Akhmad Jaeroni - Academia.edu (original) (raw)
Papers by Akhmad Jaeroni
Syntax Literate ; Jurnal Ilmiah Indonesia, May 22, 2019
Penelitian ini bertujuan menganalisis kelayakan finasial investasi pabrik pengolahan pasta bawang... more Penelitian ini bertujuan menganalisis kelayakan finasial investasi pabrik pengolahan pasta bawang merah PT. Sinergi Brebes Investasi (PT.SBI) dengan menggunakan kriteria penilaian kelayakan Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Payback Period (PP), Net Benefit/Cost Ratio dan Analisis Sensitifitas, serta menganalisis seberapa besar nilai penjualan dan unit produksi pada Break Even Point. Rumusan masalah penelitian yaitu: Bagaimanakah kelayakan investasi pabrik pengolahan pasta bawang merah secara finansial? Bagaimanakah tingkat sesitifitas kelayakan finansial investasi pabrik pengolahan pasta bawang merah akibat perubahan harga? Berapakah nilai penjualan dan volume produksi pabrik pengolahan pasta bawang merah pada Break Event Point? Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif kuantitatif. Hasil analisis menggunakan Net Present Value (NPV) menunjukkan investasi pabrik pengolahan pasta bawang merah layak dijalankan karena nilai NPV lebih besar dari 0, yaitu Rp.498.205.479. Hasil perhitungan metode Internal Rate of Return (IRR) menunjukkan investasi layak dengan IRR sebesar 17.63%, lebih besar dari tingkat suku bunga komersial (14%). Hasil perhitungan Net Benefit/Cost Ratio sebesar 1.11 menunjukkan investasi layak karena lebih dari 1. Hasil analisis Payback Period diperoleh tingkat pengembaliaan investasi lebih cepat dari target yaitu 4.71 tahun kurang dari waktu yang telah ditentukan yaitu 5 tahun. Hasil analisis sensitifitas diperoleh gambaran investasi pabrik pengolahan pasta bawang merah sensitif terhadap penurunan pendapatan sebesar 3%, peningkatan biaya variabel sebesar 4%, dan gabungan penurunan pendaptan serta peningkatan biaya variabel sebesar 2%. Hasil perhitungan Break Event Point selama umur 5 tahun mencapai rata-rata pada penjualan senilai Rp1.930.305.773. atau produksi sebesar 128.687 kg pasta bawang merah.
Training Methods and Visits the counseling approach with a combination of training for facilitato... more Training Methods and Visits the counseling approach with a combination of training for facilitators as an effort to improve the ability of extension workers in performing their duties, which is followed by a visit to the farmer / Farmer Groups performed on a scheduled basis. Farmers Group Upgrades namely capacity / competency of farmer groups in carrying out the functions and institutional roles as classroom learning, vehicle for cooperation and production units in developing agri-based farming, especially in the Technology Application PTT Rice. This study aims to determine: Implementation Methods The relationship between exercise and visit with Integrated Crop Management Technology Application Rice. This research was conducted at Farmers Group Jatilawang and Sand Village Landscape Cisaat Dukupuntang District of Cirebon, in March and April 2014. The research technique used is quantitative method of census. Data collection was done by direct interview based on the questionnaire. The ...
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis
Tujuan utama penelitian adalah; (1) Menganalisis efisiensi ekonomi produksi usahatani bawang mera... more Tujuan utama penelitian adalah; (1) Menganalisis efisiensi ekonomi produksi usahatani bawang merah lahan pesisir Pantai Utara Kabupaten Indramayu. (2) Mendeskripsikan skema rantai pasok bawang merah yang ada di Kabupaten Indramayu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survei dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui Focus Group Discussion (FGD) menggunakan alat kuisioner dan wawancara mendalam dengan responden. Responden pada penelitian ini adalah pelaku usaha bawang merah, baik sebagai petani produsen, lembaga lain, atau lembaga yang bersangkutan. Metode analisis yang digunakan adalah analisis efisiensi ekonomi yaitu, analisis teknis untuk mengukur penggunaan faktor produksi dan efisiensi alokatif. Efisiensi alokatif digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi harga produksi yang berlaku di pasar. Kedua, analisis manajemen rantai pasok (Supply Chain Management ) untuk mendeskripsikan skema rantai pasok komoditas bawang merah...
Agricore: Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian Unpad, 2020
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi anomali pasar ca... more AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi anomali pasar cabai rawit di Kota Cirebon. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan menggunakan teknik pendekatan survei. Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja yaitu di Pasar Rakyat Jagasatru, Pasar Kalitanjung dan Pasar Kanoman Kota Cirebon. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan Agustus 2019. Adapun populasinya yaitu pedagang cabai rawit, tomat, terasi, garam dan bawang merah, serta petani cabai rawit di sentra produksi. Penentuan besar sampel dilakukan secara sengaja sehingga penarikan sampel berdasarkan quota sampling, yaitu masing-masing sebesar 30 orang. Analisis data dilakukan dengan menggunakan instrumen analisis regresi linier berganda dan pengujian hipotesisnya menggunaan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan faktor jumlah produk, harga bawang merah, harga tomat, harga terasi, harga garam, musim dan harga input ber...
Mangga selain diminati masyarakat juga sangat berpotensi memberikan peningkatan kesejahteraan kep... more Mangga selain diminati masyarakat juga sangat berpotensi memberikan peningkatan kesejahteraan kepada petani karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi (Natawidjadja, 2013). Mangga merupakan salah satu komoditas yang memberikan pendapatan daerah terbesar bagi khususnya Kabupaten Cirebon (BPS Cirebon, 2015). Sentra produksi mangga di Cirebon salah satunya terdapat di Desa Gemulung Tonggoh Kecamatan Greged Kabupaten Cirebon. Penelitian Rasmikayati dkk. (2018) menunjukkan bahwa perilaku agribisnis mangga di Kecamatan Greged, Kabupaten Cirebon berada pada level transisi dari pertanian subsisten ke pertanian komersil. Pertanian komersil perlu didukung oleh pembiayaan Yang Tepat. Tercapainya suatu efektivitas pembiayaan dari sebuah lembaga keuangan akan berdampak positif bagi nasabah yaitu bertambahnya kesejahteraan (Peningkatan skala usaha, pendapatan, nilai aset). Program pembiayaan KUR BRI penyalurannya untuk sektor usaha kecil, umkm, sektor pertanian. Akan tetapi di daerah terdapat kes...
Proceedings of the International Conference on Agriculture, Social Sciences, Education, Technology and Health (ICASSETH 2019), 2020
The existence of the Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) has the goals to give the benefits for ... more The existence of the Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) has the goals to give the benefits for surrounding society both directly and indirectly. There are two benefits provided by TNGC, both ecological and social benefits. Ecologically, the existence of TNGC gives the benefits to contribute ecosystem balances for the sustainability of organism and human beings so that the benefits can be enjoyed by the society around TNGC. Socially, TNGC gives the benefits for the sustainability of society in the area of Mount Ciremai. To create the symbiosis mutualism between the community and TNGC, the activity which aims to improve the ecosystem for the area of Mount Ciremai and the life of society should be conducted. The purpose of this research is to describe society participation in implementing eco farming in the supporting area of the Mount Ciremai National Park that can gives the benefits economically and ecologically. The method of this research is Participatory Action Research (PAR). It is participatory research encouraging the participation of society in implementing eco farming with demplot (demonstration plot) and the practice of the implementation of eco farming. This research was conducted in six months since the planning the activity until making the report of the activity. The findings of this research show that the level of society participation in implementing eco farming is good because the society has adequate information on eco farming and the awareness to implement it.
Syntax Literate ; Jurnal Ilmiah Indonesia, May 22, 2019
Penelitian ini bertujuan menganalisis kelayakan finasial investasi pabrik pengolahan pasta bawang... more Penelitian ini bertujuan menganalisis kelayakan finasial investasi pabrik pengolahan pasta bawang merah PT. Sinergi Brebes Investasi (PT.SBI) dengan menggunakan kriteria penilaian kelayakan Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Payback Period (PP), Net Benefit/Cost Ratio dan Analisis Sensitifitas, serta menganalisis seberapa besar nilai penjualan dan unit produksi pada Break Even Point. Rumusan masalah penelitian yaitu: Bagaimanakah kelayakan investasi pabrik pengolahan pasta bawang merah secara finansial? Bagaimanakah tingkat sesitifitas kelayakan finansial investasi pabrik pengolahan pasta bawang merah akibat perubahan harga? Berapakah nilai penjualan dan volume produksi pabrik pengolahan pasta bawang merah pada Break Event Point? Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif kuantitatif. Hasil analisis menggunakan Net Present Value (NPV) menunjukkan investasi pabrik pengolahan pasta bawang merah layak dijalankan karena nilai NPV lebih besar dari 0, yaitu Rp.498.205.479. Hasil perhitungan metode Internal Rate of Return (IRR) menunjukkan investasi layak dengan IRR sebesar 17.63%, lebih besar dari tingkat suku bunga komersial (14%). Hasil perhitungan Net Benefit/Cost Ratio sebesar 1.11 menunjukkan investasi layak karena lebih dari 1. Hasil analisis Payback Period diperoleh tingkat pengembaliaan investasi lebih cepat dari target yaitu 4.71 tahun kurang dari waktu yang telah ditentukan yaitu 5 tahun. Hasil analisis sensitifitas diperoleh gambaran investasi pabrik pengolahan pasta bawang merah sensitif terhadap penurunan pendapatan sebesar 3%, peningkatan biaya variabel sebesar 4%, dan gabungan penurunan pendaptan serta peningkatan biaya variabel sebesar 2%. Hasil perhitungan Break Event Point selama umur 5 tahun mencapai rata-rata pada penjualan senilai Rp1.930.305.773. atau produksi sebesar 128.687 kg pasta bawang merah.
the main contributor to inflation comes from volatile food commodities whose price movements are ... more the main contributor to inflation comes from volatile food commodities whose price movements are highly influenced by seasonal factors. The supply of food commodities is affected by the disruption of production, distribution, and government policy. When there is disruption to production, the supply of commodities is unable to meet demand. he program to develop clusters was a form of Bank Indonesia’s participation in safeguarding supply in order to control the price movements of foodstuffs. The emergence of lusters is expected to raise productivity from commodities by managing clusters using the value chain approach (value chain). The study was conducted to understand and improve the role of clusters in supporting the supply and controlling the prices of volatile food commodities. The study was conducted in two commodity clusters in six regions, namely three regions for chillies (Jember Regency-East Java Province, Minahasa Regency-North Sulawesi Province, and Tanah Datar Regency-West...
Mimbar Agribisnis: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis
ABSTRAK Pemasaran kopi pada era ketiga ditandai dengan gejala-gejala yang mengarah pada sinergita... more ABSTRAK Pemasaran kopi pada era ketiga ditandai dengan gejala-gejala yang mengarah pada sinergitas subsistem-subsistem dalam agribisnis kopi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan indikator-indikator pemasaran kopi pada era ketiga di Kabupaten Kuningan. Penelitian menggunakan metode deskriptif. Populasi terdiri atas empat unsur, yaitu: petani kopi, pengolah kopi, penyaji kopi dan konsumen kopi. Besar sampel ditentukan secara sengaja, yaitu: petani kopi sebanyak 60 orang, pengolah kopi 30 orang, penyaji kopi 15 orang, dan konsumen kopi 50 orang. Waktu penelitian selama bulan Agustus-November 2020. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pemasaran kopi pada era ke tiga di Kabupaten Kuningan belum tersinergi diantara subsistem sehingga indikator-indikatornya belum terpenuhi secara optimal, yang mengakibatkan kemanfaatan/peluang laba yang ada dalam agribisnis kopi ini belum diperoleh secara proporsional. Untuk itu diperlukan sinergitas yang lebih kuat diantara subsistem agribisnis yang diprakarsai oleh Dinas Perkebunan setempat. Kata kunci: agribisnis, indikator, kopi, pemasaran era ketiga, sinergitas ABSTRACT Coffee marketing in the third era was marked by symptoms that led to the synergy of the subsystems in the coffee agribusiness. This study aims to describe the indicators of coffee marketing in the third era in Kuningan Regency. This research uses descriptive method. The population consists of four elements, namely: coffee farmers, coffee processors, coffee presenters and coffee consumers. The sample size was determined intentionally, namely: 60 coffee farmers, 30 coffee processors, 15 coffee presenters and 50 coffee consumers. Research time during August-November 2020. The results of the study conclude that the marketing of coffee in the third era in Kuningan Regency has not been synergized among the subsystems so that the indicators have not been fulfilled optimally, which results in the benefits/profit opportunities that exist in coffee agribusiness that have not been obtained proportionally. For this reason, a stronger synergy is needed between the agribusiness subsystems initiated by the local Plantation Service.
Syntax Literate ; Jurnal Ilmiah Indonesia, May 22, 2019
Penelitian ini bertujuan menganalisis kelayakan finasial investasi pabrik pengolahan pasta bawang... more Penelitian ini bertujuan menganalisis kelayakan finasial investasi pabrik pengolahan pasta bawang merah PT. Sinergi Brebes Investasi (PT.SBI) dengan menggunakan kriteria penilaian kelayakan Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Payback Period (PP), Net Benefit/Cost Ratio dan Analisis Sensitifitas, serta menganalisis seberapa besar nilai penjualan dan unit produksi pada Break Even Point. Rumusan masalah penelitian yaitu: Bagaimanakah kelayakan investasi pabrik pengolahan pasta bawang merah secara finansial? Bagaimanakah tingkat sesitifitas kelayakan finansial investasi pabrik pengolahan pasta bawang merah akibat perubahan harga? Berapakah nilai penjualan dan volume produksi pabrik pengolahan pasta bawang merah pada Break Event Point? Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif kuantitatif. Hasil analisis menggunakan Net Present Value (NPV) menunjukkan investasi pabrik pengolahan pasta bawang merah layak dijalankan karena nilai NPV lebih besar dari 0, yaitu Rp.498.205.479. Hasil perhitungan metode Internal Rate of Return (IRR) menunjukkan investasi layak dengan IRR sebesar 17.63%, lebih besar dari tingkat suku bunga komersial (14%). Hasil perhitungan Net Benefit/Cost Ratio sebesar 1.11 menunjukkan investasi layak karena lebih dari 1. Hasil analisis Payback Period diperoleh tingkat pengembaliaan investasi lebih cepat dari target yaitu 4.71 tahun kurang dari waktu yang telah ditentukan yaitu 5 tahun. Hasil analisis sensitifitas diperoleh gambaran investasi pabrik pengolahan pasta bawang merah sensitif terhadap penurunan pendapatan sebesar 3%, peningkatan biaya variabel sebesar 4%, dan gabungan penurunan pendaptan serta peningkatan biaya variabel sebesar 2%. Hasil perhitungan Break Event Point selama umur 5 tahun mencapai rata-rata pada penjualan senilai Rp1.930.305.773. atau produksi sebesar 128.687 kg pasta bawang merah.
Training Methods and Visits the counseling approach with a combination of training for facilitato... more Training Methods and Visits the counseling approach with a combination of training for facilitators as an effort to improve the ability of extension workers in performing their duties, which is followed by a visit to the farmer / Farmer Groups performed on a scheduled basis. Farmers Group Upgrades namely capacity / competency of farmer groups in carrying out the functions and institutional roles as classroom learning, vehicle for cooperation and production units in developing agri-based farming, especially in the Technology Application PTT Rice. This study aims to determine: Implementation Methods The relationship between exercise and visit with Integrated Crop Management Technology Application Rice. This research was conducted at Farmers Group Jatilawang and Sand Village Landscape Cisaat Dukupuntang District of Cirebon, in March and April 2014. The research technique used is quantitative method of census. Data collection was done by direct interview based on the questionnaire. The ...
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis
Tujuan utama penelitian adalah; (1) Menganalisis efisiensi ekonomi produksi usahatani bawang mera... more Tujuan utama penelitian adalah; (1) Menganalisis efisiensi ekonomi produksi usahatani bawang merah lahan pesisir Pantai Utara Kabupaten Indramayu. (2) Mendeskripsikan skema rantai pasok bawang merah yang ada di Kabupaten Indramayu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survei dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui Focus Group Discussion (FGD) menggunakan alat kuisioner dan wawancara mendalam dengan responden. Responden pada penelitian ini adalah pelaku usaha bawang merah, baik sebagai petani produsen, lembaga lain, atau lembaga yang bersangkutan. Metode analisis yang digunakan adalah analisis efisiensi ekonomi yaitu, analisis teknis untuk mengukur penggunaan faktor produksi dan efisiensi alokatif. Efisiensi alokatif digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi harga produksi yang berlaku di pasar. Kedua, analisis manajemen rantai pasok (Supply Chain Management ) untuk mendeskripsikan skema rantai pasok komoditas bawang merah...
Agricore: Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian Unpad, 2020
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi anomali pasar ca... more AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi anomali pasar cabai rawit di Kota Cirebon. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan menggunakan teknik pendekatan survei. Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja yaitu di Pasar Rakyat Jagasatru, Pasar Kalitanjung dan Pasar Kanoman Kota Cirebon. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan Agustus 2019. Adapun populasinya yaitu pedagang cabai rawit, tomat, terasi, garam dan bawang merah, serta petani cabai rawit di sentra produksi. Penentuan besar sampel dilakukan secara sengaja sehingga penarikan sampel berdasarkan quota sampling, yaitu masing-masing sebesar 30 orang. Analisis data dilakukan dengan menggunakan instrumen analisis regresi linier berganda dan pengujian hipotesisnya menggunaan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan faktor jumlah produk, harga bawang merah, harga tomat, harga terasi, harga garam, musim dan harga input ber...
Mangga selain diminati masyarakat juga sangat berpotensi memberikan peningkatan kesejahteraan kep... more Mangga selain diminati masyarakat juga sangat berpotensi memberikan peningkatan kesejahteraan kepada petani karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi (Natawidjadja, 2013). Mangga merupakan salah satu komoditas yang memberikan pendapatan daerah terbesar bagi khususnya Kabupaten Cirebon (BPS Cirebon, 2015). Sentra produksi mangga di Cirebon salah satunya terdapat di Desa Gemulung Tonggoh Kecamatan Greged Kabupaten Cirebon. Penelitian Rasmikayati dkk. (2018) menunjukkan bahwa perilaku agribisnis mangga di Kecamatan Greged, Kabupaten Cirebon berada pada level transisi dari pertanian subsisten ke pertanian komersil. Pertanian komersil perlu didukung oleh pembiayaan Yang Tepat. Tercapainya suatu efektivitas pembiayaan dari sebuah lembaga keuangan akan berdampak positif bagi nasabah yaitu bertambahnya kesejahteraan (Peningkatan skala usaha, pendapatan, nilai aset). Program pembiayaan KUR BRI penyalurannya untuk sektor usaha kecil, umkm, sektor pertanian. Akan tetapi di daerah terdapat kes...
Proceedings of the International Conference on Agriculture, Social Sciences, Education, Technology and Health (ICASSETH 2019), 2020
The existence of the Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) has the goals to give the benefits for ... more The existence of the Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) has the goals to give the benefits for surrounding society both directly and indirectly. There are two benefits provided by TNGC, both ecological and social benefits. Ecologically, the existence of TNGC gives the benefits to contribute ecosystem balances for the sustainability of organism and human beings so that the benefits can be enjoyed by the society around TNGC. Socially, TNGC gives the benefits for the sustainability of society in the area of Mount Ciremai. To create the symbiosis mutualism between the community and TNGC, the activity which aims to improve the ecosystem for the area of Mount Ciremai and the life of society should be conducted. The purpose of this research is to describe society participation in implementing eco farming in the supporting area of the Mount Ciremai National Park that can gives the benefits economically and ecologically. The method of this research is Participatory Action Research (PAR). It is participatory research encouraging the participation of society in implementing eco farming with demplot (demonstration plot) and the practice of the implementation of eco farming. This research was conducted in six months since the planning the activity until making the report of the activity. The findings of this research show that the level of society participation in implementing eco farming is good because the society has adequate information on eco farming and the awareness to implement it.
Syntax Literate ; Jurnal Ilmiah Indonesia, May 22, 2019
Penelitian ini bertujuan menganalisis kelayakan finasial investasi pabrik pengolahan pasta bawang... more Penelitian ini bertujuan menganalisis kelayakan finasial investasi pabrik pengolahan pasta bawang merah PT. Sinergi Brebes Investasi (PT.SBI) dengan menggunakan kriteria penilaian kelayakan Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Payback Period (PP), Net Benefit/Cost Ratio dan Analisis Sensitifitas, serta menganalisis seberapa besar nilai penjualan dan unit produksi pada Break Even Point. Rumusan masalah penelitian yaitu: Bagaimanakah kelayakan investasi pabrik pengolahan pasta bawang merah secara finansial? Bagaimanakah tingkat sesitifitas kelayakan finansial investasi pabrik pengolahan pasta bawang merah akibat perubahan harga? Berapakah nilai penjualan dan volume produksi pabrik pengolahan pasta bawang merah pada Break Event Point? Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif kuantitatif. Hasil analisis menggunakan Net Present Value (NPV) menunjukkan investasi pabrik pengolahan pasta bawang merah layak dijalankan karena nilai NPV lebih besar dari 0, yaitu Rp.498.205.479. Hasil perhitungan metode Internal Rate of Return (IRR) menunjukkan investasi layak dengan IRR sebesar 17.63%, lebih besar dari tingkat suku bunga komersial (14%). Hasil perhitungan Net Benefit/Cost Ratio sebesar 1.11 menunjukkan investasi layak karena lebih dari 1. Hasil analisis Payback Period diperoleh tingkat pengembaliaan investasi lebih cepat dari target yaitu 4.71 tahun kurang dari waktu yang telah ditentukan yaitu 5 tahun. Hasil analisis sensitifitas diperoleh gambaran investasi pabrik pengolahan pasta bawang merah sensitif terhadap penurunan pendapatan sebesar 3%, peningkatan biaya variabel sebesar 4%, dan gabungan penurunan pendaptan serta peningkatan biaya variabel sebesar 2%. Hasil perhitungan Break Event Point selama umur 5 tahun mencapai rata-rata pada penjualan senilai Rp1.930.305.773. atau produksi sebesar 128.687 kg pasta bawang merah.
the main contributor to inflation comes from volatile food commodities whose price movements are ... more the main contributor to inflation comes from volatile food commodities whose price movements are highly influenced by seasonal factors. The supply of food commodities is affected by the disruption of production, distribution, and government policy. When there is disruption to production, the supply of commodities is unable to meet demand. he program to develop clusters was a form of Bank Indonesia’s participation in safeguarding supply in order to control the price movements of foodstuffs. The emergence of lusters is expected to raise productivity from commodities by managing clusters using the value chain approach (value chain). The study was conducted to understand and improve the role of clusters in supporting the supply and controlling the prices of volatile food commodities. The study was conducted in two commodity clusters in six regions, namely three regions for chillies (Jember Regency-East Java Province, Minahasa Regency-North Sulawesi Province, and Tanah Datar Regency-West...
Mimbar Agribisnis: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis
ABSTRAK Pemasaran kopi pada era ketiga ditandai dengan gejala-gejala yang mengarah pada sinergita... more ABSTRAK Pemasaran kopi pada era ketiga ditandai dengan gejala-gejala yang mengarah pada sinergitas subsistem-subsistem dalam agribisnis kopi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan indikator-indikator pemasaran kopi pada era ketiga di Kabupaten Kuningan. Penelitian menggunakan metode deskriptif. Populasi terdiri atas empat unsur, yaitu: petani kopi, pengolah kopi, penyaji kopi dan konsumen kopi. Besar sampel ditentukan secara sengaja, yaitu: petani kopi sebanyak 60 orang, pengolah kopi 30 orang, penyaji kopi 15 orang, dan konsumen kopi 50 orang. Waktu penelitian selama bulan Agustus-November 2020. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pemasaran kopi pada era ke tiga di Kabupaten Kuningan belum tersinergi diantara subsistem sehingga indikator-indikatornya belum terpenuhi secara optimal, yang mengakibatkan kemanfaatan/peluang laba yang ada dalam agribisnis kopi ini belum diperoleh secara proporsional. Untuk itu diperlukan sinergitas yang lebih kuat diantara subsistem agribisnis yang diprakarsai oleh Dinas Perkebunan setempat. Kata kunci: agribisnis, indikator, kopi, pemasaran era ketiga, sinergitas ABSTRACT Coffee marketing in the third era was marked by symptoms that led to the synergy of the subsystems in the coffee agribusiness. This study aims to describe the indicators of coffee marketing in the third era in Kuningan Regency. This research uses descriptive method. The population consists of four elements, namely: coffee farmers, coffee processors, coffee presenters and coffee consumers. The sample size was determined intentionally, namely: 60 coffee farmers, 30 coffee processors, 15 coffee presenters and 50 coffee consumers. Research time during August-November 2020. The results of the study conclude that the marketing of coffee in the third era in Kuningan Regency has not been synergized among the subsystems so that the indicators have not been fulfilled optimally, which results in the benefits/profit opportunities that exist in coffee agribusiness that have not been obtained proportionally. For this reason, a stronger synergy is needed between the agribusiness subsystems initiated by the local Plantation Service.