Pengabaian Kewajiban Istri karena Nusyuz Suami (Studi Penafsiran Imam Al-Thabari Terhadap QS Al-Nisa: 128) (original) (raw)

Konsep Nusyuz Menurut Al-Qur`An Dan Hadis (Kajian Hak dan Kewajiban Suami-Istri Dalam Rumah Tangga)

El-USRAH: Jurnal Hukum Keluarga, 2021

Istilah nusyuz di dalam al-Qur`an dan hadis tidak terbatas pada istri, tetapi juga terhadap suami. Di dalam kitab-kitab fikih, istilah nusyuz lebih condong pembahasannya terhadap istri, tetapi di dalam kitab al-Um karangan Imam asy-Syafi’i dan kitab al-Majmu’ Syarah al-Muhazzab karangan Imam an-Nawawy, istilah nusyuz itu juga ditujukan kepada suami. Namun dalam pembahasan kitab fikih, nusyuz yang dilakukan oleh suami tidak berakibat kepada gugurnya hak suami dari istri, kebalikan dengan nusyuz yang dilakukan oleh istri, yang berakibat istri tidak berhak lagi mendapat nafakah dan hak-hak lainnya dari suami. Ini artinya, fikih telah menempatkan posisi suami pada tempat yang lebih tinggi dibandingkan istri.

Implikasi Nusyuz Suami Istri dalam Hukum Islam dan Gender

El-Izdiwaj: Indonesian Journal of Civil and Islamic Family Law

Dalam masalah nusyȗz, posisi istri dinilai lemah ketika menghadapi nusyȗz suami, sedangkan ketika istri nusyȗz, suami berhak meninggalkan istri di tempat tidur, bahkan diperbolehkan memukul istri. Kondisi tersebut memunculkan pandangan adanya bias dan ketidakadilan gender dalam masalah nusyȗz, yang menuntut adanya keadilan dari adanya perbedaan implikasi antara nusyȗz suami dan nusyȗz istri. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa tindakan nusyȗz yang dilakukan oleh suami kepada istrinya mengarah kepada tindakan yang merusak muasyarah bil ma’ruf (hubungan yang baik) sebagai dasar terbentuknya keluarga sakinah, mawaddah, wa rahmah.

Konflik Suami Istri Perspektif Al Quran (Kajian Ayat Tematik Terkait Nusyuz dan Syiqaq

Jurnal Tana Mana, 2023

Kajian ini bertujuan untuk menggali pemahaman mengenai konflik suami istri perspektif Al Qur'an. Penelitian ini difokuskan pada ayat Al Qur'an dengan tema nusyuz dan syiqaq, sebagai bentuk konflik rumah tangga dalam Al Quran. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan dengan menggunakan metode kualitatif. Penelitian ini menggunakan data primer beberapa ayat Al Qur'an data sekunder berupa kitab-kitab tafsir. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah teknik analisis isi (content analysis). Dari penelitian ini dihasilkan, bahwa di antara konflik suami istri perspektif Al Qur'an, yaitu Nusyuz dan Syiqaq. Konflik yang bersumber dari istri penyelesaiannya sesuai dengan kandungan ayat Al Qur'an surah An Nisa ayat 34. Konflik yang bersumber dari keduanya (suami istri) penanganannya sebagaimana yang dijelaskan dalam Al Qur'an surah An Nisa ayat 35. Konflik yang bersumber dari suami jalan keluarnya sebagaimana disebut dalam Al Qur'an surah An Nisa ayat 128.

Analisis Hukum Islam Terhadap Kriteria Isteri Nushuz

Minhaj: Jurnal Ilmu Syariah, 2022

Abstrak: Pada hakekatnya Islam mengharapkan perkawinan itu kekal diantara suami–isteri, kecuali sebab yang tidak dapat dihindari yaitu sebab karena maut. akan tetapi pada Perkara No. 300/Pdt.G/2021/Pa.Jbg perkara kontensius antara Pemohon dan Termohon di Pengadilan Agama Jombang, Dalam pemeriksaan Perkara, dapat dinyatakan bahwa Nushuz isteri (Penggugat Rekonvensi) adalah karena tindakan isteri tidak taat, sering berhutang tanpa sepengetahuan suami, serta adanya dugaan tindak pidana penipuan yang tertuju pada isteri dengan alasan memenuhi kebutuhan padahal sebaliknya, dari sini pembahasan mengerucut pada bagaimana kriteria isteri Nushuz menurut Hukum Islam, kedua bagaimana pandangan Hukum Islam terhadap isteri Nushuz dalam perkara No. 300/Pdt.G/2021/Pa.Jbg di PA Jombang, ketiga Apa hubungan kriteria istri Nushuz dalam hukum Islam dan pandangan hukum dalam perkara No. 300/Pdr.G/2021/Pa.Jbg. Dalam Islam Isteri dikatakan Nushuz apabila tidak melakukan kewajibannya atau tidak taat dan I...

Hak Dan Kewajiban Suami Isteri Dalam Perkawinan (Studi Terhadap Pemikiran M. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al-Misbah)

2005

Quraish Shihab sebagai seorang mufassir kontemporer Indonesia, mempunyai pemikiran yang menarik tentang hak dan kewajiban suami isteri dalam perkawinan. Hal ini tertuang dalam kitab tafsir al-Misbah. Menurutnya terdapat perbedan antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan, baik dari segi fisik maupun psikis. Namun perbedaan tersebut dinilai sebagai keistimewaan yang dimiliki oleh masing-masing;- Selanjutnya Hak dan kewajiban suami isteri menurut Quraish Shihab ditetapkan berdasarkan perbedaan fisik dan psikis tersebut. Sehingga seorang isteri mempunyai hak dan kewajiban yang seimbang dengan hak dan kewajiban seorang suami, dan bukan sama. Quraish Shihab juga mengakui bahwa agama Islam tidak merinci pembagian kerja antara laki-laki dan perempuan. Islam hanya menetapkan tugas-tugaspokok masing-masing sambil menggariskan prinsip kesejajaran dan kemitraan atas dasar musyawarah dan tolong-menolong. Menurutnya tugas pokok seorang suami dalai mencari nafkah, sedangkan tugas pokok seo...

Hak Dan Kewajiban Istri Terhadap Suami Versi Kitab `Uqud Al-Lujjain

2019

The obligation of a husband to his wife in the book 'Uqudulujjain is mu'asyarah When women get higher education, divorce is more prevalent. This is a problem that must be resolved. In addition, students at Islamic boarding schools are known for their obedience to their husbands compared to those who do not study at Islamic boarding schools. The assumption is because there is an influence from family coaching education in the book `Uqud al-Lujjain fi bayani huquqi zaujain which is taught in the pesantren. The focus of the study is how the substance and moral message about the rights and obligations of husband and wife contained in the book so that it can equip muslim women as wives in fostering families well. This research is a library research with descriptive-analytical method with a normative-philosophical approach. The results showed that the wife's right to her husband was the right to get good treatment, get teachings from the husband, get protection from the husban...

Ma‘rifat al-Nikāḥ: Perspektif Baru Relasi Suami Istri

Manuskripta, 2015

is article is the result of research on manuscripts Ma'rifat al-Nikāḥ (MN) of Suaru Buluah Agam, West Sumatra, and Lumajang, East Java. MN offers the concept of marriage by Su sm. It is something different to the concept of marriage according to Islamic jurisprudence in general. In some literature, Islamic marriage law is still considered to be a gender bias. erefore, MN offers an impartial perspective on gender equality. Marriage, according to this text, is not only the relationship between men and women, but also between body and spirit, between the Alquran and its meaning, and between the servant and the Lord. us, marriage is de ned as the union of two different and complementary; not just al-'aqd li al-tamlīk (contract for ownership), but marriage is a relationship that is built on a readiness, and according to the relationship of husband and wife, willingness to be seen from the female side. During the 17th century until the late 18th century, this was considered a bold and progressive opinion.

TIPOLOGI PELAKSANAAN KEWAJIBAN NAFKAH LAHIR SUAMI YANG BERSTATUS NARAPIDANA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Studi Analisis Interpretasi Teori Qira’ah Mubadalah)

JURIS (Jurnal Ilmiah Syariah)

Obligations of conjugal need by a husband, also with the issue of responsibility and the husband's condition to provided. As a prisoner makes a polemic to be provided obligation of the husband. The loss of independence and restrictions on movement cant liability, for physically and mentally. Through this research there are can be discussed; first, how to implement the obligations of a prisoner's husband's conjugal need, and how to understand of living according to Islamic law views this crucial issue. The aim to find the burden of conjugal need status the implication by a husband, which becomes constrained and then as a prisoner. This study was analyzed using a sociological-empirical approach. The results obtained from this study, there are three typologies in the implementation of livelihood obligations of husbands who are prisoners in Rutan Batusangkar; first, implemented with the business going on, and producing. The second is not implemented, the provision of income is inadequate, and the third is not carried out, the opposite is the case, the wife always spends her husband during the criminal period. The view of Islamic law in this case doesnt contradictions, although other side liability for the husband must be fulfilled. Islam seen this with two legal standing, the first is the obligation to maintain a living on the typology of implementation. Second, conjugal need obligations fall and become debt to the typology of the implementation of less and not implemented.

Mengatasi Kejenuhan Suami-Istri Perspektif Ulama Mazhab

Mazahibuna

Making family in harmony is not as easy as we say. There are many obstacles faced by members of the family that sometimes make them bored. Those obstacles can be such as; business, different opinion, the presence of "third persons", misunderstanding, arrogance, jealousy and infertility. Besides that, economy and education obstacles can be also the cause of disharmony. Based on Islamic teaching, the strategic way to solve this problem is to refresh the hamony by appeciating and builiding mutual understanding among members of the family.

Analisis Nusyuz dalam Rumah Tangga (Studi Komparasi Hukum Islam An Uu Pkdrt No. 23 Tahun 2004)

Al-Mashlahah Jurnal Hukum Islam dan Pranata Sosial

Pernikahan dalam Islam memiliki nilai ibadah dan sosial secara bersamaan. Sebagai bentuk ibadah yang panjang, bermula dari ijab dan kabul dari suami dan wali istri hingga berakhir pada pisah secara lafaz ataupun pisah karena kematian, maka diharapkan pernikahan penuh dengan kasih sayang dan kebahagiaan dalam hari-hari yang dilewati oleh pasangan suami-istri tersebut. Kendatipun realita kadang tidak seindah guratan cerita para pujangga. Selingan masalah yang timbul bisa berawal dari sikap seorang suami, ataupun dipicu oleh prilaku istri dapat menciptakan keretakan yang dapat mengakhiri tujuan dari pernikahan itu sendiri berupa sakinah, mawaddah dan rahmah. Dalam konsep keagamaan, problematika yang bermula dari sikap kedurhakaan yang menimbulkan riak-riak kecil dalam pernikahan disebut dengan nusyuz. Penilaian terhadap nusyuz yang menimbulkan konsekswensi hukuman dalam penilaian penulis sebagai upaya pencegahan dari putusnya perkawinan.Jenis penelitian yang penulis gunakan pada peneli...