Hubungan Kejadian Postpartum Blues Dengan Motivasi Ibu Dalam Menyusui (original) (raw)
Related papers
Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah
Postpartum blues merupakan gangguan psikologis yang dialami ibu pasca melahirkan. Rumah sakit di Indonesia belum banyak melaporkan tentang kejadiannya. Rendahnya ketertarikan ibu terhadap bayinya merupakan dampak dari postpartum blues. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan kejadian postpartum blues dengan motivasi ibu untuk menyusui di RS Al-Islam Bandung. Metode penelitian yang dilakukan adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional yang melibatkan 122 ibu postpartum hari ke-3 sampai hari ke-14. Instrumen untuk postpartum blues menggunakan Edinburgh postnatal depression scale (EPDS) dan motivasi menyusui dengan instrumen Breastfeeding motivation instrucsional measurement scale (BMIMS). Data dianalisis dengan korelasi Spearman rank. Hasil penelitian menunjukan bahwa 53,3% dari 122 responden mengalami postpartum blues, dan dari 65 responden yang mengalami postpartum blues 36 orang (55,4%) memiliki motivasi menyusui yang rendah. Hasil uji korelasi men...
Jurnal Kesehatan Al-Irsyad, 2019
Ketidakmampuan menyusui dengan baik dan benar adalah salah satu masalah pada saat ibu mulai menyusui bayinya. Jika tidak segera ditangani akan mengakibatkan kekhawatiran dan kecemasan ibu tentang kemampuan menyusui. Apabila kondisi ini dibiarkan maka akan berlanjut menjadi postpartum blues bahkan depresi postpartum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kejadian postpartum blues dengan kemampuan menyusui pada ibu postpartum di RS PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta. Desain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini sebanyak 57 ibu postpartum dengan teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling di Bangsal Firdaus RS PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta. Analisis data univariat dan bivariat dengan uji korelasi kendall-tau. Penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 30 responden (52,6%) yang mengalami kejadian postpartum blues ringan mampu menyusui. Nilai p value = 0,001 dan nilai ...
Dukungan Keluarga pada Ibu Postpartum terhadap Kejadian Postpartum Blues
Journal of Telenursing (JOTING)
This study aims to determine the relationship between family support for postpartum mothers and the incidence of postpartum blues at Gunung Jati Hospital, Cirebon. The method used is correlational research with a cross-sectional approach. The results showed that less than half (40.0%) of postpartum mothers received low family support and less than half (42.9%) of postpartum mothers experienced postpartum blues with r-value = 0.001. In conclusion, there is a relationship between family support for postpartum mothers and the incidence of postpartum blues at Gunung Jati Hospital, Cirebon. Keywords: Family Support, Postpartum, Postpartum Blues
Hubungan Karakteristik Ibu Primipara Dengan Terjadinya Baby Blues
Indonesian Midwifery and Health Sciences Journal
Abstrak Latar Belakang: Baby blues adalah perubahan fluktuasi emosi yang terjadi pada hari ke 3-5 postpartum dan berakhir sebelum minggu ke-2 postpartum. Reaksi emosional ini menurut beberapa penelitian lebih dari 50% sering terjadi pada primipara. Gejala baby blues meliputi menangis, iritabilitas, cemas, sulit berkonsentrasi, kebingungan, bahkan dapat menyebabkan depresi pada ibu yang menyebabkan pengasuhan tidak tepat, akibatnya bayi tidak berkembang dengan optimal. Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya baby blues, antara lain: paritas, usia, pengetahuan, status kehamilan, harga diri rendah, masalah emosional selama kehamilan, dukungan suami dan keluarga, dukungan sosial, finansial, status perkawinan, metode persalinan. Oleh karena itu, penting untuk dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai hubungan karakteristik ibu primipara dengan terjadinya baby blues. Metode: Jenis penelitian ini merupakan analitik observasional dengan rancangan cross sectional. Pengambilan sampel t...
Hubungan Dukungan Sosial Dengan Postpartum Blues Pada Ibu Pasca Melahirkan DI Sumatera Barat
PSIKOPEDIA, 2023
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara postpartum blues dengan dukungan sosial yang diterima oleh ibu pasca melahirkan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Subjek penelitian berjumlah 25 responden yang memiliki kriteria: wanita berusia 18-40 tahun, baru melahirkan dalam rentang satu hingga empat minggu, serta tinggal dengan suami atau keluarga (orang tua atau mertua). Alat ukur yang digunakan dalam penelitian adalah skala Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS). Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik korelasi Pearson Product Moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial memiliki hubungan yang signifikan dengan postpartum blues pada ibu pasca melahirkan. Hal ini menunjukkan bahwa dukungan sosial berdampak pada tingkat postpartum blues yang dirasakan ibu pasca melahirkan. Selain itu, mayoritas responden memiliki tingkat postpartum blues yang rendah, sedangkan dukungan sosial responden berada pada kategori tinggi.
Faktor-Faktor Psikologis yang Mempengaruhi Postpartum Blues
Psympathic : Jurnal Ilmiah Psikologi, 2017
Pregnancy and childbirth are the natural and normal processes experienced by every woman. In the process of pregnancy and childbirth every woman undergoes both physical and psychological changes so that women need to be prepared before entering this stage. Those who are not ready will be more likely to experience postpartum blues. This study aimed to determine the psychological factors that affect postpartum blues. The method was quantitative correlational with purposive sampling technique. Participating mothers were 6 months postpartum (n=41). The research instruments were Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS), coping stress scale, social support scale, and adjustment scale. The data was analyzed by simple linear regression. The result of this study showed that from the three independent variables giving predictions the biggest influence on the emergence of postpartum blues were adjustment variable (56,3%), then coping stress (46,1%), and social support (30,2%).
Faktor Determinan yang Mempengaruhi terjadinya Postpartum Blues pada Ibu Nifas
Faletehan, 2022
Postpartum blues merupakan periode depresi sementara yang terjadi selama beberapa hari pertama masa nifas. Kondisi ini jika tidak teratasi dapat menyebabkan depresi pada ibu dan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan bayi yang telah dilahirkan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor dominan kejadian postpartum blues pada ibu nifas. Penelitian ini menggunakan desain korelasi dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel 68 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling. Edinburgh Postnatal Depression Scale (EDPS) digunakan untuk menentukan kejadian post partum, Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) untuk mengukur dukungan sosial, dan Breaf COPE scale untuk mengukur koping. Data dianalisis dengan menggunakan multiple Regression. Hasil penelitian menunjukkan rerata skor pospartum blues adalah 8,09 (SD=4,78). Faktor yang berhubungan adalah usia, pendapatan, jenis persalinan, kesiapan persalinan, dan dukungan sosial. Usia memiliki kekuatan hubungan yang paling kuat dan signifikan berkontribusi terhadap kejadian postpartum blues (Beta=0,347, p <0,01). Upaya untuk meningkatkan program deteksi postpartum blues, pendidikan kesehatan, dan dukungan sosial bagi ibu postpartum blues diperlukan.
Literatur Review : Hubungan Dukungan Suami Terhadap Kejadian Postpartum Blues
2021
The postpartum period (puerperium) is the period after the placenta is born and ends when the uterine organs return to normal as before pregnancy which occurs around six weeks. One of the problems that are often faced by postpartum mothers is their inability to adapt to new situations that make a mother experience postpartum depression. Postpartum depression is a feeling disorder experienced by a mother after giving birth where the mother feels sadness, loses energy, finds it difficult to concentrate, feels guilty about herself and is worthless. One of the causes that influence a mother to experience postpartum depression is the lack of support from her husband to postpartum mothers. This research method uses a literature review that collects and analyzes research articles regarding husband's support for the occurrence of postpartum blues. Based on the results of the literature review, it can be seen that there is a relationship between husband's support and the occurrence o...
Dukungan Sosial Pada Ibu Postpartum Primipara Terhadap Kejadian Postpartum Blues
JURNAL KESEHATAN PERINTIS (Perintis's Health Journal)
Postpartum Blues (PPB) jika tidak ditangani akan berkembang menjadi depresi atau psikosa postpartum. Masalah ini dialami oleh sebagian ibu postpartum karena peran barunya sebagai seorang ibu. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan dukungan sosial pada ibu postpartum primipara terhadap kejadian postpartum blues. Jenis penelitian adalah kuantitaif dengan pendekatan deskiptif korelasi, jumlah sampel 106 orang dengan kriteria inklusi ibu postpartum hari 1-7, semua jenis persalinan, ibu sadar penuh, primipara dan bersedia menjadi responden. Penentuan jumlah sampel dengan menggunakan consecutive sampling dengan tehnik pengumpulan data menggunakan kuesioner Edinburg Postnatal Depression Scale (EPDS) dan postpartum support system and family coping quessionaire. Analisa data dengan chi-square. Ibu postpartum primipara mendapatkan dukungan sosial baik sebanyak 89.6% dan sebanyak 40,6% ibu primipara mengalami postpartum blues. Hasil analisis bivariate didapatkan p-value 0,007 (p-va...
Faktor yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Postpartum Blues
Melahirkan adalah sebuah karunia terbesar bagi wanita dan momen yang sangat membahagiakan, tapi ada beberapa kasus dapat menjadi momen yang menakutkan, hal ini disebabkan pada wanita yang melahirkan sering mengalami perasaan sedih dan takut sehingga mempengaruhi emosional dan sensitifitas ibu yang dikenal dengan istilah post partum blues. Post partum blues merupakan kesedihan atau kemurungan setelah melahirkan, biasanya hanya muncul sementara waktu, yakni sekitar dua hari hingga dua minggu sejak kelahiran bayi. Ibu post partum blues harus ditangani secara adekuat, karena peran ibu sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak juga dalam hubungannya dengan peran ibu di keluarga. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap kejadian post partum blues. Penelitian ini dilakukan di BPM "D" dan di BPM "N" Kabupaten Bojonegoro pada bulan Januari-Februari 2018 dengan jumlah responden sebanyak 30 ibu nifas. Responden diminta untuk mengisi kuisioner Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS). Variabel independent dalam penelitian ini adalah umur, pendidikan, pekerjaan, status obstetrik, jenis persalinan, status kehamilan sedangkan variable dependent dalam penelitian ini adalah kejadian postpartum blues. Hasil yang di dapat dari penelitian tersebut adalah sebagai berikut : 1. Menurut Umur Berdasarkan usia ibu, postpartum blues sebagian besar terjadi pada rentang umur 20-35 tahun yaitu sebanyak 9 responden yang berarti ada hubungan umur dengan kejadian post partum blues. Hal ini dikarenakan seorang wanita masih produktif baik dalam masalah yang berkaitan dnegan kebutuhan fisik dan berperan aktif daam keluarga. Dengan adanya peran yang melekat tersebut dapat memicu seorang ibu untuk mengalami postpartum blues. 2. Menurut Tingkat Pendidikan