Diet Increase Nitrogen Balance and Population of Rumen Proteolitik Microorganism of Bali Cattle ) (original) (raw)

Pemberian Gamal Tambahan dalam Ransum Meningkatkan Neraca Nitrogen dan Populasi Mikrob Proteolitik Rumen Sapi Bali (ENHANCEMENT PROVISION OF GLIRICIDIA SEPIUM IN DIET INCREASE NITROGEN BALANCE AND POPULATION OF RUMEN PROTEOLITIK MICROORGANISM OF BALI CATT

Jurnal Veteriner, 2015

This research aimed to study the effect of different forage composition in diet on nitrogen balance andmicrobial population of Bali cattle. Randomized Block Design consisted of four feed treatments with 3block of weight live as replicates were used in this study. Body weight of male bali cattle used rangedbetween 181-265 kg. These four treatments based on dry matter were: A (45% elephant grass + 0% ricestraw + 15% glyricidia + 10% calliandra + 30% concentrate); B (30% elephant grass +10% rice straw + 20%glyricidia + 10% calliandra+ 30% concentrate) ; C (15% elephant grass +20% rice straw + 25% glyricidia+10% calliandra + 30% concentrate) and D (0%elephant grass + 30% rice straw + 30% glyricidia + 10%calliandra+ 30% concentrate) . Variables measured were nitrogen balance and rumen microbial population.The collected data were analyzed by analysis of variance. The result showed that nitrogen intake in cattlefed with diet C was significantly (P 0.05) among all treatments, but the popula...

BIODIVERSITAS MIKROORGANISME ISI RUMEN SAPI PADA PEMBUATAN RAMSUM AYAM BROILER BERBASIS BAHAN BAKU LOKAL (Biodiversity of Microorganism Cattle Rumen Content in the Manufacture of Rations of Broiler with Local Based Substance)

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mengisolasi dan mengindentifikasi jenis-jenis mikroorganisme isi rumen sapi dalam pembuatan ransum ayam broiler berbasis bahan baku lokal. Penelitian mengunakan 160 ekor ayam broiler (CP 707), dikelompokan menjadi 4 kelompok 4 perlakuan dan 4 ulangan (4x4) dimana setiap ulangan terdiri 10 ekor ayam sehingga menjadi 16 unit percobaan. Kandang yang digunakan adalah sistem litter (box) dengan ukuran 2,0 x 2,5 meter. Untuk alas diberikan sekam padi lampu listrik 40 watt juga dilengkapi tempat pakan dan minum. Makanan dan minuman diberikan secara ad libitum. Data penelitian pada perlakuan pemberia pakan dianalisis mengunakan uji sidik ragam. Sedangkan data kualitatif dan kuantitatif penelitian pada pemeriksaan mikroba dilaporkan secara deskriptif. Hasil yang didapatkan untuk pertambahan berat badan tidak berbeda. Untuk biodiversitas mikroorganisme pada perlakuan R0, R1, R2, dan R3 masing-masing Bacillus sp dan Staphycoccus sp; Coliform sp, Bacillus sp, dan Staphycoccus sp; Coliform sp, Bacillus sp, dan Staphycoccus sp; Coliform sp, Bacillus sp, Staphycoccus sp. Kata kunci : Bahan baku lokal, broiler, rumen, mikroorganisme, biodiversitas ABSTRACT The aim of this study was to isolate and identify the types of microorganisms cow rumen contents in the manufacture of broiler rations local based subtance. Research using 160 broiler chickens (CP 707), grouped into 4 groups of 4 treatments and 4 replicates (4x4) where each replication comprised 10 chickens to be 16 experimental units. Cages used are litter system (box) with a size of 2.0 x 2.5 meters. For rice husk board awarded 40 watt electric light also comes where food and drink. Food and beverages provided ad libitum. The research data on the treatment of feeding analyzed using ANOVA test. While data on qualitative and quantitative research on microbial examination was reported descriptively. Results obtained for the weight gain is no different. For biodiversity of microorganisms in the treatment of R0, R1, R2, and R3, respectively Bacillus sp and Staphycoccus sp; Coliform sp, Bacillus sp, and Staphycoccus sp; Coliform sp, Bacillus sp, and Staphycoccus sp; Coliform sp, Bacillus sp, Staphycoccus sp. Key words: local based subtance, broiler, rumen, microorganisms, biodiversity

Biodiversity of Microorganism Cattle Rumen Content in the Manufacture of Rations of Broiler with Local Based Substance

2014

The aim of this study was to isolate and identify the types of microorganisms cow rumen contents in the manufacture of broiler rations local based subtance. Research using 160 broiler chickens (CP 707), grouped into 4 groups of 4 treatments and 4 replicates (4x4) where each replication comprised 10 chickens to be 16 experimental units. Cages used are litter system (box) with a size of 2.0 x 2.5 meters. For rice husk board awarded 40 watt electric light also comes where food and drink. Food and beverages provided ad libitum. The research data on the treatment of feeding analyzed using ANOVA test. While data on qualitative and quantitative research on microbial examination was reported descriptively. Results obtained for the weight gain is no different. For biodiversity of microorganisms in the treatment of R0, R1, R2, and R3, respectively Bacillus sp and Staphycoccus sp; Coliform sp, Bacillus sp, and Staphycoccus sp; Coliform sp, Bacillus sp, and Staphycoccus sp; Colifo...

Suplementasi Probiotik dan Senyawa Fitokimia terhadap Performan, Persentase Komponen Asam Lemak Terbang, Total Bakteri dan Protozoa Cairan Rumen Kambing

Jurnal Agripet

ABSTRAK. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi efektivitas suplementasi probiotik Saccharomyces cerevisiae dan Acetoanaerobium noterae serta senyawa fitokimia pada tepung batang pisang (TBP) dan tepung daun albezia (TDA) terhadap performan, persentase komponen asam lemak terbang dan total koloni bakteri dan protozoa cairan rumen kambing. Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah 25 ekor kambing jantan sedang tumbuh dengan bobot badan rata-rata 12,21±2,28 kg. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan: pakan kontrol (R0); R0 + TBP (R1); R0 + TDA (R2); R0 + Probiotik S.c (R3); R0 + Probiotik A.n (R4). Setiap perlakuan diulang sebanyak 5 kali. Parameter yang diuji adalah konsumsi bahan kering, pertambahan bobot badan harian (pbbh) dan persentase komponen asam lemak terbang serta total koloni bakteri dan protozoa cairan rumen. Data dianalisis menggunakan analysis of variance (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan. Hasil peneliti...

Feed Supplement and Anabolic Growth Promoter Increase the Level of Bali Cattle Growth Hormone

Jurnal Veteriner, 2020

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar hormon pertumbuhan sapi bali yang diberikan pakan tambahan dan anabolik growth promoter. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga faktor yaitu pakan tambahan, anabolik growth promoter, dan waktu pengambilan sampel. Sebanyak 20 ekor sapi bali jantan umur muda dipelihara secara intensif, dibagi menjadi 4 kelompok yaitu: kontrol, pakan tambahan, anabolik growth promoter, dan kombinasi pakan tambahan dengan anabolik growth promoter selama 5 bulan, dan setiap bulannya dilakukan pengukuran kadar hormon pertumbuhan. Kadar hormon pertumbuhan dideteksi menggunakan metode Enzyme Linked Immunosorbent Assay kompetitif. Hasil penelitian menunjukkan pemberian pakan tambahan dan anabolik growth promoter dapat meningkatkan kadar hormon pertumbuhan sapi bali dan pemberian pakan tambahan dengan anabolik growth promoter (P 1 G 1) tidak berbeda nyata dengan yang diberikan pakan tambahan tanpa anabolik growth promoter (P 1 G 0). Pemberian pakan tambahan secara maksimal oleh peternak sangat direkomendasikan. Kata-kata kunci: pakan tambahan; hormon pertumbuhan; sapi bali; ELISA.

Nutrient Adequacy and Prevalence of Parasitic Worm in Bali Cattle at Peatlands

Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia

ABSTRAK Lahan gambut mempunyai karakteristik spesifik dengan kondisi selalu tergenang air, rapuh, dan kurang subur. Tingkat kesuburan lahan gambut bergantung pada kedalaman gambut dan jarak dari sungai. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kecukupan nutrien dan prevalensi infeksi parasit cacing saluran pencernaan pada sapi Bali yang dipelihara pada kategori lahan gambut yang berbeda. Penelitian dilakukan di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah. Pemilihan lokasi dilakukan secara purposive sampling dan dibagi dalam 3 kategori, yaitu rawa gambut, gambut dangkal pinggir sungai, dan gambut dangkal jauh dari sungai. Pengumpulan data menggunakan metode survei dan analisis laboratorium. Peubah yang diamati meliputi kualitas pakan, konsumsi nutrien, jumlah sapi terinfeksi, dan jumlah telur per gram feses (EPG). Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing kategori lahan gambut mempunyai kecukupan nutrien yang berbeda (P<0,05). Konsumsi nutrien di rawa gambut relatif lebih tinggi dibanding lokasi lainnya. Secara umum, kecukupan nutrien sapi Bali yang dipelihara di lahan gambut masih di bawah standar kebutuhan. Kekurangan konsumsi mineral Ca dalam pakan merupakan permasalahan yang cukup menonjol disemua kategori lahan gambut. Prevalensi infeksi parasit cacing tertinggi ditemukan pada sapi yang dipelihara di rawa gambut. Sapi Bali yang dipelihara pada kategori lahan gambut yang berbeda menunjukkan respons yang berbeda dalam kecukupan nutrien dan prevalensi infeksi parasit cacing.

Pengaruh Penambahan Probiotik Bentuk Tepung Dalam Pakan Lengkap Terhadap Dan Retensi Nitrogen Kelinci Peranakannew Zealand White Periode Lepas Sapih

2017

Peningkatan produksi yang juga didukung dengan peningkatan kebutuhan protein hewani dapat mendorong berkembangnya usaha peternakan kelinci. Peningkatan produksi diperoleh apabila manajemem dalam pemberian pakan sudah efisien. Efisiensi pakan yang tinggi dapat tercapai apabila saluran pencernaan berada dalam kondisi optimal untuk mencerna dan menyerap zat makanan, sehingga produktivitas kelinci meningkat. Salah satu cara yang digunakan peternakan pada umumnya yaitu dengan memberikan imbuhan pakan berupa antibiotik. Penggunaan antibiotik secara signifikan dapat meningkatkan efisiensi penggunaan pakan dan menurunkan kematian ternak, tetapi penggunaan antibiotik sebagai pemacu pertumbuhan menimbulkan beberapa permasalahan. Adanya dampak negatif dari penggunaan antibiotik, maka dilakukan upaya untuk mencari pengganti dari antibiotik yang difokuskan pada bahan-bahan alami yaitu probiotik. Probiotik merupakan organisme hidup yang mampu memberikan efek yang menguntungkan bagi kesehatan host...

Efek Perbedaan Sumber Protein dan Rasio Urea-Molases dalam Pakan Suplemen yang Ditambahkan dalam Ransum Terhadap Produksi Mikrobia Rumen Secara In Vitro

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan bahan pakan sumber protein (bungkil kedelai dan daun lamtoro) yang disusun dalam pakan suplemen terhadap sintesis mikrobia rumen yang tercermin dari proses fermentasi dan produksi N mikrobia rumen secara in vitro. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Pertanian UNS dan Laboratorium Biokimia Nutrisi, Fakultas Peternakan UGM, selama 10 bulan. Rumput lapangan sebagai ransum basal dan pakan suplemen disusun dengan komposisi yang berbeda, urea : molases = 1:5, 1:6, 1:7, bungkil kedelai (BK) dan daun lamtoro (DL). Adapun susunan ke 6 perlakuan yang diterapkan adalah T1(BK). Penelitian ini dilakukan dengan metode in vitro gas test (Menke dan Steingass, 1979), sumber inokulum yang digunakan diambil dari sapi berfistula rumen. Pengambilan cairan rumen dilakukan sebelum pakan pagi hari didistribusikan.

Supplementation strategies to improve efficiency of rumen microbial protein synthesis on cattles fed with tropical grass hay

Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner, 2006

MULLIK, M.L. 2006. Supplementation strategies to improve efficiency of rumen microbial protein synthesis on cattles fed with tropical grass hay. JITV 11(1): 15-23. This experiment aimed at increasing rumen microbial protein supply into intestine through ration manipulation. Four Santa Gertrudis steers with a mean liveweight (W) of 218 (±5.6) kg were used in a latin square design (4 x 4) to observe the effect of four diets on the efficiency of rumen microbial protein synthesis (E MPS). The steers were given pangola grass hay (8.5% protein) as the basal diet. The treatments were 1) pangola grass hay alone (KON), 2) pangola grass hay + 19 g urea/kg dry matter (DM) hay (URE), 3) as for treatment URE + a supplement mix at 0.5% W (SUP), and 4) as for treatment SUP + salt at 0.15% W (SUG). Urea was added into the hay to support a theoretical E MPS of 160 g MCP/kg digestible organic matter (DOM) whereas supplement mix contains fast, medium, and slow rumen fermentable energy and protein to synchronise energy and protein release in the rumen. Salt was added to alter passage rate of digesta. Addition of urea alone or with supplement mix increased E MPS significantly compared to KON (77 g MCP/kg DOM) but no difference between URE (119 g MCP/kg DOM) and SUP (110 g MCP/kg DOM). Addition of salt into supplement mix increased E MPS by 84% (140 g MCP/kg DOM). It might be concluded that rumen degradable protein (RDP) was deficient in steers fed low quality grass hay hence urea supplementation significantly increased E MPS to a similar extent as that of the supplement mix formulated to have a synchrony in protein and energy release. Increasing fluid dilution rate, by adding salt, also had a dramatic affect on E MPS as observed in treatment SUG. It increased up to the level suggested in the International feeding standards.

Pengaruh Pemberian Jenis Dan Dosis Pupuk Nitrogen Terhadap Kandungan Protein Kasar Dan Serat Kasar Rumput Gama Umami

Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan (Journal of Research and Innovation of Animals)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh jenis dan dosis pupuk nitrogen terhadap kandungan protein kasar dan serat kasar rumput gama umami. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan metode split plot design (rancangan petak terbagi) dengan dua taraf perlakuan yaitu perlakuan utama (main plot) dan perlakuan anak petak (sub plot). Perlakuan utama berupa jenis-jenis pupuk nitrogen : K1 (pupuk urea); K2 (pupuk Calcium Ammonium Nitrat). Perlakuan anak petak berupa dosis penggunaan pupuk kandang: R0 (0 N kg/ha); R1 (50 N kg/ha); R2 (100 N kg/ha); dan R3 (150 N kg/ha). Setiap unit perlakuan percobaan berupa lahan petak berukuran 1,4 x 1,6 m. Setiap unit percobaan diulang sebanyak 3 kali, sehingga terdapat 24 unit percobaan. Data yang diperoleh dianalisis ragam pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan jenis pupuk nitrogen yang berbeda berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap protein kasar (K1: 9,03%; K2: 7,04%) dan dilanjutkan me...