Hak Dan Kewajiban Istri Terhadap Suami Versi Kitab `Uqud Al-Lujjain (original) (raw)
Related papers
Uqudulijain Fi Bayani (Hak dan Kewajiban Suami Istri)
Dizaman modern ini banyak sekali pertikaian antara suami dan istri terutama bagi orang yang masih awam tentang apa sih,bagaimana,tata cara membangun keluarga yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.Rasulullah dalam membina keluarganya senantiasa mengedepankan hak dan kewajiban antara seorang suami dan istri.Dengan membaca kitab klasik ini insyaallah barokah akan datang dari Allah.amin
Istidlal: Jurnal Ekonomi dan Hukum Islam, 2019
The rights and obligations of husband and wife according the book of ‘Uqudullujain is not some different from the books of fiqh for women. It's just that the book of ‘Uqudullujjain the description of the obligations of the wife is more, with the reason that the wife is like a prisoner for her husband. Whereas the rights and obligations of a wife who have a career according to the book ‘Uqudullujain and the book of fiqh for women are the same as the rights and obligations of the wife normally. But according to the book of ‘Uqudullujain the rights of the wife can be hindered if the wife works without the permission of the husband. Whereas according to the book of Jurisprudence Women are not hindered because the husband's permission is not required, only the work must be in accordance with the feminine nature of women and permitted by the Shari'ah.
Abstrak : Hak dan kewajiban suami istri merupakan komponen utama dalam membentuk kesejahteraan dan keharmonisan keluarga. Ketimpangan antara hak dan kewajiban suami istri menimbulkan berbagai problematika dalam kehidupan keluarga, terutama berkaitan dengan gender. hal ini seperti kasus KDRT, Pengasuhan anak, Peran ganda perempuan, dan adanya subordinasi dalam keluarga antara laki-laki (suami) dan perempuan (istri). Salah satu cara mengatasi problematika dalam keluarga berkaitan dengan gender yaitu dengan adanya Konseling keluarga berbasis gender dengan pemberian bantuan berupa pemahaman konsep hak dan kewajiban suami istri dalam rumah tangga. Salah satu yang dapat dijadikan sumber adalah kitab 'Uqud al Lujjayn karya Syeikh Imam an Nawawi al Bantani. Kata Kunci : Konseling Keluarga Berbasis Gender, Hak dan Kewajiban Suami Istri, 'Uqud al Lujjayn. A. Pendahuluan Islam merupakan agama yang sempurna. Agama yang fleksibel dalam menyikapi setiap perkara serta relevan disetiap tempat dan zaman. Ajarannya sangat memperhatikan asas keadilan dan kemanusiaan.3 Islam mengajarkan kasih sayang untuk semua makhluk (rahmatalil'alamin) yang tercermin dalam pengaturan hubungan antara sesama manusia (habluminannas). Salah satu bentuknya yaitu, hubungan relasi hak dan kewajiban suami istri dalam kehidupan keluarga berkaitan dengan kedudukan seorang laki-laki dan perempuan terutama berkaitan dengan permasalahan gender. Melihat sejarah umat terdahulu (masyarakat kuno), kedudukan wanita merupakan makhluk yang tidak berdaya dan tak berbudaya. Wanita dianggap 1 Penulis adalah Mahasiswa Program Magister Universitas Negeri Semarang 2 Penulis adalah Dosen Jurusan BPI FDK UIN
Kedudukan Suami Istri dalam Kitab Tarjuman al-Mustafid Karya Abdul Rauf al Singkili
2021
This article examines Tarjuman Al-Mustafid’s interpretation of a phenomenal work by a scholar named Abdur Rauf As-Singkili Al-Fanshuri. This study focuses on the study of the concept of the role of husband and wife according to the Al-Qur’an based on the review of the tafsir Tarjuman Al-Mustafid book and the implementation of the role of husband and wife in daily life based on the concept of Al-Qur’an according to the book of tafsir Tarjuman Al-Mustafid. This research approach uses qualitative methods an the nature of the research is descriptive-analytical. The results of research on this issue are explaining the concept and implementation of the role of husband and wife in the Al-Quran study of the book of Tarjuman Al-Mustafid, Syekh Abdur Rauf said that men as leaders for women’s lives, husband and wife must try to realize a dream marriage, namely sakinah, mawaddah and warahmah because the presence of husband and wife can bring spiritual calm to their partners by way of muas...
2020
Hak merupakan kebenaran dan kewenangan melakukan sesuatu. Sedangkan kewajiban merupakan sesuatu yang harus dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab. Hak dan kewajiban merupakan dua unsur yang harus berjalan beriringan dalam kehidupan. Salah satunya dalam konteks kehidupan berumah tangga, kedua komponen ini harus dipenuhi secara seimbang. Konsep hak dan kewajiban suami istri dalam relasi rumah tangga merupakan hal yang sangat penting diketahui. Hal ini agar terciptanya keseimbangan dalam kehidupan keluarga, terutama dalam masalah keadilan gender dalam rumah tangga. Keseimbangan dalam kehidupan berkeluarga akan menjadikan keluarga sakinah, mawaddah, warahmah. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1) bagaimana Konsep Hak dan Kewajiban Suami Istri dalam Kitab 'Uqud al-Lujjayn. 2) Bagaimana Relevansi Konsep Hak dan Kewajiban Suami Istri dalam Kitab 'Uqud al-Lujjayn dalam Konseling Keluarga Berbasis Gender. Penelitain ini dilakukan menggunakan pendekatan...
2005
Quraish Shihab sebagai seorang mufassir kontemporer Indonesia, mempunyai pemikiran yang menarik tentang hak dan kewajiban suami isteri dalam perkawinan. Hal ini tertuang dalam kitab tafsir al-Misbah. Menurutnya terdapat perbedan antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan, baik dari segi fisik maupun psikis. Namun perbedaan tersebut dinilai sebagai keistimewaan yang dimiliki oleh masing-masing;- Selanjutnya Hak dan kewajiban suami isteri menurut Quraish Shihab ditetapkan berdasarkan perbedaan fisik dan psikis tersebut. Sehingga seorang isteri mempunyai hak dan kewajiban yang seimbang dengan hak dan kewajiban seorang suami, dan bukan sama. Quraish Shihab juga mengakui bahwa agama Islam tidak merinci pembagian kerja antara laki-laki dan perempuan. Islam hanya menetapkan tugas-tugaspokok masing-masing sambil menggariskan prinsip kesejajaran dan kemitraan atas dasar musyawarah dan tolong-menolong. Menurutnya tugas pokok seorang suami dalai mencari nafkah, sedangkan tugas pokok seo...
2013
Hasil penelitian menunjukkanbahwakualitas hadis dalam tafsir al-Tabari mencakup tiga kategori, yakni: sahih, hasan dan daif. Dari 26 hadis yang diteliti, hadis sahih ada14, hadis hasan ada 6 dan hadis daif ada 6. Ada dua aspek yang menyebabkan kedaifan riwayat al-Tabari, yaitu: kecacatan periwayatnya dan ketidakbersambungan sanadnya. Dari kecacatan periwayatnya terdapat dua hadis dengan sebab tertuduh meriwayatkan hadis maudu’ dan periwayat yang dinilai daif. Adapun karena ketidakbersambungan sanadnya berjumlah empat hadis. Tiga hadis dinilai mursal dan satu hadis dinilai mauquf. Terkait relevansi antara hadis dengan ayat, dengan menggunakan tiga tolok ukur relevansi menunjukkan bahwa dari 26 hadis yang diteliti, sebanyak 20 hadis dinilai relevan dalam menafsirkan ayat. Kerelevanan hadis tersebut diukur dari kesahihan hadisnya dan kesamaan konten antara hadis dan ayat. Sisanya, 6 hadis dinilai tidak relevan. Ketidakrelevanan hadis tersebut karena kedaifan periwayatnya meski kandunga...
SAMARAH: Jurnal Hukum Keluarga dan Hukum Islam, 2019
Penelitian ini bertujuan untuk menjawab dua persoalan pokok, yaitu bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap pengabaian kewajiban Istri terhadap suami yang nusyuz dan bagaimana penafsiran Imam Al-Thabari terhadap ayat 128 surat Al-Nisa'. Untuk memperoleh jawaban tersebut penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan data primer dan data sekunder. Maka penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian kepustakaan (Library Research). Berdasarkan hasil kajian dan penelaahan yang dilakukan dalam literatur fiqh dan Tafsir Al-Thabari, seorang istri tidak boleh mengabaikan kewajibannya terhadap suami meskipun suaminya telah nusyuz karena tidak ada anjuran tersebut dalam Q.S. Al-Nisa' ayat 128 mengenai solusi nusyuz suami, kecuali membuat kesepakatan mengurangi hak dan kewajiban masing-masing sebagai jalan perdamaian. Berdasarkan penafsiran Imam Al-Thabari pada Q.S. Al-Nisa' ayat 128 bahwasanya seorang suami mulai bersikap nusyuz disebabkan oleh beberapa faktor yaitu; istr...
Pertukaran Peran Suami-Istri dan Implikasinya Terhadap Waris Perspektif Maqāṣid Al-Syarī'ah
SYARIATI, 2019
This paper reviews three main things in families that have integral-functional traits (childcare, livelihood and inheritance). Paradigm of conventional Islamic law divides the role between husband and wife rigidly. for example, living is the duty of a husband, caring for children is the duty of the wife, and inheritance rights are legal 2 : 1 for husband and wife. With the occurrence of social change that has caused a change in the role of husband and wife both in the form of division of roles and even the exchange of roles between husband and wife. This is certainly not fair when there is no balance between rights and burden carried out, so we need a fair legal solution. Therefore this study analyzes the problem using the perspective of maqâṣid asy-syarî'ah.
HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI ISTRI DALAM ISLAM
This study discusses right wife after being tied in a marriage,husband and wife Rights and obligations of each fulfilled. The husband is obligend to provide for his wife thw other obligations of hs wife are obligations in the household,including those relating to manners to the the husband.A household is like a ship thst sails the ocean so that the ship succeds sail the ocean,the captain and crew must work together,this is the same as the life of a husband and wife,where the wife must follow the husband in a state of grief and pleasure.