Psikologi Pembelajaran Research Papers - Academia.edu (original) (raw)

B.F Skinner merupakan tokoh aliran behaviorisme radikal, dimana beliau menemuka sebuah teori bahwa belajar menurut Skinner dapat dimodifikasi dengan cara pemberian stimulus dan respon sebagai variabelnya. Nama teori belajar yang ditemukan... more

B.F Skinner merupakan tokoh aliran behaviorisme radikal, dimana beliau menemuka sebuah teori bahwa belajar menurut Skinner dapat dimodifikasi dengan cara pemberian stimulus dan respon sebagai variabelnya. Nama teori belajar yang ditemukan Skinner ini disebut Operant Conditioning, Menurut Skinner ada dua hal yang paling menentukan dalam perilaku yaitu penguatan (reinforcement) dan hukuman (punishment).

This research reported the implication of students’ indiscipline behaviour in teaching and learning process. In conducting the study, researchers used descriptive qualitative approach in order to describe the implication of indiscipline... more

This research reported the implication of students’ indiscipline behaviour in teaching and learning process. In conducting the study, researchers used descriptive qualitative approach in order to describe the implication of indiscipline behaviour in teaching and learning process. By using purposive sampling, we invited ten students of Physical Education, Sport, Health, and Recreation of Artha Wacana Christian University, Kupang. The data were collected from observation-participation, indepth-interviews and documentation. Data analysis technique used was qualitative method. The result indicates that the implications of students’ indiscipline behavior in teaching and learning process are: 1) Loss of confidence in self irresponsibility, 2) The emergence of horizontal disharmony, 3) Learning atmosphere is not conducive, 4) Poor academic achievement, and 5) Self-compunction and disappointed.

This research reports on students’ learning motivation mediated by teaching method. Researcher used qualitative approach of exploratory type in order to solve the intended problems. The research subjects consist of 10 males determined by... more

This research reports on students’ learning motivation mediated by teaching method. Researcher used qualitative approach of exploratory type in order to solve the intended problems. The research subjects consist of 10 males determined by purposive sampling technique. Data were collected by observation participation, close interview, and documentation study. The result indicates that students’ learning motivation becomes positive through the learning behaviour denoted by: 1) Students’ attention is higher because they were assigned to do personal presentation. The focus is leaded more on techniques and strategies to present the material well. 2) Students spent more time to explore talents through their thinking ability and to overcome anxiousness during the presentation. 3) Learning process in classroom was begun on time and preparation time was set earlier starting at dormitory. Thus, to have a maximal performance, the process of enrichment was done by preparing some supporting stuffs. 4) Students felt enjoyment when they were successful in overcoming the obstacles. They felt very satisfied after completing the presentation successfully. 5) Personal presentation method was able to explore the talents of the students through their performance. There is an awareness of that students have the skills if teachers explore those well through the feasible teaching method.

This research reports the assessment of academic self-concept of the first semester postgraduate students of education, in language and literature program, Surabaya State University. This research used descriptive quantative method.... more

This research reports the assessment of academic self-concept of the first semester postgraduate students of education, in language and literature program, Surabaya State University. This research used descriptive quantative method. Respondents involved were 20 students (M =25.2500, SD = 2.46822) in which the determination of the respondents were done by the use of the total sampling. The data were collected using the Academic Self-Concept Questionnaire (ASCQ) developed by Woon C. Liu and Chee K. J. Wang in 2005 by involving two dimensions, that is of academic-conviction and academic effort. The result of the analysis indicated that 13 students (65%) responded to the research questionnaire in the value of 80-100,and 7 students (35%) responded to the questionnaire in the value of 60-80,whereas in the value of 40-60, and of 0-20 were not responded by the students (0%). Finally, it can be inferred that students’ academic self-concept are very good (65%).

Umumnya masyarakat beranggapan bahwa IQ merupakan suatu kecerdasan yang paling penting dan selalu menjadi tolak ukur dalam kecerdasan seorang individu dalam meraih keberhasilan pembelajaran. Namun kecerdasan intelektual (IQ) bukanlah... more

Umumnya masyarakat beranggapan bahwa IQ merupakan suatu kecerdasan yang paling penting dan selalu menjadi tolak ukur dalam kecerdasan seorang individu dalam meraih keberhasilan pembelajaran. Namun kecerdasan intelektual (IQ) bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan hasil belajar mahasiswa, tetapi terdapat faktor lain yang bahkan paling dominan menentukan keberhasilan yaitu kecerdasan emosional (EQ). Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai kecerdasan emosional mahasiswa. Responden yang terlibat adalah mahasiwa PJKR semester VI tahun akademik 2017/2018 yang berjumlah 62 orang. Data dikumpulkan menggunakan TEIQue-ASF (Trait Emotional Intelligence Questionnare-Adoloscence Short Form) yang dikembangkan oleh Petrides, Sangereau, Furnham, dan Frederikson pada tahun 2006. Hasil penelitian menunjukkan responden yang memiliki tingkat kecerdasan emosional yang sangat baik berjumlah 3 orang (4,8%), baik berjumlah 58 orang (93,3%),cukup berjumlah 1 orang (1,6%). Sedangkan tidak ada responden yang memiliki kecerdasan emosional pada golongan kurang dan buruk (0%). Dengan demikian kecerdasan emosional mahasiswa tergolong baik.

Pertumbuhan (growth) merupakan istilah yang digunakan dalam ilmu biologi, sehingga memiliki defenisi yang tak jauh dari lingkup biologi. Maka, pertumbuhan adalah suatu proses pertambahan kuantitatif fungsi fisik pada manusia. Bisa... more

Pertumbuhan (growth) merupakan istilah yang digunakan dalam ilmu biologi, sehingga memiliki defenisi yang tak jauh dari lingkup biologi. Maka, pertumbuhan adalah suatu proses pertambahan kuantitatif fungsi fisik pada manusia. Bisa dikatakan hasil dari pertumbuhan berupa bertambahnya ukuran tinggi badan, ukuran berat badan, dan ukuran bagian dalam tubuh. Perkembangan (development) adalah proses perubahan dari potensi yang dimiliki individu ke arah yang lebih sempurna. Jika pertumbuhan memiliki batas, maka perkembangan justru tidak, melainkan akan berlangsung secara terus-menerus menuju tahap kedewasaan (kematangan dari segi jasmani dan rohani) melalui tahap pertumbuhan, pemasakan, dan belajar. Perkembangan akan menghasilkan kemampuan baru dari tahapan aktivitas serta pembelajaran yang sederhana ke tahap yang lebih tinggi.

Umumnya masyarakat beranggapan bahwa IQ merupakan suatu kecerdasan yang paling penting dan selalu menjadi tolak ukur dalam kecerdasan seorang individu dalam meraih keberhasilan pembelajaran. Namun kecerdasan intelektual (IQ) bukanlah... more

Umumnya masyarakat beranggapan bahwa IQ merupakan suatu kecerdasan yang paling penting dan selalu menjadi tolak ukur dalam kecerdasan seorang individu dalam meraih keberhasilan pembelajaran. Namun kecerdasan intelektual (IQ) bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan hasil belajar mahasiswa, tetapi terdapat faktor lain yang bahkan paling dominan menentukan keberhasilan yaitu kecerdasan emosional (EQ). Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai kecerdasan emosional mahasiswa. Responden yang terlibat adalah mahasiwa PJKR semester VI tahun akademik 2017/2018 yang berjumlah 62 orang. Data dikumpulkan menggunakan TEIQue-ASF (Trait Emotional Intelligence Questionnare-Adoloscence Short Form) yang dikembangkan oleh Petrides, Sangereau, Furnham, dan Frederikson pada tahun 2006. Hasil penelitian menunjukkan responden yang memiliki tingkat kecerdasan emosional yang sangat baik berjumlah 3 orang (4,8%), baik berjumlah 58 orang (93,3%),cukup berjumlah 1 orang (1,6%). Sedangkan tidak ada respon...