Kinerja Guru Bimbingan Konseling DI Kota Kupang Menurut Persepsi Kepala Sekolah (original) (raw)

Kinerja Guru Bimbingan Dan Konseling Pada Sekolah Menengah Atas Di Aceh Besar

Al-Ittizaan: Jurnal Bimbingan Konseling Islam

The purpose of this research is to know the performance description of guidance and counseling teachers at high schools in Aceh Besar and what factors influence the performance of guidance and counseling teachers at high schools. This research uses a quantitative descriptive approach with a population and research sample of 27 counseling teachers spread across 19 schools. Techniques for data collection using a scale 4 questionnaire and data analysis techniques using descriptive analysis. The results of the study show that (1) the performance description of Guidance and Counseling Teachers at SMA is in the moderate category (Less Professional) with a frequency of 19 people (70%). (2) the results of the analysis of the factors that affect the performance of guidance and counseling teachers are divided into two, namely (a) Internal factors with high gains and a frequency of 21 people (78%) this is caused by the health condition of the Counseling Teachers, (b) External factors are in th...

Kinerja Guru Bimbingan Dan Konseling: Studi Kasus DI Sman 1 Kota Semarang

Jurnal Bimbingan Konseling, 2016

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis kinerja Guru Bimbingan dan Konseling MAN 1 Kota Semarang dari merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan hambatan (harapan dan upaya). Jenis metode penelitian ini menggunakan kualitatif dengan desain studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Perencanaan, Guru Bimbingan dan Konseling MAN 1 Kota Semarang menyusun perencanaan program pada awal tahun ajaran baru meskipun struktur kurikulum di MAN 1 Kota Semarang Bimbingan dan Konseling tidak masuk kelas; (2) Pelaksanaan, hampir semua program yang direncanakan dilaksanakan, ada beberapa yang belum dapat berjalan dengan lancar karena tidak adanya jam masuk kelas, seperti memberikan layanan informasi secara klasikal kepada siswa. Guru Bimbingan dan Konseling melaksanakan kegiatan insidental karena lebih mengutamanakan keadaan yang di lapangan untuk membantu menangani siswa; (3) Evaluasi, ada beberapa program yang belum terlaksana karena tidak adanya jam masuk kelas...

Kinerja Guru BK dalam Perencanaan Program Bimbingan dan Konseling Komprehensif

JCOSE Jurnal Bimbingan dan Konseling

Perencanaan program bimbingan dan konseling komprehensif dimulai dari melakukan identifikasi kebutuhan peserta didik dan kebutuhan lingkungan. Kebutuhan lingkungan meliputi orang tua, guru, wali kelas dan kepala sekolah. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui kinerja guru bimbingan dan konseling dalam perencanaan program bimbingan dan konseling komprehensif. Sampel penelitian berjumlah 60 guru bimbingan dan konseling. Metode pengumpulan data menggunakan metode angket dan studi dokumen. Analisis data dengan analisis deskriptif menggunakan rumus prosentase. Hasil penelitian ditemukan bahwa kinerja guru bimbingan dan konseling dalam perencanaan program bimbingan dan konseling tergolong rendah. Bahasan dari hasil penelitian yaitu guru bimbingan dan konseling sudah perencanaan program bimbingan dan konseling namun berdasarkan identifikasi kebutuhan peserta didik saja dan tidak berdasar identifikasi kebutuhan lingkungan, maka program bimbingan dan konseling yang sudah disusun oleh ...

Kesiapan Guru Bimbingan dan Konseling Menjalani Penilaian Kinerja Guru

Jurnal Konseling dan Pendidikan

The aim of this research is to reveal the readiness of guidance and counseling teachers toward Teacher’s Performance Assesment (TPA) at the quality of their understanding and attitude by using quantitative-descriptive method.The subject of this research is all guidance and counseling teachers at State Senior High Schools and State Vocational High School in Batu Bara District, North Sumatera Province. The number of the research subjects is 33 persons. Semantic differential model scale is the instrument being used in this research to measure the understanding and attitude of research subjects toward TPA.Statistic technique of Mann Whitney U is used to compare the data of two independent samples, and of Kruskal Wallis One Way Anova is used to compare the data of more than two independent samples, and Correlation Product Moment to see the correlation of the data.Based on the results of data analysis, it can be concluded that the readiness scores of research subjects toward TPA are not ...

Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling SMP di Sub Rayon 01 Kota Bekasi

INSIGHT: Jurnal Bimbingan Konseling

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kinerja Guru Bimbingan dan Konseling (BK) berdasarkan: Kualifikasi Akademik dan status kepegawaian. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui hubungan jumlah siswa asuh dengan kinerja Guru Bimbingan dan Konseling. Populasi dan sampel penelitian adalah semua Guru Bimbingan dan Konseling SMP di Sub Rayon 01 Kota Bekasi yang berjumlah adalah Guru Bimbingan dan Konseling sebanyak 53 orang. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan Instrumen PKG dan dokumentasi. Data dianalisis menggunakan Mann-Whitney U-Test. hasil bahwa kinerja Guru Bimbingan dan Konseling yang Kualifikasi Akademik S1-BK memiliki kinerja yang lebih tinggi dengan Guru Bimbingan dan Konseling yang non BK. Berdasarkan status kepegawaian Guru Bimbingan dan Konseling PNS memiliki kinerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan guru BK non PNS.

Persepsi Siswa tentang Kompetensi Profesional Guru Bimbingan dan Konseling

Konselor

This research is classified as descriptive quantitative research. The research sample are 80 students SMPN7 of Padang. The findings this research: students' perceptions about the professional competence of teachers in terms of guidance and counseling master the concepts and practical assessment to understand the student’s conditions, needs, and problems are in either category.

Penilaian Bimbingan Konseling DI Sekolah Dan Implikasi Pengelolaannya

GUIDENA: Jurnal Ilmu Pendidikan, Psikologi, Bimbingan dan Konseling, 2012

Sebagaimana telah dijabarkan dalam berbagai makalah sebelumnya, salah satu konsep perencanaan program BK yang baik adalah ’memungkinkannya dilakukan penilaian’. Sejumlah ketentuan dan rumusan tentang tatalaksana bimbingan konseling disetiap jenjang pendidikan pun pada akhirnya akan menyisakan pemikiran dalam benak kita tentang ”Bagaimana konsep dan pelaksanaan penilaian terhadap bimbingan konseling itu sendiri?

Kebijakan Kepala Sekolah Terhadap Pelayanan Bimbingan Konseling DI Sma Negeri Se-Kabupaten Purbalingga

Indonesian Journal of Guidance and Counseling Theory and Application, 2014

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan kebijakan kepala sekolah terhadap pelayanan BK di SMA Negeri se-Kabupaten Purbalingga. Penelitian ini adalah penelitian kualitatifdengan pendekatan penelitian kebijakan, sumber dataprimer dan sekunder. Subyek penelitian yaitu seluruh kepala SMA Negeri se-Kabupaten Purbalingga. Instrumen yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan sarpras untuk BK sudah cukup lengkap walaupun belum maksimal karena minimnya anggaran dana. Kebijakan alokasi jam BK, prosentasenya 20% sama sekali tidak ada jam BK, 40% semua kelas ada jam BK, sedangkan 40% lainnya hanya sebagian kelas yang ada. Kebijakan mengenai kualifikasi akademik konselor, 50% dari jumlah seluruh guru BK yang berlatarbelakang pendidikan BK, dan 50% lainnya non BK. Hampir semua guru BK sudah memenuhi kriteria beban kerja guru BK yaitu minimal mengampu 150 siswa.Supervisi BK oleh kepala sekolah masih belum optimal. Anggapan BK sebagai polisi sekolah sudah mulai hilang karena kebijakan kepala sekolah yang menetapkan guru BK tidak boleh menghukum siswa. Simpulan penelitiannya yaitu secara umum kepala sekolah sudah mengetahui peran serta tanggungjawab kepala sekolah terhadap pelayanan BK, tetapi dalam pelaksanaannya kepala sekolah kurang menerapkan pemahamannya serta kurang melihat kebutuhan dari guru BK dan siswa.