Terumbu Karang Research Papers - Academia.edu (original) (raw)

Penelitian Kondisi Ekosistem Terumbu Karang dan Struktur Komunitas Karang di Pulau Gillian, Bulu Manuk dan Raas Kabupaten Sumenep, Madura pada tanggal 9 sampai 14 Maret 2015. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengumpulkan data luas tutupan... more

Penelitian Kondisi Ekosistem Terumbu Karang dan Struktur Komunitas Karang di Pulau Gillian, Bulu Manuk dan Raas Kabupaten Sumenep, Madura pada tanggal 9 sampai 14 Maret 2015. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengumpulkan data luas tutupan karang keras hidup untuk penilaian kondisi ekosistem terumbu karang, dan tutupan tiap jenisnya untuk mengetahui struktur komunitas ekosistem terumbu karang di pantai Timur Sumenep, Madura. Penelitian ini menggunakan metode transekgaris/LIT (Line Intercept Transek). Hasil penelitian menunjukan bahwa kondisi ekosistem terumbu karang di Pulau Gillian, Bulu Manuk dan Raas termasuk dalam kriteria rusak buruk, rusak sedang dan rusak sedang, luas tutupan karang keras hidupnya 18,3 %, 30,2 % dan 30,8 %. Spesies yang penyebarannya paling luas di lokasi penelitian Gillian adalah Pocillopora verrucosa dan Psammocora contigua dengan nilai frekuensi relatif (FR) 10,93 %. Di Bulu Manuk jenis karang yang penyebaran paling luas adalah jenis Montipora capricornis dengan nilai FR 8,86 %. Di Raas jenis Porites mayeri dengan nilai FR 7,24 %.Spesies yang paling mendominasi berdasarkan luas tutupannya di Gillian adalah Psammocora contigua dengan nilai dominasi relatif (DR) 5 %. Di Bulu Manuk jenis karang Montipora capricornis yang paling mendominasi dengan nilai DR 5,8 %. Di Raas jenis karang Porites mayeri yang paling mendominasi dengan nilai DR 5,2 %. Pada perbandingan kesamaan jenis Gillian dengan Bulu Manuk tidak ditemukan adanya spesies yang sama. Nilai indeks kesamaan jenis karang antara Gillian dengan Raas 0,18 sedangkan nilai Indeks kesamaan jenis karang antara Bulu Manuk dengan Raas 0,071. Nilai indeks kesamaan yang rendah disebabkan adanya perbedaan faktor lingkungan antara masing-masing lokasi penelitian.
Kata Kunci : Terumbu Karang, Struktur Komunitas, Sumenep, Madura

Indonesia famous throughout the world as archipelago state followed with tropical climate, as a result this country is full with magnificent natural tourism. One of extraordinary tourist attraction is Indonesia’s underwater world, and one... more

Indonesia famous throughout the world as archipelago state followed with tropical climate, as a result this country is full with magnificent natural tourism. One of extraordinary tourist attraction is Indonesia’s underwater world, and one them located in East Kalimantan Province. Despite the fame of natural resources, this province also providing remarkable natural attraction, especially Berau District, precisly in Biduk Biduk Sub-District. Although this area own magnificent tourist attraction, yet the area is experiencing numerous challenges and threat. In terms of research methodology, this scientific paper adopt descriptive analyze which describe the natural tourism potency and analyze the challenges and threats associated with tourist attraction in Biduk Biduk sub-district. Moreover, the type of data classified as primer data, where the author conducting field research in Biduk Biduk sub-district through direct observation, in-depth interview and collect the data in associate institutions. The result shows that natural tourism in Biduk Biduk sub- district can divided into two categories, and those are land based and sea based. Furthermore, possible obstacles which experienced by this area are related with the plan to open the coconut palm oil and the lack of promotion as well as the road infrastructures.

Indonesia merupakan suatu negara negara wilayah maritim yang sangat luas, karena itu tentunya Indonesia memiliki kekayaan bahari yang sangat melimpah. Kekayaan bahari tersebut termasuk salah satu di dalamnya ekosistem terumbu karang.... more

Indonesia merupakan suatu negara negara wilayah maritim yang sangat luas, karena itu tentunya Indonesia memiliki kekayaan bahari yang sangat melimpah. Kekayaan bahari tersebut termasuk salah satu di dalamnya ekosistem terumbu karang. Terumbu karang ini memiliki potensi yang begitu besar baik dibidang pariwista dan perikanan.
Pada ekosistem terumbu karang, terdapat banyak sekali mafaat yang dapat diperoleh, baik manfaat langsung dan manfaat tidak langsung. Manfaat langsung antara lain sebagai habitat ikan dan biota lainnya, pariwisata bahari, dan lain-lain. Sedangkan manfaat tidak langsung, antara lain sebagai penahan abrasi pantai dan pemecah gelombang. Terumbu karang adalah salah satu ekosistem laut yang paling penting sebagai sumber makanan, habitat berbagai jenis biota komersial, menyokong industri pariwisata, menyediakan pasir untuk pantai, dan sebagai penghalang terjangan ombak dan erosi pantai.
Ekosisten terumbu karang menjadi daya tarik bagi para wisatawan yang sangat menyukai kegiatan diving dan snorekling. Dengan banyaknya biota laut yang berwarna-warni dan hidup di sekitar karang ini menjadi daya tarik yang sangat besar. Selain sebagai tempat wisata, ekosistem terumbu karang juga dapat menjadi sasaran dalam penangkapan dan pembudidayaan ikan. Begitu banyak biota laut yang menggantungkan hidupnya pada karang sebagai sumber makanan.
Untuk itu perlu kesadaran dari masyarakat terutama masyarakat pesisir akan besarnya potensi dari ekosistem ini. Juga perlu adanya peran aktif dari instansi dan organisasi yang terkait, untuk menimbulkan kesadaran masyarakat akan besarnya potensi ini. Dengan adanya kesadaran dari masyarakat, maka pemanfaatan sumber daya ini dapat lebih maju dan lewat hal ini perekonomian Indonesia dapat menjadi lebih baik.

Taman Nasional Bali Barat (TNBB) merupakan kawasan konservasi di perairan Selat Bali yang memiliki keunikan ekosistem pesisir. Kawasan ini memiliki 12 jenis habitat bentik pada ekosistem terumbu karang dengan total karang hidup sekitar... more

Taman Nasional Bali Barat (TNBB) merupakan kawasan konservasi di perairan Selat Bali yang memiliki keunikan ekosistem pesisir. Kawasan ini memiliki 12 jenis habitat bentik pada ekosistem terumbu karang dengan total karang hidup sekitar 30%. Peningkatan tutupan karang terjadi dari tahun 2002 sampai 2011 di semua zona pengelolaan, namun tidak ada perbedaan tutupan karang di antara zona pengelolaan. Hutan mangrove TNBB memiliki karakteristik vegetasi dan geomorfologi yang beragam dengan komposisi vegetasi didominasi oleh Avicennia sp., Rhizophora sp, Lumnitzera sp dan Ceriops tagal. Tekanan antropogenik dan variasi iklim muson yang menstimulasi terjadinya dinamika dan perubahan di perairan Selat Bali teridentifikasi memberikan dampak pada kawasan pesisir perairan Pulau Menjangan berupa adanya fenomena peningkatan populasi bintang laut berduri. Fenomena tersebut diduga berkaitan dengan kondisi kualitas perairan. Kondisi kualitas perairan di wilayah perairan TNBB berupa nilai konsentrasi turbiditas, Total Suspended Solid (TSS) dan nutrien terukur melebihi baku mutu air laut untuk biota laut. Kelimpahan fitoplankton didominasi oleh diatom, namun tidak dalam kondisi blooming. Oleh karenanya, perlu dipertimbangkan kualitas perairan dan keberadaan habitat bentik dalam pengelolaan Taman Nasional Bali Barat yang berkelanjutan, khususnya dalam zonasi Kawasan Konservasi di Pulau Menjangan dan sekitarnya.

Tulisan ini bercerita mengenai pentingnya terumbu karang untuk kehidupan biota laut. Namun, seiring berkembangnya zaman serta pembangunan yang semakin pesat. Terumbu karang menjadi salah satu sumber pemanfaatan untuk bahan pembangunan,... more

Tulisan ini bercerita mengenai pentingnya terumbu karang untuk kehidupan biota laut. Namun, seiring berkembangnya zaman serta pembangunan yang semakin pesat. Terumbu karang menjadi salah satu sumber pemanfaatan untuk bahan pembangunan, barang hias dan masih banyak lagi yang dapat menyebabkan rusaknya terumbu karang. Jika terumbu karang rusak maka biota laut tidak memiliki tempat tinggal lagi. Oleh karena itu melalui tulisan ini saya memberikan beberapa pilihan upaya yang dapat dilakukan untuk menyelamatkan terumbu karang.

Terumbu karang dan segala kehidupan yang ada di dalamnya merupakan salah satu kekayaan alam yang dimiliki oleh bangsa Indonesia yang tidak ternilai harganya. Ekosistem terumbu karang memiliki fungsi ekonomi bagi masyarakat pesisir sebagai... more

Terumbu karang dan segala kehidupan yang ada di dalamnya merupakan salah satu kekayaan alam yang dimiliki oleh bangsa Indonesia yang tidak ternilai harganya. Ekosistem terumbu karang memiliki fungsi ekonomi bagi masyarakat pesisir sebagai sumber perikanan karang, ikan hias, dan tujuan wisata. Selain itu, ekosistem terumbu karang memiliki potensi disektor perikanan dengan fungsi lingkungan yang tak ternilai. Kota Bontang merupakan salah satu kota di Kalimantan Timur yang secara geografis terletak di daerah pesisir. Perairan Pantai Bontang merupakan perairan dengan nilai habitat, ekosistem dan sumberdaya alam yang tinggi, baik dari aspek ekonomi, social budaya, ekologi maupun IPTEK. Kondisi ekosistem terumbu karang di perairan Bontang Kuala sangat dipengaruhi oleh aktivitas-aktivitas manusia di perairan pesisir. Terumbu karang sebagasi bagian dari ekosistem pesisir dan laut sangat rentan terhadap gangguan. Polusi, penambangan karang, tangkap lebih (over fishing), penggunaan peledak, racun sianida, dan cara tangkap lainnya yang kurang bersahabat dengan lingkungan merupakan ancaman umum yang diduga dapat mengganggu kondisi lingkungan pesisir dan laut. Faktor-faktor penyebab rusaknya terumbu karang di perairan Bontang Kuala adalah faktor antropogenik (kegiatan manusia) dan faktor non-antropogenik (faktor alam).

Tulisan ini membahas mengenai kondisi terumbu karang di berbagai lokasi tertentu dan penyakit penyakit yang dapat terjadi pada terumbu karang tersebut. Oleh karena itu dilakukanlah beberapa penelitian di berbagai tempat dengan metode... more

Tulisan ini membahas mengenai kondisi terumbu karang di berbagai lokasi tertentu dan penyakit penyakit yang dapat terjadi pada terumbu karang tersebut. Oleh karena itu dilakukanlah beberapa penelitian di berbagai tempat dengan metode metode yang terbaik guna mendapatkan hasil yang maksimal yaitu dapat menentukan kondisi ekosistem terumbu karang tersebut. Selain itu, melalui penelitian tersebut juga akan di dapatkan penyebab penyebab yang mengakibatkan terumbu karang tersebut berpenyakit dan rusak, sehingga dapat di lakukan pencegahan dan upaya pengendalian penyakit di ekosistem terumbu karang tersebut.

Kawasan Karst Gunung Kidul merupakan kawasan karst yang berada di bagian Selatan Kota Yogyakarta, sering disebut sebagai Karst Gunungsewu. Karst di wilayah Kabupaten Gunung Kidul ini merupakan bagian dari topografi Karst Gunungsewu di... more

Kawasan Karst Gunung Kidul merupakan kawasan karst yang berada di bagian Selatan Kota Yogyakarta, sering disebut sebagai Karst Gunungsewu. Karst di wilayah Kabupaten Gunung Kidul ini merupakan bagian dari topografi Karst Gunungsewu di bagian Barat, yang didominasi oleh bentuk-bentuk kerucut atau sinoid. Cakupan Karst Gunungsewu dari Barat ke Timur mencakup Kabupaten Gunungkidul, Kabupaten Wonogiri, dan Kabupaten Pacitan. Karst dicirikan dengan adanya lembah kering, tidak adanya sungai permukaan, dan adanya goa bawah tanah. Karst tersusun atas batuan yang mudah larut dan mempunyai porositas sekunder yang berkembang baik.

Hexacorallia merupakan jenis karang keras dimana spesies ini merupakan organisme yang terbentuk dari polip colonial denan bentuk simetri 6 kali lipat. Pada beberapa jenis hexacorallia memiliki rangka kapur dan juga beberapa tidak memiliki... more

Hexacorallia merupakan jenis karang keras dimana spesies ini merupakan organisme yang terbentuk dari polip colonial denan bentuk simetri 6 kali lipat. Pada beberapa jenis hexacorallia memiliki rangka kapur dan juga beberapa tidak memiliki rangka kapur. Umumnya hexacorallia hidup berkoloni dan dapat membentuk karang. Contohnya Fungia sp., Acropora sp., Oculina sp., Meandrina sp., hexacorallia dianggap sebagai monofiletik. Ordo Hexacorallia terbagi menjadi 6 yaitu : karang batu (scelerectinia), Anemon Laut (Actiniaria) dan terkair tabung-tinggal anemon (Ceriantharia) dan zoanthids (Zoantharia), Antiphataria berisi karang hitam Corallimorpharia misalnya Anemon Klasifikasi filum cnidarian kelas Hexacorallia:

Ekosistem terumbu karang merupakan sumber kehidupan bagi beraneka ragam biota laut salah satunya adalah gastropoda. Gastropoda merupakan salah satu makrobenthos dari filum moluska yang memiliki kebiasaan hidup di dasar perairan dan... more

Ekosistem terumbu karang merupakan sumber kehidupan bagi beraneka ragam biota laut salah satunya adalah gastropoda. Gastropoda merupakan salah satu makrobenthos dari filum moluska yang memiliki kebiasaan hidup di dasar perairan dan tergolong kedalam jenis hewan bentik. Tujuan dari kerja praktek ini adalah untuk mengetahui kelimpahan gastropoda di ekosistem terumbu karang Pantai Ngandong, Kabupaten Gunungkidul, DIY dan faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhinya. Metode pengambilan data terumbu karang yaitu metode LIT (Line Intercept Transect). Pengambilan data gastropoda menggunakan metode belt transect dengan luas 2 m². Hasil pengamatan di lapangan menunjukan nilai persen tutupan karang hidup berada pada kisaran 33,96%, nilai tersebut menunjukan tutupan karang berada dalam kategori sedang. Hasil analisis kelimpahan gastropoda di Pantai Ngandong yaitu stasiun I sebesar 22,5 ind/m, stasiun II sebesar 4,5 ind/m, stasiun III sebesar 10,5 ind/m, dan Stasiun IV sebesar 3 ind/m. Hasil pengukuran kondisi fisika-kimia perairan di lokasi penelitian meliputi suhu perairan berkisar 30 C, salinitas 33 ppt, pH berkisar 8,5, dan Kedalaman berkisar 45-55 cm.
Kata kunci : Terumbu karang, Gastropoda, Belt transect, Parameter fisika-kimia

teknik transplantasi terumbu karang

Penulisan yang saya buat memiliki tema lingkungan hidup dengan judul Perlindungan dan Pelestarian Pada Terumbu Karang. Jadi dalam penulisan berisi beberapa sub bagian yaitu latar belakang yang berisi tentang penjelasan secara umum menuju... more

Penulisan yang saya buat memiliki tema lingkungan hidup dengan judul Perlindungan dan Pelestarian Pada Terumbu Karang. Jadi dalam penulisan berisi beberapa sub bagian yaitu latar belakang yang berisi tentang penjelasan secara umum menuju penjelasan secara khusus dan yang melatar belakanginya, kemudian pada bagian pembahasan berisi dua pokok inti yaitu bagaimana upaya langsung di lapangan pada pelestarian dan perlindungan terumbu karang dan pokok kedua yaitu bagaimana cara efektif memberikan wawasan kepada masyarakat local sekitaran daerah terumbu karang, lalu pada bagian kesimpulan berisi tentang solusi yang diberikan dari masalah yang telah diamati pada dalam bagian pembahasan, dan yang terakhir daftar pustaka berisi tentang sumber dari pembuatan tulisan ini

The main purpose of this study was to know the community structure of coral and its associate organism as well as coral cover percentage. Data of coral cover percentage had been gathered by using LIT (Line Intercept Transect), whereas a... more

The main purpose of this study was to know the community structure of coral and its associate organism as well as coral cover percentage. Data of coral cover percentage had been gathered by using LIT (Line Intercept Transect), whereas a quadrant had been used for the associate organism. The study sites were at two locations, Minanga Village of Malalayang II District and Mokupa Village of Tombariri District waters. The result has shown that coral cover percentage at two locations were very low. The diversity of marine organism in Minanga Village and Mokupa Village have moderate diversity. The similarity of Ascidiacea and Algae organism communities were equal whereas Sponge, Echinoderm, Mollusc and Fish were unequal. Frequency of Mollusc and Crustacean has been shown as the highest value, but Algae was the lowest value. The density of Ascidiacea, Sponge and mollusc organism have been shown highest value, whereas Echinoderm, Crustacean and Algae showed the lowest value at Minanga Village whereas at Mokupa Village Mollusc organism have been shown the highest density, while the Ascidiacea, Sponge, Algae and Polychaetes have the lowest value.

Indonesia merupakan negara kelautan tropis terbesar didunia dan memiliki keanekaragaman hayati terbesar yang ada dilaut. Potensi sumberdaya hayati laut di wilayah pesisir dan laut di Indonesia selalu dapat memberikan manfaat secara... more

Indonesia merupakan negara kelautan tropis terbesar didunia dan memiliki keanekaragaman hayati terbesar yang ada dilaut. Potensi sumberdaya hayati laut di wilayah pesisir dan laut di Indonesia selalu dapat memberikan manfaat secara optimal bagi pengembangan ekonomi dan sosial budaya masyarakat. Kondisi ini didukung dalam Undang Undang No. 27 Tahun 2007 juncto UU No. 1 tahun 2014 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau Kecil untuk dimanfaatkan dan dikonservasi.
Hasil review jurnal ini untuk menyelesaikan tugas mata kuliah ekologi perairan, ekologi pesisir yang direview antara lain, ekosistem mangrove, terumbu karang, dan padang lamun.

Terumbu karang merupakan ekosistem yang memiliki peranan biofisik bagi beragam biota laut yang salah satunya adalah ikan terumbu. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2017 di Pulau Tunda, Serang, Banten untuk mengetahui persentase tutupan... more

Terumbu karang merupakan ekosistem yang memiliki peranan biofisik bagi beragam biota laut yang salah satunya adalah ikan terumbu. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2017 di Pulau Tunda, Serang, Banten untuk mengetahui persentase tutupan karang keras dan menilai keterkaitannya dengan komposisi ikan terumbu. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan metode Point Intercept Transect (PIT) untuk pengamatan terumbu karang dan Underwater Visual Cencus (UVC) untuk pengamatan ikan terumbu. Persentase tutupan karang terendah terletak di timur Pulau Tunda (36.67±4.06 %) dan tertinggi di Utara Pulau Tunda (58.67±4.26%). Terdapat perbedaan yang signifikan pada tutupan karang terhadap stasiun pengamatan (ANOVA, F=14.00, p<0.05), dan tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kelimpahan ikan dan indeks keanekaragaman terhadap stasiun pengamatan. Nilai korelasi tutupan karang dengan kelimpahan ikan (r=0.95) dan indeks keanekaragaman (r=0.99) di utara Pulau Tunda lebih tinggi daripada bagian timur. Sebanyak total 1004 individu ikan terumbu yang termasuk kedalam 85 spesies dan 22 famili telah teramati dengan jumlah spesies tertinggi ialah famili Pomacentridae (damselfishes) diikuti oleh famili Labridae (wrasses) dan Chaetodontidae (butterflyfishes). Spesies Pomacentrus alexanderae dan Pomacentrus moluccensis (Pomacentridae) berkontribusi di bagian timur, sedangkan di bagian utara adalah Chaetodon octofasciatus (Chaetodontidae) dan Scolopsis bilineata (Nemipteridae). Kelimpahan dan keanakeragaman ikan terumbu di Pulau Tunda memiliki hubungan dengan tutupan terumbu karang

Muthya Farah Nur Aulia 230210140060 UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN 2017 ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya Laporan... more

Muthya Farah Nur Aulia 230210140060 UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN 2017 ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya Laporan Praktikum Lapangan sebagai salah satu syarat dalam menempuh mata kuliah Koralogi. Atas dukungan moral dan materi yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka kami mengucapkan banyak terima kasih kepada : 1. Ibu Indah Riyantini dan Bapak Syawaludin, selaku Dosen mata kuliah Koralogi, yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan wawasan. 2. Bapak Ibnu Faizal S. Kel. dan Bapak Yusuf Nurrahman S.Kel., yang telah membibing selama jalannya praktikum lapangan.

Laverta Prishirandita Eryawan (08181043)

Terumbu karang merupakan kumpulan hewan yang bersimbiosis dengan alga yang dapat melakukan fotosintesis, memproduksi 330 miliyar ton oksigen ke atmosfer sekaligus menekan terjadinya global warming dengan menyerap 46,3 % CO2. Terumbu... more

Terumbu karang merupakan kumpulan hewan yang bersimbiosis dengan
alga yang dapat melakukan fotosintesis, memproduksi 330 miliyar ton oksigen ke
atmosfer sekaligus menekan terjadinya global warming dengan menyerap 46,3 %
CO2. Terumbu karang juga memiliki peranan sebagai sumber makanan, habitat
biota-biota laut yang bernilai ekonomis tinggi. Ditinjau dari aspek ekonomi,
ekosistem terumbu karang menjadi tumpuan hidup bagi masyarakat pesisir di
sekitarnya. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis aspek pemanfaatan
budidaya terumbu karang bagi lingkungan, terutama peranannya dalam
memproduksi oksigen (O2) untuk mengurangi efek pemanasan global dan aspek
ekonomi terumbu karang di perairan Pesisir Selatan, Sumatera Barat berdasarkan
nilai produktivitas perikanan budidaya ikan karang.
Melalui studi pustaka dan observasi wawancara dengan nelayan setempat
menjadi acuan pokok pengumpulan data. Pendekatan menghitung untuk manfaat
tidak langsung dari terumbu karang digunakan untuk mengetahui jumlah produksi
oksigen yang dihasilkan simbiosis terumbu karang dengan alga. MLTD (manfaat
tidak langsung dari alam) = Rata – rata supply Oksigen tiap tahun (dalam ton/km2)
* Luas budidaya Terumbu Karang (dalam Km2). Pendekatan menghitung nilai
manfaat ekonomis langsung (direct use value) dari terumbu karang yakni kegiatan
pengambilan karang untuk keperluan terutama bahan bangunan dan sebagai
sumber pangan melalui penangkapan ikan, dengan rumus ML = Jumlah
tangkapan ikan per tahun * Harga pasar ( dalam rupiah ).
Hasil yang diperoleh berupa kisaran produksi oksigen di laut per tahun
sebesar 207.935.983,11 ton untuk wilayah seluas 179,14 Km2. Sedangkan
pendekatan terhadap keuntungan yang diperoleh oleh nelayan setiap bulannya
sebesar Rp 1.693.125,00 per orang.
Kata kunci: Terumbu karang, Oksigen, manfaat terumbu karang.

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji wilayah perairan Karang Lebar dan Karang Congkak, Kepulaua!1 Seribu, yang layak untuk dijadikan Kawasan Konservasi Laut menggunakan data salelil Formosat, survei lapangan, dan analisis spasial... more

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji wilayah perairan Karang Lebar dan Karang Congkak, Kepulaua!1 Seribu, yang layak untuk dijadikan Kawasan Konservasi Laut menggunakan data salelil Formosat, survei lapangan, dan analisis spasial dengan metode Cell Based Modelling. Parameter yang digunakan untuk penentuan KKL meliputi jenis substrat dasar, jumlah jenis dan kclimpah2n ikan, kedalaman, serta jarak terhadap jalur pelayaran dan pemukiman penduduk, yang keseluruhannya dispasialkan dalam sistem informasi geografis berbasis raster. Analisis spasial data raster menggunakan Cell Based Modelling didasari oteh keunggulan melode ini dalam pemodelan parameter penentu KKL yang lebih representatif. Resolusi data satelit 8x8 m~ menambah akurasi spasial penentuan KKL, sehingga dipcroleh area seluas 118,30 ha yang sangal 5csuai untuk dijadikan KKL, yang umumnya terletak di bagian tubir terumbu karang di Karang Lebar dan Karang Congkak. Wilayah dengan kategori sesuai memiliki luas 789,02 ha dan umum terdapat di rataan terumbu, sedangkan wilayah yang tidak sesuai untuk KKL dengan luas 462.98 ha terdapat di laguna.

Ekosistem perairan yang banyak menarik perhatian yaitu terumbu karang. Ini bertujuan mengetahui kondisi terumbu karang dan mengetahui tingkat kerusakan terumbu karang. Terumbu karang akan mengalami kerusakan diakibatkan oleh faktor... more

Ekosistem perairan yang banyak menarik perhatian yaitu terumbu karang. Ini bertujuan mengetahui kondisi terumbu karang dan mengetahui tingkat kerusakan terumbu karang. Terumbu karang akan mengalami kerusakan diakibatkan oleh faktor gangguan manusia. Lokasi terumbu karang bertempat di Pulau-pulau kecil yang ada di Kab. Polewali Mandar. Ada beberapa Pulau-pulau kecil yang terumbu karangnya mengalami kerusakan parah. Kondisi yang terburuk terdapat Pulau Dea-dea hanya 5,07%. Sedangkan kondisi yang mendekati kategori sedang terdapat di Pulau Karamassang dengan 18,77%. Kondisi ini menunjukkan rata-rata kondisi terumbu karang di Pulau-pulau kecil Kabupaten Polewali Mandar dalam keadaan rusak.

Pulau Karimunjawa merupakan salah satu pulau yang berada di Taman Nasional Karimunjawa dengan potensi sumber daya lautnya yang tinggi seperti beragam jenis ikan dan terumbu karang. Banyaknya aktivitas manusia seperti wisata snorkeling... more

Pulau Karimunjawa merupakan salah satu pulau yang berada di Taman Nasional Karimunjawa dengan potensi sumber daya lautnya yang tinggi seperti beragam jenis ikan dan terumbu karang. Banyaknya aktivitas manusia seperti wisata snorkeling dapat berdampak pada kerusakan ekosistem laut apabila tidak dikelola dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk 1) menentukan tingkat kesesuaian kawasan ekowisata bahari snorkeling di Pulau Karimunjawa berdasarkan sistem informasi geografis, dan 2) menganalisis pengelolaan ekowisata bahari berdasarkan pendekatan daya dukung kawasan dalam menunjang aktivitas snorkeling di Pulau Karimunjawa. Penelitian ini menggunakan metode survei dalam menentukan tingkat kesesuian ekowisata snorkeling, mengidentifikasi besaran daya dukung, serta menganalisis persepsi wisatawan terhadap kondisi wisata. Teknik pengumpulan data secara primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data secara primer dilakukan berdasarkan pengamatan kesesuaian snorkeling dan hasil kuisioner terhadap 72 wisatawan di Pulau Karimunjawa untuk aktivitas snorkeling. Pengolahan data persepsi wisatawan terhadap kondisi wisata diolah menggunakan perangkat lunak IBM SPSS Statistic 20. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pulau Karimunjawa memiliki tingkat kesesuaian yang didominasi oleh kelas cukup sesuai dengan luas 726.14 Ha. Adapun besaran daya dukung kawasan untuk kelas kesesuian cukup sesuai 58091/hari, yang berarti masih memenuhi syarat dan layak untuk dijadikan pemanfaatan wisata.

Abstrak: Pencemaran Laut merupakan suatu peristiwa manakala partikel kimia, berbagai limbah industri, limbah perumahan, limbah suara seperti kebisingan, penyebaran organism asing ke dalam lautan yang mempunyai potensi dampak paling... more

Abstrak: Pencemaran Laut merupakan suatu peristiwa manakala partikel kimia, berbagai limbah industri, limbah perumahan, limbah suara seperti kebisingan, penyebaran organism asing ke dalam lautan yang mempunyai potensi dampak paling berbahaya bagi kehidupan biota laut bahkan manusia. Pada sebuah pencemaran terdapat bahan-bahan kimia yang sangat berbahaya dan biasanya berbentuk partikel kecil yang kemudian terbawa dan diambil oleh golongan plankton dan binantang laut yang berasal dari dasar lautan, yang sebagian besar adalah pengurai ataupun filter feeder (penyaring air). Dengan metode tersebut maka racun yang telah tercampur dalam laut akan masuk ke dalam rantai makanan, apabila semakin panjang rantai makanan, bisa dipastikan akan semakin besar kadar racun yang tersimpan. Pada kasus-kasus yang terjadi adalah dimana partikel kimiawi akan beraksi dengan zat oksigen yang menyebabkan adanya perairan menjadi seperti anoxic. sebagian sumber pencemaran lautan berasal dari pencemaran lautan, baik karena tertiup angin, tumpahan yang disengaja, atau terhanyut. Permasalahan: Terumbu karang telah bertahan puluhan ribu tahun dari perubahan alami, tetapi banyak dari mereka mungkin tidak dapat bertahan dari malapetaka yang dibawa oleh manusia. Sekitar seperempat dari terumbu karang di seluruh dunia sudah dianggap rusak dan tidak dapat diperbaiki lagi, dengan dua pertiga lagi berada di bawah ancaman serius. Ancaman utama terhadap terumbu karang dan habitatnya meliputi:

ABSTRAK Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai potensi sumberdaya alam pesisir dan lautan yang sangat besar. Potensi sumberdaya alam ini perlu dikelola dengan baik agar dapat dimanfaatkan secara optimal bagi kesejahteraan... more

ABSTRAK Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai potensi sumberdaya alam pesisir dan lautan yang sangat besar. Potensi sumberdaya alam ini perlu dikelola dengan baik agar dapat dimanfaatkan secara optimal bagi kesejahteraan bangsa Indonesia dengan tetap memperhatikan dan melakukan usaha untuk menjaga kelestariannya. Pengelolaan sumberdaya alam pesisir dan lautan yang baik diperlukan metode dengan pendekatan multidisplin ilmu yang meliputi berbagai aspek, seperti aspek pemanfaatan sumberdaya, kelestarian lingkungan dan aspek sosial ekonomi masyarakat. Teknologi penginderaan jauh mempunyai kemampuan untuk mengindentifikasi serta melakukan monitoring terhadap perubahan sumberdaya alam dan lingkungan wilayah pesisir dan laut. Kata Kunci: penginderaan jauh, pesisir dan lautan

Indonesia berada tepat di pusat "segitiga karang" (coral triangle) suatu kawasan terumbu karang dengan keanekaragman hayati laut tertinggi di dunia. Luas terumbu karang Indonesia mencapai 39.583 km 2 atau sekitar 45,7% dari total 86.503... more

Indonesia berada tepat di pusat "segitiga karang" (coral triangle) suatu kawasan terumbu karang dengan keanekaragman hayati laut tertinggi di dunia. Luas terumbu karang Indonesia mencapai 39.583 km 2 atau sekitar 45,7% dari total 86.503 km 2. Luas terumbu di wilayah segitiga karang dengan puncak keanekaragaman spesies diperkirakan tertinggi antara lain 590 spesies. Terumbu karang di wilayah Indonesia merupakan kawasan yang memiliki resiko tinggi terancamnya kelestariannya. Ancaman terhadap terumbu karang yang paling potensial terutama disebabkan oleh aktivitas manusia dikarenakan oleh pembangunan pada wilayah pesisir, pemanfaatan dan pengelolahan sumberdaya yang berlebihan, juga oleh karena penangkapan ikan yang menggunakan metode yang destruktif seperti bom dan racun yang bisa menyebabkan pencemaran air, dan juga bisa dikarenakan oleh faktor erosi bawah laut pada bentang alam marine. Oleh karena itu kita sebagai masyarkat Indonesia wajib untuk menajaga dan melestarikan kekayaan biota laut kita termasuk terumbu karang dengan cara berhenti melakukan pengelolahan yang tidak berdampak baik bagi ekosistem laut, berhenti melakukan penangkapan ikan menggunakan bahan peledak dan peracunan terhadap biota laut, dan juga berhenti melakukan pengambilan terumbu karang yang berlebihan atau tidak sesuai kebutuhan. Dan yang paling penting adalah mari kita melestarikan terumbu karang dengan upaya-upaya yang ada, salah satu yang paling sederhana adalah menjaga kebersihan sungai dan laut.

Tulisan yang saya buat dan kaji ini mengenai tentang pentingnya ekosistem terumbu karang bagi lingkungan sekitar baik dari alam itu sendiri maupun dari kehidupan manusia. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan wawasan... more

Tulisan yang saya buat dan kaji ini mengenai tentang pentingnya ekosistem terumbu karang bagi lingkungan sekitar baik dari alam itu sendiri maupun dari kehidupan manusia. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan wawasan kepada masyarakat khususnya di daerah pesisir. Serta mengetahui tingkat kerusakan dan penyebab kerusakan ekosistem terumbu karang. dan merumuskan rencana strategi yang tepat untuk menjaga kelestarian ekosistem terumbu karang. Strategi atau cara yang di gunakan untuk menjaga dan melestarikan terumbu karang yaitu dengan menggunakan teknik konservasi dan rehabilitasi pada terumbu karang.
Rehabilitasi yang dilakukan adalah dengan penerapan teknologi bioreeftek. Bioreeftek adalah teknologi hijau yang memanfaatkan bahan alami (tempurung kelapa) sebagai media untuk penempelan larva planula karang sampai menjadi koloni individu baru (terumbu). Kerusakan ini terjadi karena ulah manusia dan peningkatan suhu global bumi. Tindakan rehabilitasi perlu dilakukan agar ekosistem ini dapat diperbaharui sehingga ekosistem ini dapat berkelanjutan.

Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui cara memanfaatkan sumber daya terumbu karang untuk meningkatkan populasi ikan di pulau Samalona supaya dapat meningkatkan aspek ekonomi masyarakat pesisir Data ini menggunakan studi literature... more

Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui cara memanfaatkan sumber daya terumbu karang untuk meningkatkan populasi ikan di pulau Samalona supaya dapat meningkatkan aspek ekonomi masyarakat pesisir
Data ini menggunakan studi literature yaitu, serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat, serta mengelolah bahan Penelitian. Data yang dianalisis adalah kumpulan penelitian dan artikel yang berkaitan dengan pemanfaatan sumber daya terumbu karang sebagai tempat pembiakan ikan dan pulau samalona
Hasil penulisan menunjukkan bahwa kategori terumbu karang dipulau samalona terbilang baik dengan persentase 62,3% dan kelimpahan ikan sebanyak 346 individu. Tetapi potensi yang dimiliki belum terlalu dimanfaatkan dengan baik, masih perlu adanya pengelolahan terumbu karang di pulau Samalona dengan baik, dan menghindari penangkapan ikan dengan liar yang mengakibatkan rusaknya ekosistem terumbu karang, masyarakat dapat memanfaatkan sumber daya terumbu karang dengan melestarikannya, agar apat menegmbalikan ikan-ikan yang berpindah ke laut dalam kembali ke perairan dangkal. Masyarakat pesisir juga perlu memperhatikan penataan dengan memperhatikan ekosistem kelautan. Dengan begitu, ikan-ikan akan meningkatkan populasinya dengan berkembang biak dan membesarkan anak-anaknya di terumbu karang. Setelah populasi ikan meningkat, masyarakat pesisir dapat mengekspor ikan-ikan tersebut agar dapat meningkatkan aspek ekonominya, selain itu ikan-ikan itu juga dapat dijadikan sebagai ikon pulau Samalona agar dapat mengikat hati para wisatawan supaya berkunjung melihat keindahan bawah laut yang penuh dengan ikan yang cantik dan terumbu karang yang dapat menyegarkan mata.

Peranan ekosistem Terumbu Karang dalam menunjang kehidupan masyarakat khususnya masyarakat pesisir sangatlah penting, seperti mencegah abrasi, stabilisator sedimen, sebagai tempat berlindung dan berkembang biak beberapa jenis ikan,... more

Peranan ekosistem Terumbu Karang dalam menunjang kehidupan masyarakat khususnya masyarakat pesisir sangatlah penting, seperti mencegah abrasi, stabilisator sedimen, sebagai tempat berlindung dan berkembang biak beberapa jenis ikan, pemanfaatan untuk bahan baku obat-obatan dan juga bahan baku kosmetik juga sebagai sarana ekowisata yang dapat menarik wisatawan karena keberadaan Terumbu Karang belum ada di semua daerah pesisisr.

Pulau Tunda termasuk salah satu destinasi objek wisata Banten yang diunggulkan dan memiliki potensi yang cukup besar sebagai salah satu kawasan wisata selam dengan keanekaragaman bawah laut yang begitu indah. Penelitian ini bertujuan... more

Pulau Tunda termasuk salah satu destinasi objek wisata Banten yang diunggulkan dan memiliki potensi yang cukup besar sebagai salah satu kawasan wisata selam dengan keanekaragaman bawah laut yang begitu indah. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan potensi kesesuaian wilayah wisata selam di Pulau Tunda, Provinsi Banten. Metode yang digunakan untuk melakukan penilaian kesesuaian lokasi wisata selam mengikuti metode Yulianda (2007). Pengambilan data dilakukan pada kedalaman 8-9 mdpl di tiga lokasi berbeda yaitu selatan, timur, dan utara Pulau Tunda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lokasi yang memiliki potensi terbesar sebagai wilayah wisata selam yakni utara Pulau Tunda dengan keanekaragaman jenis ikan karang meliputi Chaetodontidae, Pomacentrhidae dan Labridae. Bagian timur Pulau Tunda juga memiliki potensi wisata selam dengan kategori IKW cukup sesuai (S2). Sedangkan bagian selatan Pulau Tunda tidak memiliki potensi sebagai wisata selam.

Artikel di atas membahas tentang metode pengelolaan terumbu karang. Sebagai negara Kepulauan, tak dapat dipungkiri bahwa Indonesia kaya akan sumber daya alamnya, tak lain dengan sumber daya lautnya. Salah satu ekosistem yang paling... more

Artikel di atas membahas tentang metode pengelolaan terumbu karang. Sebagai negara Kepulauan, tak dapat dipungkiri bahwa Indonesia kaya akan sumber daya alamnya, tak lain dengan sumber daya lautnya. Salah satu ekosistem yang paling menonjol adalah ekosistem terumbu karang, dimana tak hanya memberikan manfaat besar bagi keanekaragaman hayati di laut, tetapi juga membawa dampak besar bagi kehidupan manusia.
Tulisan di atas memberikan gambaran yang jelas mengenai kondisi ekosistem terumbu karang di Indonesia, dimana persentase terumbu karang yang masih dalam kondisi baik cukup memprihatinkan. Disajikan juga metode-metode yang dapat kita lakukan untuk memantau kondisi terumbu karang, sehingga pencegahan terhadap kerusakannya dapat diatasi dengan cepat.
Artikel tersebut sendiri cukup menarik dari segi judul. Penggunaan bahasa yang digunakan tertata dengan baik sehingga mudah diikuti oleh pembaca. Isi materi juga cukup mumpuni, meskipun ada beberapa bagian, contohnya metode-metode pemantauan terumbu karang, yang tidak dijelaskan seutuhnya, hanya garis besarnya saja. Pencegahan kerusakan terumbu karang juga hanya berfokus pada metode pemantauan, bukannya berfokus pada dampak-dampak yang disebabkan oleh alam, dan terutama oleh manusia.

Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan Negara kepulauan dengan panjang garis pantai lebih dari 95.000 km dan juga memiliki lebih dari 17.504 pulau. Keadaan tersebut menjadikan Indonesia termasuk ke dalam Negara yang memiliki... more

Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan Negara kepulauan dengan panjang garis pantai lebih dari 95.000 km dan juga memiliki lebih dari 17.504 pulau. Keadaan tersebut menjadikan Indonesia termasuk ke dalam Negara yang memiliki kekayaan sumber daya perairan yang tinggi dengan sumber daya hayati perairan yang sangat beranekaragam. Salah satu potensi sumber daya hayati yang tak ternilai harganya dari segi ekonomi atau ekologinya adalah terumbu karang. Terumbu karang, selain berfungsi untuk kembangbiak ikan, pelindung pantai dari erosi dan abrasi, juga bermanfaat untuk sektor pariwisata. Terumbu karang merupakan sumber mata pencaharian bagi masyarakat pesisir dan 60 persen penduduk Indonesia yang tinggal di daerah pesisir, khususnya masyarakat maritim di Pulau Barrang Lompo. 1 Pulau Barrang Lompo termasuk wilayah kecamatan ujung tanah, dan berada di sebelah utara Pulau Barrang Caddi, dan berjarak 13 km dari Makassar. Pulaunya berbentuk bulat, dengan luas 19 ha. Di tempat ini memiliki banyak keanekaragaman hayati. Berbagai jenis ikan seperti tenggiri bisa dengan mudah didapatkan dari perairannya. Bahkan disekitar Pulau Barrang Lompo masih ada beberapa titik yang menyajikan keindahan terumbu karang. Namun, seiring berjalannya waktu ekosistem terumbu karang menurun akibat dampak dari reklamasi di Makassar. 2 Ketidakpedulian masyarakat akan pentingnya terumbu karang bagi kehidupan manusia mengakibatkan sekitar 30 persen terumbu karang di lautan 1 Amanda Panca Octaryn, 2013 dalam "Makalah Kerusakan Terumbu Karang" 2 Yustitia, 2013 dalam

Salah satu spesies ikan yang selama ini digunakan sebagai indikator kesehatan terumbu karang adalah famili Chaetodontidae. Namun keberadaan dan kondisi ikan indikator ini belum banyak diketahui di perairan Karimunjawa. Penelitian ini... more

Salah satu spesies ikan yang selama ini digunakan sebagai indikator kesehatan terumbu karang adalah famili Chaetodontidae. Namun keberadaan dan kondisi ikan indikator ini belum banyak diketahui di perairan Karimunjawa. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengamati komposisi jenis dan sebaran ikan dari famili Chaetodontidae di perairan Kepulauan Karimunjawa yang dilaksanakan di 15 stasiun pada April, Juli, Oktober, dan November 2011 serta Juni, September, dan Desember 2012. Pengamatan dilakukan dengan metode sensus visual Line Intercept Transect (LIT) pada 2 selang kedalaman. Pertama kedalaman ± 5-6 meter dan kedua ±10-11 meter dengan jarak penyelaman sepanjang 75 meter. Pada penelitian ini, ditemukan 21 spesies ikan dari famili Chaetodontidae. Kelimpahan spesies tertinggi ditemukan di Pulau Nyamuk dengan nilai 110 ind/ha pada kedalaman ± 5-6 meter dan 100 ind/ha pada kedalaman ± 10-11 meter. Jumlah spesies ikan indikator tercatat sebanyak 21 spesies, yang tersebar di seluru...

Terumbu karang merupakan suatu ekosistem yang sangat kompleks dengan keanekaragaman hayati yang tinggi dan memiliki banyak fungsi ekologis maupun ekonomis. Dibalik kompleksitas dan kenakaragaman hayati yang dimiliki, terumbu karangh... more

Terumbu karang merupakan suatu ekosistem yang sangat kompleks dengan keanekaragaman hayati yang tinggi dan memiliki banyak fungsi ekologis maupun ekonomis. Dibalik kompleksitas dan kenakaragaman hayati yang dimiliki, terumbu karangh merupakan ekosistem yang rentan terhadap gangguan dan ancaman. Kerentanan terumbu karang semakin meningkat seiring dengan penambahan jumlah penduduk dan aktivitas di wilayah pesisir. Keberadaan terumbu karang sebagai substrat yang stabil menjadi daya tarik bagi berbagai jenis biota. Pemasangan Terumbu Karang Buatan (TKB) dilakukan di perairan Pulau Rakit dan Pulau Ganteng di perairan Teluk Saleh Nusa Tenggara Barat pada bulan Mei 2005. TKB dari bahan beton berbentuk kubus berongga 0.6x0.6x0.6 meter, disusun dalam formasi piramida. Tujuan penelitian ini adalah inventarisasi jenis biota penempel pada modul terumbu karang buatan setelah 5 tahun pasca penempatan di Pulau Rakit dan Pulau Ganteng perairan Teluk Saleh, Nusa Tenggara Barat. Kegiatan penelitian d...

Indonesia famous throughout the world as archipelago state followed with tropical climate, as a result this country is full with magnificent natural tourism. One of extraordinary tourist attraction is Indonesia’s underwater world, and one... more

Indonesia famous throughout the world as archipelago state followed with tropical climate, as a result this country is full with magnificent natural tourism. One of extraordinary tourist attraction is Indonesia’s underwater world, and one them located in East Kalimantan Province. Despite the fame of natural resources, this province also providing remarkable natural attraction, especially Berau District, precisly in Biduk Biduk Sub-District. Although this area own magnificent tourist attraction, yet the area is experiencing numerous challenges and threat. In terms of research methodology, this scientific paper adopt descriptive analyze which describe the natural tourism potency and analyze the challenges and threats associated with tourist attraction in Biduk Biduk sub-district. Moreover, the type of data classified as primer data, where the author conducting field research in Biduk Biduk sub-district through direct observation, in-depth interview and collect the data in associate in...

definisinya adalah masuknya atau dimasukannya makhluk hidup, zat energi dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan laut oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan laut tidak... more

definisinya adalah masuknya atau dimasukannya makhluk hidup, zat energi dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan laut oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan laut tidak sesuai lagi dengan baku mutu dan/atau fungsinya. Pencemaran laut tidak dapat dipandang hanya sebagai permasalahan yang terjadi di laut, karena lautan dan daratan merupakan satu kesatuan ekosistem yang tidak dapat dipisahkan dan terpengaruh satu dengan yang lainnya. Kegiatan manusia yang sebagian besar dilakukan di daratan, disadari atau tidak, secara langsung maupun tidak langsung, berdampak terhadap ekosistem di lautan.

Kelompok ikan yang menjadi target penangkapan di perairan Kepulauan Karimunjawa antara lain adalah ikan yang berasosiasi dengan ekosistem karang, seperti Kerapu (Epinephelus sp. dan Plectropomus sp.). Kerapu tergolong ikan demersal yang... more

Kelompok ikan yang menjadi target penangkapan di perairan Kepulauan Karimunjawa antara lain adalah ikan yang berasosiasi dengan ekosistem karang, seperti Kerapu (Epinephelus sp. dan Plectropomus sp.). Kerapu tergolong ikan demersal yang menyukai hidup di antara celah karang atau di dalam gua di dasar perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi bioekologi ikan Kerapu di Kepulauan Karimunjawa. Penelitian dilakukan pada tahun 2011-2013. Komunitas ikan Kerapu diamati dengan menggunakan metode transek garis pada kedalaman 5-6 dan 10-11 meter. Hasil analisis menunjukkan bahwa ikan Kerapu mempunyai keanekaragaman yang rendah dengan sebaran jenis yang merata di seluruh perairan. Terdapat dominasi jen is di Pulau Cendikian. Kesamaan jenis terdekat pada nilai >95 % di kedalaman 5-6 meter dan 10-11 meter yang membentuk empat kelompok terdekat. Determinasi jenis ikan Kerapu dengan hasil tingkat kesamaan jenis terdekat dengan nilai >95 % di Pulau Kumbang (sisi utara), Pulau...