Lahan Kritis DAS Citarum Research Papers (original) (raw)

Program Citarum Harum, merupakan program yang diperintahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo dalam menanggulangi serta mengembalikan kondisi Sungai Citarum yang tercemar parah. Salah satu lokasi pusat pelaksanaan dari program tersebut... more

Program Citarum Harum, merupakan program yang diperintahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo dalam menanggulangi serta mengembalikan kondisi Sungai Citarum yang tercemar parah. Salah satu lokasi pusat pelaksanaan dari program tersebut yaitu pada kawasan inti hulu Sungai Citarum yang terletak di Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung. Salah satu desa yang merupakan bagian dari Kecamatan Kertasari yaitu Desa Tarumajaya yang juga merupakan lokasi dari titik 0 Kilometer Sungai Citarum yaitu Situ Cisanti. Pada kenyataannya, keberjalanan dari Program Citarum Harum tersebut telah memberikan dampak bagi masyarakat Desa Tarumajaya yaitu keterbatasan masyarakat untuk dapat mengelola lahan pertanian yang merupakan penghasilan utama mereka dengan alasan dampak ekologis bagi Sungai Citarum sehingga diperlukan diversifikasi dari pemanfaatan potensi yang dimiliki oleh Desa Tarumajaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model dari implementasi konsep smart village di Desa Tarumajaya. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif. Dari kesimpulan penelitian ini, didapatkan bahwa Desa Tarumajaya memiliki potensi baik fisik maupun non fisik yang sangat beragam dan potensial untuk dikembangkan dan juga terdapat empat elemen bagi pengembangan konsep smart village di Desa Tarumajaya yaitu sumber daya (resources), institusi (institution), lingkungan (environment), serta teknologi.

Abstrak : Penetapan lahan kritis mengacu pada penilaian kekritisan lahan yang akan bergantung pada fungsi lahan yang terbagi dalam tiga fungsi. Kekritisan lahan pada fungsi kawasan lindung dapat dinilai berdasarkan aspek tutupan lahan,... more

Abstrak : Penetapan lahan kritis mengacu pada penilaian kekritisan lahan yang akan bergantung pada fungsi lahan yang terbagi dalam tiga fungsi. Kekritisan lahan pada fungsi kawasan lindung dapat dinilai berdasarkan aspek tutupan lahan, kelerengan lahan, tingkat erosi, dan manajemen lahan. Pada jurnal ini, kami melakukan analisis seluruh kabupaten yang ada di kawasan DAS (Daerah aliran Sungai) C itarum, maka data kawasan DAS Citarum diklasifikasikan ke dalam tingkat-tingkat lahan kritis tertentu. Terdapat 5 tingkatan lahan kritis yaitu Tidak Kritis, Potensial Kritis, Agak Kritis, Kritis, dan Sangat Kritis. Proses penentuan tersebut dapat dibantu dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) yang dapat memberikan informasi spasial untuk dapat menyajikan data dalam bentuk peta yang mampu memberikan informasi lebih akurat dibandingkan dengan bentuk data lainnya. Jurnal ini bertujuan untuk menentukan sebaran dan luas wilayah lahan kritis berdasarkan tingkat kekritisan kawasan hutan lindung DAS Citarum Kata kunci : tutupan lahan, kelerengan lahan, tingkat erosi, manajemen lahan Abstract : Determination of critical land refers to land that criticality assessment will depend on the function of land is divided into three functions. Criticality of land in protected areas function can be evaluated based on land cover, slope steepness, erosion rates, and land management. In this paper, we perform the analysis of entire districts in the region Citarum, then the data area of Citarum classified into levels of certain critical areas. There are 5 levels of degraded land that is Not Critical, Critical Potential, Somewhat Critical, Critical, and Very Critical. The determination process can be aided by using Geographic Information System (GIS) that can provide spatial information to be able to present the data in map form that is capable of providing more accurate information than the other data forms. This journal aims to determine the distribution and the area of degraded lands based on the degree of criticality of protected forest areas Citarum