Kajian Sebaran & Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau DI Perkotaan Tondano (original) (raw)

Analisis Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau Dan Kecukupannya DI Kota Depok

Jurnal Infrastruktur, 2019

Penurunan kualitas dan kuantitas Ruang Terbuka Hijau (RTH) berkaitan erat dengan kegiatan perubahan penggunaan lahan dari kawasan bervegetasi menjadi kawasan terbangun. Kota Depok memiliki RTH privat sebesar 40,68% dan RTH publik sebesar 9,32% (Bappeda, 2007). RTH privat telah melampaui standar 10%, sedangkan RTH publik masih lebih kecil dari standar 20%. Namun demikian, hal ini telah sesuai dengan UU RI No. 26 tahun 2007 dimana RTH minimal 30% dari luas wilayah.Permasalahan yang ada pada Kota Depok adalah banjir yang terjadi di beberapa Kecamatan di Kota Depok, yaitu Kecamatan Cimanggis dan Sukmajaya, faktor iklim yang seringkali tidak menentu dan minimnya ruang gerak masyarakat, yang menjadi salah satu penyebab meningkatnya tingkat stress atau jenuh bagi masyarakat di Kota Depok. Hal ini mungkin disebabkan penempatan RTH yang tidak merata penyebarannya. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis RTH Kota Depok dengan pendekatan model Model Indeks kenyamanan berdasarkan faktor ...

Kajian Penambahan Ruang Terbuka Hijau di Kota Semarang

Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan, 2017

The development of Semarang City has unknowingly impacted the changes of land use and exploitation of natural resources. This study aims to examine how much achievement of objectives and benefits obtained in increasing the extent of Green Open Space in Semarang City, and how the architect implementing components to support the creation of Green City. The result of this research shows that the quantity and quality, distribution and amount of Green Open Space in Semarang City still need to be improved; Efforts to utilize vacant land, critical land, river borders and land dismantling of public buildings is one of the efforts to increase the extent of green open space in urban areas; Providing green open space with Green City concept that apply Green Attribute in its design is strategy to provide Public Open Space which refers to the concept of Sustainable Development.Perkembangan Pembangunan Kota Semarang tanpa disadari, telah membawa dampak terhadap perubahan penggunaan fungsi lahan d...

Analisis Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan Garut

Jurnal Konstruksi

Dampak negatif dari perkembangan zaman adalah meningkatnya polusi udara dan kurangnya daerah resapan air hujan. Dalam menghadapi dampak negatif ini diperlukan adanya kepedulian dengan menciptakan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Tujuan dari adanya penelitian ini adalah untuk menganalisis ketersediaan ruang terbuka hijau yang ada di kawasan perkotaan Garut. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. pengumpulan data dilakukan dengan melakukan survey instansional, observasi lapangan, pengukuran, dan dokumentasi. Penilaian kondisi RTH didasari pada Pedoman RTH Di Kawasan Perkotaan. Dari hasil penelitian terdapat selisih perhitungan luas RTH sebesar 11,7%, dimana luas RTH menurut data sekunder sebesar ±1.895,15 Ha atau sekitar 24,69% sedangkan dari hasil identifikasi lapangan didapat luas RTH sebesar ±2793,45 Ha atau sekitar 36,39% dari luas wilayah perkotaan Garut terdapat perbedaan pada lokasi tinjauan yang mana dari data sekunder turut mengikut sertakan beberapa ...

Analisis Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau Kecamatan Kota Tengah Kota Gorontalo

2014

Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau khususnya pada wilayah perkotaan sangat penting mengingat besarnya manfaat yang diperoleh dari keberadaan RTH tersebut. Kawasan Ruang Terbuka Hijau ini juga merupakan tempat interaksi sosial bagi masyarakat yang dapat mengurangi tingkat stress akibat beban kerja dan menjadi tempat rekreasi keluarga bagi masyarakat perkotaan. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung luas Ruang Terbuka Hijau berdasarkan jumlah penduduk di Kecamatan Kota Tengah saat ini dan proyeksi jumlah penduduk hingga 10 tahun mendatang. Melalui penelitian ini juga dilakukan identifikasi Ruang Terbuka Hijau yang telah ada di wilayah tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk menggambarkan kebutuhan akan ruang terbuka hijau pada Kecamatan Kota Tengah melalui perhitungan rumus matematis sederhana dan proyeksi jumlah penduduk. Hasil analisis tersebut akan menjadi dasar kajian dalam menentukan luas area yang dibutuhkan untuk penyediaan Ruang...

Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau Publik (Studi Kasus DI Kota Pontianak, 2016)

2018

The urban growth at this time indicates unbalance movement activities, where many of it must be able to maintain and ensure its sustainability of resources and preservation of environmental quality. To minimize the negative impact of the environmental hazards against physical development in urban area is through green open space planning. The purpose of this study was to identify and analyze the needs and availability of green open space in Pontianak city in 2016 based on the area. The results showed that the availability of green open space in Pontianak city was 1,190 ha and the need of green open space was 2.156 ha (20% of area)Keywords: Availability, green open space, need

Analisis Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau DI Kota Poso (Studi Kasus : Kecamatan Poso Kota)

2015

Ruang terbuka hijau (RTH) merupakan bagian penting dari struktur pembentuk kota, dimana RTH memiliki fungsi utama sebagai penunjang ekologis kota yang diperuntukkan sebagai ruang terbuka penambah dan pendukung nilai kualitas lingkungan dan budaya suatu kawasan.Kecamatan Poso Kota yang terletak di Kabupaten Poso Sulawesi Tengah.Kondisi RTH di Kecamatan Poso Kota tidak tersebar merata pada beberapa kelurahan. Kecamatan Poso Kota merupakan kecamatan yang memiliki banyak penduduk karena terletak di kawasan pusat kota, dengan fungsi perkantoran, jasa, perdagangan dan kawasan pemukiman yang padat penduduk. Proporsi ruang terbuka hijau Kecamatan Poso saat ini belum memenuhi standar kebijakan tata ruang 30% dari total luas wilayah atau UU No.26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Penelitian ini dilakukan di Penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitatif dengan menggunakan pendekatan statistik deskriptif yaitu mendeskripsikan keadaan wilayah studi, berdasarkan perhitungan luas RTH be...

Evaluasi Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau Dalam Mewujudkan Kota Hijau (P2KH)

2017

Berbagai upaya dilakukan pemerintah guna meningkatkan jumlah RTH perkotaan agar tercipta keseimbangan lingkungan yang berkelanjutan dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup di perkotaan salah satunya yaitu Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH). Kota Kotamobagu sejak tahun 2013 merupakan salah satu kota yang termasuk dalam program P2KH. Beberapa program telah di jalankan guna untuk menambah jumlah ruang terbuka hijau yang ada di Kota Kotamobagu. Namun, beberapa program yang di jalankan terkesan tidak terealisasi dan terkelola dengan baik. Oleh karena itu, Tujuan penelitian ini adalah perlu dievaluasi apa-apa saja ruang terbuka hijau yang ada di Kota Kotamobagu, serta sejauh apa Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) dalam hal ini atribut Green open space dan atribut Green community di Kota Kotamobagu berjalan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, SIG, dan AHP dibantu dengan software ArcGIS 9.2 dan Expert choice. Berdasarkan hasil penelitian RTH...

Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau Publik DI Kabupaten Tabalong Berdasarkan Luas Wilayah, Jumlah Penduduk Dan Kebutuhan Oksigen

EnviroScienteae

This study aims to assess the the need of green open space based on area, population, and oxygen needs in Tabalong regency, and aims to assess the direction of public green open space development of green open space needs in Tabalong regency. This research was conducted in Tabalong regency, South Kalimantan. This study used a quantitative method which emphasize to green open space data analyze based on area, population, and oxygen needs. The result showed that the need for Green Open Space in Tabalong based on area is 71.067 ha, based on population is 510,18 ha, and based on oxygen needs is 20.381 ha. Public Green Open Space Needs in Tabalong Regency based on area, population, and oxygen needs is still unfullfiled. Therefore the approach of Green Open Space development should be refers to Green Base Coefficent (KDH), conversion of non-productive open space to public green open space, and reforestation.

Evaluasi Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau Publik Berdasarkan Jumlah Penduduk Di Kecamatan Ciledug Kota Tangerang

Prosiding Seminar Nasional Pembangunan Wilayah dan Kota Berkelanjutan, 2019

Ruang Terbuka Hijau (RTH) merupakan bagian dari suatu kota yang memiliki fungsi untuk kawasan lindung. Wilayah hijau kota termasuk atas pertamanan dan kawasan hijau rekreasi suatu wilayah wajib memiliki RTH sebesar 30 % yang terdiri dari RTH Publik dan Privat. Masalah yang dihadapi yaitu bertambahnya jumlah penduduk dan alih fungsi lahan untuk pemukiman, perkantoran dan lainnya. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi kebutuhan RTH publik berdasarkan jumlah penduduk di Kecamatan Ciledug Kota Tangerang. Sedangkan Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk menggambarkan kebutuhan akan RTH pada Kecamatan Ciledug melalui perhitungan matematis sederhana dan proyeksi jumlah penduduk serta menggunakan teknik penggumpulan data dengan menggunakan observasi lapangan dengan menggunakan kuesioner pertanyaan tertutup. Hasil dari kuesioner tersebut akan digunakan sebagai pertimbangan dalam penyediaan RTH. Langkah pertama yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menganalisis RTH yang ada sesuai dengan Permen PU No. 5 Tahun 2008. Langkah selanjutnya menganalisis kesesuaianRTH Publik yang sesuai pada wilayah penelitian dengan menggunakan teknik overlay dan skoring. Berdasarkan hasil analisis, semua wilayah belum mencukupi kebutuhan RTHpublik baik kebutuhan berdasarkan jumlah penduduk dan juga luasan sedangkan beberapa tanah kosong dapat di jadikan Raung terbuka Hijau Publik.

Strategi Peningkatan Luas Ruang Terbuka Hijau Dilihat Dari Jumlah Penduduk Kecamatan Sukajadi Kota Bandung

2020

Pertambahan jumlah penduduk menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan ruang maupun kebutuhan infrastruktur lainnya dan membuat lingkungan berubah menjadi kawasan terbangun. Tergesernya ketersediaan ruang terbuka hijau (RTH) akan mengakibatkan berkurangnya kualitas lingkungan suatu kota. Kecamatan Sukajadi Kota Bandung merupakan salah satu kecamatan yang memiliki jumlah penduduk tertinggi di Kota Bandung. Kecamatan ini memiliki fungsi sebagai zona perlindungan terhadap kawasan bawahnya, sehingga ketersediaan RTH pada kawasan ini sangat penting. Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan luas RTH tersebut adalah meyusun strategi yang tepat untuk mengoptimalkan potensi RTH serta memenuhi kebutuhan RTH pada Kecamatan Sukajadi. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis SWOT untuk mengidentifikasikan kondisi lingkungan internal dan eksternal. Hasil analisis yang didapatkan adalah ketersediaan RTH publik di Kecamatan Sukajadi memiliki kekurangan sebesar 33,06 Ha dan RTH priv...