Literature Review : Hubungan Pola Asuh Ibu Dengan Kejadian Stunting (original) (raw)

Hubungan Pola Asuh Ibu dengan Kejadian Stunting Anak Usia 12-59 Bulan

Jurnal Ilmu Keperawatan Anak, 2021

Stunting berdampak pada pertumbuhan fisik anak. Penyebab stunting diantaranya faktor gizi, pemberian ASI eksklusif, tingkat pendidikan, pengetahuan ibu dan riwayat BBLR. Dukungan asupan gizi yang baik untuk anak memerlukan kemampuan ibu dalam memberikan pengasuhan pada anak. Latar belakang pendidikan orang tua juga merupakan unsur penting dalam menentukan status gizi anak. Tujuan penelitian mengidentifikasi hubungan pola asuh ibu dengan kejadian stunting anak usia 12-59 bulan. Penelitian ini merupakan penelitian analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel berjumlah 88 dengan teknik sampling yang digunakan accidental sampling. Hasil penelitian menunjukan sebanyak 55,7% responden dengan pola asuh buruk memiliki anak pendek dan sangat pendek dan terdapat hubungan pola asuh ibu dengan kejadian stunting anak usia 12-59 bulan dengan p-value 0,01. Saran kepada pihak instansi pendidikan, puskesmas, dan ibu yang memiliki balita hendaknya saling bersinergi untuk meningka...

Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Kejadian Stunting pada Balita

Manuju, 2023

Stunting caused by several interrelated factors. The risk factors for stunting consist of direct and indirect factors. One of the indirect risk factors is parenting. Parenting plays an important role in minimizing the two main factors that cause stunting, infection and poor food intake. Based on researchers initial observations, according to Sukamulya Village cadres, parenting patterns in Sukamulya Village was quite good. However, the prevalence of toddler stunting reaches 35.9%. The purpose of this study is to determine the relationship between parenting patterns and the incidence of stunting in toddlers. This study uses a correlational quantitative design with a cross-sectional approach. The population of this research is 96 people in Sukamulya Village who have toddlers and the sampling selected by total sampling technique. Data were analyzed univariate and bivariate using Chi-Square test. The results showed that 22 of 96 or 22.9% parents had bad parenting and 31 of 96 or 32.3% toddlers is stunting. The results of the correlation test between the two variables showed a p-value=0.043. There is a relationship between parenting patterns and the incidence of stunting in toddlers. Researchers recommend to make parenting pattern a point of concern in resolvinng stunting.

Hubungan Pola Asuh Ibu dan Pola Pemberian Makanan terhadap Kejadian Stunting

JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)

Abstrak Stunting menjadi salah satu sorotan utama di Indonesia, karena kejadiannya selalu meningkat. Faktor pola asuh yang buruk dan pola pemberian makanan tidak tepat pada balita merupakan faktor risiko penyebab stunting. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan pola asuh ibu dan pola pemberian makanan terhadap kejadian stunting pada balita. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Cipadung pada bulan Januari-Maret 2022. Populasi penelitian ini yaitu ibu yang memiliki balita. Sampel sebesar 84 responden diambil secara acak. Instrumen yang digunakan adalah alat ukur tinggi badan dan kuesioner. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian didapatkan bahwa pola asuh ibu (p=0,045 dan POR=2,9) dan pola pemberian makanan (p=0,014 dan POR=3,3) berhubungan dengan kejadian stunting. Pola asuh dan pola pemberian makanan berhubungan dengan kejadian stunting. Pola asuh ibu yang bai...

Hubungan Pola Asuh Ibu, Pendidikan Ibu, dan Asi Eksklusif Dengan Kejadian Stunting pada Balita

JIK JURNAL ILMU KESEHATAN

Kejadian stunting pada balita merupakan salah satu permasalahan gizi secara global. Prevalensi anak stunting di bawah 5 tahun di Asia Tenggara 38%. Indonesia merupakan negara urutan kelima yang memiliki prevalensi anak stunting tertinggi setelah India, China, Nigeria dan Pakistan. Bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola asuh ibu, pendidikan ibu, dan ASI eksklusif dengan kejadian stunting pada balita. Penelitian ini menggunakan desain penelitian rancangan analitik dengan rancangan cross sectional dan teknik secara simple random sampling melibatkan 60 responden Populasi penelitian ini adalah balita.Alat ukur dalam penelitian ini adalah kuesioner Parenting style Dimensions Questionnaire (PSDQ) dan Asi Eksklusif. Dianalisis menggunakan uji statistik Chi-Square. Hasil penelitian diperoleh nilai pola asuh ibu (p value = 0,04 < 0,05), pendidikan ibu (p value = 0,00 < 0,05), dan ASI eksklusif (p value = 0,02 < 0,05), menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara Pola Asuh Ibu, Pendidikan Ibu, dan ASI Ekslusif Dengan Kejadian Stunting Pada Balita. Kesimpulan: Hasil penelitian ini adalah Sangat dianjurkan untuk ibu memberikan pola asuh yang baik, dan ASI Eksklusif terhadap balita selama 6 bulan pertama untuk mengurangi resiko terjadinya kejadian stunting pada balita.

Hubungan Pola Asuh dengan Kejadian Stunting pada Balita

Jurnal Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan, 2022

The results of the Indonesian Toddler Nutritional Status Survey (SSGBI) show that there is a decline in the stunting rate of 27.67 percent in 2019. Although the stunting rate has decreased, this figure is still quite high from the WHO target of no more than 20%. The prevalence of newborns experiencing stunting is 23%. The prevalence does not include babies born normally but due to lack of nutritional intake contributed to the increase in the prevalence rate to 27.6%. The stunting prevalence rate in Banyumas Regency in June 2021 was 14.2%. One of the causes of the high stunting rate in Banyumas Regency is the lack of knowledge and public awareness about various matters relating to child growth and development. Factors that are not good parenting in the family is one of the causes of the problem of nutritional intake needs. Parenting in the family includes several things such as breastfeeding, complementary foods, psychosocial stimulation, hygiene/hygiene practices and environmental s...

Analisis Hubungan Pola Asuh Ibu Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Kabupaten Jeneponto

Al GIZZAI: PUBLIC HEALTH NUTRITION JOURNAL

Stunting ialah sesuatu kondisi dimana besar tubuh anak yang sangat rendah, yang dinyatakan pada usia dengan besar tubuh yang terletak pada minus 2 standar deviasi berdasarkan status gizi World Health Organization child growth standard. Pola asuh bunda dari kehamilan sampai 1000 hari awal kelahiran sangat mempengaruhi dalam kondisi gizi serta perkembangan anak. Tujuan dari riset ini merupakan mengenali ikatan pola asuh bunda dengan peristiwa stunting pada anak bayi di wilayah pesisir Desa Bonto Ujung Kecamatan Tarowang Kabupaten Jeneponto. Tipe riset yang digunakan merupakan riset kuantitatif, yang memakai pendekatan analitik observasional dengan desain potong lintang( Cross Sectional Study). Sample sebanyak 82 orang diperoleh dengan metode pengambilan total sampling yang dianalisis dengan memakai uji chi-square. Hasil riset ini menampilkan kalau tidak terdapat ikatan antara aplikasi pemberian makan( p=0. 945), pemanfaatan pelayanan kesehatan( p=0. 228), pendapatan keluarga( p=0. 600...

Hubungan Pola Asuh Ibu Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Umur 24 - 60 Bulan DI Wilayah Kerja Puskesmas Patebon II Kecamatan Patebon

Jurnal Surya Muda, 2023

Permasaalahan gizi merupakan suatu tantangan bagi negara-negara berkembang saat ini. Salah satu permasalahan gizi diantaranya adalah stunting. Balita merupakan kelompok yang rentan mengalami stunting. Berdasarkan data dari Tahunan Puskesmas Patebon II, kasus stunting tahun 2021 sebanyak 22% meningkat dari tahun 2020 yaitu 21%. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan pola asuh ibu dengan kejadian stunting pada balita umur 24-60 bulan di wilayah kerja Puskesmas Patebon II kecamatan Patebon. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan kuantitaif dengan desain Cross Sectional Study. Total responden pada penelitian ini adalah 110 ibu balita yang diambil secara simple ramdom sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebesar 25% dari 110 balita umur 24-60 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Patebon II mengalami stunting. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh dengan kejadian stunting dengan variabel praktik pemberian makan, pemberian imunisasi, praktik kebersihan, kebiasaan aktivitas fisik dan pemanfaatan pelayanan kesehatan (Uji Gamma, p>0,05).

Hubungan Pola Asuh Ibu Dengan Kejadian Stunting Pada Balita DI Desa Kertosari Wilayah Kerja Puskesmas Kertosari Banyuwangi

Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing)

Pendahuluan : : Indonesia termasuk urutan ketiga negara dengan pravelensi tertinggi di Asia untuk kasus stunting. Stunting merupakan kondisi dimana badan balita lebih pendek dibandingan dengan anak seusianya. Stunting ini dipengaruhi salah satunya dengan pola asuh ibu, apabila stunting tidak segera ditangani akan berdampak terhadap pertumbuhan dan resiko penyakit tidak menular. Tujuan: adalah untuk mengetahui hubungan pola asuh ibu dengan kejadian stunting pada balita di Desa Kertosari Wilayah Kerja Puskesmas Kertosari. Metode: : Desain penelitian ini menggunakan analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki balita yang mengalami stunting sejumlah 45 dan jumlah sampel 40 responden, yang menggunakan purposive sampling kemudian dilakukan Uji statistik dengan menggunakan Rank Spearman, dan Spss 16 for windows. Hasil: Didapatkan bahwa nilai p-value 0,030 < 0,05 maka ada hubungan pola asuh ibu dengan kejadian stunting ...

Hubungan Pola Asuh Ibu Dengan Kejadian Stunting Anak Usia 24-59 Bulan Di Posyandu Asoka II Wilayah Pesisir Kelurahan Barombong Kecamatan Tamalate Kota Makassar Tahun 2014

Health science journal, 2014

Stunting merupakan masalah gizi kronis yang muncul sebagai akibat dari keadaan kurang gizi yang terakumulasi dalam waktu yang cukup lama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh ibu (praktik pemberian makan, rangsangan psikososial, praktik kebersihan/Higyene, sanitasi lingkungan dan pemanfaatan pelayanan kesehatan) dengan kejadian stunting anak usia 24-59 bulan di posyandu Asoka II wilayah pesisir Kelurahan Barombong Kecamatan Tamalate Kota Makassar tahun 2014. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif melalui pendekatan analitik observasional dengan desain cross-sectional. Jumlah sampel sebanyak 62 orang dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar sampel (54,8%) memiliki masalah stunting dan selebihnya (45,2%) memiliki status gizi normal. Untuk pola asuh ibu, terdapat sekitar 72,6% sampel dengan praktik pemberian makan yang baik, terdapat sekitar 71,0% sampel dengan rangsangan psikososial yang baik, sekitar 67,7% sampel dengan praktik kebersihan/higyene yang baik, sekitar 53,2% sampel dengan sanitasi lingkungan yang baik dan terdapat sekitar 66,1% sampel dengan pemanfaatan pelayanan yang baik. Berdasarkan hasil uji chi-square, menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara praktik pemberian makan (P=0,007), rangsangan psikososial (P=0,000), praktik kebersihan/ higyene (P=0,000), sanitasi lingkungan (P=0,000) dan pemanfaatan pelayanan kesehatan (P=0,016) dengan kejadian stunting anak usia 24-59 bulan di posyandu Asoka II wilayah pesisir kelurahan barombong. Untuk mencegah terjadinya peningkatan prevalensi stunting terutama pada Masyarakat Pesisir, diharapkan kepada orang tua terutama para ibu atau pengasuh agar lebih intensif dalam mengasuh anak dimana pola asuh menunjukkan hubungan yang signifikan dengan kejadian stunting pada anak usia 24-59 bulan. Upaya dalam memperbaiki praktik pemberian makan, rangsangan psikososial, praktik kebersihan/higyene, sanitasi lingkungan dan pemanfaatan pelayanan kesehatan memiliki peran yang besar dalam pertumbuhan tinggi badan anak.

Hubungan Pola Asuh ibu dengan angka kejadian stunting Balita usia 6-59 bulan di desa Mataram Ilir, kecamatan Seputih Surabaya di Lampung Tengah Tahun 2019

Jurnal Kebidanan Malahayati

ABSTRAK Latar Belakang :Stunting merupakan bentuk dari proses pertumbuhan yang terhambat, dan merupakan salah satu masalah gizi yang perlu mendapat perhatian. Stunting menjadi permasalahan karena berhubungan dengan meningkatnya risiko terjadinya kesakitan dan kematian, perkembangan otak suboptimal sehingga perkembangan motorik terlambat dan terhambatnya pertumbuhan mental.Tujuan penelitian :Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan antara Pola Asuh ibu dengan angka kejadian stunting usia 6-59 bulan di desa Mataram Ilir, kecamatan Seputih Surabaya di Lampung Tengah.Metode penelitian :Penelitian ini adalah survey analitik dengan menggunakan Desain penelitian Cross Sectional, Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah seluruh anak usia 6-59 bulan di Desa Mataram Ilir kecamatan Seputih Surabaya Lampung Tengah tahun 2018. Penarikan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel 237 orang.Analisa data yang dilakukan adalah univariat dan bivariat dengan uji chi-sq...