjadi tantangan baru dalam pembelajaran sejarah dimana pembelajaran dilakukan dengan jarak jauh dan mengharuskan semua kegiatan dilakukan dengan teknologi.

Media Pembelajaran Sejarah di SMK Negeri Pontianak

Yupa: Historical Studies Journal

Research is expected could become the foundation of renewal in the use of media teaching history in state vocational schools in Pontianak. Based on it, then the researcher wants to describe about media learning customarily using by teachers in the process teaching history. Researcher interested to arrange research with a title “Media Teaching History in State Vocational Schools in Pontianak“. Media uses teaching history in state vocational schools Pontianak has been good enough, since on average teachers using the existing facilities at the school in order to support learning activity. Learning activity history done by the teacher in this has been good enough, because it is already employing variations learning that are attractive. In the teaching process in two classes not only uses the media learning of a textbook, but had done some innovation that is by using media Microsoft Office PowerPoint.