Nirwansyah Putra | Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (original) (raw)
Papers by Nirwansyah Putra
WELFARE : Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial
This research discusses religious voluntarism in the philanthropic movement carried out by the Mu... more This research discusses religious voluntarism in the philanthropic movement carried out by the Muslim youth hijrah community. The purpose of this study is to find out how the patterns of voluntarism in the philanthropic movement of Muslim youth in Medan. This research uses qualitative methods with data collection techniques through observation, interviews, and literature study. The results of the study reveal the idea of the movement that has been carried out by the younger generation of Muslims refers to religious attitudes. This condition is a response to the social conditions and religiosity of Muslim youths in the city of Medan. This community conducts a voluntary recruitment pattern. This is a motivation for young Muslims in the city of Medan to improve themselves towards piety, both individually and socially by referring to religious teachings in the Qur'an and hadith. Building Islamic values as a transitional spirit in the commitment and shared values of the organization ...
Routledge eBooks, May 2, 2022
Kajian ini mendeskripsikan keterkaitan antara ideologi dan industri dalam media massa serta perso... more Kajian ini mendeskripsikan keterkaitan antara ideologi dan industri dalam media massa serta persoalan-persoalan yang dihadapi ketika mengelola sebuah media terutama dalam hal menyiasati keseimbangan dengan sistem sosial politik dan budaya di Indonesia. Dengan locus Sumatera Utara, kajian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan ekonomi politik media dan historis komparatif. Dapat dilihat bahwa ada pola struktural, siasat struktur bahasa, pragmatisme, serta elemen lain berikut dampak-dampak yang terjadi, yang berlaku di media untuk mencapai keseimbangan antara industri dan ideolog
Persepsi: Communication Journal, 2019
Stigmatisasi dan labelisasi terhadap imej Islam di media memerlihatkan wacana islamophobia, teror... more Stigmatisasi dan labelisasi terhadap imej Islam di media memerlihatkan wacana islamophobia, terorisme, radikalisme hingga fundamentalisme. Di sisi lain, kapitalisasi-industrialisasi media dan perkembangan teknologi komunikasi informasi yang pesat, telah meneguhkan ketergantungan media-media di tingkat lokal ke level nasional dan internasional semakin tinggi. Penyebaran wacana Islam berjalan secara sepihak, terusmenerus dan massif, seperti propaganda. Untuk menyusuri masalah ini, digunakan pendekatan historiskomparatif dan ekonomi-politik. Studi ini memerlihatkan diskursus politik Islam di media merupakan gambaran politik Islam yang terbelah pada pemahaman holistik dan sekuler. Ketiadaan media yang berkonsentrasi pada politik Islam, dan lebih memilih segmentasi umum-sekuler, membuat agenda politik Islam tergantung pada pertimbangan ideologis pemilik dan pilihan segmentasi pasar.
Al-Muaddib : Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial & Keislaman, 2017
Post-reform period, press is not facing the power only, but also capital-media owner and professi... more Post-reform period, press is not facing the power only, but also capital-media owner and professionalism itself. This impacted political Islam dynamics in North Sumatra, directly or indirectly. Islamic political discourse in the media during 1998-2011 period, inseparable with the political Islam depoliticization in the past as well as the power and economy pragmatism, also determines the general islamic discourse and weakening the potential political power of Islam. The absence of Islamic political media and structured-systematic special programs in Islamic journalism and the existence of media that are generally common-secular segmented, causing the agenda and the political Islam discourse depends on owner ideological considerations, market segmentation and policy of secular media.
Jurnal Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi
The 1998 Reformation Movement and the No. 40/1999 Law on The Press has been widely studied. But n... more The 1998 Reformation Movement and the No. 40/1999 Law on The Press has been widely studied. But not with the relation of mass media and Islamic politics. Questioning how the definition and meaning of Islamic politics in the media, the effects of media policy and the dynamics of Islamic politics, are serious questions that need to be developed and studied in general and specifically. Including, studying the trichotomic relationship between the State-Islam-Media. Related to, North Sumatra is already known as an area with high media intensity. This study uses a descriptive qualitative model which using historical-comparative and political-economic approach in analysis and qualitative interpretation. This paper describes the complex relations between the mass media and the dynamics of Islamic politics in the pre and post 1998 Reformation period.
Pilkada adalah salah satu panggung yang memberi tontonan arogansi pusat politik kekuasaan. Jakart... more Pilkada adalah salah satu panggung yang memberi tontonan arogansi pusat politik kekuasaan. Jakarta telah memerlihatkan hegemoni luar biasa yang diterapkan dalam supra dan infrastruktur politik. Fenomena di parpol, elit, wacana hingga media, telah menggambarkan determinasi yang begitu kuat ke seluruh wilayah Indonesia, baik provinsi, kabupaten dan kota. Kekuatannya bersifat memaksa. Basis dari semua ini adalah politik kekuasaan sentralistik.
Artikel mengenai aspek federalisme di Indonesia yang kadang juga disebut Republik Indonesia Serik... more Artikel mengenai aspek federalisme di Indonesia yang kadang juga disebut Republik Indonesia Serikat. Dinukil pandangan proklamator Mohammad Hatta dan terutama budayawan, YB Mangunwijaya, dalam bukunya "Menuju Republik Indonesia Serikat" (1998).
Jurnal Lensa Mutiara Komunikasi, 2019
Kajian ini mendeskripsikan keterkaitan antara ideologi dan industri dalam media massa serta perso... more Kajian ini mendeskripsikan keterkaitan antara ideologi dan industri dalam media massa serta persoalan-persoalan yang dihadapi ketika mengelola sebuah media terutama dalam hal menyiasati keseimbangan dengan sistem sosial politik dan budaya di Indonesia. Dengan locus Sumatera Utara, kajian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan ekonomi politik media dan historis komparatif. Dapat dilihat bahwa ada pola struktural, siasat struktur bahasa, pragmatisme, serta elemen lain berikut dampak-dampak yang terjadi, yang berlaku di media untuk mencapai keseimbangan antara industri dan ideologi.
Articles on communism, Indonesian Communist Party, Nasakom, D.N. Aidit, Sukarno, Hatta, Hamka, an... more Articles on communism, Indonesian Communist Party, Nasakom, D.N. Aidit, Sukarno, Hatta, Hamka, and the ideology of Indonesia: Pancasila.
Al-Muaddib: Jurnal Ilmu-ilmu Sosial dan Keislaman, 2017
Pasca reformasi, pers tidak hanya berhadapan dengan kekuasaan, melainkan juga dengan pemilik moda... more Pasca reformasi, pers tidak hanya berhadapan dengan kekuasaan, melainkan juga dengan pemilik modal-media dan profesionalisme. Hal ini berdampak langsung maupun tidak langsung bagi dinamika politik Islam di Sumut. Diskursus politik Islam di media periode 1998-2011, tak terpisahkan dengan depolitisasi politik Islam di masa sebelumnya serta pragmatisme kekuasaan dan ekonomi, juga menentukan wacana keislaman secara umum dan melemahnya potensi kekuatan politik Islam. Ketiadaan media politik Islam dan program khusus terstruktur-sistematis di bidang jurnalisme Islam, dan diperkukuh dengan eksistensi media yang umumnya lebih bersegmentasi umum-sekuler, membuat agenda dan wacana politik Islam bergantung pada pertimbangan ideologis pemilik, segmentasi pasar dan kebijakan media sekuler.
Persepsi: Communication Journal, 2019
Stigmatisasi dan labelisasi terhadap imej Islam di media memerlihatkan wacana islamophobia, teror... more Stigmatisasi dan labelisasi terhadap imej Islam di media memerlihatkan wacana islamophobia, terorisme, radikalisme hingga fundamentalisme. Di sisi lain, kapitalisasi-industrialisasi media dan perkembangan teknologi komunikasi informasi yang pesat, telah meneguhkan ketergantungan media-media di tingkat lokal ke level nasional dan internasional semakin tinggi. Penyebaran wacana Islam berjalan secara sepihak, terus-menerus dan massif, seperti propaganda. Untuk menyusuri masalah ini, digunakan pendekatan historis-komparatif dan ekonomi-politik. Studi ini memerlihatkan diskursus politik Islam di media merupakan gambaran politik Islam yang terbelah pada pemahaman holistik dan sekuler. Ketiadaan media yang berkonsentrasi pada politik Islam, dan lebih memilih segmentasi umum-sekuler, membuat agenda politik Islam tergantung pada pertimbangan ideologis pemilik dan pilihan segmentasi pasar.
This article describes the ideology and industry in the mass media and the problems faced when ma... more This article describes the ideology and industry in the mass media and the problems faced when managing a media. Then, analyze the urgency of Islam and media, as well as matters related to it.
Artikel ini mendeskripsikan ideologi dan industri dalam media massa serta persoalan-persoalan yan... more Artikel ini mendeskripsikan ideologi dan industri dalam media massa serta persoalan-persoalan yang dihadapi ketika mengelola sebuah media. Lalu, menganalisis tentang urgensi media massa dan Islam, serta hal-hal yang terkait dengannya.
Artikel mengenai paham komunisme, sosialisme, Partai Komunis Indonesia, Nasakom, D.N. Aidit, dan ... more Artikel mengenai paham komunisme, sosialisme, Partai Komunis Indonesia, Nasakom, D.N. Aidit, dan ideologi negara Indonesia: Pancasila.
Makalah ini bukanlah sebuah resensi tapi lebih merupakan penafsiran singkat atas pemikiran Ali Sh... more Makalah ini bukanlah sebuah resensi tapi lebih merupakan penafsiran singkat atas pemikiran Ali Shariati dalam buku Tugas Cendekiawan Muslim yang diterjemahkan Muhammad Amien Rais. Di dalamnya, Ali Shariati memaparkan soal filsafat agama, humanisme, politik kekuasaan, keulamaan, kecendekiawan, pandangan dunia dan lain sebagainya.
Apakah Revolusi Industri 4.0 diperuntukkan bagi kebutuhan manusia ataukah kepentingan si pemilik ... more Apakah Revolusi Industri 4.0 diperuntukkan bagi kebutuhan manusia ataukah kepentingan si pemilik modal? Siapa paling diuntungkan? Indonesia berada dalam kenaifan; apakah ada negara yang mau dengan ikhlas mentransfer seluruh teknologinya? Bukankah itu sama saja mentransfer sejarah, pemikiran, penelitian, intelektualisme dan pada pokoknya, proses pendidikan di negara tersebut? Proses peradaban dan kebudayaan itu adalah harta karun bagi negara-negara tersebut. Dengan itulah mereka memerkukuh kedaulatan mereka. Apa ada yang mau menyerahkan begitu saja kedaulatan negaranya?
Sumatera Utara mempunyai karakteristik khusus penduduk dan wilayah. Daerah ini menjadi salah satu... more Sumatera Utara mempunyai karakteristik khusus penduduk dan wilayah. Daerah ini menjadi salah satu prioritas utama umat untuk memerkuat dan memerkukuh politik Islam di Indonesia. Memenangkan kontestasi politik di Sumut, berarti juga memerkuat landasan sosiologis keterpaduan wilayah Sumatera dalam memerjuangkan kepentingan umat Islam yang sebelumnya sudah kukuh di Aceh, Sumatera Barat dan kini Riau.
Seluruh persoalan Indonesia tertumpu apakah Presiden sebagai penguasa eksekutif tertinggi mampu m... more Seluruh persoalan Indonesia tertumpu apakah Presiden sebagai penguasa eksekutif tertinggi mampu menangani masalah Indonesia atau tidak. Dengan sistem politik Indonesia yang pada dasarnya tidak mengenal model oposisional, lalu adanya keinginan dan tindakan untuk membungkam suara-suara kritis terhadap kekuasaan, maka itu artinya kita membawa si pemangku kekuasaan untuk berbuat sekehendak hatinya.
Diskursus sekulerisme kekuasaan di Indonesia, saat ini, terasa lebih sekedar sebuah strategi poli... more Diskursus sekulerisme kekuasaan di Indonesia, saat ini, terasa lebih sekedar sebuah strategi politik. Sekulerisme diberi makna ganda; di satu sisi mengatasnamakan kebhinnekaan dan karenanya mengharamkan agama masuk ke politik, namun di sisi yang lainnya justru memobilisasi dukungan dari kaum agamawan untuk politik kekuasaannya sendiri.
WELFARE : Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial
This research discusses religious voluntarism in the philanthropic movement carried out by the Mu... more This research discusses religious voluntarism in the philanthropic movement carried out by the Muslim youth hijrah community. The purpose of this study is to find out how the patterns of voluntarism in the philanthropic movement of Muslim youth in Medan. This research uses qualitative methods with data collection techniques through observation, interviews, and literature study. The results of the study reveal the idea of the movement that has been carried out by the younger generation of Muslims refers to religious attitudes. This condition is a response to the social conditions and religiosity of Muslim youths in the city of Medan. This community conducts a voluntary recruitment pattern. This is a motivation for young Muslims in the city of Medan to improve themselves towards piety, both individually and socially by referring to religious teachings in the Qur'an and hadith. Building Islamic values as a transitional spirit in the commitment and shared values of the organization ...
Routledge eBooks, May 2, 2022
Kajian ini mendeskripsikan keterkaitan antara ideologi dan industri dalam media massa serta perso... more Kajian ini mendeskripsikan keterkaitan antara ideologi dan industri dalam media massa serta persoalan-persoalan yang dihadapi ketika mengelola sebuah media terutama dalam hal menyiasati keseimbangan dengan sistem sosial politik dan budaya di Indonesia. Dengan locus Sumatera Utara, kajian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan ekonomi politik media dan historis komparatif. Dapat dilihat bahwa ada pola struktural, siasat struktur bahasa, pragmatisme, serta elemen lain berikut dampak-dampak yang terjadi, yang berlaku di media untuk mencapai keseimbangan antara industri dan ideolog
Persepsi: Communication Journal, 2019
Stigmatisasi dan labelisasi terhadap imej Islam di media memerlihatkan wacana islamophobia, teror... more Stigmatisasi dan labelisasi terhadap imej Islam di media memerlihatkan wacana islamophobia, terorisme, radikalisme hingga fundamentalisme. Di sisi lain, kapitalisasi-industrialisasi media dan perkembangan teknologi komunikasi informasi yang pesat, telah meneguhkan ketergantungan media-media di tingkat lokal ke level nasional dan internasional semakin tinggi. Penyebaran wacana Islam berjalan secara sepihak, terusmenerus dan massif, seperti propaganda. Untuk menyusuri masalah ini, digunakan pendekatan historiskomparatif dan ekonomi-politik. Studi ini memerlihatkan diskursus politik Islam di media merupakan gambaran politik Islam yang terbelah pada pemahaman holistik dan sekuler. Ketiadaan media yang berkonsentrasi pada politik Islam, dan lebih memilih segmentasi umum-sekuler, membuat agenda politik Islam tergantung pada pertimbangan ideologis pemilik dan pilihan segmentasi pasar.
Al-Muaddib : Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial & Keislaman, 2017
Post-reform period, press is not facing the power only, but also capital-media owner and professi... more Post-reform period, press is not facing the power only, but also capital-media owner and professionalism itself. This impacted political Islam dynamics in North Sumatra, directly or indirectly. Islamic political discourse in the media during 1998-2011 period, inseparable with the political Islam depoliticization in the past as well as the power and economy pragmatism, also determines the general islamic discourse and weakening the potential political power of Islam. The absence of Islamic political media and structured-systematic special programs in Islamic journalism and the existence of media that are generally common-secular segmented, causing the agenda and the political Islam discourse depends on owner ideological considerations, market segmentation and policy of secular media.
Jurnal Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi
The 1998 Reformation Movement and the No. 40/1999 Law on The Press has been widely studied. But n... more The 1998 Reformation Movement and the No. 40/1999 Law on The Press has been widely studied. But not with the relation of mass media and Islamic politics. Questioning how the definition and meaning of Islamic politics in the media, the effects of media policy and the dynamics of Islamic politics, are serious questions that need to be developed and studied in general and specifically. Including, studying the trichotomic relationship between the State-Islam-Media. Related to, North Sumatra is already known as an area with high media intensity. This study uses a descriptive qualitative model which using historical-comparative and political-economic approach in analysis and qualitative interpretation. This paper describes the complex relations between the mass media and the dynamics of Islamic politics in the pre and post 1998 Reformation period.
Pilkada adalah salah satu panggung yang memberi tontonan arogansi pusat politik kekuasaan. Jakart... more Pilkada adalah salah satu panggung yang memberi tontonan arogansi pusat politik kekuasaan. Jakarta telah memerlihatkan hegemoni luar biasa yang diterapkan dalam supra dan infrastruktur politik. Fenomena di parpol, elit, wacana hingga media, telah menggambarkan determinasi yang begitu kuat ke seluruh wilayah Indonesia, baik provinsi, kabupaten dan kota. Kekuatannya bersifat memaksa. Basis dari semua ini adalah politik kekuasaan sentralistik.
Artikel mengenai aspek federalisme di Indonesia yang kadang juga disebut Republik Indonesia Serik... more Artikel mengenai aspek federalisme di Indonesia yang kadang juga disebut Republik Indonesia Serikat. Dinukil pandangan proklamator Mohammad Hatta dan terutama budayawan, YB Mangunwijaya, dalam bukunya "Menuju Republik Indonesia Serikat" (1998).
Jurnal Lensa Mutiara Komunikasi, 2019
Kajian ini mendeskripsikan keterkaitan antara ideologi dan industri dalam media massa serta perso... more Kajian ini mendeskripsikan keterkaitan antara ideologi dan industri dalam media massa serta persoalan-persoalan yang dihadapi ketika mengelola sebuah media terutama dalam hal menyiasati keseimbangan dengan sistem sosial politik dan budaya di Indonesia. Dengan locus Sumatera Utara, kajian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan ekonomi politik media dan historis komparatif. Dapat dilihat bahwa ada pola struktural, siasat struktur bahasa, pragmatisme, serta elemen lain berikut dampak-dampak yang terjadi, yang berlaku di media untuk mencapai keseimbangan antara industri dan ideologi.
Articles on communism, Indonesian Communist Party, Nasakom, D.N. Aidit, Sukarno, Hatta, Hamka, an... more Articles on communism, Indonesian Communist Party, Nasakom, D.N. Aidit, Sukarno, Hatta, Hamka, and the ideology of Indonesia: Pancasila.
Al-Muaddib: Jurnal Ilmu-ilmu Sosial dan Keislaman, 2017
Pasca reformasi, pers tidak hanya berhadapan dengan kekuasaan, melainkan juga dengan pemilik moda... more Pasca reformasi, pers tidak hanya berhadapan dengan kekuasaan, melainkan juga dengan pemilik modal-media dan profesionalisme. Hal ini berdampak langsung maupun tidak langsung bagi dinamika politik Islam di Sumut. Diskursus politik Islam di media periode 1998-2011, tak terpisahkan dengan depolitisasi politik Islam di masa sebelumnya serta pragmatisme kekuasaan dan ekonomi, juga menentukan wacana keislaman secara umum dan melemahnya potensi kekuatan politik Islam. Ketiadaan media politik Islam dan program khusus terstruktur-sistematis di bidang jurnalisme Islam, dan diperkukuh dengan eksistensi media yang umumnya lebih bersegmentasi umum-sekuler, membuat agenda dan wacana politik Islam bergantung pada pertimbangan ideologis pemilik, segmentasi pasar dan kebijakan media sekuler.
Persepsi: Communication Journal, 2019
Stigmatisasi dan labelisasi terhadap imej Islam di media memerlihatkan wacana islamophobia, teror... more Stigmatisasi dan labelisasi terhadap imej Islam di media memerlihatkan wacana islamophobia, terorisme, radikalisme hingga fundamentalisme. Di sisi lain, kapitalisasi-industrialisasi media dan perkembangan teknologi komunikasi informasi yang pesat, telah meneguhkan ketergantungan media-media di tingkat lokal ke level nasional dan internasional semakin tinggi. Penyebaran wacana Islam berjalan secara sepihak, terus-menerus dan massif, seperti propaganda. Untuk menyusuri masalah ini, digunakan pendekatan historis-komparatif dan ekonomi-politik. Studi ini memerlihatkan diskursus politik Islam di media merupakan gambaran politik Islam yang terbelah pada pemahaman holistik dan sekuler. Ketiadaan media yang berkonsentrasi pada politik Islam, dan lebih memilih segmentasi umum-sekuler, membuat agenda politik Islam tergantung pada pertimbangan ideologis pemilik dan pilihan segmentasi pasar.
This article describes the ideology and industry in the mass media and the problems faced when ma... more This article describes the ideology and industry in the mass media and the problems faced when managing a media. Then, analyze the urgency of Islam and media, as well as matters related to it.
Artikel ini mendeskripsikan ideologi dan industri dalam media massa serta persoalan-persoalan yan... more Artikel ini mendeskripsikan ideologi dan industri dalam media massa serta persoalan-persoalan yang dihadapi ketika mengelola sebuah media. Lalu, menganalisis tentang urgensi media massa dan Islam, serta hal-hal yang terkait dengannya.
Artikel mengenai paham komunisme, sosialisme, Partai Komunis Indonesia, Nasakom, D.N. Aidit, dan ... more Artikel mengenai paham komunisme, sosialisme, Partai Komunis Indonesia, Nasakom, D.N. Aidit, dan ideologi negara Indonesia: Pancasila.
Makalah ini bukanlah sebuah resensi tapi lebih merupakan penafsiran singkat atas pemikiran Ali Sh... more Makalah ini bukanlah sebuah resensi tapi lebih merupakan penafsiran singkat atas pemikiran Ali Shariati dalam buku Tugas Cendekiawan Muslim yang diterjemahkan Muhammad Amien Rais. Di dalamnya, Ali Shariati memaparkan soal filsafat agama, humanisme, politik kekuasaan, keulamaan, kecendekiawan, pandangan dunia dan lain sebagainya.
Apakah Revolusi Industri 4.0 diperuntukkan bagi kebutuhan manusia ataukah kepentingan si pemilik ... more Apakah Revolusi Industri 4.0 diperuntukkan bagi kebutuhan manusia ataukah kepentingan si pemilik modal? Siapa paling diuntungkan? Indonesia berada dalam kenaifan; apakah ada negara yang mau dengan ikhlas mentransfer seluruh teknologinya? Bukankah itu sama saja mentransfer sejarah, pemikiran, penelitian, intelektualisme dan pada pokoknya, proses pendidikan di negara tersebut? Proses peradaban dan kebudayaan itu adalah harta karun bagi negara-negara tersebut. Dengan itulah mereka memerkukuh kedaulatan mereka. Apa ada yang mau menyerahkan begitu saja kedaulatan negaranya?
Sumatera Utara mempunyai karakteristik khusus penduduk dan wilayah. Daerah ini menjadi salah satu... more Sumatera Utara mempunyai karakteristik khusus penduduk dan wilayah. Daerah ini menjadi salah satu prioritas utama umat untuk memerkuat dan memerkukuh politik Islam di Indonesia. Memenangkan kontestasi politik di Sumut, berarti juga memerkuat landasan sosiologis keterpaduan wilayah Sumatera dalam memerjuangkan kepentingan umat Islam yang sebelumnya sudah kukuh di Aceh, Sumatera Barat dan kini Riau.
Seluruh persoalan Indonesia tertumpu apakah Presiden sebagai penguasa eksekutif tertinggi mampu m... more Seluruh persoalan Indonesia tertumpu apakah Presiden sebagai penguasa eksekutif tertinggi mampu menangani masalah Indonesia atau tidak. Dengan sistem politik Indonesia yang pada dasarnya tidak mengenal model oposisional, lalu adanya keinginan dan tindakan untuk membungkam suara-suara kritis terhadap kekuasaan, maka itu artinya kita membawa si pemangku kekuasaan untuk berbuat sekehendak hatinya.
Diskursus sekulerisme kekuasaan di Indonesia, saat ini, terasa lebih sekedar sebuah strategi poli... more Diskursus sekulerisme kekuasaan di Indonesia, saat ini, terasa lebih sekedar sebuah strategi politik. Sekulerisme diberi makna ganda; di satu sisi mengatasnamakan kebhinnekaan dan karenanya mengharamkan agama masuk ke politik, namun di sisi yang lainnya justru memobilisasi dukungan dari kaum agamawan untuk politik kekuasaannya sendiri.