Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau Publik (Studi Kasus DI Kota Pontianak, 2016) (original) (raw)
Related papers
Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau Terhadap Urban Heat Island di Kota Pontianak
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah
Ketersediaan lahan di Kota Pontianak terbesar yaitu pada area ruang terbangun. Peningkatan pembangunan harus diimbangi dengan adanya ruang terbuka hijau sebagai pengendali kualitas lingkungan. Pembangunan yang mengambil alih fungsi ruang terbuka hijau dapat menimbulkan beberapa permasalahan seperti fenomena Urban Heat Island. Penelitian ini bertujuan menganalisis perubahan ketersediaan ruang terbuka hijau, Land Surface Temperature (LST), Urban Heat Island (UHI) pada tahun 2001, 2013 dan 2020. Data yang dibutuhkan berupa data landsat 5 TM dan Landsat 8 OLI/TIRS yang diolah menjadi data perubahan ruang terbuka hijau dan persebaran suhu. Perubahan ketersediaan RTH yang terbesar di tutupan lahan klasifikasi pertanian dengan total penurunan 10% (1089 hektar). Perubahan LST yang memiliki peningkatan luas wilayah terbesar adalah rentang suhu 24-27 ˚C yang meningkat 31% (3376 hektar) dan penurunan luas wilayah terbesar adalah rentang suhu 21-24 ˚C yang menurun 34% (3674 hektar). Perubahahan...
Ruang Terbuka Hijau Dan Permasalahan Kesehatan Perkotaan Studi Kasus Di Provinsi Dki Jakarta
Jurnal Arsitektur Lansekap
This article aims to describe the role of green open space from landscape architecture views. The research conducted in Special Capital Region of Jakarta as the case study in order to solve the health issue. Case study approach was used in this research, include the primary and secondary data from literature view and projection calculation. Green open space has important role to solve the urban health problem caused by the pollutant. The result of this study shows that in 2017 Jakarta needs approximately 291,592 ha of green open space. There was several options that can be used to raise the quality of public health with limited area: (1) the using of effective vegetation to reduce the pollutant; (2) utilization of home garden; (3) vertical greenery implementation; (4) utilization of indoor garden; and (5) maintain the existence of city parks.
Motif Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau DI Masa Pandemi (Studi Kasus Kota Padang)
Menara Ilmu
Kemunculan pandemi Covid-19 telah merubah pola pergerakan dan kehidupan manusia termasuk dalam interaksi sesama manusia maupun pemanfaatan ruang publik. Covid-19 ditetapkan sebagai pandemi sehingga diperlukan pembatasan fisik dan pembatasan sosial seperti larangan berkumpul massal di kerumunan dan fasilitas umum. RTH menjadi ruang publik bagi warga kota dan menjadi salah satu tempat favorit untuk bersosialisasi, sehingga RTH rawan menjadi lokasi penyebaran Covid-19. Penelitian di beberapa negara maupun kota menunjukkan bahwa kunjungan terhadap RTH cenderung meningkat. Pada RTH (jalur pedestrian) tipe rekreasi di Kota Padang tidak menunjukkan perubahan kunjungan yang signfikan. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengidentifikasi tipe RTH di Kota Padang, dan 2) mengetahui motif warga dalam memanfaatkan atau menggunakan RTH di Kota Padang selama pandemi. Metode penelitian dilaksanakan dengan cara observasi langsung, pengumpulan data melalui kuesioner dan/atau wawancara. Kemudian data-da...
Kajian Potensi Pemakaman Sebagai Ruang Terbuka Hijau Perkotaan, Studi Kasus: Tpu Kota Pontianak
LANGKAU BETANG: JURNAL ARSITEKTUR, 2014
Ruang terbuka hijau (RTH) pada saat ini banyak mengalami perubahan fungsi menjadi lahan terbangun. Tidak dipungkiri lagi bahwa RTH di banyak kota di Indonesia sudah beralih fungsi menjadi kawasan pemukiman, perhotelan, restauran, pertokoan, perkantoran, jalan raya, tempat parkir, pompa bensin, tempat pedagang kaki lima dan kawasan lainnya. Hal ini menciptakan kelangkaan RTH di banyak daerah perkotaan di Indonesia. Proses perencanaan kota yang berwawasan lingkungan sangat diperlukan di seluruh wilayah perkotaan di Indonesia. Pemanfaatan ruang terbuka yang selama ini belum atau kurang dimanfaatkan harus lebih dimaksimalkan lagi pemanfaatannya, seperti tempat pemakaman. Pemakaman merupakan salah satu bentuk ruang terbuka kota yang belum efektif pemanfaatannya sebagai RTH. Karakteristik dan jenis makam yang ada di Indonesia seperti tempat pemakaman umum (TPU) dan tempat pemakaman khusus (TPK) memiliki kelebihan dan kekurangan untuk dimanfaatkan sebagai ruang terbuka hijau. Pemanfaatan ...
Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau Publik Dalam Pembangunan Kota Pematangsiantar
Jurnal Regional Planning
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui luas Ruang Terbuka HIjau (RTH) Publik yang tersedia saat ini di Kota Pematangsiantar serta mengetahui kebutuhan dan pengelolaan Ruang Tebuka Hijau (RTH) Publik yang sesuai dengan tuntutan Undang - Undang Nomor 26 Tahun 2007 di Kota Pematangsiantar. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian yang meliputi data kualitatif dan kuantitatif. Yang mengacu pada data kualitatif, yaitu data yang terbentuk bukan angka atau menjelaskan secara deskripsi tentang kondisi ruang lingkup studi atau data yang tidak bisa langsung diolah dengan menggunakan perhitungan sederhana. Dimana yang termasuk dalam jenis data kualitatif ini adalah, kondisi fisik lokasi studi, kebijakan pemerintah dalam mengelolah RTH Publik, Data kuantitatif, yaitu data yang menjelaskan kondisi penelitian dengan tabulasi angka-angka yang dapat dikalkulasikan untuk mengetahui nilai yang diinginkan dengan menggunakan metode perhitungan sederhana. Dalam studi ini yang termasuk jenis data k...
Persepsi Masyarakat Perkotaan Terhadap Pentingnya Fungsi Ruang Terbuka Hijau (RTH) DI Kota Pontianak
2016
The grew of urban communities caused the needs of population increased and followed by increasing of facilities and infrastructure for balenced the fulfillment of urban comunities. And this cause the shift of vegetation in urban areas, so that the vegetation cover were decreases. This study aimed to observe the area of green open space in Pontianak and analyze public perception of the importance of the function of urban green open space in Pontianak, this research is expected to help the government to manage of green open space (RTH) in Pontianak, and provide information to the public about the importance function of the green open space in Pontianak, and can be used as material for further research. This study used a qualitative approach with descriptive survey method by interview and questionnaire tools. Sampling was done by purposive sampling (random sampling with the desired state) by 90 respondents that representing 10% of the 857 households. The result of the reseach can be co...
Analisis Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau Dan Kecukupannya DI Kota Depok
Jurnal Infrastruktur, 2019
Penurunan kualitas dan kuantitas Ruang Terbuka Hijau (RTH) berkaitan erat dengan kegiatan perubahan penggunaan lahan dari kawasan bervegetasi menjadi kawasan terbangun. Kota Depok memiliki RTH privat sebesar 40,68% dan RTH publik sebesar 9,32% (Bappeda, 2007). RTH privat telah melampaui standar 10%, sedangkan RTH publik masih lebih kecil dari standar 20%. Namun demikian, hal ini telah sesuai dengan UU RI No. 26 tahun 2007 dimana RTH minimal 30% dari luas wilayah.Permasalahan yang ada pada Kota Depok adalah banjir yang terjadi di beberapa Kecamatan di Kota Depok, yaitu Kecamatan Cimanggis dan Sukmajaya, faktor iklim yang seringkali tidak menentu dan minimnya ruang gerak masyarakat, yang menjadi salah satu penyebab meningkatnya tingkat stress atau jenuh bagi masyarakat di Kota Depok. Hal ini mungkin disebabkan penempatan RTH yang tidak merata penyebarannya. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis RTH Kota Depok dengan pendekatan model Model Indeks kenyamanan berdasarkan faktor ...
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah
ABSTRACTAlun Kapuas Park is a city park that designated by The Park Departement as Green Open Space (RTH) in Pontianak city. In connection with the function of RTH as rainwater catchment, Alun Kapuas Park still got less attention because puddle often happens during the rainy season. This research aims to determine 1) infiltration rate when the condition is not raining and the day condition is raining, 2) the influence of soil physical characteristic and vegetation against the infiltration rate, 3) the potential of Alun Kapuas Park to absorb rainwater. Infiltration rate measurement method uses double ring infiltrometer, then it is analyzed by the method of Horton. The result of research indicate that the condition of dry day has average infiltration rate value of 5,62 cm/h greater than the condition of rainy days has average infiltration rate value of 3,20 cm/h. The highest infiltration rate value of 14,40 cm/h is point 4 with sand soil value of 64,64%, permeability value of 26...
Evaluasi Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau DI Kota Bekasi
2016
This study discusses the availability of Green Open Space in the City of Bekasi, whether it is in accordance with ideal conditions or not. Tujan from this research is to identify the characteristics of green space contained in Bekasi City and to know what are the problems that hamper the fulfillment of ideal RTH in Bekasi City. Theories used in this research are evaluation theory, green city, and green space. While the main basis is Permen PU No.5 of 2008 on Guidelines for the Provision and Use of Green Ground in Urban Area. The research method used is descriptive quantitative with data collection techniques through literature study, observation and interviews with related agencies. The results showed that the availability of green open space in the city of Bekasi is still minimal and some types of green space are still under ideal conditions. In addition there are some problems that hamper the fulfillment of ideal RTH in Bekasi City so need to find a solution to overcome problems r...