Gangguan Psikologis pada Ibu Postpartum; Postpartum Blues (original) (raw)
Related papers
Faktor-Faktor Psikologis yang Mempengaruhi Postpartum Blues
Psympathic : Jurnal Ilmiah Psikologi, 2017
Pregnancy and childbirth are the natural and normal processes experienced by every woman. In the process of pregnancy and childbirth every woman undergoes both physical and psychological changes so that women need to be prepared before entering this stage. Those who are not ready will be more likely to experience postpartum blues. This study aimed to determine the psychological factors that affect postpartum blues. The method was quantitative correlational with purposive sampling technique. Participating mothers were 6 months postpartum (n=41). The research instruments were Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS), coping stress scale, social support scale, and adjustment scale. The data was analyzed by simple linear regression. The result of this study showed that from the three independent variables giving predictions the biggest influence on the emergence of postpartum blues were adjustment variable (56,3%), then coping stress (46,1%), and social support (30,2%).
GANGGUAN PSIKOLOGIS PADA IBU POSTPARTUM; POSTPARTUM BLUES Machmudah
Kelahiran seorang anak akan menyebabkan timbulnya suatu tantangan mendasar terhadap struktur interaksi keluarga. Bagi seorang ibu, melahirkan bayi adalah suatu peristiwa yang sangat membahagiakan sekaligus juga suatu peristiwa yang berat, penuh tantangan dan kecemasan. Hampir 70% ibu mengalami kesedihan atau syndrome baby blues/postpartum blues, sebagian besar ibu dapat segera pulih dan mencapai kestabilan, namun 13% diantaranya akan mengalami depresi postpartum. Ibu primipara merupakan kelompok yang paling rentan mengalami depresi postpartum dibanding ibu multipara atau grandemultipara. Postpartum blues dapat dipicu oleh perasaan belum siap menghadapi lahirnya bayi dan atau timbulnya kesadaran akan meningkatnya tanggungjawab sebagai ibu. Peran perawat maternitas diperlukan untuk membantu ibu menyesuaikan diri terhadap perubahan fisik, perubahan psikologis dan perubahan peran pada ibu postpartum, baik peran sebagai pendidik, pemberi asuhan, maupun sebagai konselor.
Dukungan Keluarga pada Ibu Postpartum terhadap Kejadian Postpartum Blues
Journal of Telenursing (JOTING)
This study aims to determine the relationship between family support for postpartum mothers and the incidence of postpartum blues at Gunung Jati Hospital, Cirebon. The method used is correlational research with a cross-sectional approach. The results showed that less than half (40.0%) of postpartum mothers received low family support and less than half (42.9%) of postpartum mothers experienced postpartum blues with r-value = 0.001. In conclusion, there is a relationship between family support for postpartum mothers and the incidence of postpartum blues at Gunung Jati Hospital, Cirebon. Keywords: Family Support, Postpartum, Postpartum Blues
Hubungan Kejadian Postpartum Blues Dengan Motivasi Ibu Dalam Menyusui
Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah, 2020
Postpartum blues merupakan gangguan psikologis yang dialami ibu pasca melahirkan. Rumah sakit di Indonesia belum banyak melaporkan tentang kejadiannya. Rendahnya ketertarikan ibu terhadap bayinya merupakan dampak dari postpartum blues. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan kejadian postpartum blues dengan motivasi ibu untuk menyusui di RS Al-Islam Bandung. Metode penelitian yang dilakukan adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional yang melibatkan 122 ibu postpartum hari ke-3 sampai hari ke-14. Instrumen untuk postpartum blues menggunakan Edinburgh postnatal depression scale (EPDS) dan motivasi menyusui dengan instrumen Breastfeeding motivation instrucsional measurement scale (BMIMS). Data dianalisis dengan korelasi Spearman rank. Hasil penelitian menunjukan bahwa 53,3% dari 122 responden mengalami postpartum blues, dan dari 65 responden yang mengalami postpartum blues 36 orang (55,4%) memiliki motivasi menyusui yang rendah. Hasil uji korelasi men...
Dukungan Sosial Pada Ibu Postpartum Primipara Terhadap Kejadian Postpartum Blues
JURNAL KESEHATAN PERINTIS (Perintis's Health Journal)
Postpartum Blues (PPB) jika tidak ditangani akan berkembang menjadi depresi atau psikosa postpartum. Masalah ini dialami oleh sebagian ibu postpartum karena peran barunya sebagai seorang ibu. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan dukungan sosial pada ibu postpartum primipara terhadap kejadian postpartum blues. Jenis penelitian adalah kuantitaif dengan pendekatan deskiptif korelasi, jumlah sampel 106 orang dengan kriteria inklusi ibu postpartum hari 1-7, semua jenis persalinan, ibu sadar penuh, primipara dan bersedia menjadi responden. Penentuan jumlah sampel dengan menggunakan consecutive sampling dengan tehnik pengumpulan data menggunakan kuesioner Edinburg Postnatal Depression Scale (EPDS) dan postpartum support system and family coping quessionaire. Analisa data dengan chi-square. Ibu postpartum primipara mendapatkan dukungan sosial baik sebanyak 89.6% dan sebanyak 40,6% ibu primipara mengalami postpartum blues. Hasil analisis bivariate didapatkan p-value 0,007 (p-va...
Hubungan Dukungan Sosial Dengan Postpartum Blues Pada Ibu Pasca Melahirkan DI Sumatera Barat
PSIKOPEDIA, 2023
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara postpartum blues dengan dukungan sosial yang diterima oleh ibu pasca melahirkan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Subjek penelitian berjumlah 25 responden yang memiliki kriteria: wanita berusia 18-40 tahun, baru melahirkan dalam rentang satu hingga empat minggu, serta tinggal dengan suami atau keluarga (orang tua atau mertua). Alat ukur yang digunakan dalam penelitian adalah skala Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS). Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik korelasi Pearson Product Moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial memiliki hubungan yang signifikan dengan postpartum blues pada ibu pasca melahirkan. Hal ini menunjukkan bahwa dukungan sosial berdampak pada tingkat postpartum blues yang dirasakan ibu pasca melahirkan. Selain itu, mayoritas responden memiliki tingkat postpartum blues yang rendah, sedangkan dukungan sosial responden berada pada kategori tinggi.
Efektivitas Konseling Terhadap Postpartum Blues Pada Ibu Primipara
2018
Post partum blues ini dialami 80% wanita setelah bersalin yaitu merupakan semacam perasaan sedih atau uring-uringan yang melanda ibu dan timbul dalam jangka waktu dua hari sampai dua minggu pasca persalinan. Post partum blues ini sendiri biasanya muncul pada hari ke 2 sampai 2 minggu setelah bersalin dan lebih sering terjadi pada wanita muda yang melahirkan dan merasa kesulitan untuk menyusui. Ada kalanya ibu mengalami perasaan sedih yang berkaitan dengan bayinya. Keadaan ini disebut baby blues . Mengabaikan masalah hingga akhirnya tidak mendapatkan penanganan yang tepat akan menimbulkan tekanan yang sangat mengganggu dan mengancam kesehatan fisik dan mental.Menurunnya tingkat kekebalan tubuh, susah tidur,pikiran kacau,mudah marah,dan afeksi negatif lainnya hanyalah contoh kecil efek samping dari masalah yang dihadapi ibu postpartum blues. Untuk itulah, konseling sangat dibutuhkan sebagai media perantara yang dapat membantu mengatasi berbagai macam permasalahan ibu post partum bl...
Care : Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan, 2018
Ibu postpartum dengan bayi prematur berisiko mengalami postpartum blues dan ansietas, hal ini disebabkan karena banyaknya permasalahan yang dihadapi oleh ibu postpartum dengan bayi prematur. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi pengaruh terapi thought stopping dan terapi suportif terhadap postpartum blues dan ansietas ibu postpartum dengan bayi prematur. Metode penelitian yang digunakan quasi-experiment with control group pretest-posttest design dengan metode consecutive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu postpartum dengan bayi prematur yang dirawat diruang Perina – Nicu sebanyak 62 responden. Hasil penelitian menunjukkan ada penurunan postpartum blues dan ansietas secara bermakna (p-value= 0,000) pada kelompok yang mendapat tindakan keperawatan Ners, terapi thought stopping dan terapi suportif, dan lebih besar penurunan secara bermakna dibandingkan dengan kelompok yang hanya mendapat tindakan keperawatan Ners. Terapi thought stopping dan terapi suportif mampu menuru...
Distribusi Frekuensi Kejadian Postpartum Blues Pada Ibu Pascamelahirkan
Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada
Postpartum depression pada ibu pascamelahirkan biasanya diawali dengan postpartum blues atau baby blues atau maternity blues. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan kuisioner data demografik dan kuesioner EPDS (Edinburgh Postpartum Depression Scale) sebagai data primer. Sampel meggunakan teknik total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 40 responden. Data analisis digunakan untuk mengetahui distribusi frekuensi dan melihat hubungan antara karakteristik. Pada penelitian ini didapatkan pada 40 ibu pascamelahirkan terdapat 7 responden (17,5%) yang terdeteksi terkena postpartum blues, dan 33 responden (82,5%) tidak terkena Postpartum Blues. Bahwa terdapat hubungan antara kejadian postpartum blues dengan karakteristik reponden berdasarkan umur dan penghasilan dengan umur penghasilan