I Gusti Agung Paramita - Academia.edu (original) (raw)
Papers by I Gusti Agung Paramita
VIDYA WERTTA : Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia, 2019
Artikel ini membahas tentang representasi nilai Pancasila dalam kebudayaan Bali. Penggalian nilai... more Artikel ini membahas tentang representasi nilai Pancasila dalam kebudayaan Bali. Penggalian nilai Pancasila dalam kebudayaan lokal, Bali khususnya penting dilakukan, melihat ancaman disintegrasi nasional dengan munculnya aksi-aksi yang berupaya mengubah ideologi Pancasila menjadi ideologi berbasis agama. Melalui penggalian nilai Pancasila dalam kebudayaan lokal, akan memperkuat asumsi bahwa Pancasila memang lahir dari rahim kebudayaan masyarakat Indonesia. Nilai-nilai Pancasila tertanam dalam adat istiadat dan kebudayaan masyarakat Bali. Ini sekaligus menunjukkan relevansi antara nilai yang terkandung dalam Pancasila dengan kebudayaan Bali yang meliputi adat istiadat, kesosialan, agama, filsafat, dan ekonomi.
International journal of social sciences
Balinese researchers such as Nordholt and Picard have extensively explored the discourse of ident... more Balinese researchers such as Nordholt and Picard have extensively explored the discourse of identity formation in Balinese society from the colonial era to modern Bali. Picard, for example, considers Balinese identity to be formed through dialogic construction, namely the contact of Balinese people with their interlocutors (foreigners). But in its development, the Balinese try to construct their own identity according to the references given by the orientalists. In this study, it was found that there was a continuity of discourses with nuances of identity politics in Balinese society such as the emergence of discourse, kebalian, Ajeg Bali, efforts to legitimize Balinese language, script and traditional clothing in public spaces, and there was even a Balinese family planning movement as a counter movement against population control efforts through the national Family Planning (KB) program. The latest is the emergence of the Dresta Bali Hindu movement which seeks to restore the local ...
Sinkron
Traditional village is a unit of customary law community in Bali which has territory, position, o... more Traditional village is a unit of customary law community in Bali which has territory, position, original structure, traditional rights, own assets, traditions, and social manners of community life from generation to generation. One of the values of local wisdom that can be implemented in economic activities is Sad Kerthi, namely the six main sources of welfare/happiness of human life. The Kerthi Bali Economy is an economy to realize an Independent Bali in the Economic Sector, built and developed based on the values of Sad Kerthi's philosophy. Because the principle of Kerthi Bali Economics is a new concept, the researcher analyzes the contents and phenomena described in the Kerthi Bali Economics book and is associated with other economics references. At this stage will produce an indicator in measuring the economic principles of Kerthi Bali. There are 11 economic principles of Kerthi Bali that are harmonious with nature, culture and people. The development model used by the r...
Hindu syncretism with the local belief system in Bali results in a belief form. It was not only p... more Hindu syncretism with the local belief system in Bali results in a belief form. It was not only prioritized worship of Gods (purusa [maleness]) but also adores to Sakti (pradhana [womanhood]). Worship of Sakti in Bali is currently very widespread, especially worship of Dewi Sri, Dewi Saraswati, and Dewi Durga. Having seen the local aspect emerged Ratu Niang as the aspect of the prosperity goddess which is now also flourishing, especially in the Denpasar area. This study found the rise of Sakti worship in Bali was caused due to a match between the local belief system before the influx of Hindu and Buddhist influences and the strong influence of Shiva Siddhanta’s teachings in Bali.
VIDYA WERTTA : Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia, 2020
Artikel ini membahas tentang aktualisasi Pancasila dalam budaya masyarakat Bali Aga khususnya di ... more Artikel ini membahas tentang aktualisasi Pancasila dalam budaya masyarakat Bali Aga khususnya di dua desa yakni Desa Cempaga dan Pedawa. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dibagi menjadi tiga yakni observasi, wawancara mendalam dengan para tokoh adat dan agama, dan studi dokumen yang berhubungan dengan penelitian. Setelah data terkumpul akan dilakukan analisis secara deskriptif kualitatif, lalu dituliskan menjadi laporan penelitian. Berdasarkan penelitian di lapangan, didapatkan hasil yakni bahwa budaya masyarakat Bali Aga di Desa Cempaga dan Pedawa sangat relevan dengan nilai-nilai Pancasila. Aktualisasi dua sila dari Pancasila dalam masyarakat di Desa Cempaga yakni sila tentang kerakyatan dan keadilan sosial. Masyarakat Bali Aga di Desa Cempaga menerjemahkan prinsip kerakyatan dalam kehidupan keseharian. Bentuk aktualisasi nilai Pancasila dalam budaya masyarakat Desa Pedawa juga tidak jauh berbeda dengan Desa Cempaga. Khususnya yang berhubungan...
VIDYA WERTTA : Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia, 2020
This article discusses of bantal siu at a ceremony in Baler Bale Agung Village, Negara District o... more This article discusses of bantal siu at a ceremony in Baler Bale Agung Village, Negara District of Jembrana Regency. Banten is unique and different from other regions, but still refers to the teachings of Hinduism. The topic that will be studied is about the shape and function of the bantal siu at a pawiwahan ceremony. This research is qualitative, data collection is done by field interviews, document studies and observations. From the analysis of the results of the data, the research results obtained are: 1) The shape of the Banten Bantal Siu is used in the Baler Bale Agung Village in the procession of the bride and groom carrying out the nutmeg. 2) Banten Bantal Siu several functions are have, namely: religious function, social function, aesthetic function, and education function.
Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan, 2020
Artikel ini membahas tentang pembentukan identitas Hindu di dua dusun di Desa Pengalangan, Mengan... more Artikel ini membahas tentang pembentukan identitas Hindu di dua dusun di Desa Pengalangan, Menganti yakni Dusun Bongso Wetan dan Kulon. Umat Hindu di Dusun Bongso adalah etnis Madura. Mereka menganut agama Hindu sejak pergulatan politik tahun 1965. Meskipun mereka memilih menganut Hindu, namun hubungan atau relasi sosial dengan umat lain di dusunnya sangat baik. Mereka masih menjunjung tinggi tradisi dan nilai-nilai budaya Jawa. Di sinilah menarik umat Hindu di Bongso, mereka mengidentifikasi identitas diri sebagai Jawa, Madura dan Bali. Identitas mereka adalah perpaduan tiga budaya tersebut. Pembentukan identitas tersebut berlangsung sangat panjang, melalui adaptasi yang cukup lentur, sehingga terbentuknya identitas yang mereka sebut JAMALI: Jawa, Madura dan Bali
Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan, 2018
Artikel ini membahas tentang bencana dalam sudut pandang agama dan kearifan lokal Bali. Dalam keb... more Artikel ini membahas tentang bencana dalam sudut pandang agama dan kearifan lokal Bali. Dalam kebudayaan Bali, antara bhuana agung dan bhuana alit memiliki hubungan yang bersifat integralistik. Apapun yang terjadi di dalam bhuana agung, memiliki hubungan secara langsung dengan bhuana alit – begitu pula sebaliknya. Segala jenis aktivitas ritual yang dilakukan umat Hindu di Bali untuk memuliakan dan menjaga keseimbangan kosmik didasarkan pada munculnya kesadaran manusia yang terpusat pada alam (kosmos). Di sinilah ekosentrisme muncul. Segala ekspresi keagamaan manusia berorientasi pada kosmos – menyucikan gunung, danau, hutan dan laut. Secara fenomenologis, intensionalitas kesadaran manusia yang terpusat pada alam inilah membentuk kepercayaan dan kebudayaan masyarakat Bali. Kesadaran akan bencana juga muncul dari pola ini. Masyarakat Bali menggunakan tanda-tanda alam untuk menjelaskan terjadinya bencana. Setidaknya, hal ini tersirat dalam beberapa teks lontar khususnya Roga Sangara Bu...
Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan, 2016
The core teaching of Candra Bairawa is Catur Yoga Marga implementation in its entirety which cann... more The core teaching of Candra Bairawa is Catur Yoga Marga implementation in its entirety which cannot be treated separately. From the concept of catur yoga marga there raises the teaching of karma sanyasa that includes karma marga, bhakti marga, jnana marga, and yoga marga while those who only take the jnana marga and the yoga marga will give rise to the concept of yoga sanyasa teaching. These two concepts are depicted by the main character, Candra Bairawa as the sanyasa yoga, and Yudhistira as the character of karma sanyasa. Both are equally reaching the realm of moksha by releasing their spirit; Yudhistira to the realm of Shiva, whereas Candra Bairawa takes the jnana yoga marga to reach the same realm. Essencially, both are equally regarded to have Samyajnana or having the right knowledge.
VIDYA WERTTA : Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia, 2019
Tantrayana adalah salah satu mazab Hindu yang telah berkembang di India sekitar tahun 600 M, sela... more Tantrayana adalah salah satu mazab Hindu yang telah berkembang di India sekitar tahun 600 M, selanjutnya menyebar sampai ke Indonesia. Masyarakat awam sering memberikan stigma ajaran ini adalah ajaran sesat karena melegalkan penggunaan daging, alkohol serta hubungan seksual dalam ritualnya, serta memposisikan perempuan sebagai subordinat laki-laki. Kajian terhadap kitab-kitab Tantra menunjukkan bahwa Tantrayana sangat menghormati perempuan dan anak-anak. Praktik ritual yang masih berlanjut hingga saat ini di Bali memperkuat argument tersebut. Dewa dan Sakti-Nya, laki-perempuan, purusa-pradhana dilihat sebagai dualitas bukanlah oposisi biner yang bersifat hirarkhis. Konsep ini rupanya sejalan dengan konsep pengarus-utamaan gender dewasa ini.
VIDYA WERTTA : Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia, 2018
Tulisan ini ingin membahas tentang ketidakseimbangan (disequilibrium) harmonisasi tubuh dan alam ... more Tulisan ini ingin membahas tentang ketidakseimbangan (disequilibrium) harmonisasi tubuh dan alam yang merupakan dampak dari kebudayaan modern yang cenderung antroposentrik. Sebagaimana kebudayaan timur, khususnya Hindu memandang antara manusia dan alam sebagai satu kesatuan. Budaya Bali cenderung melihat keseluruhan dan keutuhan sebagai sesuatu yang utama. Individu atau bhuana alit, tidak memiliki peranan sendiri yang asali, ia harus menyesuaikan diri dengan kembali pada kosmos besar – bhuana agung. Keduanya memiliki unsur-unsur pembentuk yang sama. Itulah sebab tubuh memiliki kepekaan terhadap tanda-tanda alam. Bisa dikatakan, hubungan antara manusia dan alam tidak lagi sebatas etis, tetapi ontologis. Hilangnya hubungan yang harmonis antara manusia dan alam menyebabkan terjadinya disekuilibrium – ketidakseimbangan. Kebudayaan antroposentrik yang berpusat pada “aku berpikir” memutus relasi ontologis antara manusia dan alam. Inilah yang menyebabkan aksi-aksi perusakan terhadap lingku...
VIDYA WERTTA : Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia, 2018
Agama sebenarnya memiliki wajah Janus (ganda), di satu sisi agama bisa berwajah keras dan seringk... more Agama sebenarnya memiliki wajah Janus (ganda), di satu sisi agama bisa berwajah keras dan seringkali menimbulkan banyak korban jiwa. Hal ini terjadi ketika agama digunakan sebagai alat pembenar terhadap tindakan kekerasan oleh kelompok tertentu untuk meniadakan kelompok lain yang berbeda. Di sisi lain agama memiliki wajah melankolis sebagai sesuatu yang sejuk mendamaikan. Dalam hal ini agama sering digunakan sebagai penyembuh terhadap “kegilaan” yang terjadi dalam masyarakat. Di Bali agama menjadi penyembuh terhadap mereka yang mengalami keguncangan jiwa misalnya melalui “malukat” atau “mebayuh”. Agama memberi jalan bagi penebusan dosa seperti dalam upacara “guru piduka”. Agama juga menetralisir mereka yang mengalami trance (kerauhan) pada saat ritual di Pura di Bali. Peristiwa tersebut tadi dalam pandangan psikologi dianggap sedang mengalami “kegilaan”. Tulisan ini menjelaskan peran agama sebagai penyembuh dalam masyarakat Hindu di Bali. Pengumpulan data diakukan dengan teknik obse...
Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan, 2018
Artikel ini ingin mengkaji tentang filsafat pendidikan menurut salah satu pemikir Hindu yakni S. ... more Artikel ini ingin mengkaji tentang filsafat pendidikan menurut salah satu pemikir Hindu yakni S. Radhakrisnan. Artikel ini ingin menelusuri filsafat Pendidikan Radhakrisnan melalui kajian pemikiran. Beberapa buku Radhakrisnan yang dijadikan rujukan yakni Indian Philosophy, The Philosophy of Radhakrisnan, Eastern Religions and Western Thought. Pandangan Radhakrisnan mengenai pendidikan terletak pada tujuannya dalam mempertemukan pendidikan spiritual dansosial untuk merekonstruksi sebuah masyarakat ideal di mana orang-orangnya bebas dari kebodohan dan tabiat buruk. Pendidikan spiritual tidak meniadakan aspirasi sosial, namun ia menandakan cita-cita duniawi. Tujuan tertinggi dari pendidikan spiritual adalah moksa, namun ini mesti dicapai di dunia ini, bukan di akhirat kelak.
Penelitian ini akan fokus pada bentuk adaptasi kebiasaan baru dalam aktivitas keagamaan umat Hind... more Penelitian ini akan fokus pada bentuk adaptasi kebiasaan baru dalam aktivitas keagamaan umat Hindu di Kota Denpasar dalam menghadapi pandemi Corona Virus Disease (Covid 19) khususnya di dua tempat yakni Desa Pedungan dan Kesiman. Seperti diketahui, sejak Indonesia diserang pandemi Covid 19, khususnya di Bali, ada perubahan pola aktivitas sosial, budaya dan agama. Protokol kesehatan yang mengharuskan menerapkan social distancing, menggunakan masker, dan pembatasan berkumpulnya masyarakat, sangatlah berbanding terbalik dengan ciri khas pelaksanaan aktivitas keagamaan di Bali yang melibatkan banyak orang dan dilaksanakan secara kolektif. Ciri kolektif dari kebudayaan dan pelaksanaan aktivitas keagamaan di Bali dan Kota Denpasar pada khususnya saat ini mesti beradaptasi dengan kebiasaan baru akibat pandemi Covid 19. Salah satu bentuk adaptasi kebiasaan baru yakni melaksanakan aktivitas keagamaan secara ngubeng untuk menghindari konsentrasi jemaat atau pamedek di Pura—tempat suci agama H...
VIDYA WERTTA : Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia
Cara yang digunakan dalam studi ini untuk mengungkapkan dimensi rasional dalam Hindu yaitu dengan... more Cara yang digunakan dalam studi ini untuk mengungkapkan dimensi rasional dalam Hindu yaitu dengan menelusuri pola hubungan manusia dengan dunia atau dalam kajian epistemologis lebih lazim dikenal dengan hubungan subyek-obyek. Pengetahuan menjadi benar bila subyek mengaktualisasikan hasil dialognya dengan obyek pada tataran kehidupan praksis. Jadi, pengetahuan yang senantiasa bersifat subyektif-obyektif, obyektif-subyektif itu bukan dalam pengertian yang dipertentangkan, melainkan lebih menunjuk pada pengertian subyek menghidupkan obyek; dan obyek memperkaya subyek. Pada titik inilah jalan pembebasan, kelepasan menjadi terbuka.
Jurnal Penelitian Agama Hindu
This article is a small part of research report on the oral tradition of ‘Nyurud di Setra’ in the... more This article is a small part of research report on the oral tradition of ‘Nyurud di Setra’ in the Klungkung-Bali Pakraman community Village Pemenang. One of the subsections reveals the relationship between myth and religion towards the traditional inherentance of Pura Dalem Suladri which is implicitly described in ‘geguritan I Dukuh Siladri’. With the qualitative interpretative descriptive methods, it is understood that religion is one elements of universal culture which containts of beliefs and behavior related to supernatural power and powers. Meanwhile, myth is an important part of human life as a psychological necessity due to woory and fear of the wrath universe. In order for humans to avoid disaster, sacred and sacred stories are about objects that govern the universe are built, strengthened by sacred buildings and religious rituals. Thus, the‘geguritan I Dukuh Siladri’ appears to be a creative and dynamic literary work following the reality cummunity of social life according...
Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan
Artikel ini bermaksud membahas tentang pembebasan tubuh perempuan dalam ruang tradisi di Bali, kh... more Artikel ini bermaksud membahas tentang pembebasan tubuh perempuan dalam ruang tradisi di Bali, khususnya di Desa Kedisan Bangli. Ada beberapa tema yang dibahas yakni peran perempuan dalam tradisi memanda, dan momentum pembebasan tubuh perempuan dalam ruang tradisi memanda. Pembebasan etis tubuh perempuan dalam tradisi mamanda di desa Kedisan dapat dilihat dari bagaimana perempuan dalam hal ini wargadesa kahyangan memiliki ruang dalam ranah tradisi untuk mengaktualisasi dirinya dan memiliki kesempatan untuk melakukan pembebasan tubuh. Dalam tradisi mamanda perempuan tidak lagi dianggap sebagai jenis kelamin kedua yang keberadaannya tidak diakui dan menjadi individu yang inferior dibawah bayang–bayang budaya patriarki. Sebaliknya, dalam tradisi mamanda perempuan diberikan kebebasan untuk menjadi subyek atas dirinya. Dalam hal ini tubuhnya bukan lagi sebagai penghalang dan hambatan, melainkan karena ia bertubuh perempuanlah ia memiliki peran dan fungsi strategis dalam masyarakat utama...
VIDYA WERTTA : Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia, 2019
Artikel ini membahas tentang representasi nilai Pancasila dalam kebudayaan Bali. Penggalian nilai... more Artikel ini membahas tentang representasi nilai Pancasila dalam kebudayaan Bali. Penggalian nilai Pancasila dalam kebudayaan lokal, Bali khususnya penting dilakukan, melihat ancaman disintegrasi nasional dengan munculnya aksi-aksi yang berupaya mengubah ideologi Pancasila menjadi ideologi berbasis agama. Melalui penggalian nilai Pancasila dalam kebudayaan lokal, akan memperkuat asumsi bahwa Pancasila memang lahir dari rahim kebudayaan masyarakat Indonesia. Nilai-nilai Pancasila tertanam dalam adat istiadat dan kebudayaan masyarakat Bali. Ini sekaligus menunjukkan relevansi antara nilai yang terkandung dalam Pancasila dengan kebudayaan Bali yang meliputi adat istiadat, kesosialan, agama, filsafat, dan ekonomi.
International journal of social sciences
Balinese researchers such as Nordholt and Picard have extensively explored the discourse of ident... more Balinese researchers such as Nordholt and Picard have extensively explored the discourse of identity formation in Balinese society from the colonial era to modern Bali. Picard, for example, considers Balinese identity to be formed through dialogic construction, namely the contact of Balinese people with their interlocutors (foreigners). But in its development, the Balinese try to construct their own identity according to the references given by the orientalists. In this study, it was found that there was a continuity of discourses with nuances of identity politics in Balinese society such as the emergence of discourse, kebalian, Ajeg Bali, efforts to legitimize Balinese language, script and traditional clothing in public spaces, and there was even a Balinese family planning movement as a counter movement against population control efforts through the national Family Planning (KB) program. The latest is the emergence of the Dresta Bali Hindu movement which seeks to restore the local ...
Sinkron
Traditional village is a unit of customary law community in Bali which has territory, position, o... more Traditional village is a unit of customary law community in Bali which has territory, position, original structure, traditional rights, own assets, traditions, and social manners of community life from generation to generation. One of the values of local wisdom that can be implemented in economic activities is Sad Kerthi, namely the six main sources of welfare/happiness of human life. The Kerthi Bali Economy is an economy to realize an Independent Bali in the Economic Sector, built and developed based on the values of Sad Kerthi's philosophy. Because the principle of Kerthi Bali Economics is a new concept, the researcher analyzes the contents and phenomena described in the Kerthi Bali Economics book and is associated with other economics references. At this stage will produce an indicator in measuring the economic principles of Kerthi Bali. There are 11 economic principles of Kerthi Bali that are harmonious with nature, culture and people. The development model used by the r...
Hindu syncretism with the local belief system in Bali results in a belief form. It was not only p... more Hindu syncretism with the local belief system in Bali results in a belief form. It was not only prioritized worship of Gods (purusa [maleness]) but also adores to Sakti (pradhana [womanhood]). Worship of Sakti in Bali is currently very widespread, especially worship of Dewi Sri, Dewi Saraswati, and Dewi Durga. Having seen the local aspect emerged Ratu Niang as the aspect of the prosperity goddess which is now also flourishing, especially in the Denpasar area. This study found the rise of Sakti worship in Bali was caused due to a match between the local belief system before the influx of Hindu and Buddhist influences and the strong influence of Shiva Siddhanta’s teachings in Bali.
VIDYA WERTTA : Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia, 2020
Artikel ini membahas tentang aktualisasi Pancasila dalam budaya masyarakat Bali Aga khususnya di ... more Artikel ini membahas tentang aktualisasi Pancasila dalam budaya masyarakat Bali Aga khususnya di dua desa yakni Desa Cempaga dan Pedawa. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dibagi menjadi tiga yakni observasi, wawancara mendalam dengan para tokoh adat dan agama, dan studi dokumen yang berhubungan dengan penelitian. Setelah data terkumpul akan dilakukan analisis secara deskriptif kualitatif, lalu dituliskan menjadi laporan penelitian. Berdasarkan penelitian di lapangan, didapatkan hasil yakni bahwa budaya masyarakat Bali Aga di Desa Cempaga dan Pedawa sangat relevan dengan nilai-nilai Pancasila. Aktualisasi dua sila dari Pancasila dalam masyarakat di Desa Cempaga yakni sila tentang kerakyatan dan keadilan sosial. Masyarakat Bali Aga di Desa Cempaga menerjemahkan prinsip kerakyatan dalam kehidupan keseharian. Bentuk aktualisasi nilai Pancasila dalam budaya masyarakat Desa Pedawa juga tidak jauh berbeda dengan Desa Cempaga. Khususnya yang berhubungan...
VIDYA WERTTA : Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia, 2020
This article discusses of bantal siu at a ceremony in Baler Bale Agung Village, Negara District o... more This article discusses of bantal siu at a ceremony in Baler Bale Agung Village, Negara District of Jembrana Regency. Banten is unique and different from other regions, but still refers to the teachings of Hinduism. The topic that will be studied is about the shape and function of the bantal siu at a pawiwahan ceremony. This research is qualitative, data collection is done by field interviews, document studies and observations. From the analysis of the results of the data, the research results obtained are: 1) The shape of the Banten Bantal Siu is used in the Baler Bale Agung Village in the procession of the bride and groom carrying out the nutmeg. 2) Banten Bantal Siu several functions are have, namely: religious function, social function, aesthetic function, and education function.
Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan, 2020
Artikel ini membahas tentang pembentukan identitas Hindu di dua dusun di Desa Pengalangan, Mengan... more Artikel ini membahas tentang pembentukan identitas Hindu di dua dusun di Desa Pengalangan, Menganti yakni Dusun Bongso Wetan dan Kulon. Umat Hindu di Dusun Bongso adalah etnis Madura. Mereka menganut agama Hindu sejak pergulatan politik tahun 1965. Meskipun mereka memilih menganut Hindu, namun hubungan atau relasi sosial dengan umat lain di dusunnya sangat baik. Mereka masih menjunjung tinggi tradisi dan nilai-nilai budaya Jawa. Di sinilah menarik umat Hindu di Bongso, mereka mengidentifikasi identitas diri sebagai Jawa, Madura dan Bali. Identitas mereka adalah perpaduan tiga budaya tersebut. Pembentukan identitas tersebut berlangsung sangat panjang, melalui adaptasi yang cukup lentur, sehingga terbentuknya identitas yang mereka sebut JAMALI: Jawa, Madura dan Bali
Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan, 2018
Artikel ini membahas tentang bencana dalam sudut pandang agama dan kearifan lokal Bali. Dalam keb... more Artikel ini membahas tentang bencana dalam sudut pandang agama dan kearifan lokal Bali. Dalam kebudayaan Bali, antara bhuana agung dan bhuana alit memiliki hubungan yang bersifat integralistik. Apapun yang terjadi di dalam bhuana agung, memiliki hubungan secara langsung dengan bhuana alit – begitu pula sebaliknya. Segala jenis aktivitas ritual yang dilakukan umat Hindu di Bali untuk memuliakan dan menjaga keseimbangan kosmik didasarkan pada munculnya kesadaran manusia yang terpusat pada alam (kosmos). Di sinilah ekosentrisme muncul. Segala ekspresi keagamaan manusia berorientasi pada kosmos – menyucikan gunung, danau, hutan dan laut. Secara fenomenologis, intensionalitas kesadaran manusia yang terpusat pada alam inilah membentuk kepercayaan dan kebudayaan masyarakat Bali. Kesadaran akan bencana juga muncul dari pola ini. Masyarakat Bali menggunakan tanda-tanda alam untuk menjelaskan terjadinya bencana. Setidaknya, hal ini tersirat dalam beberapa teks lontar khususnya Roga Sangara Bu...
Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan, 2016
The core teaching of Candra Bairawa is Catur Yoga Marga implementation in its entirety which cann... more The core teaching of Candra Bairawa is Catur Yoga Marga implementation in its entirety which cannot be treated separately. From the concept of catur yoga marga there raises the teaching of karma sanyasa that includes karma marga, bhakti marga, jnana marga, and yoga marga while those who only take the jnana marga and the yoga marga will give rise to the concept of yoga sanyasa teaching. These two concepts are depicted by the main character, Candra Bairawa as the sanyasa yoga, and Yudhistira as the character of karma sanyasa. Both are equally reaching the realm of moksha by releasing their spirit; Yudhistira to the realm of Shiva, whereas Candra Bairawa takes the jnana yoga marga to reach the same realm. Essencially, both are equally regarded to have Samyajnana or having the right knowledge.
VIDYA WERTTA : Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia, 2019
Tantrayana adalah salah satu mazab Hindu yang telah berkembang di India sekitar tahun 600 M, sela... more Tantrayana adalah salah satu mazab Hindu yang telah berkembang di India sekitar tahun 600 M, selanjutnya menyebar sampai ke Indonesia. Masyarakat awam sering memberikan stigma ajaran ini adalah ajaran sesat karena melegalkan penggunaan daging, alkohol serta hubungan seksual dalam ritualnya, serta memposisikan perempuan sebagai subordinat laki-laki. Kajian terhadap kitab-kitab Tantra menunjukkan bahwa Tantrayana sangat menghormati perempuan dan anak-anak. Praktik ritual yang masih berlanjut hingga saat ini di Bali memperkuat argument tersebut. Dewa dan Sakti-Nya, laki-perempuan, purusa-pradhana dilihat sebagai dualitas bukanlah oposisi biner yang bersifat hirarkhis. Konsep ini rupanya sejalan dengan konsep pengarus-utamaan gender dewasa ini.
VIDYA WERTTA : Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia, 2018
Tulisan ini ingin membahas tentang ketidakseimbangan (disequilibrium) harmonisasi tubuh dan alam ... more Tulisan ini ingin membahas tentang ketidakseimbangan (disequilibrium) harmonisasi tubuh dan alam yang merupakan dampak dari kebudayaan modern yang cenderung antroposentrik. Sebagaimana kebudayaan timur, khususnya Hindu memandang antara manusia dan alam sebagai satu kesatuan. Budaya Bali cenderung melihat keseluruhan dan keutuhan sebagai sesuatu yang utama. Individu atau bhuana alit, tidak memiliki peranan sendiri yang asali, ia harus menyesuaikan diri dengan kembali pada kosmos besar – bhuana agung. Keduanya memiliki unsur-unsur pembentuk yang sama. Itulah sebab tubuh memiliki kepekaan terhadap tanda-tanda alam. Bisa dikatakan, hubungan antara manusia dan alam tidak lagi sebatas etis, tetapi ontologis. Hilangnya hubungan yang harmonis antara manusia dan alam menyebabkan terjadinya disekuilibrium – ketidakseimbangan. Kebudayaan antroposentrik yang berpusat pada “aku berpikir” memutus relasi ontologis antara manusia dan alam. Inilah yang menyebabkan aksi-aksi perusakan terhadap lingku...
VIDYA WERTTA : Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia, 2018
Agama sebenarnya memiliki wajah Janus (ganda), di satu sisi agama bisa berwajah keras dan seringk... more Agama sebenarnya memiliki wajah Janus (ganda), di satu sisi agama bisa berwajah keras dan seringkali menimbulkan banyak korban jiwa. Hal ini terjadi ketika agama digunakan sebagai alat pembenar terhadap tindakan kekerasan oleh kelompok tertentu untuk meniadakan kelompok lain yang berbeda. Di sisi lain agama memiliki wajah melankolis sebagai sesuatu yang sejuk mendamaikan. Dalam hal ini agama sering digunakan sebagai penyembuh terhadap “kegilaan” yang terjadi dalam masyarakat. Di Bali agama menjadi penyembuh terhadap mereka yang mengalami keguncangan jiwa misalnya melalui “malukat” atau “mebayuh”. Agama memberi jalan bagi penebusan dosa seperti dalam upacara “guru piduka”. Agama juga menetralisir mereka yang mengalami trance (kerauhan) pada saat ritual di Pura di Bali. Peristiwa tersebut tadi dalam pandangan psikologi dianggap sedang mengalami “kegilaan”. Tulisan ini menjelaskan peran agama sebagai penyembuh dalam masyarakat Hindu di Bali. Pengumpulan data diakukan dengan teknik obse...
Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan, 2018
Artikel ini ingin mengkaji tentang filsafat pendidikan menurut salah satu pemikir Hindu yakni S. ... more Artikel ini ingin mengkaji tentang filsafat pendidikan menurut salah satu pemikir Hindu yakni S. Radhakrisnan. Artikel ini ingin menelusuri filsafat Pendidikan Radhakrisnan melalui kajian pemikiran. Beberapa buku Radhakrisnan yang dijadikan rujukan yakni Indian Philosophy, The Philosophy of Radhakrisnan, Eastern Religions and Western Thought. Pandangan Radhakrisnan mengenai pendidikan terletak pada tujuannya dalam mempertemukan pendidikan spiritual dansosial untuk merekonstruksi sebuah masyarakat ideal di mana orang-orangnya bebas dari kebodohan dan tabiat buruk. Pendidikan spiritual tidak meniadakan aspirasi sosial, namun ia menandakan cita-cita duniawi. Tujuan tertinggi dari pendidikan spiritual adalah moksa, namun ini mesti dicapai di dunia ini, bukan di akhirat kelak.
Penelitian ini akan fokus pada bentuk adaptasi kebiasaan baru dalam aktivitas keagamaan umat Hind... more Penelitian ini akan fokus pada bentuk adaptasi kebiasaan baru dalam aktivitas keagamaan umat Hindu di Kota Denpasar dalam menghadapi pandemi Corona Virus Disease (Covid 19) khususnya di dua tempat yakni Desa Pedungan dan Kesiman. Seperti diketahui, sejak Indonesia diserang pandemi Covid 19, khususnya di Bali, ada perubahan pola aktivitas sosial, budaya dan agama. Protokol kesehatan yang mengharuskan menerapkan social distancing, menggunakan masker, dan pembatasan berkumpulnya masyarakat, sangatlah berbanding terbalik dengan ciri khas pelaksanaan aktivitas keagamaan di Bali yang melibatkan banyak orang dan dilaksanakan secara kolektif. Ciri kolektif dari kebudayaan dan pelaksanaan aktivitas keagamaan di Bali dan Kota Denpasar pada khususnya saat ini mesti beradaptasi dengan kebiasaan baru akibat pandemi Covid 19. Salah satu bentuk adaptasi kebiasaan baru yakni melaksanakan aktivitas keagamaan secara ngubeng untuk menghindari konsentrasi jemaat atau pamedek di Pura—tempat suci agama H...
VIDYA WERTTA : Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia
Cara yang digunakan dalam studi ini untuk mengungkapkan dimensi rasional dalam Hindu yaitu dengan... more Cara yang digunakan dalam studi ini untuk mengungkapkan dimensi rasional dalam Hindu yaitu dengan menelusuri pola hubungan manusia dengan dunia atau dalam kajian epistemologis lebih lazim dikenal dengan hubungan subyek-obyek. Pengetahuan menjadi benar bila subyek mengaktualisasikan hasil dialognya dengan obyek pada tataran kehidupan praksis. Jadi, pengetahuan yang senantiasa bersifat subyektif-obyektif, obyektif-subyektif itu bukan dalam pengertian yang dipertentangkan, melainkan lebih menunjuk pada pengertian subyek menghidupkan obyek; dan obyek memperkaya subyek. Pada titik inilah jalan pembebasan, kelepasan menjadi terbuka.
Jurnal Penelitian Agama Hindu
This article is a small part of research report on the oral tradition of ‘Nyurud di Setra’ in the... more This article is a small part of research report on the oral tradition of ‘Nyurud di Setra’ in the Klungkung-Bali Pakraman community Village Pemenang. One of the subsections reveals the relationship between myth and religion towards the traditional inherentance of Pura Dalem Suladri which is implicitly described in ‘geguritan I Dukuh Siladri’. With the qualitative interpretative descriptive methods, it is understood that religion is one elements of universal culture which containts of beliefs and behavior related to supernatural power and powers. Meanwhile, myth is an important part of human life as a psychological necessity due to woory and fear of the wrath universe. In order for humans to avoid disaster, sacred and sacred stories are about objects that govern the universe are built, strengthened by sacred buildings and religious rituals. Thus, the‘geguritan I Dukuh Siladri’ appears to be a creative and dynamic literary work following the reality cummunity of social life according...
Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan
Artikel ini bermaksud membahas tentang pembebasan tubuh perempuan dalam ruang tradisi di Bali, kh... more Artikel ini bermaksud membahas tentang pembebasan tubuh perempuan dalam ruang tradisi di Bali, khususnya di Desa Kedisan Bangli. Ada beberapa tema yang dibahas yakni peran perempuan dalam tradisi memanda, dan momentum pembebasan tubuh perempuan dalam ruang tradisi memanda. Pembebasan etis tubuh perempuan dalam tradisi mamanda di desa Kedisan dapat dilihat dari bagaimana perempuan dalam hal ini wargadesa kahyangan memiliki ruang dalam ranah tradisi untuk mengaktualisasi dirinya dan memiliki kesempatan untuk melakukan pembebasan tubuh. Dalam tradisi mamanda perempuan tidak lagi dianggap sebagai jenis kelamin kedua yang keberadaannya tidak diakui dan menjadi individu yang inferior dibawah bayang–bayang budaya patriarki. Sebaliknya, dalam tradisi mamanda perempuan diberikan kebebasan untuk menjadi subyek atas dirinya. Dalam hal ini tubuhnya bukan lagi sebagai penghalang dan hambatan, melainkan karena ia bertubuh perempuanlah ia memiliki peran dan fungsi strategis dalam masyarakat utama...