Rumah Gadang Dalam Film Dokumenter Perkampungan Adat Nagari Sijunjung (original) (raw)

Gadang House in Documentary Film of the Adat Nagari Sijunjung District

Capture, 2019

This documentary film entitled Perkampungan Adat Nagari Sijunjung (Traditional Village of Nagari Sijunjung) is trying to show the reality about the condition of the gadang house nowadays. This film was created with an expository documentary style, which uses the narrator as a single speaker. This documentary film describes one area that still maintains 'gadang' houses like their original functions, namely daily and customary functions. The daily function of the 'gadang' house is as a place to accommodate the daily activities of its inhabitants, as is usually the case with residential houses. While the traditional function of the 'gadang' house is the main house owned by a family belonging to a certain tribe. As the main house, the 'gadang' house is a place for traditional ceremonies and other important events from a large family of homeowners or fellow brothers of the same tribe.

Museum Hidup: Perkampungan Adat Nagari Sijunjung dalam Kancah Industri Pariwisata

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 2022

Sektor pariwisata menjadi tonggak utama pembangunan ekonomi dalam rangka era modernisasi. Sehingga dapat dikatakan bahwa pariwisata ada sebuah industri. Industri pariwisata yang marak dikembangkan yaitu berbasis budaya. Di Perkampungan Adat Nagari Sujunjung pengembangan industri pariwisata berbasis budaya dapat dilihat melalui pengubahan elemen budaya seperti Rumah Gadang dan ritual Bakaua Adat yang dikemas dalam bentuk Festival Matrilineal oleh pemerintahan. Pengemasan inilah yang sering disebut sebagai komodifikasi. Dengan metode kualitatif, hasilnya menunjukkan bahwa dua kebudayaan itu (pariwisata dan budaya lokal) menjadi 'keharusan' dimodifikasi untuk menjembatani dan sebagai pelumas untuk menjawab tantangan global, maka akan terjadi dialog antara keduanya. Dialog itu disebabkan pariwisata memiliki standarisasi yang 'runut' dan bersifat 'resmi' begitu juga budaya mempunyai idealisme yang mengakar. Disatu sisi nilai-nilai budaya masyarakat yang luhur terus 'diagungkan' namun di sisi lain sangat menarik untuk 'dikemas'. Namun kearifan lokal terus disanjung sebagai tradisi yang perlu dirawat dan diwariskan, tapi rujukan material dan spiritualnya justu semakin pudar dan berantakan. Rupanya (pada zaman globalisasi) bukan tradisi itu yang perlu dibela malainkan citra dari tradisi itu yang sangat mudah untuk dipertunjukkan (diperdagangakan). Sebaliknya, upaya komodifikasi terhadap budaya sebagai industri pariwisata dibangun atas wacana orientalis seperti museum hidup di Perkampungan Adat Nagari Sijujung.

Rumah Gadang Sebagai Lambang Demokrasi Suku Minangkabau DI Sumatera Utara

Jurnal Soshum Insentif, 2021

The ethnic of Minangkabau is known for their competency in implementing social and cultural values. Minangkabau is one of the ethnic that is upholding egalitiarian and democracy system. One of their cultures related is deliberation to achieve consensus within the community. The deliberation process is done stagely by holding conferences inside one of their custom houses or known as gadang house. Gadang house is very symbolic to the Minangkabau ethnic and carries important social and cultural values. As is well known, deliberation or discussion has an important role in Indonesia's democracy system. This study aims to discuss and discover the meaning and values behind Minangkabau's custom house and how it impacts the effectiveness of the deliberation process by its relevance as a symbol to represent democracy values in the Minangkabau community. The method used in this study is descriptive analysis by performing literature study. According to the result of the study, authors expect to expand insight and knowledge of Indonesian people with Minangkabau culture and its implementation of democracy values in daily life.

Film Dokumenter Eksistensi Tarian Dan Kesenian Sakral Wayang Wong Desa Adat Sidan

ANDHARUPA: Jurnal Desain Komunikasi Visual & Multimedia

AbstrakSeni pertunjukan wayang wong adalah salah satu kesenian di Bali dan masih ditarikan di daerah desa tradisional Sidan, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Bali. Kesenian wayang wong ini menjadi menarik, karena merupakan salah satu kesenian yang dianggap sakral oleh masyarakat setempat. Tetapi di Desa Sidan, wayang wong hanya ditarikan saat upacara keagamaan khusus. Pada prosesi sebelum pertunjukan ditarikan oleh masyarakat setempat, dilakukan ritual khusus pada para penari. Pengamatan lapangan tidak ditemukan adanya dokumentasi dalam bentuk apapun yang mengacu pada rangkaian acara tersebut, termasuk foto ataupun rekaman video. Berdasarkan wawancara dengan kelompok penari, regenerasi dilakukan dari generasi ke generasi secara langsung. Tidak adanya dokumen fisik atau digital, memotivasi tindak lanjut untuk mengeksplorasi fenomena kesenian ini. Metode kualitatif melalui pengumpulan data observasi tempat rangkaian prosesi kesenian wayang wong dan wawancara dilakukan pada anggota ...

Menilik Masyarakat Minangkabau Melalui Rumah Gadang

KARTALA

Cultural artifacts and artefactual are a representation of a number of values (intrinsic and extrinsic) from the society in which they are produced. The traditional house of the Minangkabau tribe, Rumah Gadang, has a basic function as a place to live but on the other hand it is also a symbol of the existence of a tribe in Minangkabau. Therefore, Rumah Gadang has a very complex relationship between its function and social meaning. The architectural style and the allocation of space are not only for pursuing beauty but also represents the psychological and socio-political life of the people. This study aims to explore the relationship between Rumah Gadang and the human interaction in it by using a qualitative descriptive method through a visual perception approach. Rumah Gadang as an important visual symbol for the Minangkabau community, which also implies the cultural values of its people through the purpose of making and allotment of each room in it.

Film Dokumenter sebagai Aktualisasi Diri dari Kelompok Masyarakat Kampung Bojong Nangka – Bekasi

Jurnal Seni Nasional Cikini

Film dokumenter yang dibuat oleh subjek dalam film itu sendiri adalah topik yang di angkat dalam artikel. Fokus artikel membahas film dokumenter yang menggunakan metode aktualisasi diri sebagai landasan pembuatan film, yang mengangkat aspek penting mulai dari aspek historis hingga isu-isu sosial yang terjadi pada sebuah kampung bernama Kampung Bojong Nangka, Bekasi. Kampung tersebut merupakan lokasi tempat tinggal pembuat film itu sendiri. Lima pemuda Kampung Bojong Nangka yang dibekali teknik dasar pembuatan film dokumenter menggunakan tipe ekspositori dalam pendekatan aspek kreativitasnya. Para kreator mengacu pada teori aktualisasi diri sebagai karakteristik penciptaan isi dalam film dokumenter ini, yaitu dengan menggunakan faktor-faktor seperti spontanitas, kesederhanaan dan kealamian; faktor berpusat pada masalah; dan faktor kreativitas, sebagai pembentuk unsur naratif dari penceritaan film. Melalui metode subyek menggunakan kemampuan film documenter sebagai medium ekspresi akt...

Film Dokumenter Anjing Bali Tuan Rumah Sejuta Kisah

Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI), 2017

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1) menghasilkan rancangan dan mengimplementasikan hasil rancangan Film Dokumenter Anjing Bali, Tuan Rumah Sejuta Kisah; 2) mengetahui respon masyarakat terhadap Film Dokumenter Anjing Bali, Tuan Rumah Sejuta Kisah. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan dengan menggunakan metode cyclic strategy. Metode cyclic strategy dimulai dari Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, studi literature, angket, dan dokumentasi. Penelitian ini diimplementasikan menggunakan Adobe Premiere Pro CC Pro 2012 sebagai aplikasi pengedit video dan Adobe After Effect CS 6 sebagai aplikasi penambahan efek serta animasi pada video serta menggunakan adobe audition Pro CC 2017 sebagai pengedit suara. Hasil penelitian dan pengembangan menunjukkan bahwa Film Dokumenter Anjing Bali, Tuan Rumah Sejuta Kisah adalah kriteria baik. Hasil yang diperoleh berdasarkan analisis uji ahli isi, uji ahli media, u...

Rumah Gadang, Perempuan, Dan Kesunyian Dalam Karya Foto Yoppy Pieter

Artchive: Indonesia Journal of Visual Art and Design, 2021

Photography takes a big role in the delivery of information, documentation, promotion of product to works of art. Through Saujana Sumpu’s photobook, Yoppy Pieter tries to convey information about a village as a result of most of her brides choosing to settle in urban areas. In the Saujana Sumpu’s photobook, Yoppy presents the Rumah Gadang object and its activities in several photos. This study examines the meaning of photos in Yoppy Pieter’s Saujana Sumpu photobook in which there are the Rumah Gadang object and its activities. This study uses a qualitative method. The theory used in this research is the Semiotics of Roland Barthes. The result of the analysis obtained, there are three main points that Yoppy wants to tell, namely the Rumah Gadang with its history and function, the role of women in the Rumah Gadang, and the silence that occurs in the Rumah Gadang due to its lagging. All photos of Yoppy are presented in black and white colors that give the impression of old age, memorie...

Film Dokumenter Genggong “Sebuah Instrumen Musik Kuno”

Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika (JANAPATI)

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: (1) menghasilkan rancangan dan mengimplementasikan hasil rancangan Film Dokumenter Genggong “Sebuah Instrumen Musik Kuno”. (2) mendapatkan respon pengguna terhadap Film Dokumenter Genggong “Sebuah Instrumen Musik Kuno”.Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan. Film Dokumenter Genggong “Sebuah Instrumen Musik Kuno” di kembangkan menggunakan metode cyclic. Aplikasi ini diimplementasikan menggunakan Adobe Premiere Pro CC sebagai pembuat video dengan bantuan Adobe After Effect CC sebagai penambah efek video. Pemanfaatan aplikasi pembuat video dari dampak kemajuan teknologi menyebabkan para remaja atau anak muda mampu berkreasi dalam mengolah video dengan berbagai efek sesuai kemampuan dan keinginan sehingga video dapat dijadikan berbagai sarana yang vital dalam berbagai media promosi. Oleh karena itu, penulis mengembangkan sebuah film dokumenter yang berjudul “Film Dokummenter Genggong “Sebuah Instrumen Musik Kuno”. Res...

Penyutradaraan Film Dokumenter Performatif Perpindahan Masyarakat Cibeo Baduy Dalam Ke Baduy Luar

eProceedings of Art & Design, 2019

Suku Baduy Perpindahan masyarakat kampung Cibeo Baduy Dalam ke Baduy Luar merupakan akibatakibat dari pergeseran aturan atau berkurangnya nilai kebudayaan masyarakat tersebut. faktor tersebut datang dari warga diluar Baduy, namun faktor utama adalah interaksi dari wisatawan berkunjung ke Baduy, mengakibatkan timbul rasa ingin tahu bagi mereka untuk menggunakan perkembangan teknologi yang digunakan wisatawan tersebut. Sehingga mulai menghilanglah nilai budaya Baduy Dalam, berganti dengan aturan-aturan yang baru dan memutukan untuk pindah ke Baduy Luar untuk mendapatkan kebebasan merasakan perkembangan teknologi yang bertentangan dengan aturan-aturan yang ada di Baduy Dalam.