Contoh Soal Mendesain Profil dan Sambungan Struktur Rangka Batang (Batang Tarik Bawah) Berdasarkan SNI 1729:2015 (original) (raw)

Sign up for access to the world's latest research

checkGet notified about relevant papers

checkSave papers to use in your research

checkJoin the discussion with peers

checkTrack your impact

Abstract

Contoh soal dan pembahasan pendesainan profil dan sambungan struktur rangka batang (batang tarik bawah) berdasarkan SNI 1729:2015.

Studi Analisa Atap Rangka Baja Model Paralel dan Segitiga Berdasarkan SNI 03-1729-2002

AGREGAT

Steel trust roof for industrial buildings has a variety of models, including Gable frame model , Parallel, Polenciou, Triangle, and others. Each model has different strengths in accepting loads that work on building structures. The purpose of this study was to compare steel frame horses Parallel Model and Steel Triangle using a double-angled foot profile based on SNI 03-1729-2002 which resulted in a robust and efficient design with a stretch of 20 m and 30 m. From the analysis, it is found that the steel roof structure uses the most efficient foot double foot profile on the span of 20 m and 30 m that is parallel model compared to the triangle model of the total weight percentage of 3.66%. 8.57% of the total weight of the triangle model.

ANALISIS PERBANDINGAN PERENCANAAN STRUKTUR BAJA BERDASARKAN METODE DESAIN KEKUATAN IJIN (DKI) DENGAN DESAIN FAKTOR BEBAN DAN KETAHANAN (DFBK) SESUAI SNI- 1729:2015 (Studi Kasus : Alternatif Perencanaan Gedung Graha Pijat Dan Refleksi)

2021

Struktur Baja merupakan struktur yang mulai banyak diminati untuk bangunan bertingkat. Perencanaan struktur baja harus mengacu pada peraturan yang berlaku, dimana dalam SNI-1727:2015 disebukan bahwa desain dibolehkan dibuatsesuai ketentuan desain faktor beban dan ketahanan (DFBK) atau dengan ketentuan untuk desain kekuatan izin (DKI). Tujuan dari penelitian ini untuk membandingkan perencanaan struktur baja menggunakan metode desain faktor beban dan ketahanan (DFBK) atau dengan metode desain kekuatan izin (DKI) untuk mengetahui perbedaan hasil rasio tegangan yang terjadi. Gedung yang dianalisis adalah gedung Graha Pijat dan Refleksi dengan 5 Tingkat. Hasil analisis menunjukan bahwa perbedaan rasio tegangan dipengaruhi oleh kombinasi pembebanan dan faktor tahanan atau faktor keamanan dari masing-masing metode. Dimana Desain Kekuatan Izin mengalami peningkatan rasio tegangandibandingkan dengan metode Desain Faktor Beban dan ketahan...

Pemodelan Struktur Rangka Atap Kayu Aula Bentang 15 Meter

Jurnal Rekayasa Teknologi Nusa Putra

Kuda-kuda merupakan suatu konstruksi yang terletak pada bagian atas dari suatu bangunan yang berfungsi sebagai penutup dari panas maupun hujan. Banyak jenis bahan yang digunakan dalam rancangan kuda-kuda dan salah satunya adalah menggunakan kayu. Objek penelitian berupa gedung aula dengan bentang 15 m menggunakan 5 alternatif model kuda-kuda untuk dapat menahan beban yang bekerja menggunakan kayu kelas III. Dan menentukan estimasi biaya dari model rangka atap kayu yang terpilih. Analisis perhitungan struktur gedung menggunakan bantuan “Aplikasi Struktur” dengan tujuan mempercepat perhitungan. Sedangkan penggambaran menggunakan Aplikasi Gambar. Spesifikasi Desain Untuk Kontruksi Kayu Pada SNI 7973-2013. Perencanaan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI NI-5) dan Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung 1983. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beban model struktur rangka kayu dengan bentang 15 m yang menahan syarat-syarat struktur adalah Model E - Kayu 1. Dan hasil dari analisis biaya pe...

Analisa Sambungan Batang Tarik Struktur Baja Dengan Metode Asd Dan Metode LRFD

Jurnal Konstruksi

Analisa ini memberikan penjelasan mengenai sambungan batang tarik dengan berdasarkan metode tegangan kerja (Allowable Stress Design, ASD) dan berdasarkan metode beban terfaktor (Load and Resistance Factor Design, LRFD). Metode ASD dalam perencanaan struktur baja telah cukup lama digunakan, namun beberapa tahun terakhir metode desain dalam struktur baja mulai beralih ke metode lain yang lebih rasional, yakni metode LRFD. Metode ini didasarkan pada ilmu probabilitas, sehingga dapat mengantisipasi segala ketidakpastian dari material maupun beban. Oleh karena itu metode LRFD ini dianggap cukup andal. Metode LRFD untuk perencanaan struktur baja yang diatur dalam SNI 03-1729-2002, berdasarkan pada metode FOSM. Batang tarik umumnya terdapat pada struktur rangka batang, batang tarik ini sangat efektif dalam memikul beban. Batang ini dapat terdiri dari profil tunggal ataupun profil-profil tersusun. Dalam menentukan kekuatan nominal penampang suatu batang tarik, harus ditinjau terhadap tiga m...

Proses Rancang Bangun Truss Apparatus (Alat Praktikum Rangka Batang)

CIVED

Rangka batang (truss) adalah sistem struktural yang terdiri dari sejumlah bagian (batang), yang masing-masing diyakini bertindak sebagai sambungan pada simpulnya dan yang hanya dapat menahan gaya aksial. Pengukuran gaya-gaya pada rangka batang sederhana (truss apparatus) merupakan salah satu modul dalam Praktikum Fenomena Dasar Mesin. Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa mampu memahami perhitungan parameter-parameter penting dalam Fenomena Dasar Mesin secara teroritis dan melakukan eksperimen menggunakan alat ukur untuk mengukur parameter tersebut. Dalam paper ini dilakukan kajian literatur tentang proses rancang bangun alat praktikum rangka batang (truss bidang) secara sistematik dengan meninjau model truss dan instrumentasi. Tinjauan model truss meliputi tinjauan tentang bentuk truss, jumlah batang, bentuk sambungan (joint), dan material rangka batang. Tinjuan instrumentasi meliputi sensor pengukur gaya, sistem data akuisisi, rangkaian alat elektronika, tampilan data melalui LCD...

PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA ATAP BAJA CANAI DINGIN

ABSTRAK : Baja canai dingin sudah mulai banyak digunakan sebagai struktur bangunan sekarang ini. Pengaplikasiannya paling sering digunakan untuk struktur rangka atap. Di dalam perencanaannya, biasanya pemodelan struktur rangka atap dilakukan secara sederhana dimana sambungan dianggap flexible. Namun pada kenyataannya struktur tersebut tidak mungkin bisa menjadi flexible, melainkan sebuah struktur yang memiliki sambungan rigid yang bukan hanya menerima aksial saja, namun juga lentur dan geser. Adapun variasi yang dibuat ialah bentuk kuda-kuda (king post dan fink truss), profil (hat dan lipped channel), bentang (8 meter, 10 meter dan 12 meter). Pedoman yang mengatur tentang persyaratan dalam mendesain baja canai dingin juga baru saja dikeluarkan pada tahun 2013, yakni SNI 7971-2013. Permasalahannya adalah belum tentu semua model dan penampang yang berada di pasaran sudah memenuhi SNI 7971-2013 yang mengatur tentang baja canai dingin. Tujuan dari pembuatan tugas akhir ini adalah untuk memberikan contoh perhitungan yang sesuai dengan SNI 7971-2013 dalam mendesain struktur kuda-kuda rangka atap sederhana, serta menentukan pemodelan struktur yang paling aman. Hasil dari penelitian ini menunjukkan pemodelan rigid yang lebih aman, serta memberikan contoh perhitungan struktur rangka atap menurut SNI 7971-2013. KATA KUNCI : baja canai dingin, struktur rangka atap, sambungan rigid, sambungan flexible, SNI 7971-2013 Struktur Baja Canai Dingin. 1. PENDAHULUAN Baja canai dingin (cold-formed steel) sudah mulai banyak digunakan. Penggunaan baja canai dingin paling banyak digunakan sebagai struktur atap. Di dalam perencanaannya, biasanya pemodelan struktur rangka atap dilakukan secara sederhana, yakni dengan menganggapnya sebagai rangka batang flexible yang hanya dapat menerima gaya aksial saja. Namun pada kenyataannya, struktur rangka atap adalah struktur rigid yang bukan hanya menerima gaya aksial, namun juga mampu menahan momen yang terjadi. Selain itu dalam pemodelan biasanya titik pertemuan tiap bagian dianggap bertemu pada satu sambungan. Namun, pada pelaksanaannya tiap bagian itu tidak dapat bertemu pada satu titik, sehingga timbul eksentrisitas yang disebabkan oleh bentuk profil yang tidak simetris. Dengan kondisi tersebut, maka diperlukan studi perbandingan antara sambungan yang dimodelkan secara rigid dan flexible. Selain jenis pemodelannya, pada kenyataannya juga ada begitu banyak variasi model geometri rangka atap serta penampang yang digunakan oleh berbagai macam produsen. Di negara lain, peraturan yang mengatur mengenai baja canai dingin sudah ada sejak lama, seperti AISI (American Iron and Steel Institute) dari Amerika dan AS/NZS 4600 Standard dari Australia (Yu, 1991). Sedangkan di Indonesia sendiri peraturan tentang baja canai dingin baru terbit pada tahun 2013. Permasalahannya adalah belum tentu semua model dan penampang di pasaran sudah memenuhi SNI 7971-2013. Oleh karena itu, perlu disediakan contoh-contoh perhitungan sebagai panduan desain struktur rangka atap yang sesuai dengan peraturan yang baru.

Loading...

Loading Preview

Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.

PERENCANAAN ELEMEN STRUKTUR BAJA BERDASARKAN SNI 1729:2015

ABSTRAK : Peraturan untuk perencanaan stuktur baja di Indonesia saat ini masih menggunakan SNI 03-1729-2002 yang cukup tertinggal dibanding mancanegara. Peraturan SNI yang terbaru telah dipublikasikan yaitu SNI 1729:2015 yang mengacu kepada AISC 2010. Pada SNI 1729:2015, terdapat metode desain yang baru yaitu Direct Analysis Method (DAM) sebagai alternatif dari Effective Length Method (ELM) yang telah digunakan selama ini. Dengan adanya SNI 1729:2015 yang akan digunakan sebagai peraturan di masa yang akan datang, maka dibutuhkan panduan desain sehingga masyarakat mudah untuk menerapkannya. Tujuan dari tugas akhir ini adalah membuat contoh-contoh perhitungan elemen yang menerima tarik, tekan, lentur, geser, kombinasi gaya dan torsi, sambungan, dan membandingkan penerapan Direct Analysis Method (DAM) dan Effective Length Method (ELM) pada struktur sederhana 2D secara LRFD berdasarkan SNI 1729:2015. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman bagi perencana untuk mendesain suatu struktur baja berdasarkan SNI 1729:2015. KATA KUNCI : SNI 1729:2015, Direct Analysis Method, Effective Length Method

Studi Numerik Geser Blok Susunan Baut Berliku-liku pada Batang Tarik Profil T

Jurnal Teknik Sipil, 2018

Kekuatan tegangan tarik desain harus merupakan nilai terendah yang diperoleh sesuai dengan keadaan batas dari hasil tegangan tarik leleh pada penampang utuh, tegangan tarik putus pada penampang efektif, dan keadaan batas geser blok sepanjang jalur kegagalan geser dan jalur kegagalan tegak lurus tegangan tarik. Dari hasil eksperimen pada profil T yang disambung dengan baut di bagian sayapnya, dapat terjadi pola kegagalan geser blok yang diistilahkan dengan alternate path block shear failure (ABS). Penelitian ini bertujuan untuk memperkirakan efisiensi pola sambungan baut terhadap kekuatan tarik profil T yang disambung di bagian sayap. Penelitian ini akan dilakukan dengan salah satu analisis numerik yaitu finite element method (FEM) yang telah dibuktikan baik untuk menyelidiki fenomena kegagalan tarik. Kekuatan tarik hasil FEM juga dibandingkan dengan prediksi kekuatan berdasarkan SNI 1729:2015 dan prediksi kekuatan ABS menurut rumus Epstein.

Studi Numerik Pola Geser Blok Alternatif Pada Sambungan Ujung Batang Tarik Profil T

Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, 2017

Geser blok merupakan salah satu kriteria yang harus dipenuhi dalam mendesain sambungan batang tarik pada komponen struktur baja. Hasil studi eksperimental yang dilakukan pada profil T yang disambung pada bagian sayap dengan alat penyambung baut memperlihatkan pola kegagalan geser blok yang diistilahkan dengan alternate path block shear (ABS) failure. Pola kegagalan ini masih belum diperhitungkan dalam peraturan baja terkini. Studi numerik telah dilakukan pada beberapa profil T yang ada di pasaran Indonesia dengan konfigurasi baut tertentu. Distribusi tegangan pun menunjukkan indikasi yang menyerupai kegagalan ABS tersebut. Makalah ini memaparkan hasil studi numerik dengan metode elemen hingga mengenai pengaruh dari mutu baja terhadap indikasi kegagalan ABS pada beberapa profil T. Mutu baja BJ 34, BJ 37, BJ 50, dan BJ 55 ditinjau pada studi ini. Dari 20 model yang dianalisis, seluruhnya memperlihatkan deformasi dan distribusi tegangan yang menyerupai kegagalan ABS. Hal ini menandakan...

Desain Struktur Bangunan Baja Tahan Gempa Menggunakan SNI 1729:2020

Publikasi Riset Orientasi Teknik Sipil (Proteksi)

Wilayah Indonesia termasuk wilayah yang rawan terhadap terjadinya gempa bumi karena posisi geografis Indonesia yang berada diantara tiga lempeng besar dunia yang terus aktif dan bergerak. Pada bidang konstruksi pengaruh terhadap terjadinya gempa perlu diperhatikan khususnya bangunan yang strukturnya terbuat dari baja. Selama ini bangunan gudang yang terbuat dari baja belum menggunakan bracing pada struktur antar kolom sehingga apabila terjadi gempa maka kemungkinan kerusakan pada bangunan tersebut sangat besar, karena tidak adanya penahan beban geser pada bangunan akibat pergoyangan yang disebabkan oleh gempa bumi. Metode yang dilakukan pada penetian ini adalah metode kuantitatif. Perencanaan bangunan struktur baja menggunakan SNI 1729:2020 untuk mengetahui profil yang digunakan sesuai dengan beban yang terjadi pada struktur bangunan baja. Perencanaan beban gempa sesuai dengan SNI 1726:2012. Analisis data dengan pemodelan struktur menggunakan software SAP2000. Hasil penelitian didap...

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG BETON BERTULANG MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS (SRPMK) DENGAN RSNI 03-1726-xxxx

2012

Abstrak : Lokasi Indonesia yang berada diantara empat sistem tektonik aktif menyebabkan Indonesia memiliki tingkat resiko gempa yang cukup tinggi. Dalam kondisinya terjadinya gempa kuat diharapkan bangunan pusat pelayanan utama yang penting terhadap penyelamatan setelah gempa terjadi seperti bangunan rumah sakit, bangunan penyimpanan air dan bangunan lainya yang non gedung, tidak boleh mengalami kerusakan yang berat sehingga tidak berfungsi. Salah satunya bangunan gedung rumah sakit perlu direncanakan untuk memiliki ketahanan terhadap gempa. Daktilitas penuh menjadi alternatif dalam perencanaan struktur tahan gempa dan syarat pendetailan dibutuhkan yang detail. Tujuan dari studi ini adalah dapat memahami penggunaan gedung tahan gempa dengan menggunakan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) dengan RSNI 03-1726-xxxx. Rencana lokasi gedung ini adalah di wilayah Denpasar dan termasuk wilayah gempa kuat berfungsi sebagai gedung rumah sakit, ukuran denah 12,25 m x 20,75 m, dengan 4 l...

Studi Perbandingan Struktur Baja Metode LRFD SNI-03-1729-2002 dengan PPBBI 1987 pada Proyek Pembangunan Gudang PT. Sadhana Purwosari Pasuruan

2018

Sebagai bahan studi perencanaan, gudang PT. Sadhana yang berlokasi di Purwosari Pasuruan merupakan gudang dengan panjang 198 meter dan lebar 54 meter, dimana gudang ini dikhususkan untuk penyimpanan tembakau yang direncanakan menggunakan struktur baja dengan metode LRFD SNI-03-1729. Metode ASD (Allowable stress design) dalam struktur baja telah cukup lama digunakan, namun beberapa tahun terakhir metode desain struktur baja mulai beralih ke metode lain yang lebih rasional, yakni metode LRFD (Load Rasistance and Factor Design) metode ini didasarkan pada ilmu probabilitas, sehingga dapat mengantisipasi segala ketidakpastian dari material maupun beban. Oleh karena itu metode LRFD dianggap cukup handal (Agus Setiawan, 2008).Hasil perhitungan struktur baja dengan metode PPBBI 1987, didapat CNP 150.50.20.4,5 untuk Gording, WF 600.300.14.23 untuk balok Rafter, WF 250.125.6.9 untuk Balok, WF 300.300.10.15 untuk kolom, baut 18 32 tebal pelat penyambung 15mm untuk sambungan pncak rafter, bau...