Faktor Determinan yang Mempengaruhi terjadinya Postpartum Blues pada Ibu Nifas (original) (raw)

Faktor yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Postpartum Blues

Melahirkan adalah sebuah karunia terbesar bagi wanita dan momen yang sangat membahagiakan, tapi ada beberapa kasus dapat menjadi momen yang menakutkan, hal ini disebabkan pada wanita yang melahirkan sering mengalami perasaan sedih dan takut sehingga mempengaruhi emosional dan sensitifitas ibu yang dikenal dengan istilah post partum blues. Post partum blues merupakan kesedihan atau kemurungan setelah melahirkan, biasanya hanya muncul sementara waktu, yakni sekitar dua hari hingga dua minggu sejak kelahiran bayi. Ibu post partum blues harus ditangani secara adekuat, karena peran ibu sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak juga dalam hubungannya dengan peran ibu di keluarga. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap kejadian post partum blues. Penelitian ini dilakukan di BPM "D" dan di BPM "N" Kabupaten Bojonegoro pada bulan Januari-Februari 2018 dengan jumlah responden sebanyak 30 ibu nifas. Responden diminta untuk mengisi kuisioner Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS). Variabel independent dalam penelitian ini adalah umur, pendidikan, pekerjaan, status obstetrik, jenis persalinan, status kehamilan sedangkan variable dependent dalam penelitian ini adalah kejadian postpartum blues. Hasil yang di dapat dari penelitian tersebut adalah sebagai berikut : 1. Menurut Umur Berdasarkan usia ibu, postpartum blues sebagian besar terjadi pada rentang umur 20-35 tahun yaitu sebanyak 9 responden yang berarti ada hubungan umur dengan kejadian post partum blues. Hal ini dikarenakan seorang wanita masih produktif baik dalam masalah yang berkaitan dnegan kebutuhan fisik dan berperan aktif daam keluarga. Dengan adanya peran yang melekat tersebut dapat memicu seorang ibu untuk mengalami postpartum blues. 2. Menurut Tingkat Pendidikan

Hubungan Kejadian Postpartum Blues Dengan Motivasi Ibu Dalam Menyusui

Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah, 2020

Postpartum blues merupakan gangguan psikologis yang dialami ibu pasca melahirkan. Rumah sakit di Indonesia belum banyak melaporkan tentang kejadiannya. Rendahnya ketertarikan ibu terhadap bayinya merupakan dampak dari postpartum blues. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan kejadian postpartum blues dengan motivasi ibu untuk menyusui di RS Al-Islam Bandung. Metode penelitian yang dilakukan adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional yang melibatkan 122 ibu postpartum hari ke-3 sampai hari ke-14. Instrumen untuk postpartum blues menggunakan Edinburgh postnatal depression scale (EPDS) dan motivasi menyusui dengan instrumen Breastfeeding motivation instrucsional measurement scale (BMIMS). Data dianalisis dengan korelasi Spearman rank. Hasil penelitian menunjukan bahwa 53,3% dari 122 responden mengalami postpartum blues, dan dari 65 responden yang mengalami postpartum blues 36 orang (55,4%) memiliki motivasi menyusui yang rendah. Hasil uji korelasi men...

Faktor-Faktor Psikologis yang Mempengaruhi Postpartum Blues

Psympathic : Jurnal Ilmiah Psikologi, 2017

Pregnancy and childbirth are the natural and normal processes experienced by every woman. In the process of pregnancy and childbirth every woman undergoes both physical and psychological changes so that women need to be prepared before entering this stage. Those who are not ready will be more likely to experience postpartum blues. This study aimed to determine the psychological factors that affect postpartum blues. The method was quantitative correlational with purposive sampling technique. Participating mothers were 6 months postpartum (n=41). The research instruments were Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS), coping stress scale, social support scale, and adjustment scale. The data was analyzed by simple linear regression. The result of this study showed that from the three independent variables giving predictions the biggest influence on the emergence of postpartum blues were adjustment variable (56,3%), then coping stress (46,1%), and social support (30,2%).

Faktor- Faktor yang Menyebabkan Kejadian Postpartum Blues

2020

About 70-80% of postpartum mothers experience mood or feeling disorders. In general, this condition is still considered normal, felt from 2-3 days after delivery and normally disappears after 2 weeks post partum. The purpose of this study was to determine the factors that cause the symptoms of postpartum blues to appear. This research method used qualitative through a phenomenological approach by taking the population by means of purposive sampling. The results showed that age and parity did not always trigger the symptoms of postpartum blues, the causes of postpartum blues were worrying about the baby, maternal fatigue, comments from people around the mother, husband's support and presence, adaptation to the baby's presence.

Faktor Risiko Yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Postpartum Blues

2015

Background: During the postpartum period, approximately 80% of women will experience a variety of disorders feelings, if it does not get proper treatment will continue into the postpartum blues, postpartum depression to postpartum psychosis. Postpartum blues is a form of interference due to feelings of adjustment to the birth of the baby, who appeared on the first day until the fourteenth day after the delivery process. Objective: To identify risk factors that influence incidence of postpartum blues in health center working area city of Yogyakarta. Methods: This study was non-experimental studies using cross-sectional study design with quantitative and qualitative approaches. Subjects in the study of postpartum maternal health center working area of Yogyakarta amounted to 80 respondents in January-March 2014 sampling technique with accidental sampling. Data collection using questionnaires Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS), social support husband questionnaire and in-depth ...

Gambaran Kejadian Postpartum Blues Pada Ibu Nifas Berdasarkan Karakteristik DI Rumah Sakit Umum Tingkat IV Sariningsih Kota Bandung

JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA, 2015

ABSTRAKPostpartum blues merupakan fenomena yang terjadi pada hari-hari pertama postpartum. Puncak gejala postpartum blues terjadi pada hari ke-3 sampai ke-5 postpartum dengan durasi mulai dari beberapa jam sampai beberapa hari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi Gambaran Kejadian Postpartum Blues Pada Ibu Nifas Berdasarkan Karakteristik di Rumah Sakit Umum TK IV Sariningsih Kota Bandung. Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive consecutive Sampling. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 40 responden. Intrumen penelitian menggunakan instrument baku yaitu instrument EPDS (Edinburg Postnatal Depression Scale) dengan jumlah soal 10 pertanyaan. Hasil penelitian menunjukkan hampir setengahnya mengalami postpartum blues ringan (42,5%) dan hampir setengahnya (35,0%) mengalami postpartum blues berat. Berdasarkan usia hampir setengahnya ringan dan berat (30,0%), berdasarkan pendidikan sebagian kecil ...

Faktor Psikologis Dan Psikososial Yang Mempengaruhi Post Partum Blues DI Ruang Nifas Hibrida Rsu Sembiring

Jurnal Penelitian Keperawatan Medik, 2019

Post partum blues is a mild effective syndromic disorder that occurs at the beginning of postpartum. Signs of symptoms that arise are sad reactions, crying, irritability, anxiety, self-blame, disturbances in sleep patterns and appetite disorders. Post partum blues symptoms are a multi-factorial mechanism consisting of hormonal factors, physical activity factors and psychosocial factors. This type of research is observational with cross sectional design. The population was all postpartum postpartum second day postpartum mothers in the postpartum Sembiring General Hospital Delitua sub-district in 2019 which was conducted on June 1-30, 2019. The sampling technique was done by total sampling which received 89 respondents and analyzed by chi square test significance level p = 0.05 . Independent variables are psychological and psychosocial factors and the dependent variable is post partum blues. The results of this study indicate that 66.3% of postpartum mothers experience post partum blu...

Gambaran Kejadian Post Partum Blues Berdasarkan Gejala Dan Faktor Penyebab Pada Ibu Nifas DI Kelurahan Margadana Dan Sumur Panggang

2015

Post partum blues dikategorikan sebagai sindroma gangguan mental yang ringan oleh sebab ini sering tidak dipedulikan dan diabaikan sehingga tidak terdiagnosa. Tanda – tanda kecemasan, sensitive, depresi. Penyebab Post Partum Blues ASI tidak keluar, frustasi karena bayinya tidak mau tidur, menangis, suami yang tidak mau membantu, tidak mau mengerti perasaan istri, sensirian mengurus bayi, dan tidak ada yang memebantu.Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui Gambaran Kejadian Post Partum Blues Berdasarkan Gejala Dan Faktor Penyebab Pada Ibu Nifas Di Kelurahan Margadana Dan Sumur Panggang Tahun 2013. Dengan metodenya Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden (2.5%) berumur 20 – 35 tahun, paritas sebagian besar responden (47.5%) primipara, pekerjaan sebagian besar responden (52.5%) bekerja, jenis persalinan sebagian besar responden (100%), kejadian kecemasan sebagian b...

Hubungan Karakteristik Ibu Primipara Dengan Terjadinya Baby Blues

Indonesian Midwifery and Health Sciences Journal

Abstrak Latar Belakang: Baby blues adalah perubahan fluktuasi emosi yang terjadi pada hari ke 3-5 postpartum dan berakhir sebelum minggu ke-2 postpartum. Reaksi emosional ini menurut beberapa penelitian lebih dari 50% sering terjadi pada primipara. Gejala baby blues meliputi menangis, iritabilitas, cemas, sulit berkonsentrasi, kebingungan, bahkan dapat menyebabkan depresi pada ibu yang menyebabkan pengasuhan tidak tepat, akibatnya bayi tidak berkembang dengan optimal. Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya baby blues, antara lain: paritas, usia, pengetahuan, status kehamilan, harga diri rendah, masalah emosional selama kehamilan, dukungan suami dan keluarga, dukungan sosial, finansial, status perkawinan, metode persalinan. Oleh karena itu, penting untuk dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai hubungan karakteristik ibu primipara dengan terjadinya baby blues. Metode: Jenis penelitian ini merupakan analitik observasional dengan rancangan cross sectional. Pengambilan sampel t...