Ketahanan Masyarakat Menghadapi Robdi Kelurahan Bandarharjosemarang Utara (original) (raw)

PEMBERIAN REMISI TERHADAP NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN

Remission is the right of inmates to get a reduction in crime when undergoing training during good behavior. Remission is the right of prisoners could be increased if the relevant deeds among others: Doing services to the state, and doing deeds that are beneficial to the country or humanity, as well as Perform the action that helps the activities Penitentiary. Remission arrangements in some of the rules are: Presidential Decree No. 174 year1999 concerning Remission; Minister of Law and Legislation Decree No. M.09.HN.02.01 year 1999 on the Implementation of Presidential Decree No. 174 of 1999; Minister of Law and Legislation Decree Number M.10.HN.02.01 year 1999 on Delegation of Authority granting Special Remission; Presidential Decree No. 120 year 1995 concerning the Special Forgiveness; Minister of Justice Decree No. 1988 on Additional 04.HN.02.01 Remission for prisoners Become Organ Donors and Blood; Circular Number E.PS.01-03-15 May 26 year 2000 on the Amendment of Criminal Life Imprisonment While Being Criminal Prison; and Government Regulation No. 99 Year 2012 regarding the Second Amendment to Government Regulation No. 32 Year1999 on Conditions and Procedures for the Implementation of the Right prisoners. Implementation of the remission of prisoners begins on the petition the Head of Penitentiary to the Head Office of the Ministry of Justice and Human Rights of prisoners are eligible for remission based on the guidance to the inmates. Decision remissions granted by the Head of Department of Law and Human Rights based on the reports of correctional and Head of the Institute of Law No. 12 Year 1995 on Penal and PP 99 Year 2012.

Perlawanan Masyarakat Pegunungan Kendeng Utara

Kabupaten Pati, Jawa Tengah, memiliki kekayaan alam yang unik, yaitu bentang alam kars di Pegunungan Kendeng Utara. Pegunungan ini meliputi wilayah Kabupaten Pati, Kudus, Grobogan, Blora, Rembang hingga Tuban di Jawa Timur. Kars adalah bahan baku utama pembuatan semen. Data Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendheng (JMPPK) menunjukkan bahwa ekosistem kars kawasan Pegunungan Kendeng Utara memiliki sungai bawah tanah. Ia mampu mensuplai kebutuhan air rumah tangga dan lahan pertanian seluas 15.873,9 ha di Kecamatan Sukolilo dan 9.063,232 ha di Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati. Kekayaan alam lainnya di atas tanah Pati adalah sumberdaya hutan. Di lokasi yang akan dijadikan pabrik semen, terdapat sekitar 2.756 hektar lahan Perhutani yang saat ini dikelola oleh kelompok LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan). 5.512 orang menggantungkan hidup pada sumberdaya hutan. Di sisi lain, kekayaan alam berupa bentang alam kars menjadi incaran perusahan semen. Pada titik inilah ketegangan muncul. Masyarakat mengandalkan ketergantungan hidupnya pada sumberdaya alam, sementara perusahaan berkepentingan melakukan eksploitasi untuk kepentingan komersial. Dengan benturan kepentingan terkait pemanfaatan sumberdaya alam, kita menjadi paham bahwa tantangan terhadap pemanfaatan sumberdaya alam selalu berputar pada apakah ia dapat dinikmati oleh masyarakat dibandingkan hanya oleh seorang atau sekelompok orang saja. 1 Ketegangan yang tak Kunjung Berhenti Di Pegunungan Kendeng Utara, ketegangan antara masyarakat dan perusahaan semen sudah berlangsung sejak tahun 2006. Saat itu PT. Semen Gresik Tbk. berusaha mengeksploitasi bentang alam kars di Pegunungan Kendeng Utara, tepatnya di wilayah Kecamatan Sukolilo dan Kayen. Guna memuluskan langkahnya, perusahaan ini dituding telah melakukan praktik intimidasi terhadap masyarakat, melakukan kampanye hitam terhadap tokoh-tokoh kunci hingga kriminalisasi sembilan orang petani. Masyarakat lokal pun melakukan penolakan. Berbagai macam metode penolakan dilakukan oleh masyarakat yang dimotori oleh JMPPK, yang didalamnya termasuk komunitas Sedulur Sikep. Komunitas ini secara turun-temurun menghuni kawasan pegunungan di ujung selatan Kabupaten Pati tersebut. Akhirnya, PT. Semen Gresik Tbk. gagal melakukan eksploitasi. Kegagalan juga diwarnai dengan pembatalan dokumen perijinan yang dikeluarkan Kantor Pelayanan dan Perijinan Terpadu (Kayandu) Kabupaten Pati oleh Mahkamah Agung (MA) pada tahun 2010.

Ketahanan Umat Beragama Dalam Mencegah Radikalisme di Kota Mataram Nusa Tenggara Barat

Jurnal Ketahanan Nasional

ABSTRACTThis study aimed to determined the resilience of religious people in preventing the occurrence of radicalism in the city of Mataram. This research used indept interview method, field observation, and documentation, while data analysis usedgrounded theory design, that was expressing the experience of the people involved and knowing the problem being studied. This results of this study indicated that the form of cooperation between religious communities in the city of Mataram ran naturally, without any forms of cooperation based on written rules among religious followers. Collaboration based on human values and traditional customs among Hindus, Muslims and Christians. Collaboration with each other helping other religious people in various religious activities was a call and obligation that had been taught by their respective religions. There was an awareness that religion in the theological domain recognizes the existence of the One God, although the expression of religious ...

Kapasitas Ketahanan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Pandemi Covid-19 Di Wilayah Perkotaan (Studi Kasus: Kampung Krasak RT 16, RW 04, Kelurahan Kotabaru, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta)

Jurnal Ketahanan Nasional

ABSTRACTThis research was intended to determined community capacity and strategies to enhanced resilience amid the devastating Covid-19 pandemic in urban areas.Community capacity was measured using quantitative and qualitative assessment methods. The former included a questionnaire survey of every member of the Covid-19 task force at the neighborhood level (census), while the latter collected qualitative data through field surveys and in-depth interviews. Community capacity served as the dependent variable, and the independent variables were threefold: preparedness capacity, adaptive capacity, and mitigation capacity. The collected data were analyzed quantitatively through statistical calculations (validity, reliability, and linear regression tests), then the descriptive analysis of the qualitative data complemented the results. Both validity and reliability tests yielded r-count>r-table for each variable (reliability= 0.427>0.339), meaning that the data were valid and reliabl...

Adaptasi Masyarakat Kawasan Banjir Gang Rawa Bangun Kelurahan Bangkinang Kecamatan Bangkinang Kota Kabupaten Kampar

Culture & Society: Journal Of Anthropological Research

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan adaptasi sosial masyarakat kawasan banjir di Gang Rawa Bangun, Kelurahan Langgini, Bangkinang Kota, Kabupaten Kampar, Kota Bangkinang, Riau. Penelitian ini dianalisis menggunakan teori motif yang bertujuan (in order to motive). Metode yang digunakan ialah pendekatan kualitatif dengan tipe studi kasus instrumental, dan menggunakan teknik Purposive Sampling dalam pemilihan informan. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah analisis data menurut Miles dan Huberman yang meliputi observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan adaptasi yang dilakukan masyarakat kawasan banjir adalah masyarakat mulai menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya dan melakukan usaha dalam perubahan kondisi lingkungan sekitarnya, demi untuk bertahan hidup di kawasan tersebut. Alasan masyarakat tidak ingin pindah dan melakukan adaptasi ialah karena sudah nyaman dengan lingkungan sekitarnya, solidaritas yang erat antar masyarakat,...

Pola Strategi Bertahan Masyarakat di Tengah Bencana Banjir Bandang Desa Sitiarjo Kecamatan Sumbermanjing Wetan

2016

Bencana banjir bandang di Desa Sitiarjo seringkali terjadi dan menjadi salah satu bencana dengan siklus tahunan. Apabila ditarik ke belakang, letak geografis dan kondisi lingkungan Desa Sitiarjo saat ini memunculkan konsekuensi bahwa desa ini menjadi desa dengan status rawan bencana banjir bandang. Banjir yang terjadi tidak jarang membawa kerugian bagi penduduk setempat, kerugian berupa material, hingga merenggut nyawa manusia. Namun kejadian banjir tersebut tidak serta membuat penduduk Sitiarjo pindah ke tempat yang lebih aman agar terhindar dari bencana banjir bandang serta dampak yang ditimbulkan oleh banjir. Adanya ikatan antara penduduk Sitiarjo dengan daerah tempat tinggal mereka menjadi salah satu alasan bagi mereka untuk tetap bertahan hidup di tengah ancaman bencana banjir bandang. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab rumusan masalah yaitu (1) bagaimana respon masyarakat terhadap bencana di Desa Sitiarjo dalam menghadapi ancaman serta mengurangi resiko yang ditimbulkan o...

Ketahanan Umkm Olahan Serba Ikan DI Kelurahan Margodadi Terhadap Pandemi Covid 19

2021

Indonesia ensuring the first case of coronavirus infection causes Covid-19 in early March 2020. Almost all sectors are affected, not only health. The economic sector has also been seriously affected by the corona virus pandemic. Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) is also a result of this pandemic such as decreased income, labor, capital, production and distribution. This research aims at the resilience strategy of Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) district Metro Pusat against the Covid-19 pandemic.OSERI in terms of decreased income, entry into work assignments, capital difficulties, the amount of stock / production of goods, distribution, to changes in the trade model from conventional to digital. Covid-19 is also MSME refugees to change strategies in trading, and strategies for living lifeKeywords: Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs), OSER

Persepsi Masyarakat Terhadap Masase DI Kecamatan Banjarbaru Utara

STABILITAS: Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar Persepsi Masyarakat Terhadap Masase di Kecamatan Banjarbaru Utara. Penelitan ini menggunakan metode survey, untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap masase di Kecamatan Banjarbaru Utara. Populasi pada penelitian ini adalah masyarakat di Kecamatan Banjarbaru Utara yang pernah menggunakan jasa masase dan berusia 18-40 tahun yang berjumlah 52.842 orang. Sebagai sampel penelitian ini berjumlah 270 orang yang dipilih secara acak (random sampling). Dari hasil analisa penelitian ini diketahui bahwa persepsi masyarakat terhadap masase di Kecamatan Banjarbaru Utara pada kategori “Sedang” atau cukup baik dalam memperoleh hasil perhitungan persentase sebesar 37,8%. Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa persepsi masyarakat di Kecamatan Banjarbaru Utaradengan kategori sangat rendah ada 9 responden atau 3,3%, dengan kategori rendah ada 76 responden atau 28,1%, dengan kategori sedang ada 102 responden atau 37,8%, dengan kategori t...

SKRIPSI - KECEMASAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI ANCAMAN TSUNASI DI DESA GEDANGAN KECAMATAN PURWODADI KABUPATEN PURWOREJO

Dara Tegar Oktarizka, 2020

Kecemasan adalah suatu reaksi yang dimunculkan oleh seseorang dalam merespon hal-hal dari dalam maupun luar dirinya dalam bentuk rasa takut, khawatir, tertekan, juga reaksi fisik tertentu. Penelitian ini meneliti tentang kecemasan masyarakat dalam meghadapi ancaman tsunami yang berarti termasuk dalam kecemasan rasional dimana kecemasan terjadi karena sebab yang nyata adanya. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberi gambaran tingkat kecemasan masyarakat dalam menghadapi ancaman tsunami di Desa Gedangan, Kecamatan Purwodadi Kabupaten Purworejo. Aspek kecemasan yang diteliti dilihat dari aspek gejala fisik, gejala perilaku, dan gejala kognitif.Penelitian ini berbentuk deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Responden dalam penelitian ini adalah kepala keluarga di Desa Gedangan dengan jumlah 64 orang terdiri atas 42 laki-laki dan 22 perempuan. Teknik pengumpulan yang digunakan adalah angket, studi dokumentasi, dan observasi. Tingkat kecemasan diukur menggunakan Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A).Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum kecemasan masyarakat berada dalam kategori kecemasan sedang dengan skor 2.446. Kategori kecemasan setiap aspek juga berada ditingkat sedang dengan skor gejala fisik 934, gejala perilaku 822, dan gejala kognitif 690. Selain itu hasil tingkat kecemasan setiap responden menunjukkan 29 orang mengalami kecemasan sedang, 26 orang mengalami kecemasan berat, 8 orang mengalami kecemasan ringan, dan 1 orang mengalami kecemasan sangat berat/panik. Kondisi kecemasan tersebut salah satunya disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana tsunami. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka perlu adanya penanganan terhadap kecemasan secara keseluruhan aspek. Peneliti merekomendasikan program Peningkatan Kapasitas Destana melalui Masyarakat Gedangan Tanggap Siap (MANTAP) menggunakan metode Community Organization and Community Developmet). Kegiatan yang dilakukan adalah pelatihan kesiapsiagaan dan simulasi/gladi lapang tsunami. Program tersebut dianalisis dengan menggunakan teknik SWOT yaitu melihat kekuatan, kelemahan, kesempatan, serta ancaman program. Keberhasilan program dapat dilihat dari pencapaian tujuan program yaitu mengurangi tingkat kecemasan yang dialami masyarakat. Kata kunci: Kecemasan, Masyarakat, Tsunami, Kesiapsiagaan

Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Kedaung Kota Bandar Lampung Menuju Desa Tangguh Covid-19

2021

Penerapan protokol kesehatan terbukti efektif untuk mencegah penularan Covid-19. Partisipasi masyarakat menjadi kunci utama untuk mencegah penyebaran wabah Covid-19. Adaptasi kebiasaan baru perlu didukung dengan pengetahuan yang benar. Oleh karena itu masyarakat perlu diberikan edukasi yang memadai tentang masalah Covid-19 dan upaya pencegahannya. Sosialisasi protokol kesehatan kepada aparat pemerintahan kelurahan yang diikuti dengan penyuluhan dan konsultasi bagi sasaran khusus merupakan salah satu metode yang layak dilakukan. Sosialisasi secara klasikal terbukti dapat meningkatkan secara signifikan pengetahuan aparat pemerintahan kelurahan sebesar 42,3% sedangkan penyuluhan informal dan berkala dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat sebesar 52,03%. Pemberian stimulus sarana pendukung pelaksanaan protokol kesehatan juga berkontribusi meningkatkan partisipasi masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan.