Thirty-nine Articles (original) (raw)
- Die Neununddreißig Artikel sind historische Glaubensaussagen des anglikanischen Bekenntnisses. Sie sind nicht als umfassende und vollständige Glaubensgrundsätze der Konfession zu verstehen, sondern stellen die Position der Kirche von England zu jener Zeit in der Auseinandersetzung mit der römisch-katholischen Kirche und dem Calvinismus dar. (de)
- Los treinta y nueve artículos o los treinta y nueve artículos de religión son las afirmaciones definitorias históricas de las doctrinas de la Iglesia de Inglaterra con respecto a las controversias de la reforma anglicana. Definidos en 1563, los artículos sirven para definir la doctrina de la Iglesia de Inglaterra en cuanto a su relación con la doctrina calvinista y la práctica católica. A menudo se abrevia el nombre completo de los artículos y se los denomina los "treinta y nueve artículos" o los "XXXIX artículos". (es)
- Tiga Puluh Sembilan Pasal Gereja Anglikan adalah dari doktrin Gereja Anglikan saat Reformasi Inggris. Berikut ini adalah isinya: Disetujui oleh para uskup agung, uskup, dan semua pendeta di provinsi Canterbury dan York pada tahun 1562 di London. 1. Tentang Iman kepada Tritunggal Kudus Ada satu Allah saja yang hidup dan sejati, kekal, tanpa badan, bagian, atau penderitaan; dengan kekuasaan, kebijaksanaan, dan kebaikan tidak terbatas. Dia adalah Pencipta dan Pelindung semuanya, baik yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan. Dalam kesatuan keAllahan ini ada tiga pribadi dengan satu hakikat ilahi, kekuasaan, dan kekekalan, yaitu Bapa, Anak, dan Roh Kudus. 2. Tentang Firman atau Anak Allah yang menjadi Manusia yang sesungguhnya Sang Anak, yang merupakan Firman Bapa, diperanakkan dari kekekalan sang Bapa. Dia adalah Allah yang sejati dan kekal, dan satu hakikat ilahi dengan Bapa. Dia mengambil kodrat manusia di dalam kandungan dara yang diberkati, dari hakikat dara ini. Akibatnya dua kodrat yang lengkap dan sempurna, yaitu keAllahan dan kemanusiaan, disatukan di satu persona yang tidak pernah terbagi-bagi. Hanya ada satu Kristus, Allah sesungguhnya, dan Manusia sesungguhnya; yang benar-benar menderita, disalibkan, mati, dan dikubur, untuk memperdamaikan Bapaknya dengan kita, dan menjadi kurban, tidak saja untuk kesalahan asali, tetapi juga untuk semua dosa sesungguhnya dari manusia. 3. Tentang turunnya Kristus ke neraka Kita percaya bahwa Kristus mati bagi kita, dan dikuburkan. Kita percaya juga bahwa dia turun ke neraka. 4. Tentang kebangkitan Kristus. Kristus benar-benar bangkit dari mati, dan mengambil kembali badannya dengan daging, tulang, dan semuanya yang terkait dengan kesempurnaan watak manusia. Dengan badan itu dia naik ke surga dan duduk di sana sampai dia kembali untuk menghakimi semua orang pada hari kiamat. 5. Tentang Roh Kudus Roh Kudus, keluar dari Bapa dan Anak, satu hakikat, kemuliaan, dan keagungan dengan Bapa dan Anak, adalah Allah sesungguhnya dan kekal. 6. Tentang kecukupan Kitab Suci untuk keselamatan Kitab Suci berisi semua hal yang perlu untuk keselamatan. Tidak seorangpun boleh diharuskan untuk mempercayai apa pun yang tidak tertulis di dalam Kitab Suci atau tidak dapat dibuktikan oleh Kitab Suci sebagai Dasar Imannya, atau menganggap perlu untuk keselamatannya. Kitab Suci adalah kitab-kitab kanonis Perjanjian Lama dan Baru yang kewenangannya tidak pernah disangsikan di dalam Gereja.Nama-nama buku kanonis:* Kejadian* Keluaran* Imamat* Bilangan* Ulangan* Yosua* Hakim-Hakim* Rut* Buku Samuel 1* Buku Samuel 2* Buku Raja 1* Buku Raja 2* Buku Tawarikh 1* Buku Tawarikh 2* Ezra* Nehemia* Ester* Ayub* Mazmur* Amsal* Pengkhotbah* Nabi-nabi besar (4)YesayaYeremiaRatapan (Nabi Yeremia)YehezkielDaniel* Nabi-nabi kecil (12)HoseaYöelAmosObajaYunusMikhaNahumHabakukZefanyaHagaiZakhariaMaleakhiDan kitab-kitab lain (seperti dikatakan Hieronimus) dibaca kaum Gereja untuk teladan hidup dan pengajaran tentang kelakuan, tetapi tidak digunakan untuk menetapkan ajaran apa pun, yaitu:* 3 Ezra* 4 Ezra* Tobit* Yudit* Tambahan Kitab Ester* Kebijaksanaan Salomo* Yesus bin Sirakh* BarukhSurat Nabi Yeremia* Tambahan Kitab DanielLagu Pujian Ketiga PemudaKisah SusanaDewa Bel dan Naga Babel* Doa Manasye* 1 Makabe* 2 MakabeSemua kitab Perjanjian Baru, yang diterima secara umum, kita terima dan anggap sebagai kanonis. 7. Tentang Perjanjian Lama Perjanjian Lama tidak berlawanan dengan Perjanjian Baru: karena baik di dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru kehidupan kekal ditawarkan kepada manusia oleh Kristus, satu-satunya perantara Allah dan manusia, karena dia adalah Allah dan Manusia sekaligus. Oleh karena itu,, mereka tidak boleh mempercayai pernyataan yang salah bahwa Bapa-bapa Leluhur hanya mengharapkan janji sementara saja. Meskipun orang-orang Kristen tidak perlu mengikuti upacara hukum yang diberikan Allah kepada Musa, dan pemerintah tidak perlu mengikuti aturan sipil hukum itu, tidak ada seorang Kristen pun yang bebas untuk tidak mematuhi perintah moralnya. 8. Tentang Tiga Pengakuan Iman Ketiga Pengakuan Iman, yaitu Pengakuan Iman Nicea, Pengakuan Iman Athanasius, dan yang biasanya dinamakan Pengakuan Iman Rasuli, wajib diterima dan dipercayai karena pengakuan ini dapat dibuktikan dengan sangat pasti oleh Kitab Suci. 9. Tentang dosa asali atau dosa kelahiran Dosa asali tidak tentang mengikuti contoh Adam (seperti yang dikatakan dengan salah oleh penganut Pelagius). Dosa asali adalah kesalahan dan kerusakan watak semua orang, yang dihasilkan dalam watak keturunan Adam. Akibatnya, manusia sudah menyeleweng jauh sekali dari kebenaran asali, dan oleh wataknya cenderung untuk jahat, sehingga mereka selalu ingin melakukan yang berlawanan dengan roh. Oleh karena itu,, dalam diri setiap orang yang dilahirkan ke dalam dunia ini, dosa asali ini patut menerima murka dan hukuman Allah. Dan pencemaran watak ini tetap ada di dalam setiap orang juga yang sudah dilahirkan kembali, sehingga keinginan daging (disebut dalam bahasa Yunani phronema sarkos, yang beberapa orang menerjemahkannya sebagai kebijaksanaan daging, beberapa sebagai sensualitas daging, beberapa sebagai kasih daging, beberapa sebagai nafsu daging), tidak tunduk di bawah Hukum Allah. Dan meskipun tidak ada penghukuman bagi mereka yang percaya dan dibaptis, sang Rasul mengakui bahwa keinginan dan nafsu itu sendiri mempunyai watak dosa. 10. Tentang kehendak bebas Kondisi manusia sesudah kejatuhan Adam adalah sedemikian rupa sehingga kita tidak dapat berbalik dan menyiapkan diri sendiri, dengan kekuatan alamiah sendiri dan perbuatan baik, untuk beriman dan berseru kepada Allah. Ini berarti bahwa kita tidak berkuasa melakukan perbuatan baik yang menyenangkan dan dapat diterima Allah, kecuali jika kasih karunia Allah dalam Kristus berjalan di depan kita supaya kita dapat berkehendak baik, dan kecuali jika kasih karunia itu bekerja bersama kita saat berkehendak baik itu. 11. Tentang pembenaran manusia Kita dianggap benar di hadapan Allah, hanya karena kebaikan Tuhan dan Juruselamat kita Yesus Kristus, karena iman, dan bukan karena perbuatan atau jasa kita. Jadi ajaran yang mengatakan bahwa kita dibenarkan karena iman saja adalah ajaran sangat sehat dan penuh hiburan, sebagaimana dinyatakan lebih lengkap dalam Khotbah (Homili) Pembenaran. 12. Tentang perbuatan baik Perbuatan baik, yang merupakan buah iman, dan mengikuti kebenaran, tidak dapat menghapuskan dosa-dosa kita atau menanggung kekerasan penghakiman Allah. Akan tetapi perbuatan baik ini berkenan dan dapat diterima Allah dalam Kristus. Perbuatan baik tumbuh dari iman yang sejati dan bersemangat. Sebenarnya melalui perbuatan baik iman yang bersemangat dapat dikenali sejelas pohon yang dapat dikenali dari buahnya. 13. Tentang perbuatan sebelum pembenaran Perbuatan yang dilakukan sebelum kasih karunia Kristus dan pengilhaman dari Rohnya, tidak berkenan bagi Allah karena perbuatan itu tidak berasal dari iman dalam Yesus Kristus. Dan perbuatan tersebut juga tidak membuat orang pantas menerima kasih karunia, atau (seperti dikatakan penulis skolastis) berhak mendapat kasih karunia karena perbuatan itu menunjukkan bahwa kita siap melakukan yang Dia tuntut. Bahkan, karena perbuatan tersebut tidak dibuat sebagaimana dikehendaki dan diperintahkan Allah, kita tidak menyangsikan bahwa perbuatan itu bersifat dosa. 14. Tentang perbuatan yang lebih dari yang diwajibkan Perbuatan sukarela adalah perbuatan yang dilakukan sebaik dan melebihi yang diperintahkan Allah. Perbuatan ini disebut perbuatan yang lebih dari yang diwajibkan (Works of Supererogation). Perbuatan sukarela tidak dapat diajarkan tanpa kesombongan dan ketidaksalehan, karena ketika orang mengajarkannya, mereka menyatakan bahwa mereka tidak saja memberi kepada Allah sebanyak yang dituntut, tetapi mereka membuat lebih banyak demi Dia daripada tuntutan tugas mereka. Namun, Kristus menyatakan secara jelas, Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, katakanlah, Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna. 15. Tentang Kristus saja yang tanpa dosa Kristus mempunyai watak kita yang sesungguhnya dan menjadi seperti kita di dalam segala hal, kecuali dosa. Dia tidak mempunyai dosa, baik di dagingnya maupun di rohnya. Dia datang sebagai Anak Domba tanpa noda, untuk mengangkat dosa dunia oleh pengorbanannya sendiri yang satu kali saja. Dosa, sebagai dikatakan Yohanes, tidak ada di dalam Yesus. Akan tetapi, kita semua, meskipun dibaptis dan dilahirkan kembali dalam Kristus, masih melanggar banyak hal; dan jika kita berkata bahwa kita tidak berdosa, kita menipu diri kita sendiri, dan kebenaran tidak ada di dalam kita. 16. Tentang dosa sesudah pembaptisan Tidak setiap dosa yang layak dihukum mati yang dilakukan dengan disengaja sesudah pembaptisan adalah dosa melawan Roh Kudus, dan tidak dapat diampuni. Oleh karena itu,, karunia pertobatan tidak boleh tidak diberikan kepada orang yang berdosa sesudah pembaptisan. Setelah kita menerima Roh Kudus, kita mungkin meninggalkan kasih karunia yang diberikan kepada kita, dan berbuat dosa, dan oleh kasih karunia Allah kita dapat bangkit kembali, dan mengubah hidup kita. Dan oleh karena itu, orang yang mengatakan bahwa mereka tidak dapat berdosa lagi sepanjang hidup mereka, harus dikutuk, dan juga mereka yang menolak mengampuni orang yang bertobat dengan sungguh-sungguh. 17. Tentang predestinasi dan pilihan Predestinasi kepada Kehidupan adalah maksud kekal Allah, sehingga (sebelum landasan dunia diletakkan)Dia selalu menitahkan, dengan pertimbangan rahasia-Nya yang tersembunyi dari kita, untuk melepaskan dari kutukan dan hukuman orang yang sudah dipilih-Nya dalam Kristus dari antara manusia, dan membawa mereka melalui Kristus pada keselamatan kekal, sebagai suatu bejana yang dibuat untuk kemuliaannya. Jadi mereka ini, yang diberi berkat hebat sekali oleh Allah, dipanggil menurut maksud Allah oleh RohNya yang bekerja pada waktu yang tepat; mereka karena kasih karunia mentaati panggilan itu; mereka dibenarkan secara cuma-cuma; kemudian mereka diangkat menjadi anak-anak Allah; mereka dibuat seperti citra Anak satu-satunya yang diperanakkanNya, yaitu Yesus Kristus; mereka melakukan perbuatan baik dengan setia; dan pada akhirnya, oleh kasih karunia Allah, mereka mencapai kebahagiaan kekal.Pertimbangan yang saleh tentang predestinasi dan pilihan kita di dalam Kristus merupakan hiburan yang manis, menyenangkan, dan tidak terperikan untuk orang yang saleh dan mereka yang merasakan di dalam diri mereka pekerjaan Roh Kristus. Ini adalah orang yang mematikan perbuatan dagingnya dan bagian-bagian tubuhnya yang melayani dosa. Pertimbangan predestinasi mengangkat akal budinya pada hal-hal yang agung dan surgawi, karena pertimbangan itu menetapkan dan memperkuat imannya akan keselamatan kekal yang akan dinikmati melalui Kristus; dan juga menyalakan kegairahan akan kasih kepada Allah. Namun hal ini berbahaya kalau orang yang hanya ingin tahu dan penuh dosa, yang tidak mempunyai Roh Kristus, selalu melihat di depan matanya keputusan predestinasi Allah, karena Iblis akan mendorong mereka baik pada keputusasaan atau pada kehidupan cemar, yang tidak kurang berbahayanya dari keputusasaan.Selanjutnya kita harus menerima janji-janji Allah sebagaimana dinyatakan kepada kita di dalam Kitab Suci: dan juga di dalam apa yang kita buat, kita harus mengikuti kehendak Allah yang dinyatakan dengan jelas kepada kita di dalam Firman Allah. 18. Tentang mendapatkan keselamatan kekal karena nama Kristus saja. Mereka yang berani mengatakan bahwa tiap orang akan diselamatkan oleh agama atau mazhab yang mereka percayai, asal mereka hati-hati membentuk hidup mereka menurut agama itu dan terang alam, dipandang terkutuk, karena Kitab Suci menyatakan kepada kita bahwa hanya melalui nama Yesus Kristus orang harus diselamatkan. 19. Tentang Gereja Gereja Kristus yang tampak adalah jemaat orang beriman, dimana Firman Allah yang murni diberitakan, dan sakramen dilayankan menurut semua yang dituntut oleh aturan Kristus.Sebagaimana Gereja Yerusalem, Alexandria, dan Antioch telah berbuat salah, demikian juga Gereja Roma berbuat salah, tidak saja dalam hidup mereka dan upacara-upacara, tetapi juga dalam hal iman. 20. Tentang Kewenangan Gereja Gereja mempunyai kekuasaan memerintahkan ritus atau upacara, dan kewenangan dalam perselisihan iman. Akan tetapi Gereja tidak berwewenang untuk menetapkan apa pun yang melawan Firman Allah yang tertulis, dan Gereja tidak boleh menjelaskan satu bagian Kitab sehingga bertentangan dengan bagian lain. Gereja adalah saksi dan penjaga Kitab Suci. Oleh karena itu,, Gereja seharusnya tidak memeritahkan apa pun yang melawan Kitab Suci, dan juga Gereja seharusnya tidak memaksa orang mempercayai apa pun yang ditambahkan pada Kitab Suci sebagai sesuatu yang perlu untuk keselamatan. 21. Tentang Kewenangan Konsili Umum Konsili Umum tidak boleh berkumpul tanpa perintah dan kehendak Penguasa. Dan ketika konsili itu berkumpul (karena konsili tersebut adalah perkumpulan manusia, dan tidak semua anggota diperintah oleh Roh dan Firman Allah) konsili itu mungkin berbuat salah, dan kadang-kadang memang berbuat salah, bahkan dalam hal tentang Allah. Oleh karena itu, hal yang mereka putuskan sebagai yang perlu untuk keselamatan, tidak mempunyai kekuatan ataupun kekuasaan, kecuali jika dapat ditunjukkan bahwa hal itu berasal dari Kitab Suci. 22. Tentang Tempat Api Penyucian Ajaran Katolik Roma tentang tempat api penyucian, indulgensi, menghormati patung dan relikui, serta berdoa memohon perantaraan santo/santa, adalah hal bodoh, yang diciptakan bukan untuk alasan baik, dan tidak didasarkan pada kepastian Alkitab, bahkan ditentang oleh Firman Allah. 23. Tentang pelayanan di dalam jemaat Tidaklah sah menurut hukum bagi seseorang mengangkat diri sendiri dalam jabatan pengkhotbah umum, atau melayani sakramen dalam jemaat, sebelum mereka dipanggil secara sah menurut hukum dan diutus untuk melakukan itu. Yang harus kita anggap dipanggil dan diutus secara sah adalah mereka yang dipilih dan dipanggil melakukan pekerjaan ini oleh orang yang diberi kewenangan umum di dalam gereja untuk memanggil dan mengutus pelayan ke dalam kebun anggur Tuhan. 24. Tentang berbicara di dalam jemaat dalam bahasa yang dimengerti umat Buruk sekali menurut Firman Allah dan menurut kebiasaan gereja purbakala untuk melakukan doa umum di gereja, atau melayani sakramen, di dalam bahasa yang tidak dimengerti kaum awam. 25. Tentang sakramen Sakramen yang diangkat Kristus bukan saja merupakan lencana atau tanda yang menyatakan bahwa seseorang beragama Kristen. Sakramen ini juga merupakan saksi yang dapat dipercaya akan kehendak baik Allah kepada kita, dan tanda yang membawa kasih karunianNya kepada kita. Allah bekerja secara tidak kelihatan dalam kita melalui sakramen, tidak saja untuk menghidupkan iman kita, tetapi juga memperkuat iman kita kepadaNya.Ada dua sakramen yang Kristus perintahkan di dalam Injil: Pembaptisan dan Perjamuan Tuhan.Lima yang umumnya disebut sakramen yang tidak dianggap sebagai sakramen Injil, yaitu konfirmasi, penebusan dosa (penance), pentahbisan, pernikahan, dan perminyakan orang yang sebelum meninggal (extreme unction). Beberapa dari kelima ini berkembang karena orang telah mencemari ajaran para Rasul. Beberapa hanya situasi hidup yang diijinkan di dalam Kitab Suci. Kelima ini tidak seperti sakramen pembaptisan dan perjamuan Tuhan karena tidak ada tanda nyata atau upacara yang ditentukan oleh Allah.Sakramen tidak diberikan oleh Kristus untuk ditonton atau dibawa-bawa, tetapi supaya kita memakainya. Sakramen ini berpengaruh baik hanya untuk mereka yang menerimanya secara patut. Mereka, yang menerima secara tidak patut, mendatangkan penghakiman atas diri sendiri, seperti dikatakan Rasul Paulus. 26. Tentang ketidaklayakan pelayan tidak menghalangi dampak sakramen Di gereja yang kelihatan, kejahatan selalu bercampur dengan kebaikan, dan kadang-kadang kejahatan mempunyai kewenangan utama dalam pelayanan Firman dan Sakramen. Namun, karena mereka tidak melayani di dalam nama mereka sendiri, tetapi di dalam nama Kristus, dan karena mereka melayani karena penugasan dan penguasaan Kristus, kita boleh menggunakan pelayanan mereka, baik dalam mendengarkan Firman Allah maupun dalam menerima sakramen. Pengaruh yang ditetapkan Kristus tidak lenyap oleh kejahatan mereka, dan kasih karunia Allah tidak berkurang bagi mereka yang menerima dengan iman secara baik sakramen yang dilayankan kepadanya. Sakramen mempunyai pengaruh baik karena penetapan dan janji Kristus, sekalipun dilayani oleh orang jahat.Meskipun demikian, pelayan yang jahat seharusnya diperiksa sebagai bagian dari disiplin gereja. Mereka seharusnya diadili oleh mereka yang mengetahui tentang pelanggarannya, dan ketika mereka divonis bersalah, mereka seharusnya dipecat secara adil. 27. Tentang pembaptisan Pembaptisan bukan hanya tanda yang memperlihatkan bahwa seseorang adalah orang Kristen dan yang membedakan orang Kristen dari orang yang belum dibaptis. Pembaptisan juga tanda kelahiran kembali, atau kelahiran baru. Tanda pembaptisan seperti sebuah alat supaya mereka yang menerima pembaptisan dengan benar dicangkokkan ke dalam gereja. Janji pengampunan dosa dan pengangkatan sebagai anak-anak Allah oleh Roh Kudus dinyatakan dan dipastikan oleh tanda yang kelihatan. Iman diperkuat. Kasih karunia bertambah karena doa kepada Allah. Pembaptisan anak-anak kecil harus dilanjutkan karena sesuai dengan sakramen yang ditetapkan oleh Kristu 28. Tentang Perjamuan Tuhan Perjamuan Tuhan tidak hanya merupakan tanda kasih yang harus dimiliki oleh orang Kristen untuk saling mengasihi; tetapi juga merupakan sakramen penebusan kita oleh kematian Kristus. Jika kita menerima sakramen dengan iman dan sikap yang layak, maka dalam roti yang kita pecahkan, kita berbagi tubuh Kristus; dan dalam cangkir berkat, kita berbagi darah Kristus.Transubstansiasi (atau perubahan hakikat roti dan anggur) dalam Perjamuan Tuhan tidak dapat dibuktikan di dalam Kitab Suci, tetapi ditolak dengan kata-kata sederhana dari kitab suci, jelas ini bertentangan dengan hakikat sakramen, dan oleh sebab itu masalah ini telah menimbulkan banyak takhayul.Tubuh Kristus diberikan, diambil, dan dimakan dalam perjamuan itu secara spiritual saja. Tubuh Kristus diterima dan dimakan dengan iman.Kristus tidak memerintahkan sakramen Perjamuan Tuhan agar disimpan, diangkat-angkat, dibawa-bawa, atau dipuja. 29. Tentang orang-orang jahat yang tidak makan tubuh Kristus dalam Perjamuan Tuhan Orang yang jahat, dan mereka yang tanpa iman yang hidup, dapat secara badani dan dengan jelas menekankan gigi mereka (seperti dikatakan Augustinus) pada sakramen Tubuh dan Darah Kristus. Akan tetapi mereka tidak dapat mengambil bagian dalam Kristus. Bahkan, mereka akan dihukum karena makan dan minum tanda atau sakramen yang sedemikian agungnya. 30. Tentang kedua jenis Cawan Tuhan tidak diharamkan bagi kaum awam, karena kedua bagian Sakramen Tuhan, menurut peraturan dan perintah Kristus, seharusnya dilayankan sama kepada semua orang Kristen. 31. Tentang persembahan Kristus yang satu kali saja dan sempurna di atas salib Persembahan Kristus yang hanya dipersembahkan satu kali, adalah penebusan, pendamaian, dan pemenuhan sempurna untuk semua dosa seluruh dunia, baik dosa asal maupun dosa sebenarnya. Dan tidak ada persembahan lain untuk dosa, melainkan itu saja. Oleh karena itu, merupakan dongeng yang menghujat dan kebohongan yang berbahaya jika mengatakan bahwa imam mempersembahkan Kristus dalam kurban persembahan misa supaya orang yang masih hidup dan yang sudah mati bisa mendapatkan pengampunan dari hukuman atau kesalahan. 32. Tentang pernikahan imam Bishop, imam, dan diaken tidak diperintahkan oleh hukum Allah untuk berjanji akan tetap membujang, atau berpantang menikah. Oleh karena itu, sah menurut hukum bagi mereka, seperti untuk semua orang Kristen lain, untuk menikah menurut kebijaksanaan mereka sendiri. Mereka harus mempertimbangkan sendiri mana yang akan lebih baik bagi kesalehan. 33. Tentang orang-orang yang dikucilkan, dan bagaimana mereka harus dihindari Seorang dapat dikeluarkan, secara adil, dari kesatuan Gereja. Mereka dikucilkan oleh hukum umum gereja. Orang seperti ini seharusnya dianggap oleh semua orang yang percaya sebagai orang tak percaya dan pendosa, sampai mereka bertobat dan diperdamaikan di depan umum, dan diterima ke dalam gereja oleh orang yang berwewenang menerima mereka. 34. Tentang tradisi Gereja Tradisi dan upacara tidak perlu sama di setiap tempat. Kedua hal ini memang selalu berbeda. Mereka boleh diubah menurut negeri, zaman, budaya yang berbeda, asal tidak ada penetapan yang bertentangan dengan Firman Allah.Siapapun, yang karena pendapat pribadinya, dengan sengaja dan secara terbuka melanggar tradisi dan upacara gereja, yang tidak bertentangan dengan Firman Allah, dan disetujui oleh penguasa umum, seharusnya ditegur secara terbuka (supaya orang lain menjadi takut melakukan hal yang sama). Ini adalah pelanggaran melawan aturan umum gereja, yang merugikan kewenangan pemerintah dan melukai hati nurani orang yang lemah.Setiap gereja nasional berwewenang untuk mengangkat, mengubah, dan menghapus upacara gereja yang ditetapkan hanya oleh manusia, supaya semuanya menghasilkan perbaikan. 35. Tentang Khotbah Buku Khotbah (Homili) kedua berisi ajaran yang saleh, bermanfaat, dan perlu untuk masa kini, seperti halnya buku Khotbah pertama, yang dikeluarkan pada masa Edward VI. Oleh karena itu, kita menganggap khotbah itu sesuai untuk dibacakan di dalam gereja oleh pelayan-pelayan, dengan hati-hati dan dengan jelas, supaya orang dapat mengerti.Berbagai judul khotbah di dalam buku kedua terdaftar di bawah ini.1. Tentang penggunaan gereja secara benar2. Melawan bahaya pemujaan dewa berhala3. Tentang memperbaiki dan menjaga kebersihan gereja.4. Tentang perbuatan-perbuatan baik: pertama tentang puasa5. Melawan kerakusan dan keadaan mabuk6. Melawan berpakaian berkelebihan7. Tentang berdoa8. Tentang tempat dan waktu berdoa9. Bahwa doa umum dan Sakramen harus dilayankan di dalam bahasa yang dimengerti10. Tentang pendapat menghormati Firman Allah11. Tentang bersedekah12. Tentang kelahiran Kristus13. Tentang kesengsaraan Kristus14. Tentang kebangkitan Kristus15. Tentang kelayakan menerima sakramen tubuh dan darah Kristus16. Tentang karunia-karunia Roh Kudus17. Untuk hari-hari dalam Minggu Rogation (hari-hari sebelum Hari Kenaikan)18. Tentang status pernikahan19. Tentang pertobatan20. Melawan kemalasan21. Melawan pemberontakan 36. Tentang pentahbisan bishop dan pelayan yang lain Buku pentahbisan para Archbishop dan bishop, dan pengangkatan para imam dan diaken dikeluarkan pada masa Edward VI, dan diperkuat pada waktu yang sama oleh kewenangan parlemen. Buku ini berisi semua hal yang diperlukan untuk pentahbisan dan pengangkatan demikian. Buku ini tidak berisi apa pun yang takhayul dan tidak beriman. Dan oleh karena itu, setiap orang yang ditahbiskan atau diangkat menurut upacara buku itu, sejak tahun kedua Edward VI sampai dengan waktu ini atau sesudahnya, harus ditahbiskan dan diangkat secara benar dan sah menurut hukum. 37. Tentang penguasa sipil Raja memiliki kekuasaan utama di wilayah kerajaan Inggris dan di negara-negara jajahannya yang lain. Pemerintahan utama di semua bagian kerajaan ini, baik gerejawi maupun sipil, adalah miliknya. Pemerintah tidak, dan tidak seharusnya, diperintah oleh hukum asing mana pun.Beberapa orang yang memfitnah merasa sakit hati ketika kita memberikan kepada Baginda Raja, pemerintahan utama. Akan tetapi kita tidak memberikan kepada raja kita, pelayanan baik Firman Allah maupun Sakramen. Undang-undang yang diajukan baru-baru ini oleh Elizabeth, Ratu kita, menyatakan dengan jelas hal ini. Kita hanya memberi hak yang kita lihat dalam Kitab Suci selalu diberikan kepada Raja yang saleh oleh Allah sendiri, yaitu, bahwa mereka seharusnya memerintah semua jabatan dan lapisan masyarakat yang diberikan kepada pemerintah oleh Allah, baik gerejawi maupun sipil. Dan bahwa mereka seharusnya mengendalikan dengan pedang sipil semua orang yang keras kepala dan para penjahat.Bishop Roma tidak mempunyai hak hukum atas wilayah Inggris ini.Hukum kerajaan boleh menghukum mati orang Kristen karena pelanggaran-pelanggaran yang mengerikan dan berat.Sah menurut hukum bagi orang Kristen, kalau diperintahkan Raja, untuk mengangkat senjata dan ikut berperang. 38. Tentang barang-barang tak lazim yang dimiliki orang Kristen. Hak dan kepemilikan kekayaan dan barang-barang orang Kristen bukan milik bersama, seperti yang dinyatakan dengan keliru oleh kaum Anabaptis. Meskipun demikian setiap orang seharusnya bermurah hati memberi yang dimilikinya kepada orang miskin dan menurut kemampuannya. 39. Tentang sumpah orang Kristen Kita mengaku bahwa bersumpah dengan kata-kata kosong dan bodoh dilarang bagi orang Kristen oleh Tuhan Yesus Kristus dan Yakobus, rasulnya. Namun kita beranggapan bahwa agama Kristen tidak melarang seseorang bersumpah ketika diperlukan oleh Penguasa. Dalam urusan iman atau kasih, seseorang seharusnya bersumpah menurut ajaran nabi, dengan adil dan benar. (in)
- The Thirty-nine Articles of Religion (commonly abbreviated as the Thirty-nine Articles or the XXXIX Articles) are the historically defining statements of doctrines and practices of the Church of England with respect to the controversies of the English Reformation. The Thirty-nine Articles form part of the Book of Common Prayer used by the Church of England, the U.S. Episcopal Church, and the Anglican Church in North America among other denominations in the worldwide Anglican Communion and Anglican Continuum. When Henry VIII broke with the Roman Catholic Church and was excommunicated, he began the reform of the Church of England, which would be headed by the monarch (himself), rather than the pope. At this point, he needed to determine what its doctrines and practices would be in relation to the Church of Rome and the new Protestant movements in continental Europe. A series of defining documents were written and replaced over a period of thirty years as the doctrinal and political situation changed from the excommunication of Henry VIII in 1533, to the excommunication of Elizabeth I in 1570. These positions began with the Ten Articles in 1536, and concluded with the finalisation of the Thirty-nine articles in 1571. The Thirty-nine articles ultimately served to define the doctrine of the Church of England as it related to Calvinist doctrine and Roman Catholic practice. The articles went through at least five major revisions prior to their finalisation in 1571. The first attempt was the Ten Articles in 1536, which showed some slightly Protestant leanings – the result of an English desire for a political alliance with the German Lutheran princes. The next revision was the Six Articles in 1539 which swung away from all reformed positions, and then the King's Book in 1543, which re-established most of the earlier Roman Catholic doctrines. During the reign of Edward VI, Henry VIII's son, the Forty-two Articles were written under the direction of Archbishop Thomas Cranmer in 1552. It was in this document that Calvinist thought reached the zenith of its influence in the English Church. These articles were never put into action, owing to Edward VI's death and the reversion of the English Church to Roman Catholicism under Henry VIII's elder daughter, Mary I. Finally, upon the coronation of Elizabeth I and the re-establishment of the Church of England as separate from the Roman Catholic Church, the Thirty-nine Articles of Religion were initiated by the Convocation of 1563, under the direction of Matthew Parker, the Archbishop of Canterbury. The Thirty-nine Articles were finalised in 1571, and incorporated into the Book of Common Prayer. Although not the end of the struggle between Catholic and Protestant monarchs and citizens, the book helped to standardise the English language, and was to have a lasting effect on religion in the United Kingdom and elsewhere through its wide use. (en)
- Les Trente-neuf articles (en anglais, Thirty-Nine Articles of Religion ou XXXIX Articles), sont un énoncé de la doctrine et des pratiques anglicanes établi en 1563. Toutefois, ils n'ont pas été conçus comme une déclaration de foi chrétienne complète, mais comme un manifeste de la position de l'Église d'Angleterre par rapport à l'Église catholique et aux protestants dissidents. Ils font partie du Book of Common Prayer, toujours en usage au sein de l'Église d'Angleterre et des églises apparentées (les Églises épiscopaliennes). (fr)
- I trentanove articoli di religione possono essere considerati la confessione di fede fondamentale della Chiesa anglicana o Chiesa d'Inghilterra e delle chiese consociate che si dicono "episcopaliane". Pubblicati per la prima volta nel 1563 regnante Elisabetta I e sanzionati da un sinodo londinese, sono diventati testo ufficiale della Chiesa d'Inghilterra e sono entrati nel Book of Common Prayer. La traduzione del loro titolo esteso recita: "Articoli | concordati dagli arcivescovi | e vescovi di entrambe le province | e l'intero clero nella | convocazione tenutasi a Londra | nell'anno 1562 per evitare | le diversità di opinione e | per stabilire il consenso | al riguardo della vera religione". (it)
- 영국 성공회 39개 신앙 조항(Thirty-Nine Articles)은 잉글랜드 성공회의 신학적 선언을 담은 기독교 문서로서 1556년 발표되었다. (ko)
- 39箇条(さんじゅうきゅう かじょう、The Thirty-Nine Articles)は、イングランド国教会が16世紀の神学論争の終止符を打つために、議会で受け入れた教義要綱である。この要綱で、カトリック教会、アナバプテスト派、改革派教会に対してイングランド教会の教理的立場を明らかにした。聖公会大綱とも呼ばれる。 聖公会の教義的立場を明確にする箇条ではあるが、全ての聖公会の教会が信徒に同意を義務付けるものではない。日本聖公会はその設立時に採用を見合わせた。 (ja)
- 39 artykułów religii lub XXXIX artykułów – artykuły ogłoszone w 1563 r. jako doktrynalna definicja wyznania anglikańskiego, służąca za punkt odniesienia w kontrowersjach związanych z reformacją w Anglii. Chodziło szczególnie o określenie prawd wiary rodzącego się Kościoła anglikańskiego w stosunku do doktryny kalwinizmu oraz praktyk wiary katolickiej. W okresie 30 lat, pomiędzy ekskomuniką papieską króla Henryka VIII z 1533 r. a ekskomuniką królowej Elżbiety Tudor z 1570 r., zostało wydanych szereg następujących po sobie dokumentów doktrynalnych, których treść ewoluowała. Artykuły miały ustalić ostatecznie doktrynę anglikańską. Wśród 46 teologów, którzy opracowali artykuły – według listy z Księgi Biskupa /(ang.) Bishop's Book/ – byli wszyscy biskupi anglikańscy, ośmiu archidiakonów i siedemnastu innych doktorów teologii. Artykuły stały się wiążące na mocy prawa wydanego przez parlament angielski w 1571 r. Akt Próby (ang. ) z 1672 czynił przyjęcie Artykułów warunkiem dopuszczającym do sprawowania urzędu w administracji państwowej w Anglii – odwołany w 1829 r. Zostały opublikowane w Księdze Wspólnych Modlitw /(ang.) The Book of Common Prayer/ i w innych książkach do nabożeństw. (pl)
- De trettionio artiklarna är den trosbekännelse som antogs av Engelska kyrkan efter separationen från romersk-katolska kyrkan och reformationen i England. Artiklarna är inte tänkta att beskriva hela den kristna tron och är medvetet öppna för olika tolkningsmöjligheter. De påbörjades under Henrik VIII som en beskrivning av kyrkan med De tio artiklarna år 1536, följda av De sex artiklarna 1539. Under Edvard VI:s regering skrevs 1552 De fyrtiotvå artiklarna under ledning av ärkebiskop Thomas Cranmer. Artiklarna reviderades under Elisabet I och blev först 38, men byggdes sedan ut till 39 stycken och antogs av de engelska provinskyrkomötena 1562 samt stadfästes 1571 av parlamentet. Karl I utfärdade 1628 en kunglig deklaration, som i försiktiga ordalag avvisar den dubbla predestinationsläran, och som utgör ett förord till de trettionio artiklarna. År 1673 gjordes tillägg i artiklarna som berör hur man skall ställa sig i vissa frågor av mer civilrättslig natur. Den allmänna bönboken har läromässigt en starkare ställning i Anglikanska kyrkogemenskapen än vad artiklarna har. För utvecklingen av en karaktäristisk anglikansk teologi har den varit mycket betydelsefull. Artiklarnas kyrkorättsliga ställning varierar kraftigt mellan dagens anglikanska kyrkor. Några medlemskyrkor, exempelvis den Skotska episkopalkyrkan, använder inte artiklarna alls. I andra kyrkor, bland dem den engelska, fungerar artiklarna snarast som vittnesbörd om den teologi som formade den engelska kyrkan under en tidigare utvecklingsfas. Ett fåtal kyrkor samt evangelikala grupperingar i andra medlemskyrkor tillmäter dem däremot en större och bindande vikt. John Wesley baserade metodismens bekännelseskrift, De sexton artiklarna (1784), på De trettionio artiklarna. (sv)
- 39 статей (англ. Thirty-nine Articles) — статті, які визначають доктрину англіканського віросповідання, служать посиланням у суперечках, пов'язаних з Реформацією в Англії. У них йшлося зокрема про визначення істин віри новоствореної Англіканської церкви стосовно доктрини кальвінізму та практики католицької віри. «39 статей», прийняті парламентом у 1571 році, становлять собою виклад основ віри. Головні положення їх стосуються вчення про Святу Трійцю, про втілення Ісуса Христа і про Святого Духа; також в них говориться про джерела віри; дається вчення про гріх і про викуплення — без заперечення ролі благих діянь. Разом з тим, вони відкидають непогрішність Папи й існування Чистилища, не вбачаючи біблійних підстав доктрини про переосутнення. Вони визнають лише Хрещення та Євхаристію як таїнства, котрі мають явні основи в Біблії. Статті дозволяють священникам одружуватися та рішуче відкидають папську юрисдикцію, визнаючи верховенство Короля над Церквою Англії. (uk)
- Os Trinta e Nove Artigos da Religião foram estabelecidos em 1563, e então definindo a doutrina anglicana, em relação às controvérsias da Reforma Inglesa; especialmente na relação com a doutrina calvinista e católica romana, bem como as práticas da Igreja Anglicana. O nome é comumente abreviado para os Trinta e Nove Artigos ou os XXXIX Artigos. No Concílio realizado em Londres no ano de 1562, para evitar diversidade de opiniões, e estabelecer o comum acordo no tocante à verdadeira Religião. (Livro de Oração Comum, publicado em português em 1866, pela Society for Promoting Christian Knowledge. p.432-444). (pt)
- 39 статей (англ. 39 Articles of Religion) — символ веры церкви Англии о согласии, о котором обязан письменно заявить каждый кандидат в диаконы, священники и епископы перед хиротонией. (ru)
- 《三十九條信綱》又稱《三十九條信綱》,是基督新教盎格魯宗英格蘭聖公會的教義文獻。《三十九條信綱》並不是信經,是英格蘭聖公會就一系列爭議問題提出的看法,其目的在於維持英格蘭聖公會和其他盎格魯宗的教會聯合一致。 《三十九條信綱》以聖餐、聖經與公會議的權威以及預選說等為主要內容,雖然有幾條措詞曖昧,但是一般而言,這些信綱既反對極端舊教思想者,也反對極端的重浸派。 英國女王伊莉莎白一世治下,經過幾次努力,於1563年公布《三十九條信綱》,當時為了安撫舊教思想者,而未含關於领聖體的第29條,最後由1571年的教務會議全文通過。自1865年起,英國聖公會其中的教牧人員按規定必須確認這些原則。 (zh)
- https://archive.org/details/thomascranmerlif0000macc
- https://books.google.com/books%3Fid=M7S_DgAAQBAJ
- https://books.google.com/books%3Fid=zFmS2ng9z7wC
- http://www.justus.anglican.org/resources/bcp/england.htm
- http://www.tlogical.net/irish.htm
- http://www.luminarium.org/encyclopedia/tenarticles.htm
- https://archive.org/details/a623832400newmuoft
- https://archive.org/details/a623832400newmuoft/page/n6
- https://archive.org/details/acommentaryonth00boulgoog%7Cyear=1877%7Cpublisher=Longmans
- https://archive.org/details/oxforddictionary00late%7Curl-access=registration%7Cedition=3rd%7Cyear=1997%7Cpublisher=Oxford
- http://www.eskimo.com/~lhowell/bcp1662/articles/articles.html
- https://www.churchofengland.org/prayer-and-worship/worship-texts-and-resources/book-common-prayer/articles-religion
- http://anglicansonline.org/basics/thirty-nine_articles.html
- http://cyclopedia.lcms.org/display.asp%3Ft1=w&word=WITTENBERGARTICLES
- http://archive.churchsociety.org/crossway/documents/Cway_089_Pierce1.pdf
- http://www.theologian.org.uk/church/39articles.html
- http://www.justus.anglican.org/resources/bcp/1662/articles.pdf
- http://members.tripod.com/~gavvie/39articles/articles.html
- https://books.google.com/books%3Fid=3XUtAAAAMAAJ
- https://books.google.com/books%3Fid=5SRANUBTt3AC&pg=PA362%7Cyear=2003%7Cpublisher=Oxford
- https://books.google.com/books%3Fid=8JhrQgAACAAJ
- https://books.google.com/books%3Fid=BHRnQgAACAAJ
- https://books.google.com/books%3Fid=GU-gAAAAMAAJ%7Cyear=1919%7Cpublisher=Longmans%7Clocation=London
- https://books.google.com/books%3Fid=JwNKAAAAMAAJ%7Cyear=1908%7Cpublisher=Methuen
- https://books.google.com/books%3Fid=M9UwAQAAMAAJ
- https://books.google.com/books%3Fid=N6a9GAAACAAJ
- https://books.google.com/books%3Fid=O10PAAAAIAAJ&pg=PA355%7Cvolume=2%7Cyear=1842%7Cpublisher=J.H.
- https://books.google.com/books%3Fid=RLEL9Xxy9E8C
- https://books.google.com/books%3Fid=UGi6WWtzkJYC&pg=PA284%7Cyear=2004%7Cpublisher=James
- https://books.google.com/books%3Fid=jW2uOx2kHrYC&pg=PA234%7Cvolume=1:
- https://books.google.com/books%3Fid=lplJPBYWefcC&pg=PA77%7Cyear=2009%7Cpublisher=Chelsea
- https://www.google.com/books/edition/_/8WOmDwAAQBAJ
- https://www.google.com/books/edition/The_Oxford_History_of_Anglicanism/1WfODQAAQBAJ
- dbr:Calvinism
- dbr:Candlemas
- dbr:Capital_punishment
- dbc:1563_in_Christianity
- dbr:Prayer_for_the_dead
- dbr:Predestination
- dbr:Protestant
- dbr:Protestantism
- dbr:Schmalkaldic_League
- dbr:Merit_(Christianity)
- dbr:Methodists
- dbr:Sacramentarian
- dbr:Sacramentarianism
- dbr:Bible
- dbr:Bishop
- dbr:Book_of_Common_Prayer
- dbr:Book_of_Common_Prayer_(1549)
- dbr:Book_of_Common_Prayer_(1662)
- dbr:Boydell_&_Brewer
- dbr:Apostles'_Creed
- dbr:Archbishop
- dbr:Archbishop_of_Armagh_(Church_of_Ireland)
- dbr:Archdeacon
- dbr:House_of_Lords
- dbr:Huldrych_Zwingli
- dbr:John_Stokesley
- dbr:John_Wesley
- dbr:Biblical_apocrypha
- dbr:Pelagianism
- dbr:Religion_in_the_United_Kingdom
- dbr:Religious_vows
- dbr:Reprobation
- dbr:Richard_Cox_(bishop)
- dbr:United_Methodist_Church
- dbr:Vicegerent
- dbr:Calvinist
- dbr:Double_predestination
- dbr:Incarnation_(Christianity)
- dbr:Indulgence
- dbr:Intercession_of_saints
- dbc:1563_in_England
- dbr:Communion_under_both_kinds
- dbr:Confession_(religion)
- dbr:Contrition
- dbr:Council_of_Trent
- dbr:Matthew_Parker
- dbr:Salvation_in_Christianity
- dbr:Obiit
- dbr:Votive_offering
- dbr:Real_presence_of_Christ_in_the_Eucharist
- dbr:Religious_images_in_Christian_theology
- dbr:William_Cliffe
- dbr:Church_of_England
- dbr:Church_of_Ireland
- dbr:Edward_VI
- dbr:Election_in_Christianity
- dbr:English_Reformation
- dbr:Episcopal_Church_(United_States)
- dbr:God_the_Father
- dbr:Good_Friday
- dbr:Gotha
- dbr:Confirmation
- dbr:Convocation_of_1563
- dbr:Convocations_of_Canterbury_and_York
- dbr:Thomas_Audley,_1st_Baron_Audley_of_Walden
- dbr:Thomas_Cranmer
- dbr:Thomas_Cromwell
- dbr:Thomas_Howard,_3rd_Duke_of_Norfolk
- dbr:Anglican_Church_in_North_America
- dbr:Anglican_Communion
- dbr:Anglican_Continuum
- dbr:Anabaptist
- dbr:Liturgical_language
- dbr:Lord's_Prayer
- dbr:Lord_Chancellor
- dbr:Lutheran
- dbr:Lutheranism
- dbr:Magnum_Concilium
- dbr:Stephen_Gardiner
- dbr:Clerical_celibacy
- dbr:Clerical_marriage
- dbr:Friedrich_Myconius
- dbr:Helvetic_Confessions
- dbr:Iconoclasm
- dbr:John_Longland
- dbr:Passion_of_Jesus
- dbr:Penance
- dbr:Banner_of_Truth_Trust
- dbr:Baptism
- dbr:Baptismal_regeneration
- dbr:Catholicism
- dbr:Thou_shalt_have_no_other_gods_before_me
- dbr:Thou_shalt_not_make_unto_thee_any_graven_image
- dbr:Transubstantiation
- dbr:Doctor_of_Divinity
- dbr:Eastern_Orthodox
- dbr:Lambeth_Articles
- dbr:Lambeth_Palace
- dbr:Tract_90
- dbr:Nicholas_Shaxton
- dbr:William_Buckmaster
- dbr:Absolution
- dbr:Alms
- dbr:Anabaptism
- dbr:Cuthbert_Tunstall
- dbr:Edmund_Bonner
- dbr:Evangelicalism
- dbr:Anglican_sacraments
- dbc:Anglicanism
- dbc:Reformed_confessions_of_faith
- dbr:Nicholas_Heath
- dbr:Nicholas_Ridley_(martyr)
- dbr:Oxford_Movement
- dbr:Chastity
- dbr:Edmund_Gheast
- dbr:Edward_Foxe
- dbr:Faith_in_Christianity
- dbr:Forgiveness
- dbr:Good_works
- dbr:Grace_in_Christianity
- dbr:Santa_Maria_Scala_Coeli
- dbr:Priest
- dbr:Purgatory
- dbr:Regeneration_(theology)
- dbr:Requiem
- dbr:Richard_Sampson
- dbr:Roman_Catholic_Church
- dbr:Hail_Mary
- dbr:Henry_Chadwick_(theologian)
- dbr:Henry_VIII
- dbr:Athanasian_Creed
- dbr:J._C._Ryle
- dbr:James_Ussher
- dbr:Jane_Seymour
- dbr:Anglo-Catholic
- dbr:Ten_Commandments
- dbr:Test_Act
- dbr:Vestment
- dbr:Archbishop_of_Canterbury
- dbr:Arminianism_in_the_Church_of_England
- dbc:16th-century_Christian_texts
- dbc:History_of_the_Church_of_England
- dbc:Christian_terminology
- dbr:Act_for_the_Advancement_of_True_Religion
- dbc:Book_of_Common_Prayer
- dbr:Adoption_(theology)
- dbc:Anglo-Catholicism
- dbr:Charity_(virtue)
- dbr:Charles_I_of_England
- dbr:Chicago-Lambeth_Quadrilateral
- dbr:Jesus_Christ
- dbr:John_Bramhall
- dbr:John_Henry_Newman
- dbr:John_Hilsey
- dbr:Justification_(theology)
- dbr:Justification_by_faith
- dbr:Laity
- dbr:Blood_of_Christ
- dbr:Supererogation
- dbr:Superintendent_(ecclesiastical)
- dbr:Superstition
- dbr:Ecumenical_creeds
- dbr:Heresy
- dbr:Holy_orders
- dbr:Holy_water
- dbr:Sacred_tradition
- dbr:Nicholas_Wotton
- dbr:William_May_(theologian)
- dbr:Articles_of_Religion_(Methodist)
- dbr:Ash_Wednesday
- dbr:Association_for_Promoting_Christian_Knowledge
- dbr:Augsburg_Confession
- dbr:Martin_Luther
- dbr:Mary,_mother_of_Jesus
- dbr:Mary_I_of_England
- dbr:Book_of_Common_Prayer_(1552)
- dbr:Book_of_hours
- dbr:Philip_Melanchthon
- dbr:Pope
- dbr:Pope_Pius_V
- dbr:Great_Bible
- dbr:Greek_Orthodox_Church
- dbr:Hugh_Latimer
- dbr:Edward_VI_of_England
- dbr:Early_Church
- dbr:Infant_baptism
- dbr:Original_sin
- dbr:Real_Presence
- dbr:Chantry
- dbr:Christian_laying_on_of_hands
- dbr:Yale_University_Press
- dbr:Holy_Trinity
- dbr:Robert_Holgate
- dbr:Mary_I
- dbr:Robert_Barnes_(martyr)
- dbr:Rowland_Lee_(bishop)
- dbr:Sacrament
- dbr:Saint
- dbr:Richard_Smyth_(Regius_Professor)
- dbr:Sin
- dbr:Indulgences
- dbr:Nicene_Creed
- dbr:Eucharist
- dbr:Image_of_God
- dbr:John_Edmunds_(academic)
- dbr:Sacraments_of_the_Catholic_Church
- dbr:Excommunication
- dbr:Via_media
- dbr:William_Marshall_(translator)
- dbr:Thomas_Goodrich
- dbr:Synod
- dbr:Sacramental_union
- dbr:Oxford_University
- dbr:Oxford_University_Act_1854
- dbr:Supreme_Head_of_the_Church_of_England
- dbr:Supreme_Governor_of_the_Church_of_England
- dbr:Votive_Mass
- dbr:Books_of_Homilies
- dbr:John_Bell,_Bishop_of_Worcester
- dbr:Richard_Wolman
- dbr:Archbishop_Whitgift
- dbr:John_Baker_(English_statesman)
- dbr:John_Clerk,_Bishop_of_Bath_and_Wells
- dbr:Double_predestination_(Hyper-Calvinist)
- dbr:Edward_Lee,_Archbishop_of_York
- dbr:John_Voysey
- dbr:William_Knight_(royal_servant)
- dbr:William_Repps
- dbr:William_Barlowe
- dbr:Recant
- dbr:Reformatio_legum_ecclesiasticarum
- dbr:Visible_church
- dbr:Communion_wine
- dbr:Lord's_Supper
- dbr:Westminster_Confession
- dbr:Excommunication_of_Elizabeth_I
- dbr:Extreme_unction
- dbr:Knights_of_the_Garter
- dbr:US_Episcopal_Church
- dbr:Robert_Aldrich,_Bishop_of_Carlisle
- dbr:File:Elizabeth1England.jpg
- dbr:Cuthbert_Marshal
- dbr:File:Thomas-Cranmer.jpg
- dbr:John_Bird_(Bishop)
- dbr:John_Hase
- dbr:John_Pryn
- dbr:John_Tyson_(divine)
- dbr:Ralph_Bradford
- dbr:Richard_Curren
- dbr:Robert_Oking
- dbr:Robert_Partew
- dbr:Simon_Matthew
- dbr:Thomas_Barett
- dbr:Thomas_Robertson_(divine)
- dbr:William_Downes_(divine)
- dbr:William_Skip
- dbr:File:The_Act_of_Six_Articles_1539.jpg
- dbr:File:Book_of_Common_Prayer_1760.jpg
- The Reformation Collection Volume 2 (en)
- dbc:1563_in_Christianity
- dbc:1563_in_England
- dbc:Anglicanism
- dbc:Reformed_confessions_of_faith
- dbc:16th-century_Christian_texts
- dbc:History_of_the_Church_of_England
- dbc:Christian_terminology
- dbc:Book_of_Common_Prayer
- dbc:Anglo-Catholicism
- Neununddreißig Artikel (de)
- Treinta y nueve artículos (es)
- Trente-neuf articles (fr)
- Tiga Puluh Sembilan Pasal Gereja Anglikan (in)
- Trentanove articoli di religione (it)
- 39箇条 (ja)
- 영국 성공회 39개조 신조 (ko)
- 39 artykułów (pl)
- Trinta e Nove Artigos de Religião (pt)
- Thirty-nine Articles (en)
- De trettionio artiklarna (sv)
- 39 статей англиканского вероисповедания (ru)
- 三十九條信綱 (zh)
- 39 статей англіканського віросповідання (uk)
is dbo:wikiPageWikiLink of
- dbr:Procession
- dbr:North_American_Anglican_Conference
- dbr:Anglican_Confession
- dbr:Blasphemy_law_in_the_United_Kingdom
- dbr:Book_of_Common_Prayer
- dbr:Book_of_Common_Prayer_(1662)
- dbr:David_Hartley_(philosopher)
- dbr:Deuterocanonical_books
- dbr:Andrew_Perne
- dbr:Ann_Jebb
- dbr:History_of_Worcestershire
- dbr:History_of_the_Church_of_England
- dbr:Hugh_Gaitskell
- dbr:Joseph_Priestley
- dbr:Bible_translations_into_Oceanic_languages
- dbr:Charles_Darwin's_education
- dbr:United_Episcopal_Church_of_North_America
- dbr:Index_of_Christianity-related_articles
- dbr:Intercession_of_saints
- dbr:Richard_William_Jelf
- dbr:Presbyterianism_in_the_United_States
- dbr:Robert_Plumptre
- dbr:1530s_in_England
- dbr:1540s_in_England
- dbr:1560s_in_England
- dbr:1563_in_literature
- dbr:Concupiscence
- dbr:Matthew_Parker
- dbr:Elizabethan_Religious_Settlement
- dbr:Essay_on_the_First_Principles_of_Government
- dbr:Orthodox_Anglican_Communion
- dbr:Thirty-Nine_Articles
- dbr:Nicholas_Robinson_(bishop)
- dbr:Church_of_England
- dbr:Edward_VI
- dbr:English_Reformation
- dbr:George_Whitefield
- dbr:Confessionalism_(religion)
- dbr:Continuing_Anglican_movement
- dbr:Conventicle
- dbr:Creed
- dbr:The_Necessary_Doctrine_and_Erudition_for_Any_Christian_Man
- dbr:ThirtyNine_Articles
- dbr:Thomas_Bampfield
- dbr:Thomas_Pitt,_1st_Baron_Camelford
- dbr:Thomas_Rogers_(priest)
- dbr:Anglican_Catholic_Church
- dbr:Anglican_Communion
- dbr:Anglican_Diocese_of_Worcester
- dbr:Anglicanism
- dbr:Anthony_Collins_(philosopher)
- dbr:Anthony_Hussey
- dbr:Antinomianism
- dbr:Stowe_Gardens
- dbr:Clerical_celibacy
- dbr:John_Hey
- dbr:John_Jebb_(reformer)
- dbr:John_Mapletoft
- dbr:Augustus_FitzRoy,_3rd_Duke_of_Grafton
- dbr:Traditional_Protestant_Episcopal_Church
- dbr:Tudor_period
- dbr:Darwin_from_Insectivorous_Plants_to_Worms
- dbr:William_Paley
- dbr:John_Ellis_(religious_writer)
- dbr:Lambeth_Articles
- dbr:Reformation_in_Ireland
- dbr:2_Maccabees
- dbr:Alexander_Forbes_(bishop_of_Brechin)
- dbr:Esdras
- dbr:Five_Ash_Down_Independent_Chapel
- dbr:Forty-Two_Articles
- dbr:Forty-two_Articles
- dbr:Francis_Drake
- dbr:Anglican_Diocese_of_Singapore
- dbr:Anglican_Episcopal_Church
- dbr:Anglican_Network_in_Europe
- dbr:Anglican_devotions
- dbr:Anglicanism_in_Spain
- dbr:Anglo-Catholicism
- dbr:Anglo-Prussian_bishopric_in_Jerusalem
- dbr:Church_Fathers
- dbr:Church_of_Confessing_Anglicans_Aotearoa/New_Zealand
- dbr:Edward_Dering_(priest)
- dbr:Edward_Lewknor_(died_1605)
- dbr:Good_works
- dbr:History_of_education_in_England
- dbr:John_Tillinghast
- dbr:Joseph_Priestley_and_Dissent
- dbr:Myles_Coverdale
- dbr:Richard_Cheyney
- dbr:Methodist_Episcopal_Church
- dbr:Richard_Gwent
- dbr:Samuel_Hallifax
- dbr:Recollects
- dbr:Richard_Broughton_(priest)
- dbr:William_Prynne
- dbr:Heinrich_Bullinger
- dbr:Henry_Bulteel
- dbr:Henry_Chadwick_(theologian)
- dbr:Herne,_Kent
- dbr:Athanase_Laurent_Charles_Coquerel
- dbr:Athanasian_Creed
- dbr:James_Joseph_Sylvester
- dbr:Ten_Commandments
- dbr:The_Institution_of_the_Christian_Man
- dbr:The_Books_of_Homilies
- dbr:Arthur_Penrhyn_Stanley
- dbr:Charles_Bradlaugh
- dbr:John_Jackson_(controversialist)
- dbr:King's_Book
- dbr:King_James_Version
- dbr:Lancelot_Andrewes
- dbr:Thomas_Cole_(archdeacon_of_Essex)
- dbr:Thomas_Davies_(bishop)
- dbr:Wesleyan_theology
- dbr:William_Frend_(reformer)
- dbr:Religious_views_of_Charles_Darwin
- dbr:Articles_of_Religion_(Methodist)
- dbr:Augustine_Francis_Hewit
- dbr:Sola_fide
- dbr:Frederic_Cook_Morehouse
- dbr:The_Thirty-Nine_Articles
- dbr:The_whip_with_six_strings
- dbr:Methodism
- dbr:Canon_law_of_the_Church_of_England
- dbr:Randall_Davidson
- dbr:Reformed_Episcopal_Church
- dbr:Christopher_Davenport
- dbr:Worcester_Cathedral
- dbr:Loss_and_Gain
- dbr:Marks_of_the_Church_(Protestantism)
- dbr:Samuel_Roffey_Maitland
- dbr:Robert_Clayton_(bishop)
- dbr:Robert_Dudley,_1st_Earl_of_Leicester
- dbr:Six_Articles_(1539)
- dbr:New_Zealand_Church_Missionary_Society
- dbr:Thomas_McCulloch
- dbr:Ten_Articles
- dbr:Evangelical_Anglican_Church_In_America
- dbr:Five_solae
- dbr:William_Palmer_(theologian_and_ecumenist)
- dbr:Nonconformist_(Protestantism)
- dbr:Outline_of_Protestantism
- dbr:Richard_Montagu
- dbr:Thirty-Nine_Articles_of_Religion
- dbr:Thirty-nine_articles
- dbr:Thirtynine_Articles
- dbr:Statute_of_the_Six_Articles
- dbr:Forty-Two_Articles_of_Faith
- dbr:Forty-Two_Articles_of_Religion
- dbr:Forty-two_Articles_of_Religion
- dbr:Bloody_Statute
- dbr:Act_of_Six_Articles
- dbr:39_Article
- dbr:39_Articles
- dbr:39_Articles_of_Religion
- dbr:39_articles
- dbr:42_Articles
- dbr:Institution_of_a_Christian_Man
- dbr:Institution_of_the_Christian_Man
- dbr:'the_whip_with_six_strings'
- dbr:10_Articles
- dbr:A_Necessary_Doctrine_and_Erudition_for_any_Christian_Man
- dbr:Whip_with_Six_Strings
- dbr:Bishop's_Book
- dbr:Bishops'_Book
- dbr:The_King's_Book
- dbr:Thirty-nine_Articles_of_Religion
- dbr:Thirty_Nine_Articles
- dbr:The_Institution_of_a_Christian_Man
- dbr:XXXIX_Articles