Keterampilan Berbicara Research Papers - Academia.edu (original) (raw)

Meningkatkan kualitas pembelajaran adalah salah satu dasar peningkatan pendidikan secara keseluruhan. Upaya meningkatkan kualitas pendidikan menjadi bagian yang terintegrasi dari upaya peningkatan kualitas manusia, baik dari aspek... more

Meningkatkan kualitas pembelajaran adalah salah satu dasar peningkatan pendidikan secara keseluruhan. Upaya meningkatkan kualitas pendidikan menjadi bagian yang terintegrasi dari upaya peningkatan kualitas manusia, baik dari aspek kemampuan, kepribadian dan tanggungjawab. Salah satu untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran adalah dengan menggunakan media yang efektif, menarik siswa untuk belajar dan menjelaskan secara menyeluruh materi yang akan disampaikan sehingga pada akhirnya akan meningkatkan hasil belajar siswa. Keberhasilan guru memberikan materi pembelajaran dalam proses kegiatan belajar siswa sangat ditentukan dengan kelancaran interaksi komunikasi antara guru dengan siswa. Oleh karena itu, dibutuhkan adanya perantara atau media. Salah satu jenis media pembelajaran yang dapat digunakan adalah media audio visual, penggunaan media ini diharapakan memperlancar proses pembelajaran, sehingga dapat menghasilkan hasil belajar siswa yang baik dan optimal. Hasil belajar siswa inilah yang menjadi penilaian akhir yang bisa memudahkan guru untuk mengetahui sampai dimana kemampuan masing-masing siswa. Dengan hasil belajar yang baik, kemampuan siswa dari aspek kognitif sampai kemampuan berbahasanya akan meningkat.

Abstrak Penguasaan keterampilan berbicara dalam Bahasa Inggris merupakan suatu kebutuhan dasar bagi masyarakat yang mata pencahariannya mengandalkan nilai pariwisata setempat. Seperti halnya masyarakat yang tinggal di Desa Hutaraja,... more

Abstrak Penguasaan keterampilan berbicara dalam Bahasa Inggris merupakan suatu kebutuhan dasar bagi masyarakat yang mata pencahariannya mengandalkan nilai pariwisata setempat. Seperti halnya masyarakat yang tinggal di Desa Hutaraja, kebutuhan ini adalah krusial bagi mereka dalam menjajakan produk kreasi mereka kepada turis-turis yang datang terlebih turis-turis mancanegara yang kerap datang mengunjungi Desa Hutaraja. Namun sayangnya, peluang ini harus dihadapkan dengan masyarakat setempat yang justru tidak memiliki keterampilan berbicara dalam Bahasa Inggris. Permasalahan ini mendorong dilakukannya pelatihan ini. Adapun hasil dari pelatihan yang dilakukan telah berhasil memberikan dampak positif terhadap keterampilan dasar masyarakat berbicara dalam Bahasa Inggris. Namun demikian, perlu dilakukan pelatihan lanjutan dalam upaya penguatan keterampilan berbicara dalam Bahasa Inggris untuk masyarakat setempat agar masyarakat memiliki wawasan serta keterampilan yang lebih baik lagi dalam berkomunikasi dengan turis-turis mancanegara yang berkunjung ke Desa Hutaraja. Abstract English language speaking mastery is a basic need for people who rely on the tourism sector. Just like people who live in Hutaraja, this need is crucial to them in selling their creation to the tourists moreover to the foreign tourist who often visit Hutaraja. Sadly, this chance must be faced by the people of Hutaraja who do not master any English language speaking mastery. This problem encouraged to the implementation of this training. This training had given positive result to Hutaraja's people English language speaking mastery. However, further training is needed in order to enhance English language speaking mastery of people in Hutaraja so that they can have better insight and better English language speaking mastery in communicating with foreign tourists who visit Hutaraja.

Ringkasan menyimak, membaca, berbicara dan menulis

Pada era globalisasi dengan beberapa bentuk kemajuan telah kita miliki, terutama perkembangan dalam dunia pendidikan. Seseorang tidak lagi dituntut untuk sekedar mencari ilmu pengetahuan dengan mengembangkan potensi yang dimiliki baik... more

Pada era globalisasi dengan beberapa bentuk kemajuan telah kita miliki, terutama perkembangan dalam dunia pendidikan. Seseorang tidak lagi dituntut untuk sekedar mencari ilmu pengetahuan dengan mengembangkan potensi yang dimiliki baik secara akademik maupun non akademik dengan standart yang biasa saja. Misalnya seorang siswa menuntut ilmu dengan sekedar hadir di sekolah atau universitas absen dan berperan pasif dalam proses pembelajaran. Akan tetapi seorang siswa dituntut aktif dalam proses pembelajaran di sekolah. Bentuk konkrit keaktifan siswa dalam proses pembelajaran di sekolah, yaitu siswa mampu berkomunikasi dengan guru di kelas, mampu berkomunikasi dengan teman di kelas, dan mampu menunjukan kemampuan yang dimiliki individu tersebut dalam bidang akademik maupun non akademik. Hal ini juga didukung dengan pendapat dari Ellit (dalam Salama, 2014) yang mengemukakan bahwa komunikasi memiliki peranan penting bagi siswa dalam proses pembelajaran dan perilaku yang diharapkan, hubungan interpersonal antara siswa dan guru, hubungan antara siswa dengan siswa yang lain serta penyampaian intruksi seperti bertanya, memuji, meyakinkan, memberitahukan dan umpan balik individu. Agar komunikasi interpersonal antar civitas akademika dibutuhkan kepercayaan diri yang baik. Tentu saja tidak semua siswa memiliki kepercayaan diri yang baik. Kepercayaan diri sangat dibutuhkan oleh siswa dalam menyampaikan gagasan atau argumentasi yang terkait dengan proses pembelajaran di kelas, dengan tersampainya argumen tersebut ia mampu untuk mengembangkan potensi akademik disekolah dan memilki prestasi akademik yang baik. Apalagi moteode pembelajaran yang banyak dilakukan lebih pada student center dimana siswa lebih aktif dari pada guru, seperti metode presentasi, berdiskusi, dan keterampilan sehingga siswa dituntut untuk mampu bebicara dengan baik didepan kelas. Angelis (2003: 5) Berpendapat bahwa kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan dalam jiwa seseorang bahwa tantangan hidup apapun harus dihadapi dengan berbuat sesuatu. Kepercayaan diri merupakan sikap atau perasaan yakin yang dimiliki seseorang terhadap