Distribusi Frekuensi Kejadian Postpartum Blues Pada Ibu Pascamelahirkan (original) (raw)

Karateristik Distribusi Frekuensi Ibu Pascamelahirkan dengan Kejadian Postpartum Blues Bandar Lampung 2019

ARTERI : Jurnal Ilmu Kesehatan, 2020

Postpartum blues is a mood felt by women after childbirth, which lasted for 3-6 days in the first 14 days postpartum, which is related to the baby's feelings (Mansur, 2009: 156). Objective: This study aimed to determine the distribution frequency of postpartum mothers with postpartum blues case in Puskesmas Kemiling and midwife clinic in sub-district of Kemiling, Bandar Lampung Midwife Sub-district Practices in Bandar Lampung. This study also aimed to know the characteristics of postpartum maternal frequency distribution with postpartum blues incidents in the Puskesmas Inpatient Center and Midwife Practices in Bandar Lampung sub-district. The type of research used in this study was quantitative descriptive. The sample used at least 30 postpartum mothers in Puskesmas Kemiling and midwife clinics in Kemiling. The results of research conducted in Puskesmas Kemiling and midwife clinics Kemiling Bandar Lampung for the frequency distribution of the postpartum blues cases, it is found ...

Dukungan Keluarga pada Ibu Postpartum terhadap Kejadian Postpartum Blues

Journal of Telenursing (JOTING)

This study aims to determine the relationship between family support for postpartum mothers and the incidence of postpartum blues at Gunung Jati Hospital, Cirebon. The method used is correlational research with a cross-sectional approach. The results showed that less than half (40.0%) of postpartum mothers received low family support and less than half (42.9%) of postpartum mothers experienced postpartum blues with r-value = 0.001. In conclusion, there is a relationship between family support for postpartum mothers and the incidence of postpartum blues at Gunung Jati Hospital, Cirebon. Keywords: Family Support, Postpartum, Postpartum Blues

Hubungan Kejadian Postpartum Blues Dengan Motivasi Ibu Dalam Menyusui

Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah, 2020

Postpartum blues merupakan gangguan psikologis yang dialami ibu pasca melahirkan. Rumah sakit di Indonesia belum banyak melaporkan tentang kejadiannya. Rendahnya ketertarikan ibu terhadap bayinya merupakan dampak dari postpartum blues. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan kejadian postpartum blues dengan motivasi ibu untuk menyusui di RS Al-Islam Bandung. Metode penelitian yang dilakukan adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional yang melibatkan 122 ibu postpartum hari ke-3 sampai hari ke-14. Instrumen untuk postpartum blues menggunakan Edinburgh postnatal depression scale (EPDS) dan motivasi menyusui dengan instrumen Breastfeeding motivation instrucsional measurement scale (BMIMS). Data dianalisis dengan korelasi Spearman rank. Hasil penelitian menunjukan bahwa 53,3% dari 122 responden mengalami postpartum blues, dan dari 65 responden yang mengalami postpartum blues 36 orang (55,4%) memiliki motivasi menyusui yang rendah. Hasil uji korelasi men...

Dukungan Sosial Pada Ibu Postpartum Primipara Terhadap Kejadian Postpartum Blues

JURNAL KESEHATAN PERINTIS (Perintis's Health Journal)

Postpartum Blues (PPB) jika tidak ditangani akan berkembang menjadi depresi atau psikosa postpartum. Masalah ini dialami oleh sebagian ibu postpartum karena peran barunya sebagai seorang ibu. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan dukungan sosial pada ibu postpartum primipara terhadap kejadian postpartum blues. Jenis penelitian adalah kuantitaif dengan pendekatan deskiptif korelasi, jumlah sampel 106 orang dengan kriteria inklusi ibu postpartum hari 1-7, semua jenis persalinan, ibu sadar penuh, primipara dan bersedia menjadi responden. Penentuan jumlah sampel dengan menggunakan consecutive sampling dengan tehnik pengumpulan data menggunakan kuesioner Edinburg Postnatal Depression Scale (EPDS) dan postpartum support system and family coping quessionaire. Analisa data dengan chi-square. Ibu postpartum primipara mendapatkan dukungan sosial baik sebanyak 89.6% dan sebanyak 40,6% ibu primipara mengalami postpartum blues. Hasil analisis bivariate didapatkan p-value 0,007 (p-va...

Faktor Risiko Kejadian Postpartum Blues DI Kota Palembang

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko dan angka kejadian postpartum blues di Kota Palembang. Metode: Penelitian ini merupakan survei analitik dengan rancangan cross sectional. Sampel adalah ibu postpartum yang diambil dari RSI Muhammadiyah, RS Bhayangkara dan RSI St. Khodijah tahun 2017 dengan jumlah 90 orang, menggunakan teknik Proporsional cluster random sampling. Analisis statistik menggunakan uji chi square dan regresi binary logistik.. Intrumen penelitian menggunakan instrument baku yaitu instrument EPDS (Edinburg Postnatal Depression Scale) dengan jumlah soal 10 pertanyaan. Hasil : Angka kejadian Postpartum blues sebesar 46,7%. Terdapat hubungan yang signifikan antara paritas (pv=0,0005; OR=15,117), dukungan keluarga (pv=0,009;OR=10,996), perencenaan kehamilan (pv=0,006;OR=9,863), pendidikan (pv=0,023;OR=3,656) dan kelelahan fisik (pv=0,029 ; OR=3,341), dengan kejadian Postpartum Blues. Kesimpulan Terjadinya postpartum blues melibatkan faktor-faktor biopsikososial sebelum dan setelah bersalin. Adanya kerentanan biologis, kerentanan psikologis, situasi stresfull, dukungan sosial kurang, dan strategi yang maladaptif, bersama-sama memberi kontribusi bagi berkembangnya postpartum blues. Dibutuhkan dukungan social, emosional, informasi dan bantuan tenaga bagi ibu postpartum dan mengenali penyebab postpartum blues sejak awal. Kata kunci : Post partum blues, faktor risiko, angka kejadian ABSTRACT Background: This study aimed to determine the risk factors and the incidence of postpartum blues in the city of Palembang. Methods: This study was analytic survey with a cross sectional design. The sample used is 90 postpartum with

Faktor Risiko Yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Postpartum Blues

2015

Background: During the postpartum period, approximately 80% of women will experience a variety of disorders feelings, if it does not get proper treatment will continue into the postpartum blues, postpartum depression to postpartum psychosis. Postpartum blues is a form of interference due to feelings of adjustment to the birth of the baby, who appeared on the first day until the fourteenth day after the delivery process. Objective: To identify risk factors that influence incidence of postpartum blues in health center working area city of Yogyakarta. Methods: This study was non-experimental studies using cross-sectional study design with quantitative and qualitative approaches. Subjects in the study of postpartum maternal health center working area of Yogyakarta amounted to 80 respondents in January-March 2014 sampling technique with accidental sampling. Data collection using questionnaires Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS), social support husband questionnaire and in-depth ...

Faktor Determinan yang Mempengaruhi terjadinya Postpartum Blues pada Ibu Nifas

Faletehan, 2022

Postpartum blues merupakan periode depresi sementara yang terjadi selama beberapa hari pertama masa nifas. Kondisi ini jika tidak teratasi dapat menyebabkan depresi pada ibu dan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan bayi yang telah dilahirkan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor dominan kejadian postpartum blues pada ibu nifas. Penelitian ini menggunakan desain korelasi dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel 68 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling. Edinburgh Postnatal Depression Scale (EDPS) digunakan untuk menentukan kejadian post partum, Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) untuk mengukur dukungan sosial, dan Breaf COPE scale untuk mengukur koping. Data dianalisis dengan menggunakan multiple Regression. Hasil penelitian menunjukkan rerata skor pospartum blues adalah 8,09 (SD=4,78). Faktor yang berhubungan adalah usia, pendapatan, jenis persalinan, kesiapan persalinan, dan dukungan sosial. Usia memiliki kekuatan hubungan yang paling kuat dan signifikan berkontribusi terhadap kejadian postpartum blues (Beta=0,347, p <0,01). Upaya untuk meningkatkan program deteksi postpartum blues, pendidikan kesehatan, dan dukungan sosial bagi ibu postpartum blues diperlukan.

Hubungan Kejadian Postpartum Blues Dengan Motivasi Ibu Dalam Menyusui DI Rumah Sakit Al-Islam Bandung

Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah

Postpartum blues merupakan gangguan psikologis yang dialami ibu pasca melahirkan. Rumah sakit di Indonesia belum banyak melaporkan tentang kejadiannya. Rendahnya ketertarikan ibu terhadap bayinya merupakan dampak dari postpartum blues. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan kejadian postpartum blues dengan motivasi ibu untuk menyusui di RS Al-Islam Bandung. Metode penelitian yang dilakukan adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional yang melibatkan 122 ibu postpartum hari ke-3 sampai hari ke-14. Instrumen untuk postpartum blues menggunakan Edinburgh postnatal depression scale (EPDS) dan motivasi menyusui dengan instrumen Breastfeeding motivation instrucsional measurement scale (BMIMS). Data dianalisis dengan korelasi Spearman rank. Hasil penelitian menunjukan bahwa 53,3% dari 122 responden mengalami postpartum blues, dan dari 65 responden yang mengalami postpartum blues 36 orang (55,4%) memiliki motivasi menyusui yang rendah. Hasil uji korelasi men...

Gambaran Kejadian Postpartum Blues Pada Ibu Nifas Berdasarkan Karakteristik DI Rumah Sakit Umum Tingkat IV Sariningsih Kota Bandung

JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA, 2015

ABSTRAKPostpartum blues merupakan fenomena yang terjadi pada hari-hari pertama postpartum. Puncak gejala postpartum blues terjadi pada hari ke-3 sampai ke-5 postpartum dengan durasi mulai dari beberapa jam sampai beberapa hari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi Gambaran Kejadian Postpartum Blues Pada Ibu Nifas Berdasarkan Karakteristik di Rumah Sakit Umum TK IV Sariningsih Kota Bandung. Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive consecutive Sampling. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 40 responden. Intrumen penelitian menggunakan instrument baku yaitu instrument EPDS (Edinburg Postnatal Depression Scale) dengan jumlah soal 10 pertanyaan. Hasil penelitian menunjukkan hampir setengahnya mengalami postpartum blues ringan (42,5%) dan hampir setengahnya (35,0%) mengalami postpartum blues berat. Berdasarkan usia hampir setengahnya ringan dan berat (30,0%), berdasarkan pendidikan sebagian kecil ...