Januari 2015-Maret 2018 Hematological Profile of Inpatient Malaria Patients at RSUD Panglima Sebaya , Kabupaten Paser , January 2015-March 2018 (original) (raw)
Related papers
Jurnal Sains dan Kesehatan
Malaria merupakan penyakit menular tropis yang disebabkan oleh Plasmodium yang terdapat pada nyamuk Anopheles betina. Pada infeksi malaria dapat menyebabkan perubahan hematologi. Tujuan: Untuk mengetahui profil hematologi pasien malaria rawat inap di RSUD Panglima Sebaya Kabupaten Paser periode Januari 2015-Maret 2018. Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif observasional dengan metode cross-sectional. Data berasal dari rekam medik 120 pasien malaria dengan teknik purposive sampling. Hasil: Angka kejadian malaria tahun 2015 sebanyak 37 pasien (31%), tahun 2016 sebanyak 40 pasien (33%), tahun 2017 sebanyak 30 pasien (25%) dan Januari-Maret 2018 sebanyak 13 pasien (11%). Pasien malaria banyak terjadi pada jenis kelamin laki-laki sebesar 105 pasien (87,5%) dan usia 15-64 tahun sebesar 112 pasien (93,3%). Sebanyak 64 pasien (53,3%) terinfeksi Plasmodium falciparum, 53 pasien (44,2%) terinfeksi Plasmodium vivax, dan 3 pasien (2,5%) terinfeksi mixed infection. Pada profil hematologi me...
Jurnal Kesehatan Andalas
Spesies Plasmodium (P) yang banyak dijumpai di Sumatera Barat adalah P. falciparum dan P. vivax. Komplikasi yang paling umum terjadi pada infeksi malaria adalah perubahan hematologi. Infeksi P. falciparum lebih sering menimbulkan komplikasi tersebut dibandingkan infeksi P. vivax. Tujuan: Mengetahui perbedaan gambaran hematologik terutama hemoglobin, leukosit, dan trombosit pada pasien malaria berdasarkan jenis Plasmodium. Metode: Penelitian ini merupakan studi analitik dengan metode cross sectional. Data berasal dari rekam medik pasien malaria rawat inap di RSUP Dr. M. Djamil dan RSUD Dr. Rasidin Padang yang dilakukan pada bulan Desember 2017 sampai Januari 2018. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Data dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji Independent t-test. Hasil: Dari 60 subjek penelitian, 51 orang (85%) terinfeksi P. vivax, 8 orang (13,3%) terinfeksi P. falciparum, dan 1 orang (1,7%) mengalami infeksi campuran. Berdasarkan distribusi data de...
Gambaran Karakteristik Hasil Pemeriksaan Darah Malaria di Puskesmas Kotaraja, Jayapura
Jurnal Kedokteran Nanggroe Medika, 2022
Malaria is a serious problem for health globally and regionally because it has poor outcomes such as mortality and morbidity in malaria-endemic areas. The purpose of the study was to determine the characteristic picture of malaria blood test results at the health center in the city of Raja Jayapura, Papua. The method and data analysis of this study used a descriptive analytical approach to reveal the entire characteristics of the research variables consisting of the type of malaria infection based on gender, age and type of parasite found in the blood test. The results of the study proved that the examination sampled 4000 blood samples and 1178 (29.44%) of them tested positive for malaria. Based on the malaria infection group with sex, it was found that the male sex was 708 people (60.1%) and 470 women (39.9%) people. Meanwhile, based on the age group, the number of patients aged 0-14 years was 306 people (26%) and patients over 15 years old were 872 people (74%), as well as the distribution of patients based on the type of Plasmodium that causes malaria was Plasmodium falciparum infection as much as 540 patiens (45.8%), Plasmodium vivax infection as many as 579 or patiens (49.2%), Plasmodium malariae as many as 27 patiens (2.3%) and mixed / mixed infections (Plasmodium falciparum and Plasmodium vivax) as many as 32 patiens (2.7%). These findings are useful for data on the pattern of spread of malaria types, control of malaria transmission, the effectiveness of the type of drug so far in the research area, the basis for educating the public more deeply about the dangers of malaria and as part of efforts to eliminate malaria on an ongoing basis.
2019
A BSTRAK Provinsi NTT merupakan daerah dengan endemisitas sedang dengan API 3,42 per 1.000 penduduk pada tahun 2018. Prevalensi kasus gizi buruk dan kurang di Provinsi NTT berada diatas prevalensi nasional. Tujuan penelitian ini untuk menganalisa hubungan kadar Hb terhadap kejadian malaria dan variabel confounding umur, jenis kelamin, pekerjaan di Kabupaten Timor Tengah Selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur. Jenis penelitian observasional analitik dengan menggunakan rancangan kasus kontrol. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh penderita malaria positif dan malaria negatif sebanyak 555 responden. Sampel dalam penelitian ini 181 kasus malaria positif dan 181 kontrol pasien malaria negatif. Pengumpulan data dilakukan dengan data sekunder hasil survei prevalensi. Analisa data dengan univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian , tidak ada hubungan yang bermakna antara kadar Hb dengan kejadian malaria (p=0,74). Hasil OR diperoleh 1,160 (% CI 0,750-1,794), artinya penderit...
Jurnal Kesehatan Andalas, 2014
Malaria adalah penyakit penting yang saat ini telah menjadi masalah kesehatan dunia dan endemik di 105 negara salah satunya Indonesia. Indonesia memiliki banyak kepulauan yang tersebar salah satunya yaitu Kepulauan Mentawai. Kepulauan Mentawai merupakan daerah endemi malaria yang terdiri atas 4 pulau salah satunya yaitu Kepulauan Siberut Mentawai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Insiden kejadian malaria di Kepulauan Siberut Mentawai periode Oktober 2012-Januari 2012. Desain penelitian yaitu deskriptif dan observational. Sediaan darah yang berasal dari Puskesmas Muara Siberut Kepulauan Siberut Mentawai dikirim ke Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas untuk diperiksa. Penelitian dilakukan dengan cara pemeriksaan secara mikroskopik sediaan darah tebal dan tipis dari sampel darah tepi yang telah dipulas dengan pewarnaan Giemsa untuk mengetahui berapa insiden kejadian malaria, distribusi malaria menurut jenis kelamin, distribusi malaria menurut jenis plasmodium dan Parasite Count. Seluruh Sediaan darah berjumlah 106 sediaan darah dan 32 diantaranya positif malaria. Berdasarkan jenis kelamin ditemukan pada perempuan 17 sediaan darah dan lakilaki sebanyak 15 sediaan darah. jenis Plasmodium yang ditemukan adalah Plasmodium falciparum sebanyak 20 sediaan darah dan Plasmodium vivax sebanyak 12 sediaan darah. Menurut parasite count 14 sediaan darah diantaranya merupakan infeksi ringan dan 6 sediaan darah lainnya merupakan infeksi berat. Kesimpulan penelitian ini adalah (1) kejadian positif malaria ditemukan sebanyak 30,2%, (2) Insiden kejadian malaria lebih tinggi pada perempuan dibandingkan laki-laki, (3) Hanya ditemukan jenis Plasmodium falciparum dan Plasmodium vivax pada penelitian, (4) Derajat infeksi ringan kejadiannya lebih tinggi dibandingkan infeksi berat.
Jurnal Kesehatan Andalas, 2013
Malaria masih merupakan masalah kesehatan dunia, termasuk Indonesia karena angka kesakitan dan kematian akibat penyakit ini cukup tinggi. Tingginya insiden malaria pada suatu daerah dapat dipengaruhi oleh parasit, hospes, dan vektor. Sawahlunto sebagai suatu daerah perbukitan memiliki risiko tinggi untuk penyebaran dan penularan penyakit malaria. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui insiden dan distribusi malaria menurut spesies parasit penyebab malaria, derajat infeksi berdasarkan hitung parasit, umur, dan jenis kelamin penderita. Penelitian ini dilakukan terhadap pasien dengan gejala klinis malaria yang berobat ke Puskesmas Sungai Durian dan Puskesmas Talawi dari Oktober 2011 sampai Februari 2012. Data diperoleh dengan pemeriksaan secara mikroskopik sediaan darah tebal dan sediaan darah tipis dari sampel darah tepi yang telah dipulas dengan pewarnaan Giemsa. Hasil penelitian dari 312 sampel terdapat 13 sediaan darah positif malaria. Parasit penyebab malaria yang ditemukan adalah Plasmodium vivax (76,92%), Plasmodium falciparum (15,38%) dan Plasmodium malariae (7,69%). Berdasarkan distribusi derajat infeksi (hitung parasit), semua sampel merupakan infeksi ringan (100%) dan frekuensi tertinggi ditemukan pada umur ≥15 tahun (61,54%) dan jenis kelamin laki-laki (53,85%). Insiden malaria di Puskesmas Sungai Durian dan Puskesmas Talawi dominan disebabkan Plasmodium vivax, semua kasus tergolong infeksi ringan, sedangkan distribusi penderita terbanyak pada umur ≥15 tahun dan jenis kelamin laki-laki. Penelitian ini menunjukkan penurunan kasus dari tahun sebelumnya.
Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2014
sebesar 144‰, 187‰, dan 108‰. Tujuan kegiatan adalah menilai kesepakatan antara hasil pemeriksaan mikroskopis Puskesmas Wairasa dan Loka Litbang P2B2 Waikabubak dan mengidentifikasi gejala klinis yang dapat menjadi penanda sesorang positif malaria. Desain kegiatan cross sectional, subyek kegiatan adalah pasien tersangka malaria yang berkunjung ke puskesmas. Kesepakatan hasil pemeriksaan kedua mikroskopis cukup tinggi (0,92). Disimpulkan bahwa kesepakatan pemeriksaan cukup baik. Ada 14 gejala klinis pada responden dengan parasitemia positif
Jurnal Kesehatan Andalas, 2014
Malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh Plasmodium Sp ditularkan oleh nyamuk Anopheles. Penyakit ini masih menjadi masalah utama kesehatan di Indonesia karena menyebabkan kesakitan dan kematian. Provinsi sumatera barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang angka malarianya tinggi. Kabupaten Pesisir selatan merupakan salah satu daerah di sumatera barat yang angka kejadian malarianya juga tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi malaria berdasarkan jumlah kasus, karakteristik pasien, dan jenis Plasmodium. Penelitian ini dibuat dalam cross sectional study dilakukan di Puskesmas Tarusan dan Puskesmas Balai Selasa pada bulan Januari s/d Maret tahun 2013. Data didapat dari salinan buku rekam medik laboratorium masingmasing puskesmas. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa, Puskesmas Tarusan dan Balai Selasa ditemukan 18 kasus malaria, terbanyak pada kelompok umur ≥ 15 (83,3%). Berdasarkan jenis kelamin, penduduk perempuan lebih banyak terinfeksi malaria, yaitu 16 orang (88,89%). Berdasarkan jenis Plasmodium yang ditemukan, jenis Plasmodium falcifarum lebih banyak menginfeksi penduduk, yaitu 11 orang (88,89%).
Tarumanagara Medical Journal, 2020
Malaria menjadi perhatian global karena tingginya angka mortalitas dan morbiditas, terutama pada kelompok berisiko tinggi di daerah endemis, termasuk di Manokwari, Papua Barat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan prevalensi infeksi Plasmodium serta kepadatan parasit dan jumlah limfosit pada penderita malaria di RSUD Manokwari. Penelitian deskriptif cross sectional ini terdiri dari data 100 sampel yang diperoleh dari rekam medis pasien periode Januari-Maret 2019. Dari 100 sampel penelitian didapatkan bahwa 52 (52%) pasien terinfeksi P. falciparum dan 42 (42%) pasien lainnya terinfeksi P. vivax. Pada 100 sampel, infeksi malaria paling banyak terjadi pada kelompok umur 26-45 tahun (44,23% P. falciparum, 37,5% P. vivax), dengan proporsi yang relatif sama antara laki-laki (52%) dan perempuan (48%). Rerata kepadatan parasit pada malaria falciparum adalah 1895 / µL darah dan pada malaria vivax 772/µL darah. Rerata jumlah limfosit pada infeksi P. falciparum adalah 2175/µL darah, sedangkan pada infeksi P. vivax adalah 2834/µL darah. Penelitian ini menyimpulkan bahwa infeksi malaria di daerah ini terutama disebabkan oleh P. falciparum yang ditunjukkan dengan prevalensi infeksi P. falciparum yang lebih tinggi, disertai dengan kepadatan parasit yang lebih tinggi, serta rata-rata jumlah limfosit yang lebih tinggi pada infeksi P. falciparum dibandingkan dengan orang yang terinfeksi P. vivax.
Studi Endemisitas dan Epidemiologi Deskriptif Malaria di Kabupaten Purbalingga Tahun 2010-2019
Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia, 2021
Salah satu permasalahan kesehatan di Jawa Tengah adalah kejadian malaria. Kondisi lingkungan dan perilaku mempunyai peran dalam penyebaran malaria. Gambaran endemisitas dan upaya pengendalian yang diperlukan sebagai dasar perencanaan tindakan pengendalian malaria. Belum ada data yang menyajikan endemisitas malaria dari tahun 2010-2019 di Kabupaten Purbalingga. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan endemisitas dan menggambarkan kejadian malaria berdasarkan variabel orang, tempat dan waktu dan upaya pengendalian yang sudah dilakukan periode tahun 2010-2019 di Kabupaten Purbalingga. Jenis penelitian yaitu deskriptif kuantitatif dengan populasi yaitu seluruh kasus malaria yang tercatat di dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga periode Januari 2010 sampai Desember 2019. Sampel merupakan total populasi. Variabel yang dikumpulkan meliputi API tahunan per kecamatan, jenis kelamin, umur, jenis plasmodium, jenis kasus, wanita hamil, jenis obat, waktu kejadian malaria, tempat dan upay...