Pengembangan Pembelajaran Pai Berwawasan Islam Wasatiyah : Upaya Membangun Sikap Moderasi Beragama Peserta Didik (original) (raw)

Implementasi Nilai-Nilai Moderasi Beragama Dalam Pembelajaran Pai

Al-Hasanah : Islamic Religious Education Journal

Implementasi nilai-nilai moderasi agama sangat penting untuk di bahas, mengingat beberapa sekolah sudah dimasuki paham radikal dan ekstrim, dan terjadinya demontrasi anarkis baru-baru ini dilakukan oleh pelajar SMA/SMK. Keprihatinan menjadi masalah yang harus diselesaikan, jika tidak akan menyebabkan instabilitas bangsa. Bangsa ini akan terus bersiteru, berkelahi, bertengkar pada hal yang kurang prinsip. Implementasi nilai-nilai moderasi di SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi mempunyai landasan konsep yang sama yaitu wasthiyah, yang terdiri dari tasamuh, tawazun dan i’tidal. Saat ini nilai-nilai moderasi ditekankan pada mata pelajaran pendidikan agama Islam di semua jenjang pendidikan. Meskipun saat ini implementasi nilai moderasi masih hidden kurikulum, namun secara sikap, sekolah menjadikan sikap tasamuh, tawazun dan i’tidal menjadi prilaku yang wajib di lingkungan SD, SMP dan SMA. Sementara di lingkungan perguruan tinggi pembiasaan ini tidak kentara. Penelitian ini menggunakan p...

Inovasi Pembelajaran Pai Pada Mata Pelajaran Fiqih

PEDAGOGIK: Jurnal Pendidikan

Abstrak: Dalam agama Islam, kedudukan Fiqih sangatlah penting. Di dalamnya memuat seperangkat aturan, norma-norma dan tata nilai sebagai jalan hidup (way of life) bagi umat Islam. Untuk menyampaikan materi Fiqih kepada peserta didik, terutama bagi pemula dibutuhkan tahapan-tahapan, model, metode dan langkah-langkah yang sesuai dengan kapasitas peserta didik yang hendak diajarkan. Tulisan ini bertujuan untuk memaparkan tahapan-tahapan, model, metode dan langkah-langkah dalam inovasi pembelajaran mata pelajaran Fiqih pada tingkat Madrasah Tsanawiyah yang masih tergolong pemula. Sebagai materi pokok dalam pelajaran agama Islam, pembelajaran Fiqih harus didesain dengan model, metode dan langkah-langkah dari teori ke praktik dengan tepat. Dengan demikian, peserta didik dengan mudah bisa memahami materi dengan utuh serta mampu mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Inovasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Pai) DI Sekolah Dasar Negeri 097523 Perumnas Batu VI Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun

EDU-RILIGIA: Jurnal Ilmu Pendidikan Islam dan Keagamaan, 2018

No. Hp: responsible in shaping the moral and morals of students. b). Students 'ability, students' ability will greatly support the Implementation of Learning Innovation supported by the adaptation attitude of students who will accept the changes in teaching and learning process. c). Supporting facilities and infrastructure to be used for the purpose of fostering the skills and development of knowledge mastery by teachers and students in accordance with the development of science in general and science education in particular. 2). Inhibiting factors in Learning Innovation Implementation include the following: a) .The limitations of teachers, in this case still many teachers who have not been able to fully implement the strategy because of lack of understanding and lack of supporting books. b). Insufficient infrastructure and facilities. c). Psychological abilities and psychological psyche.

Visi Dan Paradigma Pendidikan Agama Islam (Pai): Kualitas, Integratif, Dan Kompetitif

2016

The implementation of Islamic Teaching (Pendidikan Agama Islam) relates with achieving the goal of faith, piety and best character based on the spirit of UU RI Nomor 20 of 2003 on National Education System. In achieving it’s quality in the context of national development paradigm requires an understanding it. Paradigm is a foundation in quality development strategies. The paradigm that leads to the achievement of quality, integrated, and competitive be the foundation and frame for the realization of strategic programs with various dimensions. Paradigm of Quality, Integrative, Competitive in Religious Character frame becomes viewpoint for future. Expectations of education that touches the ease of access and quality can always be realized with a variety of synergistic efforts of various dimensions.Penyelenggaraan PAI berhubungan dengan pencapaian tujuan keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia berdasarkan semangat UU RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam penc...

Upaya Meningkatkan Kedisiplinan Siswa Dalam Pembelajaran Pai DI Sma Plus Al Ittihad Cianjur

JURNAL RANDAI, 2021

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kedisiplinan siswa di SMA Plus Al Ittihad Cianjur yang dilatarbelakangi karena belum optimal internalisasi kedisiplinannya. Masalah utama yang dibahas pada penelitian ini adalah bagaimana upaya meningkatkan kedisiplinan siswa di SMA Plus Al Ittihad Cianjur. Tujuan dalam penelitian ini adalah (1) Untuk mendeskripsikan karakteristik kedisiplinan siswa berbasis pendidikan Islam di SMA Plus Al Ittihad Cianjur, (2) Untuk mendeskripsikan upaya peningkatan kedisiplinan siswa berbasis pendidikan Islam di SMA Plus Al Ittihad Cianjur, 3) Untuk menganalisis kendala saat melakukan upaya peningkatan kedisiplinan siswa di SMA Plus Al Ittihad Cianjur. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan: (1) Angket, 2) Wawancara. Hasil penelitian dalam penelitian ini berkaitan dengan (1) Pembelajaran PAI dapat dijadikan sebagai suatu solusi untuk menjadikan pembelajaran menarik, m...

Peran Tutorial Pai Dalam Menangkal Paham Radikal Keagamaan DI Kampus Upi

TARBAWY : Indonesian Journal of Islamic Education

This research is motivated by the rise of radicalism issues that are vulnerable to spread among students. This radicalism is dangerous, so efforts are needed to counter it. One strategic effort to ward off radicalism is through the role of education. This can be done through the development of the co-curricular, such as Islamic Religious Education (PAI) Tutorial activities which is developed by Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). This study aims to know how the role of the PAI Tutorial in counteracting radical religious understanding on the UPI Campus. This research uses a case study design with a qualitative approach. Data collection techniques are carried out by observation, study documentation, interviews, and triangulation. Data analysis techniques are performed by data reduction, data disply, verification and conclusions. Based on the results of the study, it was found that the role of the PAI Tutorial in counteracting radical understanding is to educate UPI Muslim students, by instilling an understanding of tolerant Islam. This is done by formulating and organizing policies and actvities to eliminate the entry of radicalism.

Pengembangan Sikap Spiritual Peserta Didik Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Pai) DI SDN 12 Palu

Scolae: Journal of Pedagogy

Tulisan ini berkaitan dengan pengembangan sikap spiritual peserta didik pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SDN 12 Palu sangat mengutamakan pembentukan karakter Islami peserta didik, mengingat banyaknya pengaruh budaya asing yang dapat merusak moral anak bangsa, maka dari itu penanaman sikap spiritual ini sangatlah penting bagi peserta didik. Kemudian efektivitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) sebagai bentuk upaya pengembangan sikap spiritual di SDN 12Palu, sangat signifikan dalam merubah dan membentuk kepribadian peserta didik, agar dapat merubah sikap dan perilaku belajar peserta didik.

Reorientasi Manajemen Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Pai) Dan Deradikalisasi Agama

Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, 2015

Islamic religious education in schools substantively had a very important role. In accordance with the mandate of the Law on National Education System, religious education should be provided to learners at all levels of education. Religious education was expected not only to provide knowledge of religion, but also build the personality character of the students using religious values taught. Through quantitative research, this study examined the implementation of Islamic religious education in schools with the research problems: is there any correlation with religious observance, and any other factors that affect the behavior of religion? How does the orientation of Islamic religious educationin schools? The results showed that Islamic education is not positively correlated to the level of religious observance. Similarly, differences in men and women are not correlated to the level of religious observance. Therefore, there will be necessary reorientation of religious education in schools. *** Pendidikan agama Islam di sekolah secara substantif memiliki peran yang sangat penting. Sesuai dengan amanat Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa Pendidikan Agama harus diberikan kepada peserta didik di semua jenjang pendidikan. Diharapkan Pendidikan Agama bukan hanya memberikan pengetahuan agama saja, akan tetapi juga membentuk karakter kepribadian anak didik dengan nilai-nilai yang diajarkan oleh agama. Melalui penelitian kuantitatif, tulisan ini mengkaji pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di sekolah, apakah ada korelasinya dengan ketaatan beragama, adakah faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap perilaku beragama? Serta Bagaimana orientasi Pendidikan Agama Islam di sekolah?. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pendidikan Agama Islam tidak berkorelasi positif terhadap tingkat ketaatan beragama. Demikian pula perbedaan laki-laki dan perempuan tidak berkorelasi terhadap tingkat ketaatan beragama. Oleh karena itu, maka perlu ada reorientasi Pendidikan Agama di sekolah.

Reorientasi Kurikulum Pai DI Madrasah: Studi Analisis Landasan Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam

Reflektika, 2017

The conflict between group of sufism and anti-sufism have been going on since classical times. The root of the problem between the two groups is not only based on normative issues, but is also related to the sociological problems. On a more formal level, the role of the State in supporting or rejecting the sufi group also became its own record in the history of Islamic civilization. This paper tries to see criticism method used by anti-sufi groups, in this case represented by the thought of Ibn Taymiyah. This paper is aimed to critically analyze Ibn Taymiyah's thought of Sufism by examining the literature related to the track record of Ibn Taymiyah's thought about with Sufism and the methodology it offers. Criticism on the instutionalized group (tarekat) becomes the focus of discussion in which regarded as the starting point of the entire perversion of sufi practices. The result shows that there are three main points of Ibn Taymiyah commentary. Those are tariqah (devotional orders) institution, the knowledge resources and the doctrine of duality of inward-outward and sharia-haqiqah. Ibn Taymiyah commented on these using the analysis method of hadith experts (literalist-scripts) by self-sufficient reading the Sufis works and conducting structuralist studies of the Sufi texts.