Pendidikan Mitigasi Bencana Berbasis Lingkungan Masyarakat Terhadap Titik Evakuasi Bencana Tsunami (original) (raw)

Edukasi Tentang Mitigasi Dan Kesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi Dan Tsunami

JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri)

Abstrak: Peristiwa kebencanaan yang terjadi di kepulauan Maluku menimbulkan kerawanan terhadap timbulnya banyak korban jiwa yang berdampak pada penderitaan manusia. Desa Allang merupakan salah satu wilayah di Pulau Ambon Maluku yang memiliki kerentanan tinggi terjadi bencana gempa bumi dan tsunami. Namun, hasil analisis situasi melalui observasi dan wawancara didapatkan bahwa masyarakat belum secara aktif mendengar tentang mitigasi bencana, penanggulangan bencana dan kesiapsiagaan bencana, bagaimana cara menyelamatkan diri dan keluarga jika terjadi bencana gempa bumi dan tsunami. Tujuan kegiatan ini untuk memberikan edukasi yang dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang mitigasi dan kesiapsiagaan menghadapi bencana gempa bumi dan tsunami. Kegiatan dilakukan kepada potensi pemuda-pemudi sebanyak 61 orang di Desa Allang. Bentuk kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan dengan hasilnya; sebelum kegiatan dilakukan dilakukan pre-test dan didapatkan pengetahuan mitra pada kategori...

Edukasi Evakuasi Gempa Bumi Sebagai Mitigasi Bencana DI SMK Ad-Da’Wah

TERANG, 2019

Abstrak SMK Ad Da’wah yang terletak di Kelurahan Duri Kosambi Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat merupakan sekolah yang terkena dampak gempa bumi Banten 2018. Setelah peristiwa gempa bumi di bulan Januari 2018, sekolah belum memberikan pelatihan maupun sosialisasi tentang bagaimana langkah-langkah yang harus dilakukan apabila terjadi gempa bumi dan belum mengintegrasikan mengenai materi kesiapsiagaan bencana gempa bumi kedalam mata pelajaran. Kegiatan edukasi dilakukan dengan metode penyuluhan dan demonstrasi evakuasi gempa bumi oleh tim dan siswa-siswi SMK AD’Da’wah. Narasumber berasal dari Jurusan Teknik Sipil STT PLN Duri Kosambi, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, serta dukungan perangkat sekolah SMK AD’-Da’wah. Dana pendukung dari institusi STT-PLN merupakan aspek penting terselenggaranya kegiatan PKM ini. Manfaat yang diperoleh dari kegiatan PKM ini antara lain SMK Ad-Da’wah memahami arti pentingnya kesiapsiagaan terhadap bencana gempa bumi sehingga dapat mengurangi korban ...

Pendampingan Mitigasi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami Berbasis Pengetahuan Lokal pada Masyarakat Rentan Bencana di Kabupaten Mukomuko Bengkulu

Engagement: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2020

The first objective of this activity is to increase knowledge and understanding of the rescue procedures, evacuation routes, and emergency response plans when a large earthquake occurs. The second objective is to increase the knowledge and ability to mobilize available resources. With this knowledge and capability, the community can choose and sort out the resources that must be prioritized, so that losses can be reduced as little as possible. Referring to the results of the study, reducing the impact of earthquake and tsunami disaster risk is greatly influenced by emergency response plan factors, disaster warning system factors, knowledge factors, policy and guidance factors, and the ability of team mobilization. The conclusion obtained from the results of this activity is that the Air Rami Sub-district community gained increased knowledge and understanding of earthquake and tsunami mitigation. This can be seen from the enthusiasm of stakeholders and the public in participating in ...

Edukasi Mitigasi Bencana Banjir Berbasis Komunitas Masyarakat di Kelurahan Wundumbatu Kecamatan Poasia Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara

Jurnal Abdidas

Kelurahan Wundumbatu termasuk dalam Kecamatan Poasia yang berada di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara. Wilayah ini berada pada pedataran rendah dan bersebelahan dengan sungai Anduonohu yang sering mengalami banjir pada musim hujan karena luapan air sungai. Adapun tujuan yang dan pengabdian Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini adalah untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana banjir. Metode yang digunakan pada pengabdian ini adalah menggunakan aplikasi zoom, namun pada proses pendirian posko relawan dan pembuatan sistem peringatan dini, dilakukan langsung di lapangan dengan tetap mengacu pada protokol kesehatan. Hasil yang diperoleh pada kegiatan pengabdian PKM adalah telah memberikan dampak positif yakni mengedukasi masyarakat sehingga memperoleh ilmu dan pengalaman tentang cara memitigasi bencana banjir. Selain itu, juga dihasilkan adanya peta resiko bencana banjir wilayah kelurahan, pembentukan posko relawan masyarakat dalam rangka kegiatan aksi ...

Model Pembelajaran Mitigasi Bencana Dalam Ilmu Pengetahuan Sosial DI Sekolah Menengah Pertama

Jurnal Geografi Gea

Oleh: Enok Maryani**) Abstrak Dinamika alam sangat memberikan dampak bagi kehidupan manusia, baik bersifat menguntungkan maupun merugikan. Sifat merugikan inilah yang kemudian dikenal dengan sebutan bencana. Untuk meminimalkan resiko atau kerugian bagi manusia, perlu pengetahuan, pemahaman, kesiapsiagaan keterampilan untuk mencegah, menditeksi dan mengantisipasi secara lebih dini tentang berbagai macam bencana atau lebih dikenal dengan istilah mitigasi bencana. Mitigasi meliputi aktivitas dan tindakan-tindakan perlindungan yang dapat diawali dari persiapan sebelum bencana itu berlangsung, menilai bahaya bencana, penanggulangan bencana, berupa penyelamatan, rehabilitasi dan relokasi. Pengetahuan, pemahaman dan keterampilan berprilaku dalam mencegah, menditeksi, mengansipasi bencana secara efektif dapat ditransformasikan, disosialisasikan melalui pendidikan IPS yang secara khusus membahas mengenai isu-isu masalah sosial. Penelitian ini didesain untuk mengembangkan model mitigasi bencana dalam pembelajaran IPS SMP. Hasil kegiatan penelitian yang diharapkan adalah: (1) peta kompetensi dasar IPS yang mengandung mitigasi bencana, (2) deskripsi analisis kebutuhan penyusunan model mitigasi bencana dalam pembelajaran IPS, dan (3) seperangkat model mitigasi bencana dalam pembelajaran IPS. Metode yang digunakan adalah research and development (penelitian dan pengembangan). Untuk mengetahui kebutuhan akan pembelajaran bencana dilakukan survai di daerah yang rawan bencana yaitu Pangandaran (gempa dan tsunami), Sukabumi (gempa dan tsunami), Dayeuhkolot (Banjir), Lembang (longsor dan gunungapi), Cirebon (angin topan). Sampel terdiri dari 10 orang kepala sekolah, 10 dewan sekolah, 40 orang guru dan 81 orang siswa. Data diolah secara kuantitatif, untuk kemudian diinterpretasi sesuai dengan tujuan penelitian. Model pembelajaran terpadu merupakan model implementasi kurikulum IPS yang dianjurkan untuk diaplikasikan di SMP khususnya untuk mengajarkan tema mitigasi bencana. Adapun metode pembelajaran yang paling tepat diterapkan adalah melalui metode Cooperative learning dan problem solving, disamping metode lainnya seperti diskusi, simulasi dan demonstrasi. Media pembelajaran yang dianggap efektif adalah film, gambar dan peta, sedangkan evaluasi pembelajaran dapat dipadukan antara test, portofolio dan performance. Selain itu, model pembelajaran mitigasi bencana dalam pelatihan, penataran guru dan refreshing guru terhadap materi IPS kebencanaan perlu diberikan sebelum disosialisasikan pada peserta didik. Kata kunci: model pembelajaran, mitigasi bencana, Ilmu Pengetahuan Sosial. *) Hasil penelitian Hibah Bersaing yang didanai Dit P2M Ditjen Dikti **) Prof. DR. Enok Maryani, MS., adalah dosen Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS UPI 1. Pendahuluan Alam dan manusia senantiasa mengalami dinamika, dinamika tersebut diperlukan untuk menemukan keseimbangan. Dinamika alam ada yang sangat menguntungkan bagi kehidupan manusia dan ada beberapa diantaranya yang dapat menimbulkan bencana bagi manusia. Beberapa dinamika alam, khususnya yang menimbulkan bencana bagi manusia dapat di diditeksi dan diantisipasi, seperti letusan gunung, angin topan, banjir, dan gempa. Adapula dinamika alam yang sulit diditeksi seperti gempa bumi. Untuk meminimalkan resiko atau kerugian bagi manusia, perlu pengetahuan, pemahaman, kesiapsiagaan keterampilan untuk mencegah, menditeksi dan mengantisipasi secara lebih dini tentang berbagai macam bencana khususnya di tempat-tempat yang memang rawan terhadap bencana alam tersebut. Dalam tujuan pendidikan tersebut, tercerminkan adanya kualitas sumberdaya manusia yang terintegrasi antara kualitas akhlak, sikap, pengetahuan dan prilaku yang kreatif dan antisipatif. Pendidikan merupakan seperangkat sistem, yang mana di dalamnya mengandung sejumlah bahan ajar, guru, peserta didik, metode, media, prasarana dan sarana yang mendukung serta kebijakan pengambil keputusan di dunia pendididkan (stackholders) baik dalam skala mikro (kepala sekolah), maupun makro (menteri pendidikan). Menurut Alvin Toffler (1995) dalam mengembangkan dunia pendidikan harus mengacu kepada kebutuhan anak didik di masa yang akan datang dengan sebutan "super-industrial education system". Berkaitan dengan hal tersebut menut Tilaar (2000) diperlukan pokokpokok paradigma baru dalam pendidikan nasional, salah satunya diarahkan untuk mengembangkan tingkah laku yang menjawab tantangan internal dan global. Keduanya menuntut adanya human capital yang membawa keunggulan dalam sebuah persaingan atau kompetisi, atau tantangan. Karena itulah pendidikan dikembangkan dengan berbasis kompetensi. Pendidikan merupakan upaya untuk mempersiapkan peserta didik untuk memiliki kemampuan intelektual, emosional, spiritual, dan sosial yang bermutu tinggi. Kompetensi yang dikembangkan adalah keterampilan dan keahlian bertahan hidup dalam perubahan, pertentangan, ketidakmenentuan, ketidakpastian, dan kerumitan-kerumitan dalam kehidupan. Kompetensi dasar ini merupakan standar yang ditetapkan secara nasional, namun dalam pelaksanaannya untuk mencapai kompetensi dasar itu disesuaikan dengan daerah dan sekolah masing-masing. Standar nasional mempunyai misi untuk menjadikan pendidikan unggul dan merata bagi semua. Standar nasional berisi kerangka tentang apa yang harus diketahui, dilakukan dan dimahirkan oleh siswa pada setiap tingkatan. Kemahiran tersebut dikenal dengan kecakapan hidup (life skill). Kecakapan hidup dalam hal ini bukan hanya keterampilan standar yang mengacu kepada orientasi kerja, namun lebih menekankan kepada menggali potensi siswa yang dapat dikembangkan untuk hidup

Mitigasi Bencana Gunung Meletus di Sekolah Rawan Bencana

Publikasi Pendidikan

MI Muhammadiyah Gandatapa secara geografis berada di lereng Gunung Slamet, sedangkan Gunung Slamet sendiri merupakan gunung berapi yang tidak menutup kemungkinan sewaktu-waktu dapat terjadi erupsi. Sehingga wilayah yang berada di lereng gunung tersebut memiliki kerentanan terkena dampak erupsi gunung. Selama ini guru MI Muhammadiyah Gandatapa belum memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai upaya untuk mengurangi resiko bencana atau mitigasi bencana. Melalui pelatihan mitigasi bencana, maka diharapkan para guru dapat memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai mitigasi bencana sesuai dengan langkah-langkahnya. Pelatihan dilakukan melalui empat tahapan yaitu: 1) Persiapan; 2) Memberikan materi pelatihan dan simulasi; 3) Monitoring dan pendampingan; 4) Evaluasi hasil kegiatan. Hasil kegiatan yaitu secara teoritis guru mengetahui tentang mitigasi bencana. Selanjutnya guru memahami langkah-langkah yang ditempuh dalam menghadapi ancaman bencana gunung meletus, melalui tahapan 1) Sebelu...

Tinjauan Jalur Evakuasi Bencana Tsunami DI Kecamatan Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan Berbasis Masyarakat

2017

Abstract: Earthquakes frequently happen in Sumatra, in particular Aceh province, one of the reason is this island located in convergent horizon (limit) where Sunda plate collided under Indo-Australia plate. Tapaktuan, most of areas are coastal area. the purpose of this research is to provide recommendation in selecting and evacuation route and point in form of providing adequate route and sign for evacuation process. The result of this study is recommendation for evacuation route for tsunami disaster in Tapaktuan district, both in evacuation route and point. Results of a study reported in the District of Tapak Tuan evacuation path leads to some Gampong, namely Gunung Kerambil, Lhok Keutapang, Gampong Hulu, Jambo Apha, Lhok Bengkuang, Panton Luas, Batu Itam, Lhok Rukam, Panjupian, and Air Pinang. The movement of citizens when an evacuation occurs highly leads to Gampong Panton Luas, for 22%, Jalan used when the tsunami evacuation are Jl. Tapaktuan - Medan, Jl. TR. Angkasah, Jl. Tapak...

Pembelajaran Berbasis Lingkungan Sebagai Upaya Resiliensi Sosial dan Mitigasi Bencana

JESS: JURNAL EDUCATION SOCIAL SCIENCE, 2021

Indonesia sebagai Negara Kepulauan yang memiliki sumberdaya alam dan sekaligus potensi terjadinya bencana alam yang besar, seperti banjir, kekeringan, tanah longsor, gempa bumi, kebakaran hutan, dll. Dampak bencana yang terjadi menimbulkan berbagai permasalahan mulai rusaknya tempat tinggal, korban jiwa maupun hilangnya harta benda dan penghidupannya. Berbagai tindakkan dilakukan dalam mitigasi bencana dari Pemerintah namun masih adanya kurangnya kesadaran masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana. Rendahnya kesadaran ini karena masih minimnya pengetahuan dan pemahaman masyakat terhadap lingkungan sekitarnya. Maka dari itu pentingnya pendidikan kebencanaan itu dilakukan sebagai salah satu bentuk mitigasi bencana agar dapat meminimalisis dampak risiko kerugiannya. Pendidikan kebencanaan dapat dilakukan melalui kebijakan pengembangan kurikulum sekolah dan melalui pembelajaran lingkungan. Pada artikel ini memberikan gagasan baru dalam pembelajaran di sekolah khususnya untuk pen...