Gereja Research Papers - Academia.edu (original) (raw)

Artikel ini merupakan penelitian biblika terhadap teks 1 Korintus 1:10-13. Di mana dari hasil penelitian teks ini kemudian dijadikan semacam acuan teoritis untuk mengkaji mengapa dalam gereja selalu terjadi perpecahan Gereja. Dari hasil... more

Artikel ini merupakan penelitian biblika terhadap teks 1 Korintus 1:10-13. Di mana dari hasil penelitian teks ini kemudian dijadikan semacam acuan teoritis untuk mengkaji mengapa dalam gereja selalu terjadi perpecahan Gereja. Dari hasil penelitian ini ditemukan seringkali perpecahan dalam gerjea diakibatkan oleh karena terjadinya perselisihan. Perselisihan dalam gerjea biasanya disebabkan: (1) Jemaat cenderung egosentris dan antroposentis, di mana lebih mementingkan kepentingan kelompok dari pada kepentingan bersama. (2) Mengkultuskan Pemimpin manusia dan “melupakan” Tuhan Yesus sebagai kepala Gereja. (3) Gagal fokus dalam penyembahan – Tidak menjadikan Yesus sebagai Tuhan dalam kehidupan mereka. Melalui penelitian ini pula ditawarkan beberapa solusi supaya tidak terjadi lagi konflik dalam gereja. Solusinya adalah: (1) Membuang sikap egois atau mementingkan kepentingan kelompok atau diri sendiri dalam kehidupan berjemaat. (2) Menghilangkan kelompok-kelompok dalam jemaat, oleh karena meskipun banyak anggota dan memiliki fungsi yang berbeda-beda namun telah dipersatukan dalam kasih Yesus. (3) Tidak mengidolakan dan mengkultuskan pemimpin manusia dalam gereja. Ingat! Kita adalah pengikut Kristus, jadi kita harus selalu menjadikan Kristus yang prioritas, yang utama dan yang penting dalam setiap aspek hidup kita.

Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengkritisi dari pandangan Ulrich Zwingli terhadap musik di dalam ibadah gereja. Pada penulisan ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif deksriptif dengan studi literatur. Penekanannya adalah... more

Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengkritisi dari pandangan Ulrich Zwingli terhadap musik di dalam ibadah gereja. Pada penulisan ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif deksriptif dengan studi literatur. Penekanannya adalah pada kajian sejarah terhadap sumber-sumber pustaka dan menguraikannya dalam sebuah kerangka analisis yang dimulai dari latar belakang Ulrich Zwingli, lalu secara khusus diarahkan untuk meneliti dan mengkritisi dari pandangan Zwingli terhadap musik di dalam ibadah gereja. Dari hal tersebut didapatkan bahwa banyak sekali kurang cermatnya dari Zwingli dalam memandang tentang musik di dalam ibadah gereja. Bahkan di dalam Alkitab sendiri musik sudah menjadi bagian dalam proses ibadah. Alkitab sendiri menunjukkan bahwa doa, pujian dan penyembahan sudah menjadi bagian yang esensial dalam suatu ibadah dan itu semua sudah di dukung baik dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Musik tidak hanya sebatas instumen seperti piano, gitar dan sebagainya semata, ...

“Amanat Agung” dari Yesus Kristus Sang Kepala Gereja memerintahkan “... pergilah jadikanlah semua bangsa muridku…” (Mat.28:19-20). Berdasarkan Amanat Agung itulah para missionaris yang kebanyakan berasal dari berbagai Negara di Eropa,... more

“Amanat Agung” dari Yesus Kristus Sang Kepala Gereja memerintahkan “... pergilah jadikanlah semua bangsa muridku…” (Mat.28:19-20). Berdasarkan Amanat Agung itulah para missionaris yang kebanyakan berasal dari berbagai Negara di Eropa, telah menetapkan Luat Angkola Mandailing sebagai lokasi pusat pesemaian Firman Tuhan.
Para pendeta perintis, antara lain Pdt. Verhuven di Pakantan (1834), Pdt. Van Asselt di Parau Sorat (1857), Pdt. Dammerbur di Hutaimbaru (1858), Pdt. Van Dalen di Simapilapil (1858), Pdt. Betz di Bungabondar (1858), Pdt. Koster di Pargarutan (1858), Pdt. Heine, Pdt. Klammer di Sipirok (1861), dan disusul Pdt. IL. Nommensen di Bungabondar (1862), dan masih banyak yang lainnya, telah mampu dan berhasil merubah hidup dan kehidupan masyarakat dari belum mengenal, menjadi mengenal Kristus, Sang Juru Selamat.
Untuk mempercepat gerak langkah, para Missionaris yang berlatar belakang aliran yang berbeda, sepakat untuk membagi daerah pesemaian di Tapanuli (termasuk Angkola dan Mandailing), sehingga upaya penaburan benih dapat dilakukan secara konsentrasi.. Pertemuan koordinasi ini dilaksanakan pada tanggal 7 Oktober 1861, di Parau Sorat antara Pdt. Heine, Pdt. Klammer, Pdt. Betz dan Pdt. Van Asselt sendiri sebagai tuan rumah.

Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menjelaskan prinsip pertumbuhan gereja dalam surat Efesus 4:1-16 dan bagaimana mengimplementasikan prinsip pertumbuhan gereja yang terdapat dalam surat Efesus 4:1-16 di Gereja Kibaid Jemaat Perumnas.... more

Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menjelaskan prinsip pertumbuhan gereja dalam surat Efesus 4:1-16 dan bagaimana mengimplementasikan prinsip pertumbuhan gereja yang terdapat dalam surat Efesus 4:1-16 di Gereja Kibaid Jemaat Perumnas. Adapun hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: Pertama, bahwa yang dimaksud dengan pertumbuhan gereja adalah pertumbuhan gereja itu terjadi bukan hanya dilihat pada jumlah anggota saja tetapi juga kepada pertumbuhan rohani, supaya setiap orang yang ada diluar keselamatan itu sungguh-sungguh bertobat dan kembali kepada Allah dan menjadi anggota gereja yang dapat bertanggung jawab. Kedua, bahwa pertumbuhan gereja itu dapat terjadi karena adanya kesatuan di dalam jemaat. Orang yang menghasilkan kesatuan iman adalah orang yang hidup berpadanan dengan panggilannya dalam hal rendah hati, lemah lembut, sabar dan menunjukkan kasih dalam hal saling membantu. Ketiga, bahwa pertumbuhan gereja itu juga dapat terjadi karena adanya satu tubuh, satu iman, satu Roh, satu pengharapan, satu baptisan dan satu Allah yang diikat oleh damai sejahtera, yang di mana didalamnya akan tercipta satu keakraban di antara sesama jemaat. Keempat, bahwa pertumbuhan gereja itu terjadi disebabkan oleh keterlibatan jemaat dalam pelayanan gereja sesuai dengan ukuran kasih karunia yang dianugerahkan Allah kepada masing-masing anggota jemaat sehingga didalamnya pelayanan yang dilakukan dapat berjalan dengan baik. Kelima, pertumbuhan gereja dapat terjadi karena Tuhan sudah memberikan kepada jemaat para pengemban tugas gereja (nabi, rasul-rasul, penginjil, gembala dan pengajar-pengajar) untuk memperlengkapi setiap warga jemaat untuk melakukan pelayanan serta membangun jemaat, membangun satu persekutuan yang utuh agar pekerjaan pelayanan dapat berjalan dengan baik sehingga pembangunan tubuh Kristus dapat terjadi. Keenam, pertumbuhan dapat terjadi karena pelayanan yang dilakukan oleh jemaat untuk mencapai kesatuan iman dan mempunyai pengetahuan yang benar tentang Allah, serta kedewasaan penuh dan berpegang teguh kepada kebenaran di dalam kasih dan bertumbuh kearah Kristus yang adalah kepala. Ketujuh, pertumbuhan gereja akan terjadi di GKJ Perumnas apabila adanya kesatuan di dalam jemaat dan diperlengkapinya jemaat untuk terlibat di dalam setiap pelayanan yang dilakukan sehingga jemaat dapat bertumbuh dan dewasa di dalam Tuhan karena dari pada-Nya seluruh tubuh yang rapi tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota yang menerima pertumbuhan dan membangun dirinya di dalam kasih.

Buku “Bertumbuh Mejuju Kedewasaan: Buku Kenangan Duapuluh Tahun Gereja Kristen Protestan Angkola (GKPA)" merupakan kumpulan tulisan tentang perkembangan GKPA sejak berdiri hingga memasuki usianya yang keduapuluh. Dalam buku kenangan ini... more

Buku “Bertumbuh Mejuju Kedewasaan: Buku Kenangan Duapuluh Tahun Gereja Kristen Protestan Angkola (GKPA)" merupakan kumpulan tulisan tentang perkembangan GKPA sejak berdiri hingga memasuki usianya yang keduapuluh. Dalam buku kenangan ini ada sekitar duabelas tulisan/artikel.

PENDAHULUAN Dalam bagian pendahuluan ini akan dibahas kecenderungan yang terjadi dalam perilaku manusia di abad ke-21, tinjauan singkat terhadap pragmatisme, rasionalisme dan empirisme, reposisi gereja di dalam perubahan dan lingkup... more

PENDAHULUAN Dalam bagian pendahuluan ini akan dibahas kecenderungan yang terjadi dalam perilaku manusia di abad ke-21, tinjauan singkat terhadap pragmatisme, rasionalisme dan empirisme, reposisi gereja di dalam perubahan dan lingkup perkembangan teologis yang menjelaskan seperti apa rancang bangun sebuah teologi terbentuk oleh zaman. Kecenderungan Perilaku Manusia Abad ke 21 Abad 21 adalah salah satu abad yang menantang pemikiran manusia terutama dalam memahami dan menjelaskan hal-hal yang berhubungan dengan Allah. Mengapa? Salah satu ciri dalam abad ini adalah pencapaian yang luar biasa dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, sedemikian rupa sehingga orang menjadi lebih bergantung pada semua pencapaian tersebut yang nyata-nyata menolong dan meningkatkan efektifitas bahkan kualitas hidup. Teknologi seolah-olah telah menjadi jawaban bagi semua kebutuhan manusia modern. Ruang dan waktu tidak lagi menjadi batasan antar manusia untuk saling membangun hubungan. Informasi bergerak dengan cepat melalui sambungan internet. Dunia yangs emual tersekat oleh politik, budaya dan batas teritorial berubah menjadi global dan menyatu dalam gerak dinamis teknologi yang semakin merasuk di dalam segala aspek kehidupan manusia. Perkembangan tersebut memperlihatkan tanggap positif di satu sisi selama teknologi itu digunakan untuk mempermudah kehidupan manusia. Tetapi tanggap negatif akan muncul manakala semua kemajuan tersebut, ternyata berbalik menjadikan manusia sebagai objeknya, tersandera oleh hasil pikirannya sendiri melalui sejumlah produk teknologi dan justru mereduksi makna Allah yang transenden. Salah satu contohnya adalah, kecenderungan manusia untuk semakin berpikir praktis (pragmatisme), berorientasi pada pengetahuan atau akalnya (rasionalisme) dan

Melihat Prinsip-Prinsip Manajemen Alkitabiah melalui kehidupan Nehemia

The development of digital technology has made the world change, forcing the church to also change the pattern of its ministry, coupled with the Covid-19 pandemic conditions, the church has changed services that require physical meetings... more

The development of digital technology has made the world change, forcing the church to also change the pattern of its ministry, coupled with the Covid-19 pandemic conditions, the church has changed services that require physical meetings to become online services. This raises pros and cons because it does not yet have an adequate theological foundation, so this research is conducted to analyze and explore the principles of Worship theology, in particular, to answer what is the theological basis of the implementation of online worship. The method used is the literature review method in order to get theological writing. Based on this research, it was found that online worship has a theological basis and can still be carried out after the Covid-19 pandemic ends. This is important so that the church is not left behind and left behind by the progress of the times. AbstrakPerkembangan teknologi digital telah membuat dunia berubah sehingga memaksa gereja juga harus ikut mengubah pola pela...

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya masalah keterbatasan ekonomi jemaat gereja JKI Mahanaim Community Church yang mempengaruhi keterlibatan mereka dalam kegiatan bergereja dan melakukan firman. Karena domisili jemaat gereja yang... more

Pemimpin itu dilihat dari kerjanya. Berhasil tidaknya seorang pemimpin memang akan dilihat dari hasil kerjanya. Hasil itu tentu saja dipengaruhi oleh proses sejak awal menjadi pemimpin, proses manajemen kepemimpinan, dan evaluasinya, baik... more

Pemimpin itu dilihat dari kerjanya. Berhasil tidaknya seorang pemimpin memang akan dilihat dari hasil kerjanya. Hasil itu tentu saja dipengaruhi oleh proses sejak awal menjadi pemimpin, proses manajemen kepemimpinan, dan evaluasinya, baik evaluasi proses maupun hasil kerjanya. Kepemimpinana dalam Gereja juga demikian. Satu hal yang perlu ditanamkan sejak dini dalam kepemimpinan gereja, yaitu bahwa pemimpin-gembala bukanlah Tuhan. Mereka hanyalah alat di tangan Tuhan, karena itu tidak lepas dari berbagai kelemahan juga. Kita tidak menganut paham “pengkultusan pemimpin gereja” karena itu, jangan sekali-kali menjadikan pemimpin sebagai orang kudus yang tidak boleh dikritik atau dihujat. Setiap pemimpin-gembala akan terus belajar memperbaiki diri dan memperbaiki sistem kepemimpinan agar lebih baik ke depan, begitu pun di gereja. Tradisi-tradisi yang baik di gereja patut dijaga, dan jika sudah ketinggalan zaman dan cenderung merusak, sebaiknya dilepaskan dengan ikhlas. Jadilah pemimpin-gembala yang selalu belajar dalam proses kepemimpinan.

Aliran-aliran Gereja, powerpoint

Menjadi pelayan di Gereja TUHAN sangat perlu memiliki integritas dan komitment yang tinggi. Sejak awal ketika kita menyerahkan diri menjadi pelayan TUHAN di Gereja Kristen Protestan Angkola (GKPA) ini, kita harus memiliki integritas dan... more

Menjadi pelayan di Gereja TUHAN sangat perlu memiliki integritas dan komitment yang tinggi. Sejak awal ketika kita menyerahkan diri menjadi pelayan TUHAN di Gereja Kristen Protestan Angkola (GKPA) ini, kita harus memiliki integritas dan komitmen yang jelas. Seorang Pelayan (baca: pendeta) di GKPA harus punya integritas dan komitmen yang tinggi, baik kepada dirinya sendiri, kepada Gereja (baca: GKPA) dan kepada TUHAN Sang Pemilik Gereja itu sendiri. Jika tidak memiliki integritas dan komitmen yang tinggi, lebih baik mengundurkan diri dan mengurunkan niatnya melayani TUHAN di GKPA.

Salatiga, 26 Februari 2020

Dalam ibadah umat Kristen, musik merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan. Ketika kita berbicara tentang musik dalam ibadah gereja, pertanyaan-pertanyaan seperti berikut ini sering ada seperti: Peran apa yang dimainkan musik dalam... more

Dalam ibadah umat Kristen, musik merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan. Ketika kita berbicara tentang musik dalam ibadah gereja, pertanyaan-pertanyaan seperti berikut ini sering ada seperti: Peran apa yang dimainkan musik dalam ibadah sehingga dapat memotivasi jemaat untuk menyembah Tuhan? Apakah fungsi dan tujuan dari musik dalam sebuah ibadah? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, penulis menggunakan pendekatan metode kualitatif studi pustaka untuk lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam. Dari metode tersebut juga hasil penelitian diharapkan dapat ditransferkan atau diterapkan di tempat lain. Dari hal ini penulis menemukan bahwa musik ini menjadi bentuk ekspresi dan sarana komunikasi antara umat kepada Tuhan. Lalu dapat juga sebagai sarana pemulihan bagi jiwa kita dan tidak kalah pentingnya dapat sebagai pengantar akan firman Tuhan sebelum hamba Tuhan akan menyampaikan kotbah di atas mimbar. Dari musik yang dibawakan juga dapat menjadi perenungan bagi setiap jemaat yang mengikuti. Tidak saja jemaat bahkan pelayan yang mengambil bagian dalam ibadah tersebut. Kata Kunci: fungsi musik; musik gereja; tujuan musik.

Materi kuliah ini disajikan dalam beberapa pokok bahasan. Pertama, latar belakang dan konteks kemunculan Gereja Anglikan/Episkopal. Gereja Anglikan merupakan saah satu aliran kekristenan yang muncul dan berkembang di Inggris. Pada abad ke... more

Materi kuliah ini disajikan dalam beberapa pokok bahasan. Pertama, latar belakang dan konteks kemunculan Gereja Anglikan/Episkopal. Gereja Anglikan merupakan saah satu aliran kekristenan yang muncul dan berkembang di Inggris. Pada abad ke 16 gereja Anglikan memisahkan diri dari Gereja Katolik Roma (GKR). Walaupun demikian gereja-gereja yang ada di Inggris memiliki hubungan erat dengan GKR dalam hal ajaran dan praktek sehari-hari. Perkemangan Gereja Anglikan yang sebenarnya terjadi pada masa pemerintahan Raja Henry VIII (1509-1547). Hal ini terjadi ketika Raja Henry VIII Inggris ingin menceraikan isterinya Catharina (1527) dan menikah lagi dengan Anne Boleyn untuk mendapatkan keturunan laki-laki. Tindakan ini tidak dibenarkan oleh paus. Dengan tidak diperbolehkannya menikah lagi, Henry merasa diperlakukan tidak adil oleh GKR, dan tidak mau mengakui kekuasaan Paus terhadap Katolik di Inggris (1534) dan menyatakan bahwa Henry-lah yang mengepalai Gereja Nasional (Gereja Anglikan). Henry menganggap negaranya sudah mampu berdiri sendiri dalam melakukan pembangunan dan membiayai perang. Ratu Mary (1588 - anak Henry dengan Catharina) berusaha memperbaiki hubungan antara kerajaan Inggris dengan GKR. Tetapi usahanya itu, Ratu Mary mendapat hambatan dari saudari tirinya Ratu Elisabet (1603) yang mendukung Gereja Inggris sebagai gereja yang secara hierarkis bebas dari Paus. Melihat itu Paus memerintahkan agar warga dilarang mematuhi Ratu Elisabet, dan ia pun diekskomunikasi serta dipecat sebagai ratu (1570).

Sekolah Minggu saat ini identik dengan kegiatan anak-anak di Gereja. Mungkin masih sedikit orang yang mengetahui bahwa pada awal berdirinya, Sekolah Minggu benar-benar terpisah dari Gereja secara kelembagaan atau organisasi. Kenapa... more

Sekolah Minggu saat ini identik dengan kegiatan anak-anak di Gereja.
Mungkin masih sedikit orang yang mengetahui bahwa pada awal berdirinya, Sekolah Minggu benar-benar terpisah dari Gereja secara kelembagaan atau organisasi.
Kenapa demikian? Bagaimana sehingga Sekolah Minggu mejadi salah satu bagian terpenting yang terintegrasi dengan Gereja?

Martin Luther adalah merupakan tokoh gereja yang tidask asing lagi untuk kita dengar, aliran atau gereja gereja Lutheran menagambil namanya dari tokoh Reformasi ini sambil menegaskan bahwa mereka perpedoman pada ajaran luther, kendati... more

Martin Luther adalah merupakan tokoh gereja yang tidask asing lagi untuk kita dengar, aliran atau gereja gereja Lutheran menagambil namanya dari tokoh Reformasi ini sambil menegaskan bahwa mereka perpedoman pada ajaran luther, kendati luther sendiri sebenarnyatidak ingin namanya diacu dalam nama sebuah aliran atau gereja. Dilingkungan gereja gereja protestan sedunia, aliran ataupun denominasi Lutheran merupakan yang tertua dan boleh jadi terbanyak jumlahnya anggota gereja penganutnya yaitu sekitar 60 juta jiwa. Ia tersebar dihmpir seratus Negara di lima benua: Eropa Amerika, Afrika, Asia dan Australia. Sekitar 90 persen gereja gereja yang mengaku masuk rumpun Lutheran, yaitu 105 organisasi gereja bergabung dalam The Lutheran World Federation yang berdiri tahun 1947.
Lalu bagaimana dengan sejarah gereja Lutheran didalam Negara Indonesia dan bagaimana perkembangannya dan siapa yang membawa kedalam Indonesia. Maka penulis akan memamparkan bagaimana sejarah dan perkembangan aliran Lutheran di Indonesia, biarlah melalui makalah ini pembaca dapat bertambah wawasan tentang sejarah gereja dindonesia.

Gereja sepanjang masa, tetap melihat misi sebagai dimensinya yang esensial, karena melalui karya misi gereja hadir dengan sepenuhnya sebagai gereja. Gereja tanpa misi bukanlah gereja seperti yang dimaksudkan oleh Kristus.

Pada masa kini, kelompok-kelompok dalam jemaat yang telah terbentuk dan yang telah aktif bergerak dengan baik, pada umumnya, adalah Kaum Pelayan (Gembala, Guru Injil, Majelis), Kaum Wanita, Kaum Muda dan Sekolah Minggu/Remaja. Banyak... more

Pada masa kini, kelompok-kelompok dalam jemaat yang telah terbentuk dan yang telah aktif bergerak dengan baik, pada umumnya, adalah Kaum Pelayan (Gembala, Guru Injil, Majelis), Kaum Wanita, Kaum Muda dan Sekolah Minggu/Remaja. Banyak karya nyata dan membangun yang telah dihasilkan oleh unit-unit jemaat tersebut, yang merupakan andil besar bagi pertumbuhan jemaat. Capaian/hasil-hasil itu menjadi " meterai " Ilahi bahwa Tuhan Yesus Kristus, Kepala Gereja, memperkenankan kehadiran unit-unit tersebut dalam jemaat.

Menjelaskan tentang proses terbentuknya sebuah jemaat Gereja Masehi Injili di Minahasa yang baru di kota Manado, yang dihiasi nuansa perjuangan, ambisi, dan strategi, baik kelompok maupun pribadi

Dalam bagian ini akan dibahas mengenai gereja, kaum awam dan peranan kaum awam dalam tugas dan panggilan gereja. A. Deskripsi Tentang Gereja Pada bagian ini penulis akan membahas deskripsi tentang gereja yang meliputi kajian istilah kata... more

Dalam bagian ini akan dibahas mengenai gereja, kaum awam dan peranan kaum awam dalam tugas dan panggilan gereja. A. Deskripsi Tentang Gereja Pada bagian ini penulis akan membahas deskripsi tentang gereja yang meliputi kajian istilah kata gereja dan hakikat gereja.

Menjadi pelayan di Gereja TUHAN sangat perlu memiliki integritas dan komitment yang tinggi. Sejak awal ketika kita menyerahkan diri menjadi pelayan TUHAN di Gereja Kristen Protestan Angkola (GKPA) ini, kita harus memiliki integritas dan... more

Menjadi pelayan di Gereja TUHAN sangat perlu memiliki integritas dan komitment yang tinggi. Sejak awal ketika kita menyerahkan diri menjadi pelayan TUHAN di Gereja Kristen Protestan Angkola (GKPA) ini, kita harus memiliki integritas dan komitmen yang jelas. Seorang Pelayan (baca: pendeta) di GKPA harus punya integritas dan komitmen yang tinggi, baik kepada dirinya sendiri, kepada Gereja (baca: GKPA) dan kepada TUHAN Sang Pemilik Gereja itu sendiri. Jika tidak memiliki integritas dan komitmen yang tinggi, lebih baik mengundurkan diri dan mengurunkan niatnya melayani TUHAN di GKPA.

Kata kunci: Gereja, Misi Gereja adalah lembaga yang dihadirkan Tuhan dalam dunia dengan tujuan agar gereja melaksanakan tugasnya sebagai gereja. Namun yang terjadi, ada banyak gereja tidak lagi menjadi gereja, gereja terjebak dengan... more

Kata kunci: Gereja, Misi Gereja adalah lembaga yang dihadirkan Tuhan dalam dunia dengan tujuan agar gereja melaksanakan tugasnya sebagai gereja. Namun yang terjadi, ada banyak gereja tidak lagi menjadi gereja, gereja terjebak dengan banyaknya aktifitas yang tidak sesuai dengan tugas gereja itu sendiri. Tugas gereja diabaikan, namun aktivitas yang seolah-olah melaksanakan tugas gereja begitu banyak. Artikel ini memuat masalah gereja masa kini dirancang dengan tujuan untuk mengembalikan identitas gereja sehingga gereja kembali kepada fungsinya. Gereja diutus Allah ke dalam dunia dengan tujuan agar gereja menjadi instrument Misi Allah, maka Gereja dan segala fungsi serta aktivitasnya harus kembali kepada tugas dan panggilan gereja yang sesungguhnya. Abstract Keynote: Church, Mission The church is an institution that God presents in the world with the aim that the church should carry out its duties as a church. But what happens is that many churches are no longer churches, the church is stuck with many activities that are incompatible with the task of the church itself. The duties of the church are ignored, but activities that seem to carry out the church's duties are numerous. This article contains the problems of today's churches designed with the aim of restoring the identity of the church so that the church returns to its function. The church is sent by God into the world in order for the church to become an instrument of God Mission, then the Church and all its functions and activities must return to the actual task and call of the church. Pendahuluan: Sesungguhnya gereja adalah alat anugerah (an instrument of grace) dan alat pembentukan (formative element) dari Allah untuk menyaksikan anugerah-Nya di 1

Dalam rangka rangka memenuhi penyusunan rencana Strategi Wisata terhadap Destinasi Evangelisasi/Penyebaran Agama Kristen di Tano Batak oleh Komisi Pelaksana Pelayanan Strategis HKBP Bidang Lingkungan Hidup Pariwisata dan Pemberdayaan... more

Dalam rangka rangka memenuhi penyusunan rencana Strategi Wisata terhadap Destinasi Evangelisasi/Penyebaran Agama Kristen di Tano Batak oleh Komisi Pelaksana Pelayanan Strategis HKBP Bidang Lingkungan Hidup Pariwisata dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, maka dalam paper ini saya akan mencoba memaparkan data-data dan informasi lokasi-lokasi perjalanan misionaris yang bekerja dan melayani di daerah Angkola-Mandailing. Dengan pemaparan ini semoga bisa memberikan masukan dan pertimbangan untuk melihat potensi lokasi-lokasi sejarah kekristenan yang bisa dijadikan menjadi salah satu tujuan destinasi pariwisata Kristen di Tano Batak.
Harus saya akui bahwa informasi dan data-data tentang pelaksanaan pekabaran Injil di Tanah Batak bagian Selatan sangat minim dan jarang ditulis oleh para penulis sejarah kekristenan di Tanah Batak. Padahal ada banyak kisah dan cerita di Tanah Angkola-Mandailing yang masih perlu digali dan dikembangkan.

1. Kasih • Hukum penggembalaan/siasat ialah aturan yg dipakai di tengah-tengah Jemaat GKPA utk menunjukkan kasih Allah, agar jemaat teratur dan agar kelihatan kesucian Allah di dalam Yesus Kristus Tuhan kita melalui Jemaat itu (Imamat... more

1. Kasih • Hukum penggembalaan/siasat ialah aturan yg dipakai di tengah-tengah Jemaat GKPA utk menunjukkan kasih Allah, agar jemaat teratur dan agar kelihatan kesucian Allah di dalam Yesus Kristus Tuhan kita melalui Jemaat itu (Imamat 19:2,7,25; 1Pterus 1:15-16). • Perlu kita mengerti bahwa Hukum penggembalaan/siasat Jemaat tsb bukan hanya hukuman, tetapi kasih, karena hukum itu, ialah kasih yang dirumuskan di dalam kata/kalimat hata/ kalimat. Melalui hukum ini, kasih yang diberlakukan di tengah jemaat tsb. 2. Penggembalaan • Jemaat memberlakukan Hukum penggembalaan/siasat bukan utk menghukumi tetapi mau menggembalakan dan membimbing agar kehendak Tuhan saja yg dilakukan Jemaat, dengan demikian kelihatanlah kemuliaan Allah. 3. Pengajaran • Hukum penggembalaan/siasat dibuat utk mengajari Jemaat supaya semakin berkelakuan yg baik dan teratur dan berdisiplin (1Korintus 14:33). B. TUJUAN 1. Penuntun utk pertobatan hati • Hukum penggembalaan/siasat yg diberlakukan di dalam Jemaat bertujuan agar ada pertobatan hati, bukan utk menjauhkan maupun membuang org yg berdosa, tapi spy mrk mengenal sikap yg kurang, krn itulah yg dikehendaki Allah (Yehezkiel 33:11; 2Petrus 3:9b). 2. Menunjukkan kekudusan Allah • Jemaat, ialah persekutuan org Kristen yg kudus melalui darah Tuhan Yesus Kristus (1Petrus 2:9). Krn itu, Jemaat hrs hidup di dlm kekudusan sesuai yg dikehendaki Allah. Hukum penggembalaan/siasat dibuat utk org yg bersalah dan bagi org yang mencemarkan kekudusan Allah, agr jangan semakin menyebar perilaku seperti itu. 3. Kebersamaan di tengah Jemaat • Ditengah Jemaat harus kelihatan kebersamaan seluruh jemaat, krn jemaat sama2 ditebus Kristus. Krn itu, tdk selayaknya timbul kerusuhan maupun perkelahian di tengah Jemaat. 4. Kesetiaan pada aturan • Jemaat tidak ada pilih kasih di hadapan Tuhan, krn itu Jemaat hrs setia melakukan, menerima Hukum penggembalaan/siasat jika dia bersalah.

Pentingnya gereja tidak dapat diragukan lagi. Gereja ditebus oleh Allah dengan darah Anak-Nya sendiri (Kis. 20:28). Gereja dikasihi, dipelihara, dan dirawat oleh Kristus(Ef. 5:25,29), dan akan Ia tempatkan di hadapan diri-Nya dalam... more

Pentingnya gereja tidak dapat diragukan lagi. Gereja ditebus oleh Allah dengan darah Anak-Nya sendiri (Kis. 20:28). Gereja dikasihi, dipelihara, dan dirawat oleh Kristus(Ef. 5:25,29), dan akan Ia tempatkan di hadapan diri-Nya dalam keadaan tanpa cacat di dalam kemuliaannya pada suatu saat (ayat 27).

Dalam perjalanan sejarah komunitas Kristen Mojowarno tak luput dari pergumulan. Satu persatu tantangan hadir dan selalu diselesaikan beriringan dengan dinamika jaman yang juga selalu berubah. Hal itu mulai semenjak era pembukaan hutan,... more

Dalam perjalanan sejarah komunitas Kristen Mojowarno tak luput dari pergumulan. Satu persatu tantangan hadir dan selalu diselesaikan beriringan dengan dinamika jaman yang juga selalu berubah. Hal itu mulai semenjak era pembukaan hutan, perkembangan membangun komunitas umat Kristen, sampai menjadi jemaat dewasa pada tahun 1923. Perjalanan kehidupan mereka meninggalkan bekas jejak dan karya besar yang dapat dilihat sampai saat ini.
Karya itu tumbuh dari benih pemikiran dan pergumulan iman yang panjang. Beberapa buah karya diwujud-nyatakan dalam kebersamaan berupa bangunan-bangunan yang bermakna, maupun tatanan hidup berjemaat dan bergereja. Salah satu karya itu seperti dalam penataan upacara-upacara di bidang pertanian. Hal ini karena komunitas Mojowarno hidup dalam masyarakat dan kebudayaan agraris.

Abstraksi: Perubahan social sangat berpengaruh kepada masa depan gereja, pada abad pertengan perilaku social masyarakat dikuasai oleh otoritas gereja dan Aristoteles. Apapun yang dilakukan oleh masyarakat/ seseorang harus sesuai dengan... more

Abstraksi: Perubahan social sangat berpengaruh kepada masa depan gereja, pada abad pertengan perilaku social masyarakat dikuasai oleh otoritas gereja dan Aristoteles. Apapun yang dilakukan oleh masyarakat/ seseorang harus sesuai dengan doktrin gereja, jika tidak, maka inkuisisi gereja akan menghukumnya. Pada abad ini, gereja masih menjadi pemimpin arah zaman. Pada abad modern, terjadi perubahan otoritas. Otoritas dipegang oleh rasio atau intelektual. Jika perilaku masyarakat/ seseorang tidak sesuai dengan kebenaran, maka tidak dapat diterima. Itulah sebabnya teks-teks kitab suci harus disesuaikan dengan rasio, jika teks-teks tersebut berisi mujizat-mujizat, maka harus didemitologisasikan. Mulai dari sini, gereja telah menjadi pengikut zaman, bukan lagi pemimpin zaman. Memasuki posmodernisme, terjadi perubahan yang sangat signifikan pada masyarakat yakni terjadinya kegandrungan social virtual, hal ini disebabkan berkembangnya teknologi informasi. Kegandrungan social virtual ini masuk ke gereja, sehingga muncul gereja virtual seperti: http://www.lifechurch.tv., gereja Northland di Orlando, Florida, telah memanfaatkan facebook untuk melakukan pelayanan pujian dan penyembahan kepada 500 juta pengguna facebook secara langsung, GKPB FP Bandung telah membuka satelit virtual. Jika perkembangan ini diikuti oleh gereja-gereja lain, bagaimana dengan masa depan gereja? Maka perlu pemikiran ulang tentang gereja (rethinking the church), tentang konsep jemaat, konsep ibadah, konsep misi dan pemuridan, dan konsep pengembalaan, tentu akan berubah? Kata-kata Kunci: Perubahan, gereja, social, virtual, masyarakat, perilaku, jemaat. Pendahuluan Perubahan sosial sangat berpengaruh kepada masa depan gereja, hal ini dapat terlihat di Eropa. Masyarakat Eropa hingga masa abad pertengahan masih tunduk di bawah otoritas gereja, perilaku sosial masyarakatnya dikontrol dan dikuasai oleh gereja. Gereja sebagai pedoman penentu terhadap perilaku di masyarakat, sehingga keadaan sosial masyarakat ditentukan dan diarahkan oleh gereja. Keadaan ini tidak dapat terus dipertahankan, dikarenakan terjadinya pemberontakan intelektual. Pemberontakan intelektual ini terjadi karena pemikiran yang ada hingga abad pertengahan, hanya berdasar pada pemikiran hirarki. Dimulai dari kenyataan yang tertinggi hingga terendah dan metoda hirarkis ini selalu mengacu pada otoritas filsafat Aristoteles dan kitab suci. Pada hal pada kenyataannya, manusia memiliki kemampuan rasio untuk mengembangkan diri dan melepaskan diri dari otoritas gereja. Sebab itu muncul suatu semangat baru yang disebut semangat Renaisans (kelahiran kembali), kelahiran kembali kebudayaan Yunani dan Romawi yang telah dikebumikan oleh masyarakat abad pertengahan dibawah komando gereja. Semangat baru ini mengusung misi pemberontakan intelektual terhadap intelektual abad pertengahan. Seperti yang dilakukan oleh Petrarkha (1304-1374) yang menolak pemikiran Agustinus,

ABSTRAK Gereja hidup di tengah-tengah dunia yang majemuk, dan gereja berada di tengah-tengah pluralisme agama. Pluralisme agama dalam perjalanannya telah banyak kali menjadi sumber terjadinya ketegangan - ketegangan dan bahkan menjadi... more

Rencana pembangunan Gereja besar berawal dari gagasan Paulus Tosari pada tahun 1871, karena gedung Gereja yang ada saat itu sudah tidak memadai lagi mengingat jumlah jemaat semakin hari semakin banyak, namun penanggungjawab proyek besar... more

Rencana pembangunan Gereja besar berawal dari gagasan Paulus Tosari pada tahun 1871, karena gedung Gereja yang ada saat itu sudah tidak memadai lagi mengingat jumlah jemaat semakin hari semakin banyak, namun penanggungjawab proyek besar itu adalah Karolus Wiryoguno. Tidak hanya itu, Karolus Wiryoguno berkeinginan pula mendirikan Rumah Sakit, Sekolah Pertukangan, Jalan besar, Rumah Kepanditan dan sebagainya.
Maka Karolus Wiryoguno beserta adiknya Samodin Simson diantar oleh J. Kruyt Sr. menghadap kepada Bupati Mojokerto RAA Kromodjoyo Adinegoro III (R. Aersadan) untuk menyampaikan gagasan proyek besar di Mojowarno berupa: Gereja, Rumah Sakit, Sekolah Pertukangan, Jalan besar, Rumah Kepanditan dan sebagainya, karena proyek itu membutuhkan tenaga-tenaga ahli di bidangnya.
Atas perintah Bupati Japan (Mojokerto) RAA Kromodjojo Adinegoro III, dikirimlah Djatmodjo alias Darmoredjo Djojoguno (Boas Waterstaad) ke Mojowarno.
Setelah gedung Gereja diresmikan pada tahun 1881, untuk pertama kalinya digunakan oleh jemaat dengan upacara khidmat, yaitu pembaptisan (permandian kudus) putri Karolus Wiryoguno yang bernama Lesningwati.

Abstrak Pembinaan rohani oleh gereja yang dimaksud penulis adalah pembinaan sebagai tindakan dan upaya oleh pemimpin gereja dalam meningkatkan kualitas kerohanian sebaik mungkin, agar menjauhkan diri dari dunia dan dosa, mempersatukan... more

Abstrak Pembinaan rohani oleh gereja yang dimaksud penulis adalah pembinaan sebagai tindakan dan upaya oleh pemimpin gereja dalam meningkatkan kualitas kerohanian sebaik mungkin, agar menjauhkan diri dari dunia dan dosa, mempersatukan diri dengan kematian dan kebangkitan Kristus, menyerahkan dan mempersembahkan diri kepada Allah akan terlihat dari gaya hidupnya sehari-hari. Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan hipotesis tentang adanya pengaruh pembinaan rohani oleh gereja berdasarkan Efesus 4:17-24 terhadap gaya hidup konsumerisme pemuda gereja. Populasi sekaligus sampel dalam penelitian ini berjumlah 60 responden yang melibatkan pemuda-pemudi Gereja Pantekosta di Indonesia Theofilus Blitar. Metode yang digunakan adalah deskriptif-kuantitatif, di mana data yang diperoleh diolah dan dianalisis dengan bantuan aplikasi statistik SPSS 19, sehingga diperoleh nilai r xy adalah 0,532. Artinya, ada pengaruh yang signifikan dan sedang antara pengaruh pembinaan rohani oleh Gereja berdasarkan Efesus 4:17-24 terhadap gaya hidup konsumerisme pemuda Gereja Pantekosta di Indonesia Theofilus Blitar. Kata Kunci: Efesus 4; gaya hidup modern; konsumerisme; pembinaan rohani pemuda Abstract The spiritual formation by the church that the writer meant is coaching as an action and effort by church leaders in improving the quality of spirituality as best as possible, so that distancing themselves from the world and sin, uniting themselves with the death and resurrection of Christ, surrendering and offering to God will be seen from his lifestyle daily. This research was conducted to prove the hypothesis which there is presumably the influence of church's spiritual guiding based on Ephesians 4:17-24 on the consumerism lifestyle of the youth church. The population as well as the sample in this study were 60 respondents involved young people of Pentecostal Church in Indonesia Theofilus Blitar. The method used is a descriptive-quantitative, which the collected data been processed and analyzed using a statistic application of SPSS 19, so that obtained a result of r xy value was 0.532. This meant there is a significant and mediate influence between the church's spiritual formation based on Ephesians 4: 17-24 on consumerism lifestyle of the youth of the Pentecostal Church in Indonesia Theofilus Blitar.

Buku “Bertumbuh Mejuju Kedewasaan: Buku Kenangan Duapuluh Tahun Gereja Kristen Protestan Angkola (GKPA)”merupakan kumpulan tulisan tentang perkembangan GKPA sejak berdiri hingga memasuki usianya yang keduapuluh. Dalam buku kenangan ini... more

Buku “Bertumbuh Mejuju Kedewasaan: Buku Kenangan Duapuluh Tahun Gereja Kristen Protestan Angkola (GKPA)”merupakan kumpulan tulisan tentang perkembangan GKPA sejak berdiri hingga memasuki usianya yang keduapuluh. Dalam buku kenangan ini ada sekitar duabelas tulisan/artikel.

Rencana pembangunan Gereja besar berawal dari gagasan Paulus Tosari pada tahun 1871, karena gedung Gereja yang ada saat itu sudah tidak memadai lagi mengingat jumlah jemaat semakin hari semakin banyak, namun penanggungjawab proyek besar... more

Rencana pembangunan Gereja besar berawal dari gagasan Paulus Tosari pada tahun 1871, karena gedung Gereja yang ada saat itu sudah tidak memadai lagi mengingat jumlah jemaat semakin hari semakin banyak, namun penanggungjawab proyek besar itu adalah Karolus Wiryoguno. Tidak hanya itu, Karolus Wiryoguno berkeinginan pula mendirikan Rumah Sakit, Sekolah Pertukangan, Jalan besar, Rumah Kepanditan dan sebagainya.
Maka Karolus Wiryoguno beserta adiknya Samodin Simson diantar oleh J. Kruyt Sr. menghadap kepada Bupati Mojokerto RAA Kromodjoyo Adinegoro III (R. Aersadan) untuk menyampaikan gagasan proyek besar di Mojowarno berupa: Gereja, Rumah Sakit, Sekolah Pertukangan, Jalan besar, Rumah Kepanditan dan sebagainya, karena proyek itu membutuhkan tenaga-tenaga ahli di bidangnya.
Atas perintah Bupati Japan (Mojokerto) RAA Kromodjojo Adinegoro III, dikirimlah Djatmodjo alias Darmoredjo Djojoguno (Boas Waterstaad) ke Mojowarno.
Setelah gedung Gereja diresmikan pada tahun 1881, untuk pertama kalinya digunakan oleh jemaat dengan upacara khidmat, yaitu pembaptisan (permandian kudus) putri Karolus Wiryoguno yang bernama Lesningwati.

The development of digital technology has made the world change, forcing the church to also change the pattern of its ministry, coupled with the Covid-19 pandemic conditions, the church has changed services that require physical meetings... more

Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengkritisi dari pandangan Ulrich Zwingli terhadap musik di dalam ibadah gereja. Pada penulisan ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif deksriptif dengan studi literatur. Penekanannya adalah... more

Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengkritisi dari pandangan Ulrich Zwingli terhadap musik di dalam ibadah gereja. Pada penulisan ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif deksriptif dengan studi literatur. Penekanannya adalah pada kajian sejarah terhadap sumber-sumber pustaka dan menguraikannya dalam sebuah kerangka analisis yang dimulai dari latar belakang Ulrich Zwingli, lalu secara khusus diarahkan untuk meneliti dan mengkritisi dari pandangan Zwingli terhadap musik di dalam ibadah gereja. Dari hal tersebut didapatkan bahwa banyak sekali kurang cermatnya dari Zwingli dalam memandang tentang musik di dalam ibadah gereja. Bahkan di dalam Alkitab sendiri musik sudah menjadi bagian dalam proses ibadah. Alkitab sendiri menunjukkan bahwa doa, pujian dan penyembahan sudah menjadi bagian yang esensial dalam suatu ibadah dan itu semua sudah di dukung baik dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Musik tidak hanya sebatas instumen seperti piano, gitar dan sebagainya semata, akan tetapi manusia dan alam juga merupakan bagian dari musik tersebut. Hal tersebut menjadi jawaban krusial dalam menanggapi kontroversi Ulrich Zwingli.

Dari pembacaan saya akan buku ini, maka di bawah ini saya akan berikan ringkasan isi dari buku ini. Romo Magnis membagi tiga bagian besar isi buku ini, yakni: pertama, menjelaskan tentang Katolik sepintas pandang. Bagian ini terdiri dari... more

Dari pembacaan saya akan buku ini, maka di bawah ini saya akan berikan ringkasan isi dari buku ini. Romo Magnis membagi tiga bagian besar isi buku ini, yakni: pertama, menjelaskan tentang Katolik sepintas pandang. Bagian ini terdiri dari dua bab (Bab 1 dan 2). Kedua, menjelaskan tentang iman Katolik yang terdiri dari tiga bab (Bab 3-5). Dan ketiga, menjelaskan tentang umat Katolik yang terdiri dari empat bab (Bab 6-9).