Hubungan Kecerdasan Naturalis Dengan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Pada Materi Pencemaran Lingkungan (original) (raw)

Penerapan Perangkat Pembelajaran Pencemaran Dan Pelestarian Lingkungan Untuk Melatih Keterampilan Berpikir Kritis

Prosiding Seminar Biologi, 2010

Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran biologi yaitu dengan mengajarkan kepada siswa tentang berpikir kritis. Berpikir kritis yang dilatihkan dalam penelitian ini meliputi: kemampuan merumuskan masalah, memberikan argumen, melakukan deduksi, melakukan induksi, dan melakukan evaluasi dalam proses pembelajaran. Tujuan penelitian ini yaitu dan untuk mengetahui ketuntasan belajar dan respons siswa terhadap penerapan perangkat pembelajaran pada materi pencemaran dan pelestarian lingkungan. Jenis penelitian ini adalah pre eksperimen dengan menggunakan rancangan one shot case study design. Sasaran penelitian adalah 36 siswa Kelas X-5 SMA Negeri 3 Kediri. Hasil penelitian menunjukan penerapan perangkat pembelajaran dapat melatih kemampuan berpikir kritis siswa. Hal tersebut ditunjukkan dari ketuntasan belajar siswa sebesar 80,5%. Sebagian besar siswa memberikan respons positif dan menganggap baru terhadap perangkat pembelajaran yang digunakan guru.

Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP pada Materi Pencemaran Lingkungan di Tanjungpinang

Pedagogi Hayati, 2020

ABSTRACT: This descriptive study aims to analyze students' creative thinking skills in natural science at SMPN 6 in Tanjungpinang. A total of 119 students were being samples in this study. Data collected by test and observation. The issue of environmental pollution becomes a contextual topic to facilitate student tests and responses. From this study, it was known that students have good abilities in the aspects of fluency and flexibility in creative thinking. However in the originality and elaboration aspect are still in the sufficient category. Contextual issues of environmental pollution give support to the results of students' creative thinking abilities. However, the results obtained shows that learning strategies and learning resources are also important points in developing students’ creative thinking skills. ABSTRAK: Studi deskriptif ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berpikir kreatif siswa SMPN 6 di Tanjungpinang dalam pembelajaran IPA. Sebanyak 119 siswa kel...

Profil Kemampuan Berpikir Analisis Siswa Pada Materi Pencemaran Lingkungan

Syntax Literate ; Jurnal Ilmiah Indonesia

Kemampuan berpikir analisis merupakan salah satu kemampuan berpikir tingkat tinggi yang harus dimiliki oleh siswa. Melalui berpikir analisis siswa dapat melihat suatu permasalahan secara menyeluruh untuk menemukan inti permasalahan yang terjadi dikehidupan sehari-hari serta mencari cara penyelesaiannya. Studi ini meyelidiki tentang kemampuan berpikir analisis siswa pada materi pencemaran lingkungan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Sebanyak 101 siswa kelas XI MIPA yang digunakan sebagai sampel penelitian, sampel diambil dengan cara Cluster Random Sampling. Data dikumpulkan menggunakan soal tes kemampuan berpikir analisis, kuesioner dan wawancara guru. Analisis data menggunakan statistik deskriptif dengan rumus persentase (NP). Berdasarkan hasil analisis data dapat deskripsikan bahwa kemampuan berpikir analisis siswa pada tiga indikator, yaitu mengorganisasi sebesar 73,49% (baik), membedakan sebesar 66,90% (baik) dan mengatribusi sebesar 76,57% (baik). Faktor pendukung dari fak...

Profil Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Pada Materi Ekologi DI Sma Kecamatan Tanjung Batu

2019

This study aims to determine the profile of critical thinking abilities of class X students in ecological material in Senior High School Tanjung Batu District. This research is a descriptive study with survey research methods. Data collection was conducted in May-June2019. The technique of determining samples using Simple Random Sampling. This research was conducted in four high schools in Tanjung Batu, namely Senior High School Number 1 Tanjung Batu, Nurul Yaqin High School, Bhakti Suci Jaya High School and Jam’iyah Islamiah High School. Data collection techniques used were written test techniques with multiple choice questions with reasons amount 12 items, interviews and documentation. The results showed that students' critical thinking abilities on ecological material in Tanjung Batu Subdistrict mostly had low category critical thinking abilities. This can beseen from the percentage of the value, namely the high category shows 10% of students, 28,75% of students have a medium...

Deskripsi Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Pada Konsep Pencemaran Lingkungan

Jurnal Bioterdidik: Wahana Ekspresi Ilmiah, 2014

This research aimed to know the ability of creative thinking of students to the concept of environmental pollution. The design used was simple descriptive, with VII.1, VII.2, VII.3, VII.4, and VII.5 class as research subjects were selected by purposive sampling technique. The qualitative data obtained by conversion the worksheets assessment, posters, and written tests, which were evaluated based on fluency, flexibility, originality, and elaboration, then the data had analyzed descriptively. The results showed that the students creative thinking ability of SMP Negeri 3 Pringsewu on the concept of environmental pollution had low criteria (58,87%). The average worksheets assessment had low criteria (59,20%), very low criteria (50,29%) on posters assessment, and had moderate criteria (67,01%) on written test score. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif siswa pada konsep pencemaran lingkungan. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif sederhana, dengan subjek penelitian kelas VII.1, VII.2, VII.3, VII.4, dan VII.5, yang dipilih berdasarkan teknik purposive sampling. Data kualitatif diperoleh berdasarkan konversi penilaian LKS, poster, dan tes tertulis, yang dinilai berdasarkan aspek kelancaran, keluwesan, keaslian, dan elaborasi, yang selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kreatif siswa SMP Negeri 3 Pringsewu pada konsep pencemaran lingkungan memiliki kriteria rendah (58,87%). Rerata penilaian LKS berkriteria rendah (59,20%), kriteria sangat rendah (50,29%) pada penilaian poster, serta kriteria sedang (67,01%) pada penilaian tes tertulis.

Analisis Berpikir Kritis Siswa SMAN 4 Padang pada Materi Pencemaran Lingkungan

JURNAL EKSAKTA PENDIDIKAN (JEP)

The individual's capacity to be effective in life is determined by his reasoning abilities, especially with the ultimate goal of overcoming life's problems. Basic reasoning is a clear and coordinated cycle of reasoning used in critical, dynamic thinking, investigating and leading logical examinations. This research aims to determine the critical thinking abilities of students at SMAN 4 Padang on Environmental Pollution Material. This type of research is descriptive, the sample is determined by proportional random sampling. The sample size was 125 students from 50% of each class member who were taken randomly. Students' critical thinking tests are analyzed per indicator consisting of: Analysis, Evaluation, Deductive and Inductive. Based on the results of the critical thinking analysis of students at SMAN 4 Padang, the average percentage was 71.99% in the high category. Almost any part of the upper level character can be balanced in the student, so that one can make tentat...

Studi Literatur: Penggunaan Model PBL terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik pada Materi Pencemaran Lingkungan

Jurnal Biogenerasi

Kemampuan berpikir kritis adalah salah satu kemampuan yang dituntut untuk dimiliki pada saat ini. Berpikir kritis adalah kemampuan untuk mengumpulkan dan mengolah suatu informasi untuk disimpulkan dan dikomunikasikan. Mengingat betapa pentingnya kemampuan tersebut, maka berpikir kritis harus diintegrasikan di dalam proses pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis adalah problem based learning. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji berbagai artikel ilmiah terkait penerapan problem based learning dalam pembelajaran materi pencemaran lingkungan guna meningkatkan berpikir kritis peserta didik sebagai upaya untuk melakukan pembuktian terhadap keberadaan pengaruh model pembelajaran tersebut. Penelitian dilakukan dengan metode studi literatur terhadap artikel ilmiah pada jurnal dan prosiding 10 tahun terakhir. Sebanyak 21 artikel yang dikumpulkan dan dianalisis yang membuktikan bahwa model problem based learning dapat meningkat...

Profil Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas VII Materi Pencemaran Lingkungan

Natural Science Education Research

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentikasi profil kemampuan berpikir kritis siswa SMP kelas VII. Penelitian menggunakan jenis penelitian campuran (mix methods) dengan model sequinteal explanatory dilakukan pada siswa SMP Negeri 3 Sampang dengan jumlah populasi siswa SMP kelas VII dan jumlah sampel 32 siswa tahun ajaran 2019/2020. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui teknik tes. Data penelitian diperoleh dari analisis jawaban siswa terhadap tes kemampuan berpikir kritis. Pada penelitian ini menggunakan indikator kemampuan berpikir kritis menurut Ennis, yaitu memberikan penjelasan sederhana, membuat keterampilan dasar, serta mengatur strategi dan teknik. Hasil penelitian kemampuan berpikir kritis siswa SMP kelas VII di SMP Negeri 3 Sampang masuk dalam kriteria rendah dengan persentase 56,25%. Namun secara kuantitatif sebesar 12,5% siswa kemampuan berpikir kritis sedang dan siswa kemampuan berpikir kritis tinggi sebesar 31,25...

Pengembangan Instrumen Tes Berbasis Kemampuan Berpikir Kritis Berlandaskan Literasi Sains Pada Materi Pencemaran Lingkungan

Quantum: Jurnal Inovasi Pendidikan Sains

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan instrumen tes berbasis kemampuan berpikir kritis berlandaskan literasi sains pada materi pencemaran lingkungan dengan melihat aspek validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan uji respon pada mahasiswa. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan Analysis, Design, Development, Implementatiom, and Evaluation (ADDIE). Data penelitian ini diperoleh dengan mengujicobakan instrumen tes biologi yang dikembangkan berlandaskan literasi sains berupa tes essay sebanyak 20 soal. Analisis validasi isi menunjukkan bahwa sebanyak 17 soal valid. Reliabilitas instrumen 0,78, tingkat kesukaran 0,30-0,72 dan daya beda 0,04-0,72. Hasil uji respon diketahui 75% responden yang menyatakan sangat setuju dengan instrumen tes jenis ini. Berdasarkan kriteria tersebut, maka 14 soal telah dinyatakan baik dan layak digunakan sebagai instrumen tes biologi untuk melatih keterampilan berpikir kritis bagi mahasiswa. Intrumen te...

Pengembangan Bahan Ajar Berorientasi Isu Sosiosaintifik Pada Materi Pencemaran Lingkungan Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa

2020

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa manusia ke dalam era persaingan global yaang semakin pesat. Hal ini ditunjang oleh perkembangan teknologi informasi yang sangat masif. Pada saaat ini dunia dihadapkan dengan perkembangan revolusi industri 4.0 yang merupakan tantangan yang berat bagi dunia pendidikan. Dampak perubahan perkembangan ini mempengaruhi dunia pendidikan (Sukarno, 2015). Era revolusi industri 4.0 akan berdampak pada dunia pendidikan khususnya peran pendidik. Peran pendidik akan mengalami pergeseran jika masih mempertahankan sebagai penyampai pengetahuan seiring dengan perkembangan teknologi dan perubahan metode pembelajarannya. Kondisi tersebut harus diatasi dengan menambah kompetensi pendidik yang mendukung pengetahuan untuk eksplorasi dan penciptaan melalui pembelajaran mandiri, aktif, dan interaktif. Pembelajaran merupakan suatu bagian dari sistem pendidikan yang memiliki tujuan dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memberikan siswa keterampilan yang dibutuhkan secara langsung guna mendukung perkembangan revolusi industri 4.0 secara nyata yang memungkinkan untuk menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan (Tilaar,1998). Pembelajaran merupakan bagian penting dalam sistem pendidikan. Pembelajaran memiliki komponen yang saling berperan dan berinteraksi dengan komponen penunjang lainnya dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Terdapat tiga komponen utama yang terlibat dalam proses belajar mengajar yaitu pengajar (guru), pembelajar (siswa), dan bahan ajar. Pada proses belajar terjadi transformasi ilmu (bahan ajar) dari pengajar (guru) kepada pembelajar (siswa) dan dari hasil transformasi yang terjadi siswa akan memperoleh pengalaman belajar (Anwar, 2017). Proses pembelajaran melibatkan interaksi antara guru dengan siswa serta komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam situasi untuk mencapai tujuan belajar. Pada proses pembelajaran, guru serta siswa brought to you by CORE View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk