Dukungan Sosial Pada Ibu Postpartum Primipara Terhadap Kejadian Postpartum Blues (original) (raw)
Related papers
Dukungan Keluarga pada Ibu Postpartum terhadap Kejadian Postpartum Blues
Journal of Telenursing (JOTING)
This study aims to determine the relationship between family support for postpartum mothers and the incidence of postpartum blues at Gunung Jati Hospital, Cirebon. The method used is correlational research with a cross-sectional approach. The results showed that less than half (40.0%) of postpartum mothers received low family support and less than half (42.9%) of postpartum mothers experienced postpartum blues with r-value = 0.001. In conclusion, there is a relationship between family support for postpartum mothers and the incidence of postpartum blues at Gunung Jati Hospital, Cirebon. Keywords: Family Support, Postpartum, Postpartum Blues
Hubungan Dukungan Sosial Dengan Postpartum Blues Pada Ibu Pasca Melahirkan DI Sumatera Barat
PSIKOPEDIA, 2023
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara postpartum blues dengan dukungan sosial yang diterima oleh ibu pasca melahirkan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Subjek penelitian berjumlah 25 responden yang memiliki kriteria: wanita berusia 18-40 tahun, baru melahirkan dalam rentang satu hingga empat minggu, serta tinggal dengan suami atau keluarga (orang tua atau mertua). Alat ukur yang digunakan dalam penelitian adalah skala Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS). Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik korelasi Pearson Product Moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial memiliki hubungan yang signifikan dengan postpartum blues pada ibu pasca melahirkan. Hal ini menunjukkan bahwa dukungan sosial berdampak pada tingkat postpartum blues yang dirasakan ibu pasca melahirkan. Selain itu, mayoritas responden memiliki tingkat postpartum blues yang rendah, sedangkan dukungan sosial responden berada pada kategori tinggi.
Post Partum Blues: Pentingnya Dukungan Sosial Dan Kepuasan Pernikahan Pada Ibu Primipara
PSIKODIMENSIA, 2018
The aim of this research to prove empirically whether there is (1) the relationship of social support and marital satisfaction with post partum blues, (2) social support with post partum blues, (3) marital satisfaction with post partum blues. The subjects of this study were women aged 18-35 years and newly gave birth to the first child in healthy condition in the district of Madiun with the age of 3-14 days old baby which amounted to 35 primiparous moms. Data collection for postpartum blues tendencies, social support, and marital satisfaction in primiparous moms using the EPDS (Edinburgh Postnatal Depression Scale) scale, the scale of social support and the third marriage satisfaction scale of this scale have been tested for its validity and reliability. Sampling technique in this research with saturated sampling technique. Data analysis method was done by using multiple regression analysis technique which resulted from data analysis known (1) there is relationship between social support and marriage satisfaction with post partum blues, F = 9,319; (p) = 0,001 (p <0,01) (2) there is no correlation between social support with post partum blue, t = 0,126 (p) = 0,901 (p> 0,05) (3) there is negative relation between marriage satisfaction with post partum blues, t =-2.755 (p) = 0.010 (p <0.05).
2010
Postpartum Blues ini dikategorikan sebagai gangguan mental ringan sehingga sering tidak dipedulikan, tidak terdiagnosa dan akhirnya tidak ditangani, keadaan ini akan membuat perasaan tidak nyaman bagi wanita yang mengalaminya, sehingga mempunyai dampak lebih buruk terutama dalam masalah hubungan dengan suami dan perkembangan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan Suami dengan kejadian Postpartum Blues pada Ibu primipara di ruang Bugenvile RSUD Tugurejo Semarang. Desain penelitian ini menggunakan metode analitik korelasional dilaksanakan pada 25 ibu primipara yang melahirkan di Ruang Bugenvile RSUD Tugurejo Semarang pada bulan Oktober 2009. Analisa data menggunakan chi square untuk menguji hubungan dukungan Suami dengan kejadian Postpartum Blues pada Ibu primipara di ruang Bugenvile RSUD Tugurejo Semarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil uji chi square membuktikan adanya hubungan dukungan Suami dengan kejadian Postpartum Blues pada Ibu primipara di ruang Bugenvile RSUD Tugurejo Semarang dengan ρ value = 0,033. Maka diperlukan dukungan suami yang lebih kepada istri melahirkan untuk mencegah gejala Postpartum Blues. Dari hasil penelitian di dapatkan ada hubungan antara dukungan suami dengan kejadian Postpartum Blues pada ibu primipara di ruang bugenvile RSUD Tugurejo Semarang.
Efektivitas Konseling Terhadap Postpartum Blues Pada Ibu Primipara
2018
Post partum blues ini dialami 80% wanita setelah bersalin yaitu merupakan semacam perasaan sedih atau uring-uringan yang melanda ibu dan timbul dalam jangka waktu dua hari sampai dua minggu pasca persalinan. Post partum blues ini sendiri biasanya muncul pada hari ke 2 sampai 2 minggu setelah bersalin dan lebih sering terjadi pada wanita muda yang melahirkan dan merasa kesulitan untuk menyusui. Ada kalanya ibu mengalami perasaan sedih yang berkaitan dengan bayinya. Keadaan ini disebut baby blues . Mengabaikan masalah hingga akhirnya tidak mendapatkan penanganan yang tepat akan menimbulkan tekanan yang sangat mengganggu dan mengancam kesehatan fisik dan mental.Menurunnya tingkat kekebalan tubuh, susah tidur,pikiran kacau,mudah marah,dan afeksi negatif lainnya hanyalah contoh kecil efek samping dari masalah yang dihadapi ibu postpartum blues. Untuk itulah, konseling sangat dibutuhkan sebagai media perantara yang dapat membantu mengatasi berbagai macam permasalahan ibu post partum bl...
Hubungan Karakteristik Ibu Primipara Dengan Terjadinya Baby Blues
Indonesian Midwifery and Health Sciences Journal
Abstrak Latar Belakang: Baby blues adalah perubahan fluktuasi emosi yang terjadi pada hari ke 3-5 postpartum dan berakhir sebelum minggu ke-2 postpartum. Reaksi emosional ini menurut beberapa penelitian lebih dari 50% sering terjadi pada primipara. Gejala baby blues meliputi menangis, iritabilitas, cemas, sulit berkonsentrasi, kebingungan, bahkan dapat menyebabkan depresi pada ibu yang menyebabkan pengasuhan tidak tepat, akibatnya bayi tidak berkembang dengan optimal. Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya baby blues, antara lain: paritas, usia, pengetahuan, status kehamilan, harga diri rendah, masalah emosional selama kehamilan, dukungan suami dan keluarga, dukungan sosial, finansial, status perkawinan, metode persalinan. Oleh karena itu, penting untuk dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai hubungan karakteristik ibu primipara dengan terjadinya baby blues. Metode: Jenis penelitian ini merupakan analitik observasional dengan rancangan cross sectional. Pengambilan sampel t...
Literatur Review : Hubungan Dukungan Suami Terhadap Kejadian Postpartum Blues
2021
The postpartum period (puerperium) is the period after the placenta is born and ends when the uterine organs return to normal as before pregnancy which occurs around six weeks. One of the problems that are often faced by postpartum mothers is their inability to adapt to new situations that make a mother experience postpartum depression. Postpartum depression is a feeling disorder experienced by a mother after giving birth where the mother feels sadness, loses energy, finds it difficult to concentrate, feels guilty about herself and is worthless. One of the causes that influence a mother to experience postpartum depression is the lack of support from her husband to postpartum mothers. This research method uses a literature review that collects and analyzes research articles regarding husband's support for the occurrence of postpartum blues. Based on the results of the literature review, it can be seen that there is a relationship between husband's support and the occurrence o...
Hubungan Kejadian Postpartum Blues Dengan Motivasi Ibu Dalam Menyusui
Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah, 2020
Postpartum blues merupakan gangguan psikologis yang dialami ibu pasca melahirkan. Rumah sakit di Indonesia belum banyak melaporkan tentang kejadiannya. Rendahnya ketertarikan ibu terhadap bayinya merupakan dampak dari postpartum blues. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan kejadian postpartum blues dengan motivasi ibu untuk menyusui di RS Al-Islam Bandung. Metode penelitian yang dilakukan adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional yang melibatkan 122 ibu postpartum hari ke-3 sampai hari ke-14. Instrumen untuk postpartum blues menggunakan Edinburgh postnatal depression scale (EPDS) dan motivasi menyusui dengan instrumen Breastfeeding motivation instrucsional measurement scale (BMIMS). Data dianalisis dengan korelasi Spearman rank. Hasil penelitian menunjukan bahwa 53,3% dari 122 responden mengalami postpartum blues, dan dari 65 responden yang mengalami postpartum blues 36 orang (55,4%) memiliki motivasi menyusui yang rendah. Hasil uji korelasi men...
Penyesuaian Diri Dan Dukungan Sosial Suami Dengan Baby Blues Syndrome Pada Ibu Primipara
JURNAL PSIKOLOGI POSEIDON
Childbirth are usually eager to take care of their babies, but some mothers don’t manage to adjust and experience psychological disorders. The purpose of this study was to determine the relationship between self-adjustment and husband's social support with BBS in primipara mothers. The research used correlational quantitative. Respondents in this study were 40 childbirth to primipara. The sampling technique used saturated sampling. The results show there is a strong relationship between self-adjustment and husband's social support with BBS in primipara mothers. There is a strong relationship between self-adjustment and husband's social support with BBS in primipara mothers. This research shows the importance of preparation for mothers who have just given birth. Husbands also play an important role for mothers who have just given birth and need to provide support in the form of attention and support for assistance.
Literatur Review: Pengaruh Dukungan Suami Terhadap Kejadian Postpartum Blues
CALL FOR PAPER SEMINAR NASIONAL KEBIDANAN, 2020
Background: baby blues is a psychological problem thet often occurs during the puerpurium. Almost 50-70% of women in Indonesia experience the baby blues after birth. The incidence of baby blues in postpartum mothers tends to be hinger and needs serious attention. Partner support can reduce the risk of