Sosiologi Perkotaan Research Papers - Academia.edu (original) (raw)
Impian dan keinginan manusia yang kodratinya tidak ada habisnya dengan rasa puas membuat urbanisasi dari desa ke kota menjadi banyak dan over, hal itu akibat dari tawaran yang mumpuni dari wilayah kota dalam sektor ekonomi, pendidikan,... more
Impian dan keinginan manusia yang kodratinya tidak ada habisnya dengan rasa puas membuat urbanisasi dari desa ke kota menjadi banyak dan over, hal itu akibat dari tawaran yang mumpuni dari wilayah kota dalam sektor ekonomi, pendidikan, kesehatan atau infra struktur yang lainnya yang bisa dibilang lebih layak dari pada di wilayah desa, namun semua itu terdapat masanya sehingga wilayah atau tanah di wilayah perkotaan tidak cukup untuk menampung sehinnga masyarakat urbanisasi menggunakan lahan yang tak semestinya, contoh membangun rumah atau pemukiman di wilayah pinggiran kali, akibat dar perbuatan mereka yang tanpa berfikir membuat intensitas air lebih buruk sehinnga kesehatan masyarakat kota juga perlu dipertimbangkan
Keberhasilan Kota Surabaya sebagai ibu kota Provinsi Jawa Timur sekaligus menjadi trend center bagi kota-kota lain di Indonesia yaitu terpilihnya Kota Surabaya sebagai tiga kota terbaik dunia dalam kategori Global Green City pada tahun... more
Keberhasilan Kota Surabaya sebagai ibu kota Provinsi Jawa Timur sekaligus menjadi trend center bagi kota-kota lain di Indonesia yaitu terpilihnya Kota Surabaya sebagai tiga kota terbaik dunia dalam kategori Global Green City pada tahun 2017. Adanya penghargaan tersebut mendorong Kota Surabaya dalam hal pelaksanaan fungsi taman kota sebagai perwujudan dari konsep Kota Hijau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui informasi mengenai fungsi taman kota sebagai Ruang Terbuka Hijau berdasarkan persepsi pengguna yang meliputi fungsi ekologis, sosial budaya, ekonomi, dan estetika serta sejauh mana pemanfaatan taman kota bagi masyarakat Kota Surabaya. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif guna memberikan gambaran deskriptif dari tiga taman yang terpilih yaitu Taman Bungkul, Taman Prestasi, dan Taman 10 Nopember sebagai representatif Ruang Terbuka Hijau. Penelitian ini menggunakan teknik accidental dengan sasaran informan adalah pengguna taman yang kemudian diperoleh data melalui observasi langsung dan wawancara mendalam serta studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Taman Bungkul, Taman Prestasi, dan Taman 10 Nopember sudah menjalankan fungsi-fungsinya secara optimal sebagai Ruang Terbuka Hijau. Namun, keseluruhan fungsi tersebut mengalami pergeseran selama pandemi Covid-19 karena adanya keterbatasan atas fungsi dari taman kota sebagai Ruang Terbuka Hijau sehingga masyarakat Kota Surabaya kurang bisa memanfaatkan keberadaan taman kota di masa pandemi Covid-19.
Aksi kekerasan antara pengemudi Transportasi Konvensional (TK) versus Transportasi Berbasis Online (TBO) terjadi hampir merata di beberapa wilayah Indonesia. Konflik ini dipicu oleh keraguan Pemerintah dalam menyikapi kehadiran TBO tiga... more
Aksi kekerasan antara pengemudi Transportasi Konvensional (TK) versus Transportasi Berbasis Online (TBO) terjadi hampir merata di beberapa wilayah Indonesia. Konflik ini dipicu oleh keraguan Pemerintah dalam menyikapi kehadiran TBO tiga tahun yang lalu. Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor apa saja yang mendorong terjadinya konflik sosial antara kedua kelompok tersebut. Berdasarkan hasil pembahasan, penulis menyimpulkan bahwa Pemerintah dan para pelaku TK terlambat dalam mengantisipasi dampak dari kehadiran TBO. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 26 Tahun 2017 yang diharapkan memberikan solusi menyeluruh ternyata baru mengadopsi permasalahan taksi online, belum menyentuh keberadaan ojek online dan hubungan antara ojek konvensional dan ojek online yang selama ini menjadi sumber konflik sosial. Ke depan, Pemerintah dan DPR RI harus mempersiapkan segala pranata sosial yang komprehensif, termasuk regulasi dan upaya implementasinya, karena penggunaan aplikasi berbasis online berpotensi merambah pada seluruh bidang kehidupan, tidak hanya transportasi.
Abstrak Perilaku altruistik adalah bentuk perilaku prososial yang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Tujuan penelitian ini ialah untuk menganalisis status sosial ekonomi objektif dan subjektif dengan dimensi kelas sosial terhadap... more
Abstrak Perilaku altruistik adalah bentuk perilaku prososial yang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Tujuan penelitian ini ialah untuk menganalisis status sosial ekonomi objektif dan subjektif dengan dimensi kelas sosial terhadap lingkungan keluarga, dan perilaku altruistik remaja perkotaan. Responden dalam penelitian ini adalah 71 remaja di wilayah Jakarta Selatan. Penelitian dilakukan dengan cara survey, dan responden diambil secara purposive. Pengumpulan data menggunakan tiga instrumen; untuk variabel status sosial-ekonomi dikonstruk berdasarkan dua indikator, yaitu objektif dan subjektif, untuk variabel lingkungan keluarga yang dimodifikasi dari Family Environtment Scale, dan variabel perilaku altruistik yang diukur dengan Altruistic Personality Scale. Hasil analisis Partial Least Square menyatakan bahwa lingkungan keluarga memengaruhi perilaku altruistik remaja perkotaan. Status sosioekonomi objektif tidak mempengaruhi perilaku altruistik. Sebaliknya, status sosioekonomi subjektif ditemukan berpengaruh terhadap perilaku altruistik remaja perkotaan. Mengingat hasil dari penelitian, maka rekomendasi yang dapat diambil oleh pihak pemerintahan ialah menyosialisasikan peran keluarga tidak hanya di kalangan usia dini, melainkan hingga pada keluarga yang memiliki remaja. Abstract Altruistic behavior is a form of prosocial behavior that can be influenced by various factors. The purpose of this study was to analyze the objective and subjective socioeconomic status with the dimensions of the social class in the family environment, and the altruistic behavior of urban youth. Respondents in this study were 71 teenagers in the South Jakarta area. The study was conducted by the survey, and respondents were taken purposively. Data collection uses three instruments; for socioeconomic status variables constructed based on two indicators, namely objective and subjective, for family environment variables modified from the Family Environment Scale, and altruistic behavior variables measured by the Altruistic Personality Scale. The results of the Partial Least Square analysis state that the family environment influences the altruistic behavior of urban adolescents (p=0.000**). Objective socioeconomic status did not affect altruistic behavior (p=0.755). On the contrary, subjective socioeconomic status was found to influence the altruistic behavior of urban adolescents (p=0,000**). Considering the results of the research, the recommendations that can be taken by the government are to socialize the family's role not only among the early age group but also to families who have teenagers.
It has been widely recognized that environmental activists’ agency is shaped by their knowledge, childhood upbringing, exposure to environmental campaigns and projects. Deploying the sociological concept of “heterodoxy”, this study aims... more
It has been widely recognized that environmental activists’ agency is shaped by their knowledge, childhood upbringing, exposure to environmental campaigns and projects. Deploying the sociological concept of “heterodoxy”, this study aims to explore young activists’ counter-beliefs against the dominant discourse of neoliberal urban development, which intrinsically motivated them to develop alternative environmental education for primary school students in Bandung City, Indonesia. By employing in-depth interviews that focus on significant life experiences, the present study reveals that activists’ nonconforming beliefs were formed through their childhood experiences with nature, their objections to today’s environmentally-unfriendly development, and the failure of formal education to foster children’s interest in the environment. From the activists’ point of view, the development of Bandung City in Indonesia has become more neoliberal, with less regard for environmental conservation.
Awal tahun 2020 ditandai dengan banjir dibeberapa wilayah, khususnya di Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat,dan Banten. Tulisan ini membahas mengenai faktor-faktor penyebab banjir pada beberapa wilayah perkotaan di Indonesia sekaligus... more
Awal tahun 2020 ditandai dengan banjir dibeberapa wilayah, khususnya di Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat,dan Banten. Tulisan ini membahas mengenai faktor-faktor penyebab banjir pada beberapa wilayah perkotaan di Indonesia sekaligus menganalisis alternatif solusi dengan tujuan untuk mencegah dan mengantisipasi banjir di masa yang akan datang. Hasil penelitian membuktikan bahwa telah terjadi kerusakan ekologi di kawasan hulu, tengah, dan hilir. Di kawasan hulu terjadi alih fungsi lahan, di tengah terjadi sendimentasi dan penyempitan sempadan sungai, sementara di hilir hilangnya ruang air yang diakibatkan perubahan lahan terbangun. DPR RI, terutama Komisi V, memiliki peran penting dalam melakukan pengawasan agar upaya pengendalian banjir dan penataan ekologi perkotaandapat terlaksana dengan baik dan manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat.