Remidiasi Miskonsepsi Siswa Pada Materi Listrik Dinamis Menggunakan Ebook Interaktif (original) (raw)

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Interactive Lecture Experiment (Ile) Berbantuan Media Simulasi Virtual Terhadap Penurunan Kuantitas Siswa Yang Miskonsepsi Pada Materi Listrik Dinamis

Jurnal Luminous: Riset Ilmiah Pendidikan Fisika

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran Interactive Lecture Experiment (ILE) berbantuan media simulasi virtual terhadap penurunan kuantitas siswa yang miskonsepsi pada materi Listrik Dinamis. Dalam penelitian ini terdapat tujuh miskonsepsi pada sub materi Listrik Dinamis. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan one group pretest-posttest design. Sampel dalam penelitian ini adalah satu kelas dari keseluruhan siswa kelas X yang terdapat di SMA Negeri Kota Singkawang yaitu sebanyak 30 orang, dengan tes diagnostik berbentuk pilihan ganda menggunakan format three tier-test (TTT). Hasil uji statistik yaitu dengan menggunakan rumus Descreasing Quantity Students Misconception (DQM) yang menunjukan konsep listrik dinamis yang mengalami penurunan kuantitas siswa yang miskonsepsi dengan persentase terbesar (76%) yaitu "arus listrik adalah muatan positif yang mengalir dalam konduktor dari kutub positif baterai menuju kutub negatif baterai", dan model pembelajaran ILE berbantuan media simulasi virtual ini dapat menurunkan kuantitas siswa yang miskonsepsi dengan rata-rata 46,3% berkategori sedang. Diharapkan untuk peneliti selanjutnya menggunakan model ILE dalam melaksanakan eksperimen menggunakan kelompok belajar kecil supaya dalam pembelajaran selanjutnya peneliti akan lebih mudah mengawasi siswa dalam bereksperimen dan akan lebih mudah dalam pengambilan data.

Analisis Ragam Miskonsepsi Siswa Pada Konsep Efek Foto Listrik

JURNAL REFORMA, 2019

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ragam miskonsepsi siswa yang muncul pada konsep efek fotolistrik. Penelitian dilakukan dengan memberikan tes diagnostik konsep efek fotolistrik setelah siswa mendapatakan pengajaran konvensional di kelas. Tes diagnostik yang diujikan terdiri atas pilihan ganda dilengkapi dengan alasan terbuka serta skala keyakinan jawaban (CRI) dan telah dinyatakan valid serta reliabel. Data yang didapatkan melalui tes diagnostik dianalisis berdasarkan kombinasi jawaban pilihan ganda dan CRI untuk mendapatkan kategori miskonsepsi dan lebih lanjut ragam miskonsepsi didapatkan melalui alasan terbuka yang dikemukakan. Hasil penelitian disimpulkan ragam miskonsepsi yang muncul pada siswa adalah: (1) panjang gelombang dan frekuensi sebanding,(2) panjang gelombang sebanding dengan energi cahaya,(3) besar energi cahaya dikacaukan dengan urutan warna pelangi,(4) menganggap jika energi cahaya sama dengan fungsi kerja, maka sudah terjadi efek fotolistrik, (5) frekuensi cahaya bertambah maka intensitas cahaya juga bertambah (6) tidak ada pengaruh intensitas cahaya terhadap Efek Fotolistrik,(7) stopping potential besarnya sama dengan energi cahaya.

Pembelajaran Guided Discovery dalam Upaya Remediasi Miskonsepsi Materi Listrik Dinamis Calon Guru

Penelitian ini bertujuan untuk meremediasi miskonsepsi mahasiswa pada materi listrik dinamis. Kegiatan remediasi dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama yaitu dengan pengembangan perangkat pembelajaran guided discovery dan instrumen tes diagnostik miskonsepsi. Pengembangan tersebut mengikuti tahap 4-D model Thiagarajan (1974), dilanjutkan dengan tahap kedua yaitu, implementasi perangkat pembelajaran pada 35 mahasiswa Pendidikan Fisika angkatan tahun 2011 kelas A di Universitas Negeri Surabaya dengan desain One Group Pretest-Posttest Design. Data miskonsepsi mahasiswa dianalisis dengan analisis CRI, sedangkan data keterlaksanaan pembelajaran dianalisis dengan rata-rata perlangkah. Data hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlaksanaan pembelajaran guided discovery diperoleh dari penilaian pengamat mendapatkan nilai rata-rata keterlaksanaan 3,6 dengan katagori sangat baik. Profil miskonsepsi awal ditemukan pada setiap konsep sebelum pembelajaran dan menurun setelah remediasi. Pada konsep kecepatan drift mahasiswa yang mengalami miskonsepsi 66% setelah penerapan menjadi 31%, pada konsep hukum Ohm pada bahan penghantar 26% menjadi 3%, pada konsep tegangan sumber yang dirangkai seri pararel 71% setelah penerapan 43%, model konsumsi arus 63% menjadi 46%, rangkaian seri dan pararel pengaruhnya terhadap daya listrik 80% menjadi 46%, energi pada baterai 40% menjadi 37%, tipologi rangkaian listrik 69% menjadi 51%, daya listrik pada rangkaian campuran 51% menjadi 17%, arus pada suatu rangkaian 40% menjadi 11%, beda potensial antara dua titik 43% menjadi 9%, penggunaan alat ukur listrik (ampermeter dan voltmeter) pada rangkaian 37% menjadi 26%, dan aturan Kirchhoff 20% menjadi 26%. Penemuan tersebut tidak terlepas dari meningkatnya keterampilan berpikir mahasiswa. Berdasakan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan dapat menurunkan miskonsepsi mahasiswa. Kata kunci: Remediasi, Miskonsepsi, Keterampilan Berpikir Kritis, Pembelajaran Guided discovery

Kemampuan Berpikir Ilmiah Siswa Dan Miskonsepsi Pada Materi Elektrokimia

Jurnal Ilmu Pendidikan, 2018

Abstract: Student’s Scientific Reasoning Ability and Misconceptions Concerning Electro- chemistry. This research examines the relationship between students’ scientific reasoning ability (SRA) and misconceptions in Electrochemistry, involving 170 of Year-12 science students of SMA Negeri 3 Kediri and SMA Ar-Risalah Kediri . The students’ SRA was measured by the Classroom Test of Scientific Reasoning (CTSR), while their misconceptions were identified by Electrochemistry Diagnostic Instruments (EDI). The data were analyzed through Pearson Product Moment Correlation Coefficient and analysis of variance (ANOVA). The results of the study show that 45.3% of the students were at the concrete level of SRA, 35.9% at the low formal level of SRA, and 18.8% at the up- per formal level of SRA, that as many as 20 misconceptions were identified, five of which were new ones, never being reported in previous studies, and that the students with low level of SRA were more likely to hold misconceptions ...

Miskonsepsi Siswa Pada Materi Listrik Statis DI Kelas XII Sma Negeri 9 Pontianak

2018

AbstractThis study aims to find the profile of student misconception and to see the difference in percentage of misconception of male and female students of grade XII of SMA Negeri 9 Pontianak on static electricity material, using descriptive research method. The data collection technique uses multiple choice test with an open reason. An average student misconception 77,36% of 90 students found. 65 (72.22%) students assumed that if two objects were rubbed together then electrons and protons shifted. 78 (86.88%) students assume if the charge of an object after rubbing has excess electrons then the charge of the object initially is negative. 18 (20%) students assume the interaction of two objects of mutual excess electrons will pull. 80 (88.89%) students assume large electric force inversely proportional to the distance between charged objects. In Problems 5 and 6, 100% of students assume that the force of attraction or deny between two charged objects is due to the amount of charge o...

Penggunaan Metode Eksperimen Untuk Mengatasi Miskonsepsi Dan Meningkatkan Minat Belajar Peserta Didik Pada Materi Rangkaian Listrik DI Sma Negeri 1 Jaya Kabupaten Aceh Jaya

Jurnal IPA & Pembelajaran IPA

Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan metode eksperimen dapat mengatasi miskonsepsi dan meningkatkan minat belajar siswa pada materi rangkain listrik di SMA N 1 Jaya Kabupaten Aceh Jaya, Aceh. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah one group pretest and posttest design. Teknik pengambilan sampel dengan pusposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan tes pilihan ganda beralasan. Angket yang digunakan angket tertutup dengan jawaban sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hasil uji normalitas nilai pretest dan posttest berdasarkan rumus chi kuadrat tidak normal, akan tetapi uji normalitas menggunakan rumus Lilliefors menunjukkan data yang diperoleh adalah normal. Dari hasil analisis data, dapat disimpulkan sebagai hasil identifikasi miskonsepsi yang dialami siswa pada konsep rangkaian listrik sangatlah bervariasi. Hal ini disebabkan siswa yang menjawab soal berdasarkan intuisi yang salah, reasoning yang tidak le...

Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Inkuiri (Inquiry Learning) Terhadap Penurunan Miskonsepsi Pada Materi Listrik Dinamis Kelas X Sman 2 Jombang

Inovasi Pendidikan Fisika, 2013

Studi pendahuluan menemukan bahwa siswa kelas X SMAN 2 Jombang mengalami miskonsepsi pada materi listrik dinamis dengan topik: arus dikonsumsi oleh komponen (model konsumsi arus), perubahan komponen tidak berpengaruh pada arus komponen lain, baterai sebagai sumber arus tetap, dan arus menimbulkan adanya beda potensial. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui pengetahuan awal dan profil miskonsepsi pada materi listrik dinamis, serta menguji signifikansi penggunaan model pembelajaran inkuiri dalam menurunkan miskonsepsi pada materi listrik dinamis kelas X SMAN 2 Jombang. Penelitian ini menggunakan desain pre-experimental design dengan bentuk one group pretest-posttest design. Sampel yang digunakan adalah kelas X-2 yang berjumlah 32 siswa. Sebelum dan sesudah pelaksanaan model pembelajaran inkuiri, siswa diberikan 10 soal pretes dan postes yang dilengkapi dengan kolom Certainty of Response Index (CRI) untuk membedakan siswa yang tahu konsep (TK), tidak tahu konsep (TTK), dan ...

Persepsi Siswa Tentang Pemanfaatan Buku Dengan Hasil Belajar Rangkaian Listrik

Educativo: Jurnal Pendidikan, 2022

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan persepsi siswa tentang pemanfaatan buku sebagai sumber belajar dengan hasil belajar mata pelajaran menganalisis rangkaian listrik siswa kelas X pada program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK N 1 Tanjung Raya. Penelitian bersifat deskriptif korelasional. Instrument yang digunakan untuk mengumpulkan data persepsi siswa tentang pemanfaatan buku sebagai sumber belajar berupa angket dan untuk pengumpulan data variabel hasil belajar menggunakan nilai rapor. Analisis hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat digunakan teknik Korelasi Pearson Product Moment. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi siswa tentang pemanfaatan buku sebagai sumber belajar dengan hasil belajar menganalisis rangkain listrik, dengan nilai thitung> ttabel (7,31>2,048). Besarnya hubungan persepsi siswa tentang pemanfaatan buku sebagai sumber belajar dengan hasil belajar menganalisis rangkaian listrik, sebesar 52,42% dan sisanya 47,58% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukan dalam penelitian.

Identifikasi Miskonsepsi Siswa Pada Materi Usaha Dan Energi

Jurnal Penelitian Pendidikan IPA, 2019

This study aims to find out how misconceptions experienced by high school students on work and energy material. The method used is a mixed-research method. Data collection was carried out on 288 science students of grade XI at State Senior High School 8 in the City of Jambi using instruments in the form of four-tier diagnostic tests and interviews. The results showed that the average misconceptions experienced by students in the work and energy materials are classified in the low category because the average percentage obtained is 24%. The sub-concept sequences identified were the misconceptions of which had the highest percentage, namely: effort and potential energy (80%); the relationship between kinetic energy, potential energy, and mechanical energy (43%); and positive and negative efforts (23%).

Penerapan Strategi 3-2-1 Berbantuan Refutation Text Untuk Mereduksi Miskonsepsi Siswa Pada Materi Fluida Statis

2017

Abstrak: Penelitian pre-experimental ini bertujuan untuk menyelidiki penerapan strategi membaca 3-2-1 berbantuan refutation text untuk mereduksi miskonsepsi siswa pada materi fluida statis di SMA Negeri 1 Teluk Keramat. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 yang dipilih dengan teknik intact group random sampling . Tes diagnostik yang terdiri dari 18 soal pilihan ganda dengan alasan terbuka digunakan sebagai instrumen penelitian untuk mengetahui konsepsi siswa. Berdasarkan hasil, jumlah miskonsepsi siswa tertinggi saat pretest (100%) dan posttest (20,51%) yaitu pada konsep gaya apung. Rata-rata penurunan jumlah miskonsepsi siswa tiap konsep adalah 82,56%. Konsepsi siswa berubah secara signifikan ( 51,16; 1; 0,05) sesudah diberikan pembelajaran remediasi. Siswa memperoleh rata-rata gain 0,82 (tergolong tinggi). Strategi membaca 3-2-1 berbantuan refutation text diharapkan dapat digunakan sebagai alternatif kegiatan remediasi untuk memperbaiki miskonsepsi yang siswa ala...