Analisis Pendapatan Peternak Usaha Sapi Potong Dengan Berbagai Pola Tanam DI Kecamatan Umbulsari Kabupaten Jember (original) (raw)

Analisis Profitabilitas Peternak Sapi Potong DI Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara

Agrilan : Jurnal Agribisnis Kepulauan, 2021

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan serta mengetahui besarnya profitabilitas usaha peternakan sapi potong di Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara. Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive sampling) yaitu 3 desa yaitu, Wedelan, Srikandang dan Bondo. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara. Penelitian ini dilaksanakan selama kurang lebih 1 bulan. Metode pengambilan responden secara purposive sampling dengan jumlah 60 responden penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan rata-rata peternak sapi potong di Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara Rp.1.292.585. Hasil dari Return of Investmen (ROI) sebesar 13,2% hasil analisis Benefit Cost Ratio (BCR) sebesar 1,15 yang artinya usaha tersebut layak dijalankan. Hasil analisis dari Payback Period of Credit (PPC) jangka waktu pengembalian investasi adalah 7,5 tahun.

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Peternak Rakyat Sapi Potong DI Kecamatan Lampasio Kabupaten Tolitoli Provinsi Sulawesi Tengah

JSEP (Journal of Social and Agricultural Economics), 2020

This research aims to determine the factors affected the income of farmer in business of beef cattle in Lampasio district, Tolitoli regency. This research applied purposive sampling technique in choosing sample. There were 36 selected sampless as respondents of three districts: Sibea, Lampasio, and Tinading. The observed variables were the characteristics of respondents’ income such as breeders’ age. Level of education, number of family, and farming experinence. The multiple regression was employed to find out the significant effect of the farmer income. The result showed that farmer age is old with low education level, with more than 7 years experience. The coefficient value of R by 0,131which means that observed variables was 13,1% whereas the value of unobserved variables in this research was 86,9%. Eventhough there is no significant variable effect to farmer income, the education effects positvively to farmer income. Keywords: income, beef cattle, multiple regression

Analisis Pendapatan Peternak Sapi Potong DI Kecamatan Siempat Nempu Hulu Kabupaten Dairi

2017

Peternakan sapi potong penggemukan merupakan usaha sampingan mayoritas masyarakat di KecamatanSiempat Nempu Hulu dimana terdapat perbedaan profil dari masyarakat tersebut. Oleh sebab itu perlu diketahuianalisis pendapatan peternak sapi potong di kecamatan tersebut. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan SiempatNempu Hulu Kabupaten Dairi Propinsi Sumatera Utara mulai bulan Juni sampai September 2013. Penelitian inimenggunakan metode survey dengan unit responden keluarga yang memelihara ternak sapi potong. Sampeldiperoleh melalui metode Proportional Stratified Random Sampling dan diperoleh 69 orang peternak , yaitu daridesa Gunung Meriah berjumlah 42 responden, desa Silumboyah berjumlah 21 responden dan desa Sungai Rayaberjumlah 6 responden. Metode analisis data pendapatan menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa skala usaha, pendidikan peternak berpengaruh positif terhadap pendapatan peternaksapi potong sedangkan umur, pengalaman beternak dan ...

Analisis Pendapatan Usaha Sapi Potong Pola Penggemukan Pada Anggota Kelompok Tani Ternak Bangunrejo II Di Desa Polosiri Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang

Agrisocionomics: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, 2019

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan, profitabilias dan menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan bersih usaha penggemukan sapi potong pada anggota kelompok tani ternak Bangunrejo II di Desa Polosiri Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 59 orang peternak anggota kelompok tani ternak Bangunrejo II. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Progaram SPSS 17, hasil penelitian menunjukkan bahwa secara signifikan pendapatan bersih sebesar Rp 907.306 per bulan dan pendapatan peternak Rp 1.094.974 per bulan lebih rendah dari upah minimum regional Kabupaten Semarang, profitabilias usaha penggemukan sapi potong 18% lebih tinggi dari bunga deposito bank. Uji t menunjukkan skala usaha, biaya pakan tambahan, biaya bakalan dan lama periode berpengaruh parsial terhadap pendapatan bersih sedangkan pengalaman usaha, pendidikan, biaya tenaga kerja, dan biaya pakan hijauan tidak berpengaruh terhadap pendapatan be...

Analisis Pendapatan Peternak Sapi Potong Di Kabupaten Kediri

Manajemen Agribisnis: Jurnal Agribisnis, 2022

akan dilaksanakan mulai bulan Desember tahun 2021-Maret tahun 2022. Adapun jumlah populasi dalam penelitian ini yaitu sebanyak 25 orang di Gangsar Makmur dan 45 orang di Ngudi Rejeki. Data penelitian dikumpulkan dengan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisa data dilakukan dengan analisa pendapatan. Pendapatan usaha ternak sapi potong pada kelompok Gangsar Makmur dan Ngudi Rejeki di Kabupaten Kediri secara finansial menguntungkan. Hal ini dikarenakan pada peghitungan analisis pendapatan dihasilkan angka positif, yang berarti usaha ternak sapi potong menghasilkan keuntungan sebesar Rp 2.750.000. Kata Kunci: Analisis pendapatan, Keuntungan, peternakan sapi potong,

Analisis Profitabilitas Usaha Ternak Sapi Potong DI Kecamatan Amarasi Kabupaten Kupang

JURNAL NUKLEUS PETERNAKAN, 2015

Tujuan penelitian ini adalah : 1) mengidentifikasi dan menganalisis tingkat profitabilitas dari usaha ternak sapi potong di Kecamatan Amarasi Kabupaten Kupang, dan 2) mengetahui dan menganalisis efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi pada usaha ternak sapi potong di Kecamatan Amarasi Kabupaten Kupang. Pengambilan contoh dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama penentuan Desa Contoh yang dilakukan secara purposif sebanyak lima desa dengan pertimbangan bahwa memiliki populasi ternak sapi terbanyak. Tahap kedua adalah menentukan 60 peternak secara acak sederhana dari desa-desa terpilih. Data dianalisis dengan menggunakan analisis input output, analisis profitabilitas yang dicerminkan oleh nilai Gros Profit Margin (GPM), Net Profit Margin (NPM), dan Operating Profit Margin (OPM) dan analisis korelasiregresi. Efisiensi teknis penggunaan faktor-faktor produksi pada usaha ternak sapi potong dapat dilihat dari ∑bi yang diperoleh sedangkan efisiensi ekonomis dapat diukur dengan melihat ratio nilai produk marginal dan biaya faktor marginal. Seluruh data dianalisis dengan menggunakan Program Microsoft Office Excel 2007. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha ternak sapi potong mampu menghasilkan laba sebesar Rp. 12,823,688/tahun. Profitabilitas usaha ini ditunjukkan oleh GPM = 94,07 %; NPM = 79,96%; dan OPM = 94,07%. Hasil analisis regresi diperoleh persamaan regresi: Y= 11,20X 1 2,22 X 2 1,29 X 3-2,83 X 4 0,07 (R 2 = 0,70). Faktor yang berpengaruh terhadap pendapatan pada usaha ternak sapi potong adalah jumlah kepemilikan ternak, biaya pakan, biaya kesehatan dan biaya tali pengikat. Secara teknis dan ekonomis penggunaan faktor faktor produksi pada usaha ternak sapi potong di Kecamatan Amarasi Kabupaten Kupang berada pada daerah efisien terlihat dari ∑bi > 1 (∑bi = 0,75) dan nilai NPM XI/ P XI <1 (NPM XI //P XI = 9,154). Oleh karena itu perlu dilakukan reorganisasi usaha untuk mencapai efisiensi dimaksud.

Analisis Biaya Pendapatan Berdasarkan Skala Pada Usaha Penggemukan Sapi Potong DI Kecamatan Amarasi Kabupaten Kupang

JURNAL NUKLEUS PETERNAKAN, 2017

Usaha penggemukan ternak sapi memiliki peluang ekonomi yang cukup baik dan mampu memberikan sumbangan pendapatan yang relatif tinggi. Suatu studi tentang usaha penggemukan dengan Skala usaha yang berbeda telah dilaksanakan di Kecamatan Amarasi dimana pengumpulan data dilaksanakan selama 2 bulan yaitu januari sampai dengan Februari 2016. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur biaya usaha penggemukan ternak sapi potong di Kecamatan Amarasi pada dua Skala usaha yang berbeda dan untuk mengetahui pendapatan tunai dari usaha penggemukan ternak sapi potong pada Skala usaha yang berbeda. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dimana pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara. Pengambilan contoh dilakukan secara bertahap. Penentuan desa contoh dilakukan secara purposive sebanyak 3 desa dari 8 desa yang ada di Kecamatan Amarasi. Penentuan responden pada tiap desa contoh dilakukan secara kuota sebanyak 20 orang dimana tiap Skala terdiri atas 10 orang sehingga diperoleh 60 responden representative. Data kemudian dianalisis menggunakan analisis input output dan dilanjutkan dengan uji beda rata-rata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total biaya pada Skala 1 sebesar Rp 11.789.915/tahun dan pada Skala 2 sebesar Rp 18.254.845/tahun. Total pendapatan tunai petani peternak selama satu tahun usaha pada Skala I Rp 10.901.750 per tahun dan pada Skala II Rp 10.881.017/tahun. Tidak ada perbedaan pendapatan tunai pada dua Skala usaha uang berbeda tersebut (P>0.05). ____________________________________________________________________________ Kata kunci : penggemukan sapi potong, biaya dan pendapatan.

Tinjauan Ekonomi Ternak Sapi Potong DI Jawa Timur

pse.litbang.deptan.go.id

East Java Province is one of potential regions in the country for beef cow development. This is facilitated with sufficient feed from agricultural by-products, the farmers' habits in raising beef cows for additional income, and cows as working animals in farm land. The province produces significant beef cows not only sufficient for satisfying regional demand but also for supply of the outside regions. The beef cow farms develop well in the province due to integration of livestock and farm business. This paper assesses performances of livestock farms and agribusiness consisting of livestock business, marketing channel, and the constraints encountered.

Hubungan Tingkat Kepemilikan dan Biaya Usaha dengan Pendapatan Peternak Sapi Potong di Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat (Studi Korelasi)

2014

Abstract: Tujuan Penelitian 1) Untuk mengetahui pengaruh tingkat kepemilikan ternak sapi potong terhadap pendapatan petani ternak. 2) Untuk mengetahui biaya yang diperlukan dalam pemeliharaan sapi potong, 3) Pada jumlah berapa ekor ternak sapi potong dapat memenuhi kebutuhan hidup petani ternak sesuai dengan UMR Kabupaten Sukabumi. 4) Untuk mengetahui hubungan secara menyeluruh antara tingkat kepemilikan dan biaya usaha terhadap pendapatan petani ternak sapi potong. Hasil analisa usaha tani diperoleh pendapatan petani ternak sapi potong pertahun masing – masing kelompok skala usaha yaitu untuk skala kecil sebesar Rp. 9.995.833,86 dengan jumlah ternak yang dipelihara rata-rata 3.32 ekor, untuk skala sedang sebesar Rp. 19.143.909.,10 dengan jumlah ternak yang dipelihara rata-rata 7.15 ekor dan untuk usaha skala besar Rp. 33.440.581,00 dengan jumlah ternak yang dipelihara rata-rata 12.75 ekor bila dibandingkan dengan Upah Minimum regional (UMR) kabupaten sukabumi yang sebesar Rp. 875.0...

Perbaikan Nilai Service Per Conception (S/C) Pada Sapi Potong dengan Pemanfaatan Aplikasi Kalender Reproduksi di Kelompok Ternak Sapi Potong Sidomakmur Desa Umbulrejo Kecamatan Umbulsari Kabupaten Jember

2018

Kelompok ternak sapi potong “SIDO MAKMUR” merupakan kelompok peternak yang memfokuskan usaha di bidang pembibitan sapi potong, jumlah kepemilikan sapi potong pada masing-masing anggota berkisar tiga sampai lima ekor. Umumnya pemeliharaan sapi potong dilakukan dengan teknik sederhana misal dalam pemberian pakan masih menganut sistem cut and carry . Rendahnya pemanfaatan teknologi peternakan pada pengelolaan berdampak pada rendahnya produktivitas dari sapi potong, salah satunya tergambar pada rendahnya efisiensi reproduksi.Rendahnya efisiensi reproduksi dapat dilihat dari tingginya nilai service per conception (S/C). S/C adalah jumlah layanan inseminasi buatan (IB) dibagi dengan jumlah sapi betina bunting hasil dari IB. Berdasarkan uraian tersebut, semakin rendah nilai S/ C maka akan semakin tinggi nilai efisiensi reproduksi ternak. Pada kelompok ternak sapi potong “SIDO MAKMUR” rata-rata jumlah layanan IB tiga sampai empat kali untuk menghasilkan kebuntingan, secara normal nilai S/C ...