Efisiensi Usahatani Padi Beras Hitam DI Kabupaten Karanganyar (original) (raw)

Analisis Biaya Dan Pendapatan Usahatani Padi DI Kabupaten Karanganyar

Agric, 2016

Rice is the food crop with the harvested area and production of the highest among other food crops in Karanganyar Regency. From year to year, its harvested area, production, and productivity tend to increase. These increments showed that rice farming is still in demand by farmers. This study aims to analyze the cost, revenue, and efficiency of rice farming in this regency. The study was conducted in 4 districts; Gondangrejo, Karanganyar, Jaten, and Jatipura. From each district were taken two villages. In total, there were 159 farm households sampled randomly. In average, the revenue of rice farming in Karanganyar is Rp14,429,117.37/ha/year with yearly costs of Rp7,142,446.39/ha. The average annual income therefore reaches Rp7,286,670.98/ha. The value of rice farming efficiency is 2.02 indicating that rice farming in Karanganyar is worth the effort.

Efisiensi Teknis Pengelolaan Tanaman Terpadu Padi Sawah di Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah

Jurnal Agro Ekonomi, 2020

EnglishA way to increase rice productivity and production is to increase efficiency by technological innovation. Integrated Crop Management (ICM) is an approach to improve the efficiency of rice farming by integration of technological components that are applied according to local specific condition. This study aims to analyze technical efficiency and inefficiency of integrated crop management implementation in rice farming. The study was conducted in Jaten Subdistrict, Karanganyar Regency, Central Java Province, in 2017. Primary data was collected from samples of 51 farmers that implemented the ICM and 42 farmers that did not use ICM. Data were analyzed using stochastic frontier production function that was estimated with the Maximum Likelihood Estimation method. The results show that rice farms have been technically efficient in general. The technical efficiency of ICM adopters in the range of 71,41-98,14% with average 94,04%, higher than those of non ICM adopters in the range of ...

Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor Produksi Usahatani Cabai Merah di Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem

Jurnal Agribisnis dan Agrowisata (Journal of Agribusiness and Agritourism)

Efficiency Analysis of The Use Of Red Chili Production Factors in Red Chili Farming at Besakih Village, Rendang, Karangasem The research was conducted in Besakih Village, Rendang Sub-District, Karangasem Regency which is one of red chili farming centers in Karangasem Regency. The problem is that production tends to decline over the past five years. This study aims to analyze the effect of production factors and the level of efficiency of the use of red chili production factors on the red chili production in Besakih Village. The method used to analyze the factors of production was the Cobb-Douglas production function. Data were obtained from 62 respondents by census method. Efficiency was calculated by analyzing the ratio of marginal production prices to factor prices. The results showed that production factors that affect the amount of production include land, seed, manure, NPK, leaf fertilizer, calcium fertilizer, pesticides, and labor. Simultaneously, the influence of production f...

Efisiensi Usahatani Padi Organik di Kecamatan Candipuro

Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Teknologi Pertanian, 2018

The organik farming began to be applied by farmers in Candipuro District to improve the quality of organik rice plants and hopes to increase their farm income. This study purpose to analyze the efficiency of organik rice varieties of mentik susu. The method of implementation uses the survey method. The research location was determined purposived based on organik rice planting clusters in Candipuro District. The results of the analysis and discussion show that organik rice farming is more efficient in managing the farm. This is indicated by the greater efficiency of organik rice, which is 2.45 compared to nonorganik rice, which is 2.33. Overall organik rice farming run by farmers is feasible to run economically.

Kinerja Usaha Agroindustri Kelanting DI Desa Karang Anyar Kecamatan Gedongtataan Kabupaten Pesawaran

Jurnal Ilmu Ilmu Agribisnis, 2013

This study aims to analyze the performance and value added of kelanting agroindustry. Kelanting is kind of snack made from cassava. Karang Anyar Village Gedongtataan District of Pesawaran Regency was chosen as a research site. The respondents consisted of 25 actors in agroindustry of kelanting. Data collection was conducted from July to August 2012. Methods of data analysis for (1) performance are reported net loss/profit, productivity, and capacity, and (2) value added is Hayami method. The results showed that: (1) Performance of kelanting agroindustry was good based on the R/C ratio of 1.24 (R/C > 1), the productivity was 16.07 kg per HOK (>7.2 kg/HOK), and the capacity was 0.92 (>0.5). (2) Value added of kelanting was Rp1,184.02 per kilogram of cassava or 34.57 percent.

Analisis Efisiensi Alokatif Usahatani Cabai Merah Besar DI Desa Sukalaksana Kecamatan Banyuresmi Kabupaten Garut

Mimbar Agribisnis: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis

ABSTRAK Sebagian besar petani di Desa Sukalaksana Kecamatan Banyuresmi merupakan petani cabai merah besar, namun produksi cabai merah besar di Desa Sukalaksana belum optimal sehingga produktivitasnya paling rendah dibandingkan desa lainnya. Produksi dipengaruhi oleh penggunaan faktor produksi sehingga diperlukan kombinasi faktor produksi yang tepat untuk dapat menghasilkan produksi yang optimal dan efisien secara ekonomi. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor produksi yang mempengaruhi produksi dan menganalisis efisiensi alokatif penggunaan faktor produksi pada usahatani cabai merah besar di Desa Sukalaksana. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan teknik analisis menggunakan model fungsi produksi Cobb Douglas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tenaga kerja, benih, pupuk kandang, pupuk kimia, dan pestisida secara bersama-sama berpengaruh terhadap produksi cabai merah besar di Desa Sukalaksana dengan nilai koefisien determinasi sebesar 85,3 persen. Adapun faktor produksi yang secara parsial berpengaruh signifikan terhadap produksi cabai merah besar adalah tenaga kerja, benih, dan pupuk kimia. Berdasarkan analisis efisiensi alokatif, penggunaan tenaga kerja dan benih belum efisien sehingga perlu ditambah, sedangkan penggunaan pupuk kimia tidak efisien sehingga perlu dikurangi.

Model Ekonomi Rumah Tangga Pertanian Lahan Kering DI Kabupaten Karanganyar Provinsi Jawa Tengah

HABITAT, 2015

Tujuan penelitian ini adalah untuk menyusun model ekonomi rumah tangga pertanian berdasarkan keputusan produksi, alokasi curahan kerja dan keputusan konsumsi rumah tangga petani lahan kering serta merumuskan alternatif kebijakan yang dapat diambil untuk meningkatkan pendapatan petani lahan kering. Metode analisis yang digunakan adalah sistem persamaan simultan yang didasarkan pada model ekonomi rumah tangga (agricultural household model). Metode pendugaan parameter menggunakan metode Two Stage Least Squares (2SLS) dengan software SAS versi 9.3 for Windows sedangkan untuk menghasilkan alternatif kebijakan yang dapat meningkatkan pendapatan petani digunakan analisis simulasi, yaitu peningkatan lapangan kerja sektor off-farm dan penambahan satu unit jumlah ternak sapi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat keterkaitan antara keputusan produksi, alokasi curahan kerja dan keputusan konsumsi dalam sistem usahatani lahan kering. Alternatif kebijakan peningkatan lapangan kerja sektor off-farm mampu meningkatkan pendapatan total rumahtangga petani sedangkan penambahan satu unit jumlah ternak sapi justru akan menurunkan pendapatan rumah tangga petani. Kata kunci: usahatani lahan kering; ekonomi rumah tangga; produksi; alokasi curahan kerja; konsumsi

Efisiensi Pemasaran Lanting di Desa Karang Anyar Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran

Journal of Food System and Agribusiness, 2021

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efisiensi pemasaran lanting. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey. Penelitian ini di lakukan di Desa Karanganyar Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran dengan jumlah responden sebanyak 37 responden. Analisis yang digunakan adalah Saluran pemasaran, marjin pemasaran, keuntungan usaha, serta efisiensi pemasaran lanting. Hasil analisis menunjukkan bahwa pemasaran lanting yang paling efisien adalah saluran pemasaran yang tidak melibatkan lembaga pemasaran didalamnya yaitu produsen langsung ke konsumen akhir. Saluran pemasaran tersebut merupakan saluran yang pertama (saluran 1). Kata kunci : efisiensi, lanting, dan pemasaran

Analisis Efisiensi Ekonomi Faktor-Faktor Produksi Usahatani Padi Sawah DI Kabupaten Karanganyar (Economic Efficiency Analysis of Rice Farming Production Factors in Karanganyar Regency)

2015

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor produksi yang berpengaruh terhadap usahatani padi sawah, menganalisis alokasi penggunaan faktor produksi dalam memenuhi syarat efisiensi ekonomi dan menganalisis skala usahatani padi sawah di Kabupaten Karanganyar. Penelitian dilakukan menggunakan metode survey . Lokasi penelitian pada tingkat kecamatan dilakukan dengan memilih 3 (tiga) kecamatan yang merupakan sentra produksi padi dengan luas lahan panen terbesar secara sengaja ( purposive ) dari seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Karanganyar. Dari tiga kecamatan terpilih, dipilih 3 (tiga) desa dengan luas lahan terbesar secara sengaja ( purposive ). Selanjutnya pengambilan responden dilakukan dengan metode quota sampling per kecamatan dengan jumlah responden 240 petani. Alat analisis yang digunakan adalah regresi berganda dengan fungsi produksi Cobb-Douglas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor produksi yang berpengaruh nyata terhadap produksi padi sawah di Kabupa...