Keterampilan Berbicara Research Papers - Academia.edu (original) (raw)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa berpengaruh penerapan metode pembelajaran show and tell terhadap keterampilan berbicara siswa kelas IV SDN Negeri 09 Duren Tiga Pagi. Metode yang digunakan penelitian ini adalah... more
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa berpengaruh penerapan metode pembelajaran show and tell terhadap keterampilan berbicara siswa kelas IV SDN Negeri 09 Duren Tiga Pagi. Metode yang digunakan penelitian ini adalah eksperimen. Penelitian berawal dari observasi dan wawancara disekolah kemudian membuat rumusan masalah dengan referensi dari beberapa jurnal, e-book dan buku. emudian dilanjutkan dengan uji coba dan membandingkan hasil pembelajaran menggunakan metode konvensional dan setelah menggunakan metode show and tel. Dari hasil penelitian dapat diketahui jumlah siswa yang tidak nilainya tidak mecpai kkm dalam keterampilan berbicara dengan menggunakan pembelajaran konvensional mudian dengan menggunakan metode show and tell adalah 19 siswa menurun menjadi 5 siswa dengan presentase 56% kemudan penelitian selanjutnya dilaksanakan dengan metode show and tell mendapatkan hasil keberhasilan siswa 71,42% yang mana nilai meningkat 15,42%.
Ringkasan menyimak, membaca, berbicara dan menulis
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemahiran siswa dalam keterampilan berbicara (maharah kalaam) bahasa Arab bagi siswa MAN 2 Tulungagung. Teknik reka cerita gambar yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk... more
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemahiran siswa dalam keterampilan berbicara (maharah kalaam) bahasa Arab bagi siswa MAN 2 Tulungagung. Teknik reka cerita gambar yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk memandu dan memudahkan siswa dalam keterampilan berbicara dalam tema tertentu. Penelitian ini dilatar belakangi oleh siswa yang banyak menemui kesulitan dalam berbicara maupun menghafal mufrodat karena teknik pembelajaran yang digunakan guru dalam mengajar keterampilan berbicara belum sesuai. Rancangan penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelasnya. PTK berfokus pada proses belajar-mengajar yang terjadi di kelas, dilakukan pada situasi alami dan hal tersebut merupakan karakteristik tersendiri dari PTK. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X MIA 1 MAN 2 Tulungagung. Penelitian ini menggunakan sistem siklus yang tahapannya diadopsi dari Kemmis and Taggart yaitu (1) Perencanaan; (2) Pelaksanaan Tindakan; (3) Observasi (pengamatan); dan (4) Refleksi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemahiran berbicara bahasa Arab siswa kelas X MIA 1 MAN 2 Tulungagung baik dari aspek maupun hasil meningkat dengan media gambar dan menggunakan teknik reka cerita gambar. Kata kunci: berbicara, PTK, bahasa Arab, reka cerita, gambar. PENDAHULUAN Bahasa merupakan sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan manusia, yaitu sebagai alat utama berkomunikasi. Menurut Chaer (2012:53) bahasa adalah satu-satunya milik manusia yang tidak pernah lepas dari segala kegiatan dan gerak manusia sepanjang keberadaan manusia itu sebagai makhluk yang berbudaya dan bermasyarakat. Dalam pembelajaran bahasa Arab ini tidak sedikit peserta didik yang merasa kesulitan. Menurut Munir (2017:7) belajar bahasa asing lebih sulit daripada belajar bahasa ibu. Sedangkan menurut Agratama (2016:1) bahasa Arab merupakan salah satu dari sepuluh bahasa tersulit di dunia karena tingkat kompleksitasnya tinggi. Bahasa Arab bukanlah bahasa yang mudah dipahami oleh kalangan pembelajar orang-orang non-Arab karena keragaman strukturnya, serta kurangnya variasi teknik dan media pembelajaran yang digunakan oleh guru di kelas. Pembelajaran bahasa Arab biasanya lebih mengedepankan ketrampilan membaca sehingga ketrampilan lain seperti ketrampilan berbicara kurang diperhatikan. Menurut Munir (2017:67) guru sangat penting peranannya dalam mengatur materi apa saja yang akan disampaikan karena pengajaran bahasa tidak cukup menggunakan metode ceramah saja, melainkan membutuhkan teknik dan media pembelajaran agar setiap kosakata asing bisa melekat dalam pemahaman peserta didik. Dalam pembelajaran bahasa Arab terdapat empat ketrampilan yang harus dipelajari, yaitu : menyimak (maharatul istima'), membaca (maharatul qiro'ah), berbicara (maharatul kalam), dan menulis (maharatul kitabah). Ketrampilan berbicara sangat penting dalam pembelajaran bahasa karena tanpa adanya latihan dalam ketrampilan berbicara, guru tidak bisa mengetahui sejauh mana seorang peserta
Ringkasan materi menyimak, berbicara, membaca dan menulis
Indonesia merupakan satu dari banyak Negara yang masih menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa asing bahkan masih menjadi bahasa yang dianggap aneh oleh sebagian besar penduduk Indonesia. Salah satu lembaga kursus terbesar yang ada di... more
Indonesia merupakan satu dari banyak Negara yang masih menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa asing bahkan masih menjadi bahasa yang dianggap aneh oleh sebagian besar penduduk Indonesia. Salah satu lembaga kursus terbesar yang ada di Indonesia. EF (English First) menerbitkan sebuah artikel tentang survey kemampuan berbahasa Inggris masyarakat Indonesia. Hasilnya, Indonesia mendapatkan skor 52.91, berada di posisi ke-32 dari 72 negara yang disurvei secara global. Sementara itu, Bahasa Inggris adalah bahasa internasional yang digunakan sebagai sarana komunikasi antar manusia yang tersebar diberbagai Negara yang ada di Dunia. Dengan latar belakang bahasa ibu (bahasa asal) yang berbeda, setiap orang terus mempelajari bahasa inggris tidak hanya sebagai alat komunikasi, namun juga bahasa penguasaan ilmu pengetahuan dan juga karena semakin mempesatnya pengetahuan dan teknologi yang ada di Dunia, maka kebutuhan akan kemampuan berbahasa inggris sangat diperlukan. Melalui tulisan ini, diharapkan pihak-pihak yang terlibat dalam dunia kependidikan mulai meningkatkan mutu berbahasa inggris dengan cara menerapkan bahasa inggris sejak dini dan juga melakukan penilaian yang baik agar mampu mengukur sampai mana kemampuan siswa dalam berbahasa inggris. Keterampilan berbicara adalah salah satu keterampilan berbahasa yang perlu di kuasai siswa. Dalam keterampilan berbicara diperlukan kemampuan dan keterampilan khusus, seperti pemilihan kosakata, penyusunan kosa kata menjadi kalimat terstruktur dan pengucapan yang sesuai. Hal tersebut menimbulkan kesulitan dalam kemampuan berbicara sehingga menyebabkan rendahnya kualitas keterampilan tersebut. Berdasarkan pengamatan penulis, rendahnya kualitas keterampilan berbicara bahasa Inggris dikalangan masyarakat terutama siswa disebabkan oleh kurangnya optimalisasi siswa dalam pembelajaran keterampilan berbahasa Inggris. Pembelajaran yang diberikan, baik melalui lembaga formal maupun informal kurang begitu diaplikasikan oleh siswa. Lebih spesifik lagi, siswa kurang dilatih dalam berbicara pada kegiatan belajar mengajar di kelas.
Kehidupan manusia tidak dapat lepas dari kegiatan berbahasa. Bahasa merupakan sarana untuk berkomunikasi antar manusia. Bahasa menjadi alat komunikasi dalam rangka memenuhi sifat manusia sebagai makhluk sosial yang perlu berinteraksi... more
Kehidupan manusia tidak dapat lepas dari kegiatan berbahasa. Bahasa merupakan sarana untuk berkomunikasi antar manusia. Bahasa menjadi alat komunikasi dalam rangka memenuhi sifat manusia sebagai makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan sesama manusia. Menurut Effendi (1985: 5) bahasa dianggap sebagai alat yang paling sempurna dan mampu membawakan pikiran dan perasaan baik mengenai hal-hal yang bersifat konkrit maupun yang bersifat abstrak. Seseorang yang mempunyai kemampuan berbahasa yang memadai akan lebih mudah menyerap dan menyampaikan informasi baik secara lisan maupun tulisan.
Mengingat pentingnya fungsi dan peranan bahasa bagi kehidupan manusia, tidak hanya orang yang berkecimpung di bidang linguistik saja yang berusaha memperdalam pengetahuannya tentang bahasa, begitu juga orang yang bergelut dalam bidang lain. Akhir-akhir ini semakin disadari betapa pentingnya fungsi bahasa bagi kehidupan manusia. Semua orang menyadari bahwa penguasaan bahasa memegang peranan sangat penting dalam kegiatan berkomunikasi, baik penguasaan secara lisan maupun penguasaan secara tertulis. Mereka semua menyadari bahwa interaksi dan segala macam kegiatan masyarakat akan lumpuh tanpa bahasa.
Keterampilan berbahasa terdiri dari empat aspek, yaitu menyimak atau mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan bahasa tersebut menggambarkan esensi dari bahasa, yaitu sarana dalam berkomunikasi. Karena itu, keterampilan dalam segala aspek berbahasa wajib dimiliki oleh setiap orang, termasuk mahasiswa.
Mahasiswa harus menguasai keempat aspek tersebut agar terampil berbahasa. Dengan demikian, pembelajaran keterampilan berbahasa di perguruan tinggi tidak hanya menekankan pada teori saja, tetapi mahasiswa dituntut untuk mampu menggunakan bahasa sebagaimana fungsinya.
Materi public speaking; Teknik, Persiapan, Mengatasi Kegugupan
A. TEKNIK IMPROMPTU Metode pidato impromptu adalah membawakan pidato tanpa persiapan yang hanya mengandalakan pengalaman dan wawasan. Dalam metode ini, pembicara menggunakan cara spontanitas (improvisasi). Biasanya, metode ini digunakan... more
A. TEKNIK IMPROMPTU
Metode pidato impromptu adalah membawakan pidato tanpa persiapan yang hanya mengandalakan pengalaman dan wawasan. Dalam metode ini, pembicara menggunakan cara spontanitas (improvisasi). Biasanya, metode ini digunakan untuk pidato yang sifatnya mendadak dan disajikan menurut kebutuhan saat itu. Kelebihan metode impromptu: a. bahasa yang digunakan singkat, sehingga tidak membosankan dan pembicara bebas dalam memilih topik bahasan b. isi pidato tepat sesuai acara karena bisa menyesuaikan situasi dan kondisi c. Terkesan lebih segar karena sesuai dengan situasi dan kondisi d. melatih daya ingat dan tersusun sistematis kelemahan metode impromptu a. terkadang meteri yang disampaikan tidak secara urut / sistematis dan b. kemungkinan ada hal-hal yang terlupa karena sifatnya mendadak tanpa persiapan. c. Bagi pemula sangat berisiko karena jika terjadi "demam panggung" pidato bisa saja tidak tersampaikan sampai selesai B. TEKNIK NASKAH Metode pidato naskah adalah berpidato dengan menggunakan naskah yang telah dibuat sebelumnya. Metode ini biasanya digunakan dalam pidato resmi dimana pembicara selalu membaca naskah yang telah dipersiapkan sebelumnya. Cara Nama : Hasna Nisrina A NIM :
Berbicara adalah bagian dari bahasa. Sebelum mengupas lebih dalam mengenai berbicara peneliti ingin memaparkan beberapa definisi bahasa yang diutarakan oleh beberapa pakar bahasa, diantaranya Dardjowidjojo bahasa adalah suatu sistem... more
Berbicara adalah bagian dari bahasa. Sebelum mengupas lebih dalam mengenai berbicara peneliti ingin memaparkan beberapa definisi bahasa yang diutarakan oleh beberapa pakar bahasa, diantaranya Dardjowidjojo bahasa adalah suatu sistem symbol lisan yang arbiter yang dipakai oleh anggota suatu masyarakat untuk berkomunikasi dan berinterkasi antar sesamanya, berdasarkan pada budaya yang mereka miliki bersama.1 Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa bahasa adalah suatu cara yang digunakan untuk berkomunikasi dan berinteraksi sesama anggotanya dengan bahasa yang dimiliki sendiri. Selanjutnya beberapa pendapat tentang berbicara menurut para ahli sebagai berikut: Sidiarto berpendapat bahwa berbicara adalah suatu yang khas pada manusia, karena berbicara merupakan salah satu sistem komunikasi yang kompleks dimana seseorang mengutarakan pendapat tersebut atau ide, perasaan hati, berdiologi, dan bersosialisasi.2 Pendapat tersebut dapat dideskripsikan bahwa berbicara merupakan ciri khas manusia, dengan berbicara manusia dapat berkomunikasi dengan lingkungannya. Melalui komunikasi seseorang akan dapat mengeluarkan ide-ide yang ada, serta mengembangkan hubungan sosialnya dengan orang lain. Tarigan mengemukakan bahwa ketarmpilan berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, mengatakan serta menyatakan pikiran, gagasn, dan perasaan. Pendengar menerima informasi melalui rangkaian nada, tekanan dan penempatan persendian. Jika komunikasi berlangsung secara tatap muka ditambah lagi dengan gerak tangan dan air muka (mimic) pembicara.3 Berbicara merupakan keterampilan menyampaikan pesan secara lisan agar maksud dan tujuan yang disampaikan kedua individu tersebut dapat terwujud melalui proses komunikasi. Pengucapan artikulasi yang tepat dan jelas.
Speaking ability indicates that the learner knows how they use that language. However, speaking a foreign language is not an easy ability to be mastered by students. This research was aimed to find out the effect on the application of... more
Speaking ability indicates that the learner knows how they use that
language. However, speaking a foreign language is not an easy ability to
be mastered by students. This research was aimed to find out the effect
on the application of Three-Step Interview technique to the 7th grade of
Junior High School. This was quasi experimental study with single-test-
double-trial (pre-test & post-test). The population was the 7F and 7 G
who have had almost the same ability in the academic year 2018/2019.
Live monologue was used as the speaking test (students told the topic
given unaccompanied). T-test was used for analysing the data. In the end
the result revealed that t-value (1.361) was higher than statistical value
of t-table (1,297). Hence the students who were taught using Three-Step
Interview technique had better procuration in speaking ability rather than
those who were not taught using the technique. So the hypothesis says
that the application of Three-Step Interview technique is effective for
teaching was accepted.
Pada era globalisasi dengan beberapa bentuk kemajuan telah kita miliki, terutama perkembangan dalam dunia pendidikan. Seseorang tidak lagi dituntut untuk sekedar mencari ilmu pengetahuan dengan mengembangkan potensi yang dimiliki baik... more
Pada era globalisasi dengan beberapa bentuk kemajuan telah kita miliki, terutama perkembangan dalam dunia pendidikan. Seseorang tidak lagi dituntut untuk sekedar mencari ilmu pengetahuan dengan mengembangkan potensi yang dimiliki baik secara akademik maupun non akademik dengan standart yang biasa saja. Misalnya seorang siswa menuntut ilmu dengan sekedar hadir di sekolah atau universitas absen dan berperan pasif dalam proses pembelajaran. Akan tetapi seorang siswa dituntut aktif dalam proses pembelajaran di sekolah. Bentuk konkrit keaktifan siswa dalam proses pembelajaran di sekolah, yaitu siswa mampu berkomunikasi dengan guru di kelas, mampu berkomunikasi dengan teman di kelas, dan mampu menunjukan kemampuan yang dimiliki individu tersebut dalam bidang akademik maupun non akademik. Hal ini juga didukung dengan pendapat dari Ellit (dalam Salama, 2014) yang mengemukakan bahwa komunikasi memiliki peranan penting bagi siswa dalam proses pembelajaran dan perilaku yang diharapkan, hubungan interpersonal antara siswa dan guru, hubungan antara siswa dengan siswa yang lain serta penyampaian intruksi seperti bertanya, memuji, meyakinkan, memberitahukan dan umpan balik individu. Agar komunikasi interpersonal antar civitas akademika dibutuhkan kepercayaan diri yang baik. Tentu saja tidak semua siswa memiliki kepercayaan diri yang baik. Kepercayaan diri sangat dibutuhkan oleh siswa dalam menyampaikan gagasan atau argumentasi yang terkait dengan proses pembelajaran di kelas, dengan tersampainya argumen tersebut ia mampu untuk mengembangkan potensi akademik disekolah dan memilki prestasi akademik yang baik. Apalagi moteode pembelajaran yang banyak dilakukan lebih pada student center dimana siswa lebih aktif dari pada guru, seperti metode presentasi, berdiskusi, dan keterampilan sehingga siswa dituntut untuk mampu bebicara dengan baik didepan kelas. Angelis (2003: 5) Berpendapat bahwa kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan dalam jiwa seseorang bahwa tantangan hidup apapun harus dihadapi dengan berbuat sesuatu. Kepercayaan diri merupakan sikap atau perasaan yakin yang dimiliki seseorang terhadap
- by mas ian rifati and +1
- •
- Public Speaking, Komunikasi, Psikologi Pendidikan, Kepercayaan Diri
Meningkatkan kualitas pembelajaran adalah salah satu dasar peningkatan pendidikan secara keseluruhan. Upaya meningkatkan kualitas pendidikan menjadi bagian yang terintegrasi dari upaya peningkatan kualitas manusia, baik dari aspek... more
Meningkatkan kualitas pembelajaran adalah salah satu dasar peningkatan pendidikan secara keseluruhan. Upaya meningkatkan kualitas pendidikan menjadi bagian yang terintegrasi dari upaya peningkatan kualitas manusia, baik dari aspek kemampuan, kepribadian dan tanggungjawab. Salah satu untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran adalah dengan menggunakan media yang efektif, menarik siswa untuk belajar dan menjelaskan secara menyeluruh materi yang akan disampaikan sehingga pada akhirnya akan meningkatkan hasil belajar siswa. Keberhasilan guru memberikan materi pembelajaran dalam proses kegiatan belajar siswa sangat ditentukan dengan kelancaran interaksi komunikasi antara guru dengan siswa. Oleh karena itu, dibutuhkan adanya perantara atau media. Salah satu jenis media pembelajaran yang dapat digunakan adalah media audio visual, penggunaan media ini diharapakan memperlancar proses pembelajaran, sehingga dapat menghasilkan hasil belajar siswa yang baik dan optimal. Hasil belajar siswa inilah yang menjadi penilaian akhir yang bisa memudahkan guru untuk mengetahui sampai dimana kemampuan masing-masing siswa. Dengan hasil belajar yang baik, kemampuan siswa dari aspek kognitif sampai kemampuan berbahasanya akan meningkat.
Pendekatan (approach) adalah cara memulai sesuatu atau cara memulai pengajaran bahasa. Pendekatan merupakan dasar teoretis untuk suatu metode. Secara lebih luas, pendekatan merupakan asumsi tentang bahasa, antara lain asumsi yang... more
Pendekatan (approach) adalah cara memulai sesuatu atau cara memulai pengajaran bahasa. Pendekatan merupakan dasar teoretis untuk suatu metode. Secara lebih luas, pendekatan merupakan asumsi tentang bahasa, antara lain asumsi yang menganggap bahasa sebagai kebiasaan; ada pula yang menganggap bahasa sebagai suatu sistem komunikasi yang pada dasarnya dilisankan; dan ada lagi yang menganggap bahasa sebagai seperangkat kaidah.
Pendidikan sekolah dasar adalah pendidikan formal pertama yang akan dihadapi anak. Berawal dari pengetahuan yang didapat dalam keluarga, anak akan dibimbing untuk mengetahui hal baru. Tentu saja dalam pelaksanaannya akan membutuhkan... more
Pendidikan sekolah dasar adalah pendidikan formal pertama yang akan dihadapi anak. Berawal dari pengetahuan yang didapat dalam keluarga, anak akan dibimbing untuk mengetahui hal baru. Tentu saja dalam pelaksanaannya akan membutuhkan tenaga pendidik yang mampu membawa anak nyaman berperan sebagai peserta didik. Usaha melatih motorik halus dan motorik kasar anak melalui kegiatan di sekolah, usaha melatih keterampilan anak secara fisik ataupun mental dan usaha untuk membuat anak dapat mengenal dan menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya. Fokus utama dalam melaksanakan rangkaian tersebut adalah bagaiamana membiasakan anak nyaman dengan lingkungan sekitarnya melalui komunikasi.
Abstrak Penguasaan keterampilan berbicara dalam Bahasa Inggris merupakan suatu kebutuhan dasar bagi masyarakat yang mata pencahariannya mengandalkan nilai pariwisata setempat. Seperti halnya masyarakat yang tinggal di Desa Hutaraja,... more
Abstrak Penguasaan keterampilan berbicara dalam Bahasa Inggris merupakan suatu kebutuhan dasar bagi masyarakat yang mata pencahariannya mengandalkan nilai pariwisata setempat. Seperti halnya masyarakat yang tinggal di Desa Hutaraja, kebutuhan ini adalah krusial bagi mereka dalam menjajakan produk kreasi mereka kepada turis-turis yang datang terlebih turis-turis mancanegara yang kerap datang mengunjungi Desa Hutaraja. Namun sayangnya, peluang ini harus dihadapkan dengan masyarakat setempat yang justru tidak memiliki keterampilan berbicara dalam Bahasa Inggris. Permasalahan ini mendorong dilakukannya pelatihan ini. Adapun hasil dari pelatihan yang dilakukan telah berhasil memberikan dampak positif terhadap keterampilan dasar masyarakat berbicara dalam Bahasa Inggris. Namun demikian, perlu dilakukan pelatihan lanjutan dalam upaya penguatan keterampilan berbicara dalam Bahasa Inggris untuk masyarakat setempat agar masyarakat memiliki wawasan serta keterampilan yang lebih baik lagi dalam berkomunikasi dengan turis-turis mancanegara yang berkunjung ke Desa Hutaraja. Abstract English language speaking mastery is a basic need for people who rely on the tourism sector. Just like people who live in Hutaraja, this need is crucial to them in selling their creation to the tourists moreover to the foreign tourist who often visit Hutaraja. Sadly, this chance must be faced by the people of Hutaraja who do not master any English language speaking mastery. This problem encouraged to the implementation of this training. This training had given positive result to Hutaraja's people English language speaking mastery. However, further training is needed in order to enhance English language speaking mastery of people in Hutaraja so that they can have better insight and better English language speaking mastery in communicating with foreign tourists who visit Hutaraja.
ABSTRAK Mengingat betapa pentingnya keerampilan berbicara ketika anak-anak sedang menempuh pendidikan disekolah formal, maka perlu sejak dini diperkenalkan pentingnya berbahasa dengan baik dan benar untuk mengungkapkan kata demi kata yang... more
ABSTRAK Mengingat betapa pentingnya keerampilan berbicara ketika anak-anak sedang menempuh pendidikan disekolah formal, maka perlu sejak dini diperkenalkan pentingnya berbahasa dengan baik dan benar untuk mengungkapkan kata demi kata yang akan digunakan dalam bercerita. Pada sasarnya berbicara merupakan suatu proses yang sangat interkatif dan komunikatif yang menitik beratkan pada suatu aspek-aspek kebahasaan, keterampilan dan kemampuan untuk memahami suatu aspek-aspek bahasa meliputi banyak sekali keterampilan yaitu keerampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Penggunaan metode bercerita dimaksudkan aar dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sebagai suatu upaya dan usaha untuk mendukung terjadinya suatu proses belajar dan pembelajaran yang baik, dan efektif. PENDAHULUAN Latar Belakang Salah satu keterampilan yang harus dikembangkan dalam mencapai suatu tujuan pembelajaran di disekolah dasar adalah pentingnya keerampilan berbicara. Tarigan berpendapat bahwa "Berbicara adalah kemampuan seseorang untuk mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata yang mengekspresikan, menyatakan, serta menyampaikan pikiran, gagasan-gagasan, dan suatu perasaan". Keterampilan berbicara sangatlah kuat dan erat kaitannya dengan keerampilan menyimak yaitu merupakan kegiatan komunikasi dua arah yang dilakukan dengan cara bertatap muka langsung. Seseorang tidak mungkin akan dapat berbicara apabila tidak ada seorang pun yang menyimak, begitu pula sebaliknya seseorang tidak akan menyimak jika tidak ada orang yang berbicara. Melalui kegiatan berbicara orang-orang dapat menyampaikan suatu informasi melalui ujaran-ujaran kepada orang lain. Sedangkan melalui kegiatan menyimak orang-orang dapat memperoleh suatu