WEB STUDI KASUS Research Papers (original) (raw)
- by
- •
- Stroke, Gizi Kesehatan, Ilmu Gizi, WEB STUDI KASUS
Gambaran kasus Tn. S, laki-laki berusia 43 tahun dengan tinggi badan 162 cm dan berat badan 71 kg masuk rumah sakit (RS) pada tanggal 21 oktober 2012. Kurang dari 2 minggu pasien mengeluh pusing hingga mual, keluhan makin memberat apabila... more
Gambaran kasus
Tn. S, laki-laki berusia 43 tahun dengan tinggi badan 162 cm dan berat badan 71 kg masuk rumah sakit (RS) pada tanggal 21 oktober 2012. Kurang dari 2 minggu pasien mengeluh pusing hingga mual, keluhan makin memberat apabila pasien beraktifitas, tidak berkurang dengan istirahat. Pasien pernah di rawat di rumah sakit Moewardi kurang lebih 1 tahun yang lalu sebanyak dua kali dengan batu ginjal dan sudah di operasi. Punggung turi pasien terasa sakit dan nyeri apanila. Pasien di diagnosis dokter menderita chronic kidney disease IV dengan masalah azokemia uropati obstruktif, klinis ISK, Congestive Heart Failure New York Heart III (CHF NYH III), nefrolitiasis sinistra post ekstraksi, dan dislipidemia.
Data fisik tanggal 21 Oktober 2012:
TD = 150/100 mmHg
Nadi = 100/menit
RR = 28x/menit
Suhu = 370C
Buku ini ditulis dengan kerinduan bagaimana ilmu pengetahuan antara teori dan praktek bisa menjadi mudah dan membumi. Masih banyak mahasiswa S1, S2 dan S3 masih enggan mengunakan metode Kualitatif . Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif... more
Buku ini ditulis dengan kerinduan bagaimana ilmu pengetahuan antara teori dan praktek bisa menjadi mudah dan membumi. Masih banyak mahasiswa S1, S2 dan S3 masih enggan mengunakan metode Kualitatif . Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif memiliki pengikut masing-masing. Sebagian ilmuwan mengagap penelitian kuantitatif lebih tinggi nilai daripada kualitatif, sebaliknya peneliti kualitatif beranggapan bahwa penelitian kuantitatif terlalu kaku dan cenderung mereduksi pikiran orang. Perlu disadari alur berpikir kuantitatif dan kualitatif setara dalam mencari suatu kebenaran. Sebagian besar reaksi daripada mahasiswa bahwa penelitian kualitatif susah dan lama. Buku ini kami beri judul “Metodologi Penelitian : Kualitatif Saja” untuk menjawab tantangan itu , mengajak mahasiswa dan peneliti berani menulis dan berpikir bahwa penelitian kualitatif tidaklah selalu susah seperti yang dipikirkan. Janganlah takut, mari kita mencobanya ” Kualitatif saja”.
Penelitian Kualitatif belum banyak dipelajari oleh para ilmuwan di bidang sosial khususnya di Indonesia , salah satu kendalanya keterbatasan literatur berbahasa Indonesia. Buku ini membahas hal-hal yang mendasar berpikir kualitatif, sejarah dan filosofi, mulai dengan 5 pertanyaan, perbedaan kualitatif dan kuantitatif dalam menyatakan masalah, bagaimana menggali informasi melalui snow ball method, contoh aplikasi penelitian Kualitatif dari tesis dan disertasi (Biografi, Studi Kasus, Fenomenologi, Grounded Theory ,Etnomethodologi), memahami budaya dan terakhir tentang format proposal serta Tips menulis.
ABSTRAK Kasus yang terjadi di Salatiga mengenai pergantian kepala sekolah menimbulkan segelintir perdebatan dalam organisasi pendidikan. Ketidakjelasan mengenai masa jabatan kepala sekolah memunculkan pertanyaan mengenai realisasi... more
ABSTRAK Kasus yang terjadi di Salatiga mengenai pergantian kepala sekolah menimbulkan segelintir perdebatan dalam organisasi pendidikan. Ketidakjelasan mengenai masa jabatan kepala sekolah memunculkan pertanyaan mengenai realisasi Permendiknas No. 28 Tahun 2010. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses periodisasi serta regulasi yang mengatur kebijakan penggantian kepala sekolah dalam dinamika otonomi daerah di Salatiga. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskripsi yang berupa metode studi kasus. Teknik analisis data yang digunakan adalah studi literatur dengan mencari referensi teori yang relefan dengan kasus yang ditemukan serta wawancara. Hasil penelitian yang diperoleh: (1) Pengangkatan, penempatan, pemberhentian dan pemindahan pendidik dan tenaga kependidikan diatur di dalam Perda Salatiga No. 4 Tahun 2009, Bab IX Pasal 39, 41 s/d 44. (2) Periodisasi di Salatiga baru diterapkan pada tanggal 25 September 2015 sesuai dengan peraturan walikota No. 19 Tahun 2015.(3) Faktor yang menyebabkan diberlakukannya periodisasi kepala sekolah di Salatiga adalah tidak adanya kejelasan masa jabatan kepala sekolah, belum ada Perwali yang jelas mengenai periodisasi kepala sekolah, tuntutan pemberlakuan Permendiknas No.28 Tahun 2010 mengenai kebijakan pergantian kepala sekolah. (4) Periodisasi akan rutin dilakukan dalam kurun waktu 4 tahun selama satu periode masa jabatan kepala sekolah oleh Walikota sesuai Perwali sebagai bentuk kewenangan dalam menjalankan otonomi daerah. ABSTRACT Concerning about the case happen in Salatiga lately due to principal replacement appears some controvercies in education organization. Obscurity about the length of principal positiongives rise to question about the realization of National Education and Minister Regulation No. 28 Year of 2010.The aim of this research is to know how the periodization process and regulation which control the policy of principal replacement in dynamics of regional autonomy in Salatiga. The research method used descriptive method by using study case method. Research technique used literature study by looking for relevant reference of theories related to the case or problem found and interview. The result of this research shows that (1) Elevation, placement, termination and diplacement of educator and staff regulated in Local Regulation No. 4 Year of 2009 in Chapter IX section 39, 41 to 44. (2) Principal periodization was just implemented on September 25 th 2015 according to Mayor's regulation No. 19 Year of 2015. (3) Factors cause the enacted of principal period in Salatiga due to no clarity about the length of principal position, obscurity of Mayor's regulation about the principal period, demand enforcement of National Education Minister's regulation No. 28 Year of 2010 about principal replacement policy. (4) The periodization will be implemented continually once in four years during the principal tenure period which is conducted by Mayor himself according to Mayor's regulation as an authority form in implementing regional autonomy.
Abstrak Perjalanan kehidupan seseorang tidak lepas dari karya dan usaha. Tidak hanya sekedar keinginan untuk sukses, namun juga dibarengi dengan perjuangan, motivasi dan inspirasi. Sebab, sumber daya manusia yang berkualitas juga menjadi... more
Abstrak Perjalanan kehidupan seseorang tidak lepas dari karya dan usaha. Tidak hanya sekedar keinginan untuk sukses, namun juga dibarengi dengan perjuangan, motivasi dan inspirasi. Sebab, sumber daya manusia yang berkualitas juga menjadi tuntutan dan keharusan untuk dapat menghadapi persaingan yang sangat ketat dalam memperebutkan lapangan pekerjaan yang semakin sempit. Dalam hal ini pendidikan mengambil peranan penting untuk membentuk kualitas SDM. Namun pendidikan tidak selalu bermakna sekolah ataupun instansi, seperti yang dikemukakan oleh Ivan Illc bahwa pendidikan merupakan pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan. Begitu juga dengan sebuah kesuksesan, tidak selalu dipihak mereka yang bergelar sarjana, namun bagi mereka yang hanya tamatan sekolah pun bisa meraih kesuksesan. Seperti I Gusti Ngurah Anom yang hanya tamatan SMP pun dapat menjadi pengusaha sukses di Bali. Berawal dari keadaan ekonomi keluarganya yang mengharuskan beliau berhenti sekolah, namun beliau tidak patah semangat dan terus berusaha hingga mendapat julukan " Raja Souvenir Bali ". Dari penjelasan tersebut, dapat dilihat bagaimana usaha seseorang yang awalnya bukan siapa-siapa menjadi seseorang yang sangat berpengaruh di lingkungannya. Untuk mengungkap permasalahan ini, peneliti menggunakan metode fenomenologis. Dari penelitian ini akan ditemukan: proses perjalanan usaha konfeksi seorang I Gusti Ngurah Anom yang merealisasikan kesuksesannya tanpa menempuh pendidikan tinggi, sehingga dengan adanya hal ini dapat dijadikan motivasi bagi generasi penerus, bahwa mereka yang belum sampai menyelesaikan studinya bisa menjadi seorang yang sukses, apalagi kita yang berpendidikan tinggi.